NovelToon NovelToon
My Geeky Wife

My Geeky Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:129.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: nona lancaster

"Haruskah aku menikahi si culun itu?"

Karna ingin mempererat tali silahturahmi, Arshlan hendak dinikahkan dengan salah satu anak dari sahabat ayahnya.
Arshlan setuju dengan permintaan ayahnya, dengan syarat jika yang ia nikahi ialah Olivya, gadis cantik yang ia sukai sejak SMA.

Namun takdir berkata lain, Olivya menolak keras untuk menikah dengan Arshlan karna dirinya sudah mempunyai seorang kekasih.

Sialnya, karna penolakan Olivya, Arshlan terpaksa menikahi kakak kandung Olivya yang bernama Kyara.
Si gadis culun yang sama sekali tidak pernah Arshlan bayangkan seumur hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersiap - siap

Arshlan hanya membungkam akan perkataan yang baru saja ia dengar dari mulut Kyara.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Kyara.

"Kau terlalu banyak bicara, dan aku tidak menyukainya!" seru Arshlan.

"Arshlan, aku sungguh sudah lelah! aku tidak tau harus menyikapimu seperti apa lagi," seru Kyara.

"Memang ini yang aku inginkan, membuatmu merasa tersiksa sendiri!" seru Arshlan.

"Kau hanya perlu mengikuti apa yang aku sukai dan apa yang tidak aku sukai!" teriak Arshlan dengan penuh penekanan.

"Dan untuk nanti malam kau harus ikut!" imbuh Arshlan, ia berbalik badan membelakangi Kyara.

"Tapi aku tidak bisa data--"

"Keluar dari sini! aku tidak suka mengulangi perkataanku lagi," seru Arshlan, rasanya Arshlan juga sudah lelah dengan sandiwara pernikahan bodoh ini, amarahnya begitu memuncak pagi itu, terlebih lagi apapun yang dilakukan oleh-nya, selalu saja di awasi oleh mamanya.

Kyara keluar dari kamar itu dengan perasaan begitu kesal, ia bingung. demi Tuhan, rasanya Kyara sudah tidak betah lagi tinggal bersama Arshlan. Kyara pergi ke balkon atas untuk duduk menyendiri disana, hanya itu kebiasaan Kyara selama 2 minggu di rumah ini, untuk mengusir rasa jenuh dan kekesalan yang mendongkol di dalam hatinya.

Kyara sama sekali tidak memiliki teman untuk berbagi jika bukan dengan dirinya sendiri. siapa tempat yang bisa ia ajak untuk berbagi?  Meghan?  Astaga, wanita itu sama sekali tidak bisa untuk di ajak berbagi. Olivya? sikapnya begitu acuh dan tak mau mempedulikan orang lain, bahkan keluarganya sendiri. ayah atau bibi? Kyara tidak mungkin membebankan orang tuanya hanya karna masalah rumah tangganya.

Kyara mendesah frustasi, ia melepas kaca matanya dan meletakan kacamata itu tepat di meja yang ada di depannya.

Kyara menyelonjorkan tangannya di atas meja dan meletakan wajahnya di atas meja itu, ia memejamkan mata hingga terlihat buliran air mata tersapu disana, Kyara benar - benar lelah. ia sudah benar - benar tidak nyaman berada di rumah ini.

"Ibu ... " gumam Kyara lirih.

"Kyara." Suara seorang wanita terdengar mendekatinya, Kyara sesegera mungkin bangkit dan cepat - cepat menghapus matanya yang basah. ia pun menoleh seketika dan melihat wanita yang memanggilnya itu, wanita itu tak lain ialah Mama Ellen.

"Mama ..." ucap Kyara. ia pun memakai kembali kacamata miliknya, Ellen duduk di samping menantunya tersebut.

"Kau sangat suka sekali duduk disini?" tanya Ellen dengan mengusap punggung Kyara.

