NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Tidak Mandul

Ternyata Aku Tidak Mandul

Status: tamat
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Surat keterangan infertil dari rumah sakit, membuat hidup Anyelir seketika hancur. Tidak ada kebanggaan lagi pada dirinya karena kekurangan tersebut. Namun sebuah kesalahan semalam bersama atasannya, membuat dia hamil. Mungkinkah seorang wanita yang sudah dinyatakan mandul, bisa punya anak? Atau ada sebuah kesalahan dari surat keterangan rumah sakit tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TATM BAB 22

Sepanjang perjalanan menuju Surabaya, diam-diam Sagara memperhatikan Anye. Beberapa kali dia melihat Anye menyeka air mata saat di pesawat, bahkan sampai mereka menginjakkan kaki di bandara Juanda Surabaya, hal itu masih menjadi pemandangan yang menyesakkan hatinya. Ingin bertanya, takut Anye marah dan menganggap dia tak profesional, alhasil dia hanya diam, meski sesungguhnya, dia ikut sesak melihat Anye menangis.

Keduanya mampir makan siang di restoran yang tak jauh dari bandara, baru meluncur menuju pabrik.

Hari ini, mereka akan melihat secara langsung produk baru yang sampelnya baru di produksi. Sebenarnya hal seperti ini bisa saja dilakukan orang lain dan Sagara tinggal menunggu hasilnya, tapi kali ini, ia memang ingin terjun langsung untuk melihat. Besok dia ada meeting dengan klien di Surabaya, juga ada janji temu dengan salah satu teman lama.

Selesai urusan di pabrik, mereka diantar menuju salah satu hotel di Surabaya.

"Kita istirahat dulu. Jangan lupa, nanti malam kita ada dinner," ujar Sagara saat dia dan Anye diantar menuju kamar mereka.

Anye hanya menjawab dengan anggukan, lalu masuk ke dalam kamarnya. Dengan gerakan agak kasar, menjatuhkan tubuh ke atas ranjang yang empuk sambil membuang nafas berat. Hari ini begitu melelahkan, namun ada yang lebih melelahkan dari semua aktivitas kerjanya, menunggu chatnya di balas oleh Robby. Ia kembali melihat ponsel, WA yang ia kirim tadi siang, masih belum dibalas. "Kamu masih marah sama aku, Mas," gumamnya pelan. Menyeka air mata yang lagi-lagi menetes.

Suara bel, membangunkan Anye dari tidurnya. Setelah meregangkan badan, turun dari atas ranjang dan berjalan ke pintu. Sebelum membuka, ia melihat siapa yang datang di layar interkom. Tampak Sagara sudah sangat rapi, berdiri di depan pintu kamarnya.

"Kamu belum siap?" Sagara menatap Anye yang baru saja membuka pintu. Ia melihat sekretarisnya itu masih memakai pakaian tadi pagi.

"Mau kema.. Astaga!" Anye langsung tepok jidat saat ingat jika mereka mendapatkan undangan dinner dari salah satu klien.

"Bisa-bisanya ya, kamu lupa," Sagara berdecak pelan, melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"30 menit, beri saya waktu 30 menit."

"Kita akan telat sampai disana jika nunggu kamu 30 menit."

"Ok, 15 menit. Permisi, tunggu saya di lounge."

Brak

Sagara terjingkat kaget saat Anye menutup begitu saja pintu kamarnya. "Astaga, untung cinta, kalau enggak, udah aku pecat," gerutunya. "Bisa-bisanya bos masih di depan pintu, udah main tutup aja." Ia berjalan meninggalkan kamar Anye, menuju lounge.

Dua puluh menit kemudian, dia yang BT menunggu di lounge, akhirnya mendapati Anye berjalan cepat ke arahnya. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan gaun pink selutut. Rambut panjang yang hanya digerai namun tetap terlihat elegan, juga heel warna hitam dan tas jinjing senada yang menambah perfect penampilannya. Ah, ngomong-ngomong, cepat juga dandannya.

