NovelToon NovelToon
Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Cinta Terlarang
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Bagaimana rasanya mencintai orang yang tak seharusnya? Bukankah sakit?
(Aleena Salindri)

Kisah ini menceritakan tentang Aleena yang yang terjebak pada sebuah perasaan terlarang pada tunangan sahabat nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

"Ada apa Aleena" Aleena mengangkat wajahnya saat mendengar suara Ivan, gadis itu menghapus air matanya. Hatinya berdetak saat menyadari nada suara Ivan serta raut wajahnya berubah dingin dengan tatapan yang seakan mampu menguliti tubuh nya.

"Pa-pak Ivan? sejak kapan pak Ivan datang?" Aleena berusaha menguasai dirinya.

"Lumayan lama, aku bahkan melihat pria itu mengusap kepala mu"

Aleena menatap pada Ivan, Aleena tak mengerti saat menangkap amarah dalam nada bicara pria itu.

"Siapa dia Aleena, kenapa menangis? ada masalah apa dengan pria itu?" Ivan merasa geram saat Aleena hanya diam dan tak berniat menjawab pertanyaan nya. Ia sungguh gusar menantikan kata-kata keluar dari bibir gadis itu.

"Katakan Aleena, siapa dia?"

"Bukan siapa-siapa" Aleena berfikir jika dia papanya maka pria itu akan menaruh sedikit belas kasih padanya.

"Kenapa dia datang kemari?" Ivan berusaha sebisa mungkin agar tak memaki Aleena meski dia ingin.

"Dia ingin mengambil rumah ini"

"Kenapa?"

"Dia berhak karena ini memang rumah nya" ucap Aleena, hatinya pilu ia merasa marah dan kecewa secara bersamaan.

Sementara Ivan semakin gusar, bahkan pria itu sempat memberikan rumah pada Aleena meski kini diambil lagi. Ivan merasa iba namun juga muak secara bersamaan pada sosok Aleena yang terlihat menyedihkan.

"Kenapa dia ingin mengambil rumah ini padahal sebelumnya ia memberikan rumah ini padamu?"

"Dia bilang perusahaan nya mengalami kerugian, ia ingin menjual rumah ini untuk membantu menutupi kerugian itu"

"Kenapa dia tega pada mu? apa sekarang kalian sudah memutuskan hubungan? apa dia mencampakkan mu?" Ivan merasa semakin kesal.

"Yah, dia mencampakkan aku dan mama begitu saja demi wanita nya yang baru. Hubungan ku dan dia sudah berakhir sejak ia mengkhianati mama, dan saat ini ketika dia tanpa rasa kasihan merebut satu-satunya kenangan ku dan mama bolehkah aku menganggapnya sudah mati?" Aleena menatap pada Ivan yang kini terperangah. Ia berusaha mencerna ucapan Aleena.

Ivan tersentak kala menyadari sesuatu.

"Maksud kamu pria yang tadi itu papa mu?"

"Aku benci mengakuinya" Aleena berdecih malas.

"Tapi kamu bilang dia sudah tidak ada?"

"Sudah kubilang untuk semua perlakuan nya padaku dan mama masihkah aku harus menganggap keberadaan nya? bahkan sekarang bertanya bagaimana perasaan ku saja tidak dia malah meminta ku menyerahkan rumah ini padanya"

Ivan membuang nafas kasar, rasa lega bercampur rasa bersalah bersatu mengerubungi hatinya.

Satu anggapan nya kini terpatahkan. Ivan mengutuki dirinya yang dikuasai prasangka hingga menutup hatinya. Hasutan Rania berhasil membuatnya menyimpulkan sendiri pria yang ia lihat bersama Aleena tanpa memikirkan kemungkinan bahwa pria itu adalah papa nya. 'Terkutuklah kau Rania!' Umpat Ivan di dalam hati.

Karena rasa bersalah yang begitu besar Ivan menarik tubuh Aleena dalam dekapan nya.

"Maaf kan aku, aku sempat mengira dia sugar daddy mu"

Tubuh Ivan mundur beberapa langkah saat Aleena mendorongnya dengan kuat.

"Jadi pak Ivan masih setia dengan anggapan bahwa aku ini peliharaan sugar daddy?" Ada amarah dan kekecewaan pada raut wajah Aleena yang semakin membuat Ivan menyesal.

"Maaf aku menyimpulkan sendiri tanpa mencari tahu kebenaran nya" Aleena tersenyum pahit.

"Atas dasar apa?" Yah Aleena mengerti Ivan tak mungkin menuduhnya tanpa dasar apapun.

"Maaf harus mengatakan nya, aku tidak bermaksud mengadu domba. Tapi Rania mengatakan padaku bahwa pergaulan mu liar dan kamu sudah menjadi peliharaan pria hidung belang sejak kelas 2 SMA. Aku juga pernah memergoki kamu bersama papamu dua kali. Aku mengira pria itu sugar daddy yang Rania ceritakan. Aku tau aku bodoh karena termakan hasutan" Ivan tampak menyesal, nyatanya rasa cemburu seringkali membutakan.

Aleena merasakan denyutan yang semakin hebat, Jelas sudah ternyata Rania benar-benar menebar fitnah tentang nya. Artinya saat itu ia tak salah menafsirkan ucapan Ivan, Rania benar-benar meracuni otak pria itu dengan tuduhan kejinya terhadap Aleena.

Aleena tak habis fikir kenapa Rania bisa sepicik itu padanya, mereka sudah bersahabat lama atau selama ini hanya dirinyalah yang salah mengartikan hubungan nya dengan Rania? mungkin selama ini Rania tak pernah menganggap nya sahabat.

"Boleh tinggalkan aku sendiri?" Tanya Aleena dingin. Ia semakin merasa sendiri, semua orang begitu memuakkan.

