NovelToon NovelToon
Menguasai Petir Dari Hogwarts

Menguasai Petir Dari Hogwarts

Status: sedang berlangsung
Genre:Akademi Sihir / Fantasi / Slice of Life / Action
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zikisri

Nama Ethan Cross dikenal di seluruh dunia sihir sebagai legenda hidup.

Profesor pelatihan taktis di Hogwarts, mantan juara Duel Sihir Internasional, dan penerima Medali Ksatria Merlin Kelas Satu — penyihir yang mampu mengendalikan petir hanya dengan satu gerakan tongkatnya.

Bagi para murid, ia bukan sekadar guru. Ethan adalah sosok yang menakutkan dan menginspirasi sekaligus, pria yang setiap tahun memimpin latihan perang di lapangan Hogwarts, mengajarkan arti kekuatan dan pengendalian diri.

Namun jauh sebelum menjadi legenda, Ethan hanyalah penyihir muda dari Godric’s Hollow yang ingin hidup damai di tengah dunia yang diliputi ketakutan. Hingga suatu malam, petir menjawab panggilannya — dan takdir pun mulai berputar.

“Aku tidak mencari pertempuran,” katanya menatap langit yang bergemuruh.

“Tapi jika harus bertarung… aku tidak akan kalah dari siapa pun.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zikisri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 — Ruang Bersama

Ethan memotong sepotong daging domba dan memakannya perlahan. Sebenarnya, ia tidak terlalu lapar—ia sudah kebanyakan camilan di gerbong kereta. Tapi ia harus mengakui, masakan Hogwarts jauh lebih enak dari yang ia bayangkan. Meskipun agak berminyak khas hidangan Inggris, bumbunya pas di lidah.

Baru beberapa menit pesta dimulai, berbagai hantu muncul satu per satu. Ada yang menembus langit-langit, ada yang keluar dari meja, membuat beberapa siswa baru menjerit ketakutan.

Ethan justru menatap mereka dengan mata berbinar. Ini pertama kalinya ia melihat roh begitu dekat. Dengan penasaran ia meraih salah satu hantu yang melintas—tangannya langsung menembus tubuh dingin itu.

“Menarik… seandainya aku bisa meneliti satu,” gumamnya. Ia tak bisa menahan rasa ingin tahu yang mulai memanas di kepalanya.

Beberapa siswa di sekitar mulai saling berkenalan sambil menikmati makanan. Namun Ethan menyadari sesuatu—mereka semua anak-anak Slytherin. Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut mereka bukan tentang pelajaran, tapi tentang asal keluarga dan garis darah. Beberapa bahkan baru sadar kalau mereka ternyata masih sepupu, dan langsung tertawa senang. Dunia sihir ini ternyata sempit sekali.

Ethan hanya duduk diam, seperti orang yang tak terlihat, menikmati makanannya dalam tenang.

“Hai, teman. Aku Randal Rosier.” Seorang anak berambut pirang pendek tiba-tiba duduk di sebelahnya. “Kudengar namamu Ethan Cross, ya? Aku belum pernah dengar keluarga Cross. Apa keluargamu dari luar negeri?”

Ethan menatapnya sebentar. Dari arah meja, ia bisa melihat Travers yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan. Dalam hati, Ethan bisa menebak siapa yang menyuruh anak ini bicara.

“Aku bukan dari keluarga penyihir mana pun,” jawabnya datar. “Aku lahir di keluarga Muggle. Ada masalah?”

Randal langsung terdiam, senyum di wajahnya kaku.

Begitu kata “Muggle” keluar, beberapa siswa di sekitar spontan menoleh. Beberapa terlihat penasaran, beberapa lain justru menatap dengan tatapan dingin. Di Slytherin, penyihir berdarah campuran saja sering dipandang rendah, apalagi penyihir kelahiran Muggle.

Ethan hanya menghela napas pelan. Ia sudah menduga hal ini. Bagi mereka, darah lebih penting daripada kemampuan. Namun ia tidak peduli. Yang penting baginya adalah kekuatan—pengetahuan dan kemampuan untuk melindungi diri. Dunia sihir sedang kacau, dan Hogwarts bukan tempat aman sepenuhnya.