"Kamu telat 5 menit," Sagara berdiri, lalu berjalan lebih dulu.

"Sorry," Anye mengekor di belakang bos gantengnya tersebut.

"Kamu yang selalu nyuruh aku profesional, tapi kamu yang gak profesional."

"Bukan gak profesional, tapi lupa."

"Jangan mentang-mentang mantan, kamu bisa seenaknya."

Anye membuang nafas kasar. "Saya minta maaf, Pak."

Di luar, sebuah mobil sudah mereka untuk mengantar ke tempat dinner. Lokasinya tak jauh dari hotel, namun tetap saja, memakan waktu untuk sampai disana. Sepanjang perjalanan, Anye melihat ke luar, menikmati pemandangan malam kota Surabaya. Ini untuk pertama kalinya, ia menginjakkan kaki di kota tersebut.

Kedatangan mereka disambut dengan sangat baik oleh Pak Imron dan istri. Perusahaan mereka sudah lama menjalin kerja sama. Tahu Sagara ke Surabaya, kesempatan itu tidak dia sia-siakan, mempererat tali silaturahmi dengan mengajak dinner.

"Maaf kami terlambat," ujar Sagara saat baru datang.

"Tidak masalah, hanya beberapa menit saja," Pak Imron tersenyum, bisa memaklumi.

"Calonnya Pak Saga ya?" tanya Salma, istri dari Pak Imron saat berjabat tangan dengan Anye.

"Bu_"

"Iya," sahut Sagara cepat.

Mata Anye seketika membulat, ia menoleh, menatap Gara, sayangnya pria itu malah tak menoleh ke arahnya.

"MasyaAllah, cantik sekali," puji Salma.

"Ya pasti cantik, lha wong Pak Saga nya juga tampan dan mapan seperti ini," puji Pak Imron, tersenyum sambil menepuk lengan Sagara. "Kapan nih rencananya, duluan mana sama Samudera? Adiknya Pak Saga juga mau nikahkan?"

"Kayaknya Sam duluan," sahut Sagara.

"Wah, jangan mau kalah gitu dong sama adiknya, duluin," canda Pak Imron.

"Gimana, Yang?" Sagara merangkul pundak Anye, tersenyum menatap wanita itu. "Kita duluin Sam, atau gimana nih?"

Anye hanya tersenyum kecut, dalam hati mengumpati Sagara yang punya ide konyol seperti ini.

"Kalau sudah yakin, mending dipercepat saja dihalinnya," celetuk Salma.

Pak Imron memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka.

"Kalau ke Surabaya, gak lengkap kalau gak nyoba rawonnya," ujar Salma. "Tapi selain rawon, sego sambel disini, juga enak pol."

"Sego sambel?" Anye malah gak faham.

"Sego sambel itu, nasi dengan lauk dan sambal," Sagara menjelaskan, sekali lagi lengannya merangkul Anye.

"Dih, nyari kesempatan banget sih", gerutu Anye dalam hati, namun tak bisa menolak.

"Pak Saga ibunya asli Malang, pasti sudah familiar dengan makanan Jawa Timuran," ucap Pak Imron yang memang tahu latar belakang kelurga Sagara.

"Dulu sering banget diajak orang tua ke Malang, waktu masih ada nenek, sekarang udah lama gak kesana. Rumah Mama yang di Malang juga sudah dijual. Padahal aku belum pernah ngajak kamu kesana ya, Yang," dia menoleh ke arah Anye.

Yang, yang, yang, mata lo peyang, batin Anye.

Sambil menikmati makanan, mereka mengobrol ringan seputar kota Surabaya dan Malang. Tak ada obrolan berat tentang pekerjaan karena tujuan Pak Imron mengundang, memang hanya untuk silaturahmi. Sekitar jam 9 malam, makan malam itu akhirnya berakhir. Awalnya supir Pak Imron mau mengantar mereka kembali ke hotel, namun Sagara menolak, dia ingin mengajak Anye jalan-jalan menikmati kota Surabaya kala malam hari. Keduanya, berjalan di trotoar, tanpa tujuan, entah nanti akan berhenti dimana.

