Seorang pria yang rela dipenjara untuk melindungi seorang gadis teraniaya dan menjadi orang yang gagal dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @120, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbelenggu
3 tahun sudah hana menjadi jaksa penuntut,segala yang di impikan hana sudah terwujud,semua keadilan yang menurutnya harus di junjung dia lakukan dengan segenap kekuatan yang dia miliki sebagai Jaksa senior.
Segala kasus yang dia tangani berakhir dengan baik dan memberi keadilan kepada korba,setidaknya dengan begitu hana merasa dirinya telah mengembalikan masa mudanya yang memprihatinkan dengan ketidak adilan oleh orang tuanya,
Hana sangat percaya diri sampai melupakan konsekuensinya sebagai penegak hukum dari pandangan para pelaku atau penjahat,
Mereka kerap kali menaruh dendam kepada semua penegak hukum entah itu polisi atau jaksa penuntut, hana sering kali kedapatan menerima tawaran suap dari beberapa orang kaya, namun hana menolak dan membuat mereka kecewa dan sesekali membuatnya kesulitan untuk menjalankan kehidupannya, namun berkat park jiwo yang selalu ada untuk hana, hana merasa memiliki pegangan hidup dan menjadi lebih kuat.
"apa yang bisa aku berikan untuk semua yang telah kau lakukan untuku jiwo ???
"balas perasaanku....aku sudah menunggumu begitu lama hana...."ucap jiwo sambil mengangkat tubuh hana dalam pangkuannya.
"
"apa aku sama sekali tidak membuat hatimu bergetar ??tanya jiwo penasaran.
"aku.....
Jiwo memegang pipi hana dan menariknya mendekat dan mengecup bibir hana.
"kau bertanya ingin memberikan apa untuku kan ?? Jadi turuti saja kemauanku kali ini hana...."
"emmppp.....
Jiwo mencium bibir hana lagi dan melumatnya sambil membaringkan hana di sofa,hana membalas ciuman jiwo meskipun hana tidak mahir melakukannya dan hanya mengandalkan insting tubuhnya saja.
"oohh....cukup..cukup...."hana menghentikan aktifitas tangan jiwo.
"kenapa...??apa kau tidak mau melakukan ini ??"tangan jiwo masuk kedalam baju hana.
"ini terlalu cepat bagiku...maafkan aku jiwo,,,
Jiwo terbangun dan duduk.
"baiklah.....aku akan menunggumu lagi..." kata jiwo menyerah untuk melanjutkan aktifitasnya.
"besok aku akan melakukan sidang untuk kasus hotel sunshine apa kau akan menghadirinya ???tanya hana.
"bukankah jiho jadi pengacara CEO hotel itu ??
"benar...apa menurutmu aku akan menang atau kalah melawan adikmu ??
"hah...sibodoh itu setelah banyak membuat keributan di fakultas akhirnya lulus,apa kinerjanya bagus ?? Kenapa kau merasa khawatir...???
"selama ini kau tidak tau ya jiwo ?? Jiho masih melakukan hal buruk dengan wanita dan menjual videonya pada pria hidung belang, dia memiliki fetish yang aneh sepertinya"kata hana dalam hati.
"apa kau melamun hana, apa kau merasa takut ??
"tidak....hanya saja CEO itu terbukti melakukan kekerasan pada karyawannya tapi kenapa jiho membelanya ??
"itulah tugas mereka, aku bertugas menangkap, dia bertugas membela yang benar dan yang salah,kau yang menentukan mereka benar atau salah, dan keputusan ada di hakim, kalau menurutmu dia salah maka tuntut saja !!! Sisanya serahkan pada hakim,apa kau merasa goyah sekarang ??kau lihat aku masih bersamamu kan ??
"kau benar....kau selalu bersamaku disaat aku bimbang, kau adalah kekuatanku jiwo...terimakasih sudah hadir dalam hidupku..." hana memeluk jiwo.
"tapi kenapa kau tidak membuka hatimu untuku ??apa kau menyukai seseorang ?? siapa ?? Kenapa kau tidak mengatakannya ?? Bahkan yang dekat denganmu hanya diriku saja..."ucap jiwo dalam hati sambil memeluk hana.
"apa kau mau tidur disini ??tanya jiwo.
"tidak...aku akan pulang saja, aku harus menyiapkan berkas untuk besok,
"apa kau ingin aku mengantarmu ??
"tidak perlu,aku membawa mobil sendiri...."kata hana sambil mengambil tasnya.
"baiklah hati- hati di jalan...aku akan mengantarmu sampai parkiran...ayo....
Jiwo dan hana turun dari apartemen jiwo dan pergi ke parkiran mengantar hana.
Seperti biasa jiwo selalu memeluk hana dan mencium kening hana setiap mereka bertemu dan berpisah,
Jiwo selalu menjaga dan menyayangi hana dan membuat hana merasa nyaman bersama jiwo, namun hatinya belum bergetar untuk jiwo, ada belenggu yang masih mengikat hatinya dan hana tidak bisa melepaskannya sendiri,meskipun jiwo berusaha melepaskan belenggu itu namun belum berhasil.