Dari sudut mata, Ethan sempat melihat Travers membisikkan sesuatu pada Randal. Setelah itu keduanya tertawa pelan. Ethan hanya membalas dengan senyum tipis. Tatapannya tenang, tapi dingin. Dalam hati ia sudah menandai nama-nama yang harus diwaspadai.

Beberapa menit kemudian, suasana meja mulai tenang. Vanessa Greengrass—prefek Slytherin—memberi tatapan tajam untuk menghentikan yang paling berisik. Ethan sempat menatapnya dan mengangguk kecil sebagai tanda terima kasih.

Tak lama kemudian, Dumbledore kembali berdiri di podium. Ia mengingatkan semua siswa agar tidak mendekati Hutan Terlarang atau tepi sekolah. Ia juga menyebut bahwa para Auror sedang berpatroli di sekitar Hogwarts demi keamanan.

“Dan sekarang,” kata Dumbledore sambil tersenyum lebar, “saatnya momen favoritku—lagu sekolah!”

Dengan kibasan tongkatnya, pita-pita emas berubah menjadi tulisan yang melayang di udara. Semua guru dan siswa berdiri, menyanyikan lagu dengan nada berbeda-beda.

Ethan ikut bernyanyi seadanya, tak peduli nadanya ke mana. Rasanya agak aneh bernyanyi ramai-ramai seperti ini. Tapi melihat Dumbledore yang tampak benar-benar menikmati, ia hanya tersenyum kecil.

Begitu lagu berakhir, Profesor McGonagall mengatur agar para pengawas memimpin siswa baru menuju asrama masing-masing.

Ruang bersama Slytherin terletak di ruang bawah tanah, jauh di bawah permukaan Danau Hitam. Rombongan mereka berjalan menuruni tangga batu, melewati lorong-lorong lembap yang berliku.

Akhirnya, mereka berhenti di depan dinding abu-abu. Prefek tahun kelima maju dan mengucapkan kata sandi, “Serpensortia” —seruan pemanggil ular, kali ini digunakan untuk membuka jalan rahasia. Batu-batu dinding bergeser, membentuk lengkungan pintu.

Begitu pintu terbuka, udara lembap bercampur dingin langsung terasa.

Lampu-lampu bundar berwarna hijau menggantung di langit-langit rendah, memantulkan cahaya samar di dinding batu. Di ujung tangga, ruang luas terbentang dengan perapian besar yang menyala redup. Tengkorak dan ukiran ular menghiasi rak serta dinding. Dari jendela tinggi di sisi ruangan, terlihat bayangan air dan lumut menari—pantulan cahaya dari dasar Danau Hitam.

Ethan berdiri sejenak di ambang pintu, menatap suasana itu dengan tenang.

“Dingin, tapi… cocok,” gumamnya pelan.

Ia melangkah masuk. Di tempat yang suram ini, di antara bisik-bisik ambisi dan darah murni, perjalanan barunya di Hogwarts akhirnya dimulai.

1
Mike Shrye❀∂я
wiiih tulisan nya rapi..... semangat
Zikisri: makasih atas penyemangat nya kk🤭
total 1 replies
Opety Quot's
di tunggu chapter selanjutnya thor
Sertia
Mantap/Good/ lanjutkan
Iqsan Maulana
lumayan bagus ni😁
Iqsan Maulana
next Thor
Hani Andini
next..
king_s1mbaaa s1mbaa
tambahin chapter nya thor...
Reyhan Ramdhan
lanjut thor👍
Zikisri: siap💪
total 1 replies
Reyhan Ramdhan
Bagus, Sangat Rekomen/Good/
Zikisri: thanks 👍
total 1 replies
I Fine
lebih banyak chapter nya thor/Shy/
I Fine
next chapter nya thor💪
Zikisri: Oke 👍
total 1 replies
Niat Pemulihan
nice
Evan Setyawan
Lanjutannya thor👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!