NovelToon NovelToon
Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Isani seakan runtuh saat Yumi, kakak tirinya, mengandung benih dari calon suaminya. Pernikahan bersama Dafa yang sudah di depan mata, hancur seketika.

"Aku bahagia," Yumi tersenyum seraya mengelus perutnya. "Akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku. Jika dulu ibumu merebut ayahku, sekarang, aku yang merebut calon suamimu."

Disaat Isani terpuruk, Yusuf, bosnya di kantor, datang dengan sebuah penawaran. "Menikahlah dengaku, San. Balas pengkhianatan mereka dengan elegan. Tersenyum dan tegakkan kepalamu, tunjukkan jika kamu baik-baik saja."

Meski sejatinya Isani tidak mencintai Yusuf, ia terima tawaran bos yang telah lama menyukainya tersebut. Ingin menunjukkan pada Yumi, jika kehilangan Dafa bukanlah akhir baginya, justru sebaliknya, ia mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Dafa.

Namun tanpa Isani ketahui, ternyata Yusuf tidak tulus, laki-laki tersebut juga menyimpan dendam padanya.

"Kamu akan merasakan neraka seperti yang ibuku rasakan Isani," Yusuf tersenyum miring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

BRAK

Belum puas membanting pintu mobil Dafa, Isani menendang bodi mobil tersebut. Persetan jika nantinya lecet karena ujung heels yang dia pakai, ia tak peduli. Hatinya sudah dihancurkan tanpa perasaan, rasanya kalau hanya mobil lecet, itu sama sekali tak sebanding dengan apa yang dia rasakan.

Melihat seorang berjaket ojol melintas tanpa penumpang, Sani langsung melambaikan tangan untuk memanggilnya. Tak masalah jika dia harus membayar lebih mahal karena tak melalui aplikasi, ia tak peduli, yang penting bisa segera pergi dari sini.

"Maaf Mbak, saya lagi nganter makanan ini, jadi gak bisa bawa penumpang," tolak driver tersebut setelah berhenti di depan Sani.

"Gak papa, Mas, saya ikut Masnya nganter makanan dulu, baru antarkan saya. Nanti ongkosnya saya kasih dobel." Sani naik ke atas motor meski belum mendapatkan persetujuan.

Untuk beberapa saat, driver tersebut terdiam karena kelakuan Sani yang terkesan merugikan diri sendiri, namun setelah dia fikir tak ada rugi untuknya, ia mengambil helm, menyerahkan pada Sani. "Pakai dulu Mbak."

Sani menerima helm tersebut lalu memakainya. Saat motor melewati mobil Dafa, dia memalingkan wajah ke arah lain, tak sudi melihat laki-laki itu.

Ikut mengantar makanan, dianggap Sani seperti healing. Setidaknya, dia tak harus segera tiba di rumah. Sumpah, dia muak sekali pada Yumi dan Tante Farah, bahkan pada Papa yang pagi tadi hanya bilang maaf, tanpa melakukan sesuatu untuknya yang jelas-jelas terdzolimi disini.

Isani menghela nafas berat begitu ojek yang ditumpanginya berhenti di depan rumah. Ia hanya diam, menatap nanar rumah yang sudah ditinggalinya selama 20 tahun lamanya.

"Mbak, udah sampai. Benarkan ini rumahnya?" Driver ojol menoleh ke arah Sani, takut salah alamat karena Sani tak segera turun.

"Aku boleh ikut Mas nya aja gak?" Isani tersenyum getir.

"Hah!" Driver tersebut sampai melongo.

"Becanda, Mas," Sani melepas helm, menyerahkan pada Driver.

"Mbaknya ada masalah berat ya?" tanya driver yang bernama Arif tersebut.

"Kelihatan ya?" Sani tertawa, lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri. Sepertinya saat ini matanya sembab karena dalam perjalanan tadi menangis, makanya Arif bisa langsung menebak dengan benar.

"Jadi benar ya?" Arif tersenyum. "Katanya good looking menyelesaikan setengah dari masalah hidup, tapi ternyata gak selalu ya, Mbak. Buktinya si Mbak cantik, tapi masalahnya masih berat juga."

"Mas nya bisa aja," Sani tertawa kecil.

"Sabar, Mbak. Semua orang punya ujian hidup masing-masing, tapi insyaallah, kadarnya sesuai kemampuan kita. Selama waktu masih terus berjalan, semua akan terlewati cepat atau lambat. Roda gak akan selalu ada di bawah atau di atas. Coba deh, kalau sedang merasa berat banget dengan cobaan hidup, Mbaknya ngaca."

"Maksudnya?"

"Ngaca, lihat anugerah yang sudah diberikan Allah pada Mbaknya. Mbaknya cantik banget loh. Ingat, gak semua orang dikasih kelebihan itu. Jadi, tetap merasa bersyukur, merasa beruntung, karena gak hanya cobaan, tapi Allah juga ngasih anugerah berupa paras yang cantik pada Mbaknya."

"Mas, kamu kok pinter sih. Setengah dari masalah aku rasanya langsung ilang gara-gara kamu deh," Sani tertawa sambil menyeka sudut matanya yang berair.

"Keep strong, Mbak e," Arif mengangkat telapak tangannya yang terkepal, memberi semangat.

