NovelToon NovelToon
After Break Up

After Break Up

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:56.9k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gyan Abhiseva Wiguna tengah hidup di fase tenang pasca break up dengan seorang wanita. Hidup yang berwarna berubah monokrom dan monoton.

Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba dia dititipi seorang gadis cantik yang tak lain adalah partner bertengkarnya semasa kecil hingga remaja, Rachella Bumintara Ranendra. Gadis tantrum si ratu drama. Dia tak bisa menolak karena perintah dari singa pusat.

Akankah kehidupan tenangnya akan terganggu? Ataukah kehadiran Achel mampu merubah hidup yang monokrom kembali menjadi lebih berwarna? Atau masih tetap sama karena sang mantanlah pemilik warna hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Fair

Kekhawatiran wajar muncul di hati Anggasta karena adik perempuannya berkata dengan sangat lantang jika dia menyukai seseorang dan akan mengejarnya.

"Kalau boleh tahu siapa orangnya?" Anggasta mulai memancing. Achel akan selalu terbuka pada adik Gyan itu.

"Pokoknya dia baik, bisa jagain Achel dan yang jelas lebih dewasa dari Achel. Juga...."

Anggasta begitu menanti kalimat lanjutannya karena dia begitu penasaran. Belum genap setengah tahun berpisah dengan Kelvin, tapi Achel sudah bisa move on.

"Dia kaya dan yang jelas dia tampan." Achel menjelaskan dengan senyum yang mengembang sempurna. Sedangkan Anggasta hanya memperhatikan perempuan yang begitu berbinar di layar ponselnya.

"Dia berada di sana?" Kembali pertanyaan terlontar dari mulut Anggasta. Sungguh Anggasta terkejut ketika Achel mengangguk dengan senyum yang masih terpasang di wajahnya.

Itulah yang membuat Anggasta cemas. Sebelum Achel jujur kepada kedua orang tuanya, dia lebih dulu laporan kepada sang kakak. Di mana hanya Gyan yang mampu menaklukkan Achel.

.

Hembusan napas kasar keluar dari bibir Gyan. Kefokusannya mulai terganggu. Dia mulai mengambil minuman kalengan yang mengandung sedikit alkohol berharap bisa mengembalikannya kefokusannya. Namun, perasaan tak tenang mulai hadir dan semakin menjadi.

"Kenapa dengan gua?" erangnya sambil menjambak rambutnya sendiri.

Emosi yang sudah jarang hadir kini muncul. Dia mulai mengarahkan keningnya ke dinding. Diadunya dengan dinding keras tersebut. Hatinya mendadak tak karuhan.

Gyan meraih kunci mobil dan segera meninggalkan kantor. Mobilnya berhenti di depan apartment dekat kampus Achel. Dia segera menuju lantai di mana unit gadis itu berada. Dia ingin menginterogasi Achel. Hatinya belum tenang jika belum mendengar semuanya dari mulut Achel.

Ditekannya bel. Cukup lama penghuni unit itu tak keluar. Gyan melihat ke arah jam tangan. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Di mana ketika Achel tinggal di unit apartment-nya sudah waktunya untuk tidur.

Hampir lima menit Gyan menunggu di depan pintu. Dan akhirnya penghuni unit itu membuka pintu dengan wajah yang sangat terkejut.

"Kak Gy?"

Sedangkan Gyan tak berkedip ketika melihat penampilan Achel malam ini.

Gadis itu terlihat sangat manis dan lucu dengan poni yang menutupi kening. Walaupun tak memakai riasan, Achel terlihat begitu cantik. Achel kembali memperhatikan Gyan yang sama sekali tak berkedip. Senyum kecil pun dia ukirkan. Kembali Achel memanggil Gyan hingga sang pemilik nama tersadar.

Sorot mata Achel seperti bertanya kepada Gyan. Namun, mulut Gyan masih terkatup rapat. Hingga lelaki itu menerobos masuk ke unit apartment Achel. Menelisik setiap sudut ruangan. Di mana didominasi warna soft pink yang membuat Gyan sedikit pusing.

"Kak Gy kok tahu unit Achel?".

Atensi Gyan pun kini tertuju pada gadis yang masih sangat imut itu. "Apapun tentang lu gua pasti tahu," ucapnya dengan nada sombong. Decihan pun keluar dari bibir Achel.

Sudah hampir dua bulan tak bertemu ternyata Gyan lebih menyebalkan dari sebelumnya. Gadis itu hendak mengambil minuman, tapi dicekal oleh lelaki yang sangat menyebalkan. Mata mereka berdua pun bertemu.

"Gua mau nanya sesuatu." Mimik wajah Gyan sudah sangat serius. Tubuh Achel sedikit menegang.

Kini, mereka berdua sudah saling berhadapan. Gyan sangat menunjukkan keseriusannya.

"Apa benar lu lagi suka sama cowok?"

Glek!

Achel menelan ludahnya sendiri mendengar pertanyaan Gyan. Achel sangat tahu pasti Anggasta yang mengadu. Gyan menunggu jawaban dari Achel hingga sang gadis pun mengangguk pelan. Senyum tipis pun terukir di wajah datar dan dingin lelaki tersebut.

"Berikan gua alasan kenapa lu sampe punya keinginan untuk mengejar cowok itu," ujar Gyan dengan nada datar. Achel terlihat berpikir, dan tak lama dia pun membuka suara.

"Dia susah untuk didekati." Tawa kecil keluar dari bibir Gyan.

"Terus lu yang punya inisiatif untuk deketin dia?" Achel mengangguk.

"Kenapa enggak lu biarin dia yang ngejar lu?" Kembali sebuah pertanyaan terlontar.

