NovelToon NovelToon
Ku Buat Kau Menyesal, Mas!

Ku Buat Kau Menyesal, Mas!

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Aluna Haryanti Wijaya, gadis lembut yang menikah demi menjaga kehormatan keluarga. Pernikahannya dengan Barra Pramudya, CEO muda pewaris keluarga besar, tampak sempurna di mata semua orang. Namun di balik janji suci itu, Aluna hanya merasakan dingin, sepi, dan luka. Sejak awal, hati Barra bukan miliknya. Cinta pria itu telah lebih dulu tertambat pada Miska adik tirinya sendiri. Gadis berwajah polos namun berhati licik, yang sejak kecil selalu ingin merebut apa pun yang dimiliki Aluna.

Setahun pernikahan, Aluna hanya menerima tatapan kosong dari suaminya. Hingga saat Miska kembali dari luar negeri, segalanya runtuh. Aluna akhirnya tahu kebenaran yang menghancurkan, cintanya hanyalah bayangan dari cinta Barra kepada Miska.

Akankah, Aluna bertahan demi cintanya. Atau pergi meninggalkan Barra demi melanjutkan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Aku yang membuangmu dalam jurang luka yang sama.

Ruangan rumah sakit yang semula hening mendadak berubah menjadi panggung ketegangan yang begitu pekat. Barra berdiri di hadapan Raka, matanya menatap lekat wajah bocah itu, seolah mencari jawaban dari sesuatu yang tak pernah ia bayangkan. “Berapa usiamu, Nak?” tanyanya dengan suara yang bergetar, meski berusaha ditutupi.

Raka, dengan kepolosan khas anak kecil, segera mengangkat lima jarinya tinggi-tinggi. “Lima!” serunya bangga.

Barra tersenyum kaku, namun dadanya terasa sesak. 'Lima tahun bertepatan dengan kepergian Aluna enam tahun lalu, apa mungkin malam itu menghasilkan benih yang mungkin dia bawa pergi? Padahal, pagi itu aku meminta dia meminum pil kontrasepsi. Atau mungkin ... dia membuangnya setelah aku pergi?'

“Lalu … siapa ayahmu?”

Belum sempat Raka menjawab, Aluna langsung menepis dengan nada tinggi, penuh ketegasan. “Cukup, Barra! Jangan ajukan pertanyaan yang tidak pantas pada anak kecil!”

Namun Raka tak mengerti ketegangan itu. Bocah itu justru tertawa kecil sambil berkata dengan lantang, “Daddy orangnya tampan, berkelas, kaya, banyak harta, dan baik banget. Dia Daddy Raka!”

Barra tertegun, Aluna kaku, saat Raka menunjuk ke arah Barra. Namun, saat itu juga pintu ruangan terbuka. Sosok pria tinggi dengan jas hitam elegan masuk, kaca mata hitam bertengger di wajahnya, rahangnya tegas, auranya memancarkan wibawa yang tak bisa ditawar. Dia adalah Takahashi, pria yang selama ini menjadi suami Aluna dan ayah bagi Raka.

“Daddy!” seru Raka berlari menghampirinya, membuat suasana semakin menyesakkan dada Barra. Awalnya dia mengira menunjuk dirinya, Aluna tersenyum puas dan lega.

Taka tersenyum tipis, melepas kaca mata hitamnya, lalu melangkah pasti. Ia melewati Barra tanpa sedikit pun melirik, seolah Barra hanyalah bayangan. Langkahnya berakhir di depan Aluna. Dengan tenang, ia menyapa sang istri, mengecup keningnya lembut. “Maaf membuatmu menunggu, Sayang.”

Detik itu juga, darah Barra mendidih. Pandangannya berapi-api, rahangnya mengeras. Taka lalu menoleh ke arah ranjang, membungkuk sopan.

 “Salam kenal, saya Takahashi Hiroto, suami dari Aluna. Mulai hari ini izinkan saya juga menjadi cucu menantu yang akan menjaga Aluna, Raka dan juga Anda.” Tangannya melingkar mantap di pinggang Aluna.

Barra tidak sanggup menahan diri lagi. Dengan emosi membara, ia menarik bahu Taka keras-keras dan melayangkan tinju telak ke wajah pria itu.

Dugh!

Taka terdorong, namun tetap berdiri tegak. Sang asisten bergegas maju ingin membalas, tetapi Taka mengangkat tangan menghentikannya. Tatapannya dingin, penuh kendali. Aluna menjerit kecil, segera meraih Raka ke dalam dekapannya, menutup mata anak itu dengan tangan gemetar.

“Dia bukan suamimu, Aluna!” teriak Barra, suaranya bergetar di antara amarah dan luka. “Kau masih istriku!”

Aluna menoleh dengan senyum getir, matanya menyala penuh tajam. “Istrimu? Enam tahun lalu aku menandatangani surat cerai itu, Barra Pramudya. Kau yang memberiku kebebasan, kau yang menghancurkan segalanya ... Aku sudah bukan milikmu lagi.”

Ucapan itu menghantam Barra lebih dalam dari pukulan apa pun. Nafasnya tercekat, dan seolah belum cukup, pintu kembali terbuka. Miska masuk dengan Tuti di sisinya. Begitu matanya menangkap sosok Aluna di ruangan itu, tubuhnya menegang, wajahnya pucat, kedua mata membelalak tak percaya.

“A-Aluna…?” suara Miska tercekat, nyaris berbisik.

Ruangan mendadak membeku. Semua pandangan bertabrakan, udara menegang, seakan badai besar akan segera pecah. Miska langsung melangkah masuk dengan wajah penuh amarah, sorot matanya menusuk seperti pisau yang siap mengoyak. Tanpa basa-basi, ia menarik lengan Aluna dengan kasar.