"Iya, Ma. karna disini sangat sejuk. Kya sangat menyukainya." Kyara menyunggingkan senyum manisnya dan menghirup udara yang berhembus di sekitarnya saat itu. Ellen membalas senyuman Kyara dan merapikan rambut Kyara yang berantakan.

"Kemarilah, Nak. Mama akan merapikan rambutmu,"pinta Ellen. Kyara mengangguk dan duduk membelakangi mertuanya itu. tangan Ellen mulai menarik ikat rambut Kyara yang masih melekat hingga membuat rambut milik wanita itu jatuh dengan sendirinya, Ellen mulai merapikan rambut Kyara yang begitu halus dengan telapak tangannya secara bergantian, kemudian mengikat rambut itu seperti kuncir kuda.

setelah di rasa rambutnya rapi, Kyara duduk kembali berhadapan dengan Mamanya tersebut.

"Nanti kamu harus ikut ke reonian itu," Tutur Ellen.

"Tapi, Ma--"

"Arshlan mengajakmu, dan untuk Honeymoon di undur bulan depan ya, Nak. karna Arshlan masih belum bisa meninggalkan pekerjaannya," imbuh Ellen. Kyara terdiam sejenak, raut wajahnya berubah merengut kembali, ia tau Arshlan mengajaknya hanya karna terpaksa. dan untuk masalah bulan madu rasanya ia ingin sekali menolak ini semua namun apa daya, Kyara hanya bisa  terpaksa mengiyakan permintaan Mamanya tersebut.

 

***

 

Malam harinya,

Kyara tengah duduk di depan meja rias yang letaknya ada di kamar Ellen. tangan wanita paru baya itu serasa gemas terhadap menantunya hingga sedari tadi, ia tak henti merias wajah menantunya agar terlihat cantik malam itu, Kyara dengan wajah datarnya hanya memandang cermin yang ada di depannya dengan tatapan kosong.

"aku sungguh tidak tertarik bertemu dengan mereka semua," gumam Kyara dalam hati. mereka yang di maksdu oleh Kyara ialah teman teman sekolahnya.

"Sayang, kenapa cemberut? ayo tersenyum," tegur Ellen. Kyara mencoba memaksakan senyumannya di depan mertuanya.

"Senyuman terpaksa." Kyara menggerutu kesal dalam hati. Ellen menyuruh Kyara berdiri, dan merapikan kembali gaun yang saat itu di kenakan oleh Kyara.

"Anak Mama sangat ca--ntik sekali," ucap Ellen dengan mencium kening Kyara.

Memang benar apa yang di katakan oleh Ellen, malam itu Kyara terlihat begitu sangat cantik dengan balutan gaun berwarna navy yang melilit di tubuh rampingnya, rambut yang tergerai memangjang hingga menyentuh ujung pinggangnya, membuat wanita itu terlihat sangat anggun, sungguh meneduhkan mata bagi siapa saja yang memandangnya, terlebih lagi Ellen menyuruh menantunya itu melepaskan kaca mata dan membantunya memasangkan kontak lensa di kornea matanya itu.

Kyara layaknya anak kecil yang mengiyakan semua keinginan Ibunya, iya benar. Kyara sudah menganggap Ellen seperti Ibu kandungnya sendiri, terlebih lagi Kyara ialah anak yang penurut sejak dari kecil, jadi meskipun dirinya tidak menyukai sesuatu atau pemberian dari orang lain, ia akan  tetap terlihat seolah - olah menyukainya. Kyara melakukan itu semua, semata - mata hanya ingin menghargai dan tidak ingin mengecewakan orang lain.

karna ia tau betul, bagaimana rasanya tidak di hargai dan di kecewakan oleh orang lain, ah sudahlah. Kyara tidak ingin membahas itu semua. sungguh menyakitkan.

terdengar suara langkah kaki yang masuk ke dalam kamar Ellen hingga membuat dua wanita yang  berada di dalam kamar itu menoleh ke arah pintu.