"Kamu itu apaan sih, pakai bilang aku calon kamu?" setelah cukup jauh meninggalkan restoran, akhirnya Anye bisa menumpahkan kekesalannya.

"Katanya, kata-kata itu doa. Siapa tahu, kamu beneran jadi jodoh aku," sahut Sagara tanpa rasa bersalah, menoleh pada Anye yang berjalan di sampingnya sambil tersenyum.

"Gila! Aku ini istri orang," Anye mendelik kesal.

"Aku tahu. Aku gak mau ngerebut, cuma berdoa aja, siapa tahu dikabulkan. Nikung lewat jalur langit."

Anye tertawa absurd. "Istri orang kok ditikung, pakai sok-sok an jalur langit pula, dosa yang ada."

"Masa sih? Setahuku membuat orang bahagia itu, dapat pahala, bukan dosa."

"Maksudnya?"

Gara menghentikan langkah, melepas jas lalu menyampirkan di bahu Anye. "Aku bisa bikin kamu bahagia, Nye, bukan bikin kamu nangis, kayak yang dilakukan suami kamu."

1
Cici Mamatoni
memang kalo rumah terlalu dekat sama saudara / ortu biasanya rawan konflik kata orang jawa deket bau tahi..jauh bau wangi...
Nana Tulipa
wkwkkwkwkw..... papa nathan 🤣🤣🤣
Nana Tulipa
SERUUUUU......
Ning Suswati
sesar emang enak gk merasakan sakit kontraksi tpi pemulihannya yg sakit
슈가
Luar biasa
Helen Nirawan
cemburu liat keadaan , anyelir cuman ngobrol biasa , klo soal arka. nama ny anak2 kan tau ny maen , napa jd gt seh , lebay , br kawin.dah gt , mikir donk jgn cemburu buta di piara
Helen Nirawan
buset ini nanya dah lbh2 dr polisi , segala kerjaan rmh tgg di tanya in , ampuunn
Helen Nirawan
woow pelakor takut hamil.,.preeett , hamil drmn ?.bayi ny petik di pohon pisang ato di download dulu ? 😓🙄
Helen Nirawan
telat br nyadar skr krn gk.mo di cerai , dulu2 lu keenakan
Helen Nirawan
mulai.d pelakor dmn2
Helen Nirawan
ini laki ny yg payah , mo gmn pun ampe kiamat jg gk bakalan tuh keluarga lu baik ma bini lu , dr a ampe z , salah semua , percuma , lu ngomong jg gk guna , lama2 bini lu bs gila tau , klo lu bener peduli hrs ny lu cerai in aj , rmh tgg itu seumur hidup , klo hidup ny tiap detik menit gt terus sapa yg sanggup yg ada tggl di rsj 😓😓😔
Uba Muhammad Al-varo
terima kasih kakak Author 🙏🙏
Ning Suswati
efek bucin, karna karma
Nana Tulipa
Ya Tuhan, ternyata Robby memanipulasi hasil pemeriksaan dan dia membiarkan Anyelir menanggung semua derita bullying tanpa berdiri membelanya sama sekali.

Astaga... jelas mental Anyelir akan hancur.
Ning Suswati
hhh
bagus deh, diam dibalas diam dan kabur, daripada perang dunia
Ning Suswati
hhhhhh ada2 aja, kok bisa juga si anye ngancam suami sultan, saking capeknya berdebat karena cemburu, y wajar2 saja kalau gara mau cemburu
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
mampir yuk di novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya
Siti Masitah
apapun critanya rob...cerei cerei cerei.
Ning Suswati
gak sabar banget, yah maklum aja udah lapuk juga, wajar kebelet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!