“Apa yang kau lakukan di sini?!” desisnya penuh kebencian. “Untuk apa kau kembali? Untuk merebut semuanya dariku? Itu tidak akan pernah terjadi!”

Aluna masih berdiri tegak dengan tatapan dingin. Namun ketika Miska mengangkat tangannya, berniat menampar, Aluna dengan cepat menahan pergelangan tangan itu.

“Kau salah orang, Miska,” gumamnya lirih namun tajam. Dan dalam sekejap,

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Miska, membuat wanita itu terhuyung ke samping.

“Miska!” teriak Tuti terkejut, buru-buru maju melindungi putrinya. “Kau kurang ajar sekali, Aluna!”

Aluna hanya berdiri, wajahnya datar.

“Kau pikir kau siapa?! Ibumu sendiri mati bunuh diri karena dicampakkan suaminya. Kenapa kau tidak ikut bunuh diri juga setelah Barra mencampakkanmu, hah?!” Tuti menatap tajam penuh penghinaan. “Biar kau sekalian bertemu dengan ibumu di neraka!”

Seketika darah Aluna mendidih. Tanpa pikir panjang,

 Plak!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Tuti, seluruh ruangan terdiam. Barra terbelalak, menatap Aluna penuh penyesalan. Kata-kata itu menusuk, menyayat luka lama yang paling dalam. Trauma terbesar Aluna adalah kehilangan ibunya, dan Barra sadar, dialah orang yang pernah menjerumuskan Aluna pada jurang luka yang sama.

“Keluar!” suara lantang Kakek Haryanto memecah keheningan. Nafasnya tersengal, namun suaranya tetap berwibawa.

“Miska! Tuti! Angkat kaki kalian dari ruangan ini!”

“Kakek…” Aluna buru-buru menoleh, wajahnya melembut. “Jangan banyak gerak, istirahatlah. Biarkan aku yang hadapi mereka.”

Taka melangkah maju, tatapannya dingin. Ia memberi isyarat pada asistennya. “Keluarkan mereka. Kalau tidak, kerjasama antara Wijaya dan perusahaan saya berakhir saat ini juga.”

Tuti terdiam, wajahnya pucat. Ia tahu ancaman itu nyata. Menahan amarah, ia meraih lengan Miska yang masih terpaku dengan pipi merah membara, lalu menyeretnya keluar dari ruangan itu.

"Ayo, kita harus pergi," ajak Tuti menyeret anaknya.

"Mama..." rengek Miska yang belum sempat membalas tamparan penghinaan dari Aluna. Tetapi, Tuti tak peduli saat ini perusahaan Wijaya lebih berharga.

1
guntur 1609
bagus Aluna. kau akhirnyaenikah sm org lain. mampus kau bara. kau hadapilah hidupmu sm penyesalan yg tak berujung
guntur 1609
mampus kau harus. tulah ank yg kau banggakan
guntur 1609
mamoys kau bara. akhirnya kau akan kemakan sama wanita ular tu
guntur 1609
bagus tu kuna. jangan jadi lemah sm pecundang sprti bara
guntur 1609
kau akn menyesal mendengarkan si ular misca
Rahma Wati
ceritanya menguras air mata kereen 👍🏻🥰
Aisyah Alfatih: makasih kak 💕
total 1 replies
Silla Okta
lanjutkan ke cerita berikut nya,,,,, 💪💪💪
Marina Tarigan
nehitu dpng memikah dhn wanita yg tepst panfang kedepan jangan menolej kebelakang salam hangat dari pembaca
Marina Tarigan
ada2 saja mustahil masa istri dibiat tukar tambah Taka yg super seluruh dunia kok jadi bodoh
Marina Tarigan
baws zAlina sm Raka pulang ke zjepang Aluna bukan barang pikirkan perasaan luna dan keluarhamu di jepang aneh
Marina Tarigan
karena ini cerita biasa kok bisa permintaan seperti itu kalau didunia nyata mulut Barra itu perlu di vuci pakai pembersih lantai sdj dikasih beryemu sm Raka malah meminta istri orsng balik padanya gila
Marina Tarigan
segera pulang bawa kelurgamu ke jepang Taka kalau di Indonesia masallah teris tak putusnya katena xi indo Aluna masih dikelilingi keluarga yg ada hubungan dhn keluarga
Marina Tarigan
berikan kekuatan hati tehuh kepada Aluna Dan Barra utk melihat kedepan cukup situasi itu2 saja buat Bara menata hidupnya kembali dan belajar dhn sikap emosi arogan egois yg dia lakukan selama bersama Aluna dahulu dan Aluna bserta keluarga kecilnya dgn zTaka Raka menikmati hidup yg tenang kedepannya
Marina Tarigan
akuna raka tadi divulik Tuti dan miska bodoh
Rezqhi Amalia: Permisi kak, siapa tahu kakak minat mampir dikaryaku yang berjudul 'Terjebak Pernikahan Kontrak Dengan Dosen Pembimbingku'

terimakasih sebelumnya 🤗💐
total 1 replies
Ko
Kamu nanyaekk???🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Marina Tarigan
ooo gitu ya baguslah
Marina Tarigan
lanjut terus sampai berhasil miska
Marina Tarigan
lanjut Barra semoga berhasil
Marina Tarigan
kok berani lawan zTaka aneh
Marina Tarigan
nampak kali bsrrat egois keras kepala tdk punya ahlak pohon lawan gunung kamu akan penyet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!