"Mama ... "

"Mama ... tolong kancingkan lengan baju Arshlan," teriak Arshlan, dengan kedua matanya yang sibuk menunduk memasang lengan kancingnya dengan susah payah.

"Apa sih, Nak. teriak - teriak?" tanya Ellen. Arshlan mengangkat kepalanya.

"Ini, Ma. tolong ban--" Arshlan tak melanjutkan perkataanya karna kedua matanya begitu terkesiap saat melihat Kyara. kedua matanya sejenak beradu pandang dengan Kyara, namun Kyara terlebih dulu membuang wajahnya dengan begitu acuh.

"Ars, ada apa, Nak? " tanya Ellen.

"Ehm, tolong bantu Ars mengancingkan lengan kemeja  Ars, Ma." Kedua mata Arshlan tak bergemming memperhatikan Kyara yang berdiri  dengan memalingkan wajah darinya.

"Kyara." Ellen memanggilnya, Kyara mengiyakannya, karna ia sudah tau tanpa harus di beritau.

Kyara berjalan mendekati Arshlan dan mulai membantu memasang lengan kancing suaminya itu, Heels yang di kenakan oleh Kyara saat ini begitu tinggi, hingga membuat dirinya berdiri hampir sejajar dengan suaminya itu. Kedua mata Arshlan tak henti  memandangi Kyara yang sibuk mengancingkan lengan kemejanya. dan Ellen juga memperhatikan anaknya hingga bibirnya terlihat tertarik ke atas melengkungkan sebuah senyuman disana.

"Sudah," kata Kyara melepaskan pergelangan tangan suaminya dari tangannya. Ellen pun berjalan mendekati mereka berdua.

"Bagaimana, Ars. istrimu  sangat cantik kan, Nak?" Tanya Ellen dengan menyentuh dagu Kyara, Kyara sungguh tidak suka pujian itu. Ya, karna dari dulu tidak ada yang pernah memujinya selain Ayah atau Ibunya. bukankah itu suatu hal yang lumrah? jika ada orang lain yang memujinya, ia selalu merasa bahwa itu ialah sebuah kebohongan.

Arshlan tak menjawab pertanyaan Mamanya, ia masih sibuk memperhatikan  Kyara yang lagi - lagi memalingkan wajah darinya.

.

.

.

.

.

1
Liana Ajah
megaaaan cari mati kau yaaaa🤣🤣🤣🤣
Anis Syafaah
baca ngk tau sudah keberapa kali
tetep aja aq baca 😅😅
Anonymous
Aamiin
Nurhayati Ningsih
mantap
Nurhidayati
novel ini sering ku baca ber ulang ulang, tetap gak ngebosenin
Lilis Hurumbini
Gak terasa udah di penghujung jalan😅😂😂
Lilis Hurumbini
karya yang sangat👍👍😍😍😍
Lilis Hurumbini
hahaha asrhan udah mulai bucin
Riyanti Krc Sekayu
aku sudah berulangkali baca novel ini ska kgn aja dgn crita nya 😢
Nur baeti
keeren
arsita
/Cry/
abcde bukan angka
Luar biasa
🌹Bu e Najwa🌹
ya ampun aku baca novel ini berulang kali,kok kali ini ada yg komentar dgn kata² yg kasar ngatain tokoh dinovel,meskipun tokohnya cm fiksi,tp hargailah penulisnya.gunakan kata² yg baik.
🌹Bu e Najwa🌹
aku sangat menyukai karyamu nona,tp aku paling suka novelmu yg ini ku ulang2 trs bacanya
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Nicaaaaa♥
luarr biasaa
Yoon Jina
ih tolong lah ya, cewek di buat pinteran sikit, ih capek banget gw kenapa novel sekarang pemeran utama ceweknya pada tolol semua, ini tolonglah cewek di buat realities sikit, harus punya harga diri. /Cry/
Krisanly br. Tarigan
Luar biasa
Selvi patasik
kyara sangat cantik
RossyNara
awas nanti di tinggalin pas bucin-bucinnya sama Kyara stres kamu Arslan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!