"Dia bukan tipe cowok yang mengejar, Kak. Dan dia juga tipe cowok yang sulit untuk jatuh cinta. Kalau Achel enggak mulai, ya tandanya Achel enggak akan pernah mengetuk pintu hatinya."

"Dangkal!!" ejek Gyan dengan nada sedikit keras.

Gyan mengingatkan Achel supaya gadis itu tak boleh membuat orang tua serta keluarga kembali kecewa. Harus belajar dari permasalahan kemarin. Dan apa jawaban Achel?

"Achel udah bilang ke Papi dan Mami. Mereka no problem."

Gyan pun tak bisa berkutik. Bisa-bisanya kelakuan gadis itu didukung oleh papi dan maminya. Keluarga yang sangat aneh.

"Kata Mami enggak apa-apa ngejar duluan juga," paparnya. "Papi juga bilang, lima tahun lebih tua dari Achel enggak tua-tua amat."

Gyan mulai menyambungkan aduan Anggasta. Di mana sang adik mengatakan jikalau Achel menyukai lelaki yang usianya di atas gadis itu.

"Berarti cowok yang lu suka seumuran sama gua?" tunjuknya pada diri sendiri yang memang sudah berusia 25 tahun. Achel pun mengangguk.

Tak ada kata yang bisa keluar dari bibir Gyan. Setelah mendengar semua yang dikatakan Achel, dadanya malah semakin sesak.

"Kak Gy kenapa?" tanya Achel dengan sangat lembut.

"Boleh enggak urungkan niatan lu buat ngejar cowok itu?" pintanya dan mampu membuat Achel terdiam.

"Lu itu seperti berlian mahal. Jangan rendahkan harga yang lu miliki hanya untuk menarik perhatian seseorang, yang tertarik belum tentu mau beli."

Sekarang, Achel yang dibuat diam oleh kalimat Gyan. Keadaan mendadak hening. Apalagi sorot mata Gyan menunjukkan sebuah permohonan yang minta untuk dikabulkan.

"Kak Gy melarang Achel suka sama cowok itu?" Gyan mengangguk. Dia juga membeberkan juga alasannya, yakni lelaki itu ingin Achel fokus pada kuliahnya supaya orang tua serta keluarga bangga. Barulah memilih jalan hidupnya.

Tak ada jawaban dari Achel. Akan tetapi, matanya menatap dalam wajah tampan lelaki di depannya.

"Kalau Kak Gy ngelarang Achel, Achel juga boleh dong ngelarang Kak Gy."

Gyan yang masih memasang wajah serius mulai mendekatkan wajahnya. Anggukan pun dia berikan.

"Kak Gy melarang Achel untuk pacaran sampai lulus kuliah kan?" Inti dari ucapan Gyan diartikan seperti itu. Dan anggukan kecil dari Gyan membenarkan. Achel mencoba kembali melanjutkan ucapannya walaupun dengan nada sedikit takut.

"Berarti Kak Gy juga enggak boleh pacaran sampe Achel lulus kuliah," lanjutnya. Dahi Gyan seketika mengkerut. Sedangkan Achel malah mengangkat jari kelingkingnya.

"Harus fair dong," ucap Achel lagi. Gyan pun menyambutnya dengan seulas senyum yang begitu manis. Lalu, menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Achel.

"Satu lagi," ucap Achel kembali. Sekarang, Gyan sudah menukikkan kedua alis. Menatapnya dengan sangat tajam.

"Kalau Achel chat, tolong balas." Wajah Achel mulai berubah sendu. "Jangan buat Achel jadi anak sebatang kara di sini."

Tawa Gyan pun pecah dan membuat Achel terpana melihat tawa mahal nan langka putera mahkota yang membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dari sebelumnya.

"Bisa enggak sih Achel lulus kuliahnya langsung besok? Pengen langsung ngejar kebahagiaan Achel."

...*** BERSAMBUNG ***...

Yuk, tinggalin komentarnya ya ...

1
Mar lina
akhirnya si pintu kulkas tauu
isi hati acel...
Mamak'e Nurul Eka
mereka kan saudara emang boleh ya kayak gitu?
masih bertanya" dalam hati
Yanti Yana
kan klu Gyan balik ke jakarta thor, dia bisa nunjukin ke Giovano sm simantannya klu dia bisa move on dan salah satu pewaris Wiguna grup
uchiek hiday
waduuuhhh
adegan agak dewasa
hehehee
Ida Lestari
wah....gyan berani bnget ya......tu gyan sadar apa ndak ya hehehehehehe
lanjut trus Thor
semangat
Santi Simarakayang
lanjut kk
Ida Farida
langsung nyosor Ajja tuhhh
iting30
shock liat gambarnya
NadiraDira
wwwwaaaahhhh....gyannnn
Mom Aldesya
lanjut
Santi
weh,ngapain lu gy,wah2,,wawa ada yg nakal sama achel
Rahmawati
wow ciuman perpisahan. sekalian aja jadian biar kalian tenang berjauhan
wardah
duh..duh..duh...whats will going on next neeh ketika.para Singa tau
Sayem Sayem
wadauch si jambul maen sosor wae ...bs keluar taring ny singa jantan ni
Herman Lim
ahhh jambul u main nyosor aja
Lusi Hariyani
waduhhh...si gyan dh mlai berani nunjukin persaan y nich dlm perbuatan gmn nich reaksi kluarga singa dpt restu g...
Rahmawati Abdillah
nah loh makin berat entar kalau mau terbang,karena gamon dengan sesuatu yang disengaja ini🤭
AZLAN Hidayat
c gunung es mulai cair dan brani nyosor2,,,,,
semangat kak doble up nx💪
Rakhmawati Caco
kalo cinta jgn pendam sendiri
Yuli Yati
kak up nya jangan cm 1 bab dong, yg banyak biar seru baca nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!