"Tidak akan" Tegas Ivan, tentu saja hal itu membuat Aleena kaget. Sungguh respon yang sangat tidak Aleena duga.

"Aku nggak akan ninggalin kamu sendirian dalam kondisi yang kacau." Ivan merutuki ucapan sebelumnya yang memperburuk perasaan Aleena. Harusnya ia bisa menahan diri agar tak membahas tentang sugar daddy.

"Tapi aku butuh sendiri"

"Anggap aku tidak ada, aku hanya akan diam dan nggak akan ganggu kamu. Aku hanya ingin tetap berada di sini untuk memastikan kamu nggak ngelakuin hal bodoh" Aleena menghembuskan nafasnya kasar. Ivan benar-benar keras kepala.

"Aku nggak akan bunuh diri lagi"

"Aku nggak percaya"

"Pak Ivan memang menyebalkan!" Ucap Aleena. Ivan hanya mengedikkan bahunya dengan santai sambil menyeringai.

"Maaf untuk pemikiran bodohku terhadapmu selama ini Aleena. Harusnya aku mempercayai kata hatiku bahwa kamu gadis baik-baik. Bukan malah terpengaruh pada ucapan Rania" ucap Ivan tulus.

"Wajar saja dia tunangan pak Ivan, jelas pak Ivan akan sepuluh kali lebih percaya padanya" Aleena tersenyum sinis.

"Bukan itu" ralat Ivan tegas.

"Lalu apa?"

'Kau tidak tau saja betapa bodohnya pria yang sedang cemburu!' batin Ivan.

"Baiklah sekarang aku mau tidur, pak Ivan pulang saja" ucap Aleena saat Ivan tak menjawab pertanyaan nya lagi.

"Tidurlah aku akan menemanimu di sini"

"Aku nggak mau Rania semakin menebar fitnah buruk tentang aku jika dia tau pak Ivan menemaniku di sini"

"Nggak usah khawatir, Rania biar menjadi urusan ku" Aleena kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia tak menyangka seorang Ivan begitu menyebalkan. Pria itu begitu sulit digoyahkan.

"Tidurlah, bukan nya kamu harus berkemas untuk meninggalkan tempat ini besok?" Hati Aleena kembali kelu kala Ivan kembali mengingatkan nya tentang kekejaman papa nya.

Aleena tak habis fikir kenapa semua orang di sekitarnya malah mengkhianatinya. Apa dirinya seburuk itu? Aleena kembali mengingat mamanya, ia merasa di dunia ini tidak ada yang menyayanginya selain mama Rossa, dan sekarang sang mama malah meninggalkan nya.

"Kamu sudah memiliki bayangan akan tinggal di mana? kamu bisa tinggal di apartemenku untuk sementara waktu" Aleena menoleh cepat pada Ivan. Ia menggelengkan kepalanya.

"Aku akan mencari kontrakan"

"Baiklah besok aku temani. Sekarang istirahatlah"

"Nggak usah, aku bisa mencari sendiri" tolak Aleena.

"Jangan membantah, sekarang istirahatlah" Aleena mendengus pelan, Ia beranjak meninggalkan Ivan menuju kamar nya.

🍁🍁🍁

1
Mutinah Soheh
ternyata pak Ivan baik dan dermawan....tapi karena Rania selalu menjelek jelekan Aleena akhirnya pak Ivan terlalu percaya dengan semua ucapan Rania....
tapi kini pak Ivan sudah tahu keadaan Aleena yang sebebarnya...
Gadis baik...yang sangat mencintai mamanya
Mutinah Soheh
jahat sekali Rania...
tak bisa dijadikan sahabat jika hatinya jahat...
Ina Rose
c Ivan ky ga punya mulut, tanya dong katanya dosen cetek amat otaknya.
Mutinah Soheh
ucapan yang kasar dari pak Ivan kepada Aleena bukanlah bahasa yg baik y keluar dari mulut seorang guru dan pendidik...
Apalagi ucapan itu ditujukan kepada Aleena yang sama sama guru dan pendidik di tempat yang sama
Mutinah Soheh
bagus Aleena....jangan takut berhadapan dengan pak Ivan...walaupun pak Ivan dulu adalah gurunya ...harus berani mengungkapkan keberanian yg selama ini pak Ivan katakan tentang diri...
sbb kalau dibiarkan pak Ivan makin berlarut menilai jelek tentang diri ini
SUSANTI SUTISNA
syukaaaa bagus ceritanya n tdk bertele2 ❤️
Hera
👍🏻
faizha al-husna
Luar biasa
Ce Habibah
ini ternyata jawabannya,sahabat bucux
Ce Habibah
si Ivan ini kayk ada something
Sandisalbiah
hadehh.. kok ada perempuan muka badak kek si Sarah ini ya.. di jadikan pemuas nafsu doang malah bangga dan di pamerin ke org lain.. dah gak waras emang..
Sandisalbiah
untungnya Aleena tipe cewe yg terbuka, segala unek"nya langsung di omongin ke Ivan, dan gak overthingking sendiri..
Sandisalbiah
yg Rania rasakan ke Ivan itu bukan cinta tp obsesi, di tambah lagi sifat iri dan dengkinya yg selalu merasa harus menang dan lebih unggul dr Aleena
Sandisalbiah
sumpah.. jijik banget dgn manusia yg sifatnya kek Rania ini... bermuka dua... bener" siluman ular
Cha Cha
kan dari awal aku uda yakin kalo rania yg uda hasut ivan, dasar sahabat macam apa itu
Ray Jepara
Luar biasa
Ray Jepara
Lumayan
Nilovar Beik
Luar biasa
Nilovar Beik
egois dikit demi bahagia gpp kan?
Win Arti
pasti si Albert tokcer lah yaaa😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!