Sani membuka tas, mengambil uang dua ratus ribu rupiah lalu menyodorkan pada Arif.

"Kebanyakan, Mbak."

"Kurang malah itu. Bayangin aja kalau barusan saya konsul ke psikolog, pasti lebih mahal dari itu biayanya. Makasih banyak ya, Mas. Semoga rezeki kamu makin lancar," Sani turun dari motor, mengucap salam lalu berjalan ke arah pagar.

Sebelum masuk, dia menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. Membuka pagar, berjalan dengan langkah malas menuju rumah. Saat melewati ruang keluarga, dia yang sudah capek, masih harus mendengar teriakan Tante Farah yang nyelekit.

"He anak haram, sini kamu!"

Sani terus melangkah, pura-pura tuli. Lagian namanya bukan anak haram, jadi untuk apa menoleh.

"Hei, sini kamu!" Tante Farah kembali berteriak. "ISANI!" teriaknya lagi, kesal karena diabaikan.

Sani mendengus kesal, menghentikan langkah kakinya, menoleh ke arah Tante Farah dan Yumi. Kedua wanita itu berjalan mendekatinya dengan wajah tak ramah sama sekali.

"Apa maksud kamu mau batalin acara pernikahan ke WO hah?" teriak Tante Farah dengan mata melotot.

Sani tersenyum kecut, ternyata Dafa sudah mengadu. Gercep juga laki-laki sialan itu. Ah, kenapa rasanya dia makin benci pada Dafa, laki-laki tak tahu diri. "Kan emang pernikahan saya batal Tante, ya semuanya dibatalin."

"Gak usah. Gak usah dibatalin. Yumi dan Dafa yang akan menikah," ujar Tante Farah.

"Ya gak bisa dong," suara Sani mulai naik satu oktaf, ia keberatan.

"Kenapa gak bisa?" Yumi mendorong bahu Sani.

"Aku yang keluar uang, kenapa kamu yang menikmati?" Sani menatap Yumi nyalang. "Aku bisa ngasih calon suamiku padamu. Ambil, ambil saja. Tapi tidak dengan wedding dream yang sudah aku rencanakan hampir setahun ini. Aku yang capek mikirin semuanya, ngurus semuanya, nabung, enak saja kamu tiba-tiba mau ngambil alih."

"Heh anak gak tahu diri," Tante Farah mendorong bahu Sani. "Kamu lupa, kamu sudah 20 tahun numpang di rumah saya, makan gratis juga, sekarang mau itung-itungan. Kamu fikir biaya hidup kamu selama 20 tahun ini sedikit? Uang yang kamu keluarin untuk bayar WO, gak ada secuil dari biaya hidup kamu."

"Saya gak numpang, gak makan gratis juga," sangkal Isani. "Kehidupan saya memang sudah seharusnya ditanggung oleh Papa saya."

"Hahaha," Farah tergelak. "Kamu lupa sepertinya. Kamu itu anak haram, anak di luar nikah. Kamu tidak bernasabkan pada Fatur. Kamu bukan tanggungan dia, kamu juga gak berhak atas hartanya juga warisannya."

"Tapi dia Papa kandung saya," tekan Isani, menunjuk dadanya. "Dalam darah saya, mengalir darahnya. Karena dia saya lahir ke dunia, jadi sudah menjadi tanggung jawab dia untuk membesarkan dia."

"Halah, tetap saja, kamu anak diluar nikah yang gak punya kekuatan hukum apapun untuk meminta hak pada suami saya."

"Ada apa ini?" Fatur yang baru tiba di rumah, masuk dengan tergesa-gesa mendengar suara gaduh dari ruang keluarga. "Suara kalian terdengar sampai luar. Apa gak bisa sih, kalau ngomong itu agak pelan dikit?"

"Anak kamu ini," Farah menunjuk Isani. "Dia perhitungan sekali. Aku cuma bilang, gak usah batalin acara, Yumi dan Dafa yang akan menikah, eh.... dia malah keras kepala, maksa mau batalin acara."

"Ya karena semuanya aku yang ngurus, Tante," Sani tak mau disalahkan.

"Halah, cuma ngurusin doang dibesar-besarin. Dafa juga ikut ngurusin kali," Yumi ikut bicara.

"Kalau dibatalin, uangnya juga gak akan dikembalikan full sama WO. Selain itu Yumi dan Dafa musti repot ngurus dari awal lagi, dan itu buang-buang waktu," ujar Tante Farah.

"Itu bukan urusan saya. Pokoknya saya akan tetap batalin acara tersebut," tekan Isani.

"Benar-benar keras kepala kamu ya!" bentak Farah. "Gak tahu diri, sudah diurusin dari kecil, gak ada terima kasihnya."

"Ngurusin? Yang ada aku ngurusin diri aku sendiri, Tante," Sani tak terima. Sejak tinggal disini, sekalipun dia tak diizinkan makan di meja makan dengan keluarga. Dia juga musti melakukan pekerjaan rumah kalau sekolahnya mau dibiayain. Selain menjadi pembantu, dia juga dipaksa jadi baby sitter sejak Yuka lahir, padahal dia masih kecil saat itu. Dia tak pernah punya waktu untuk main, karena harus selalu mengasuh Yuka, anak kedua Farah yang saat ini kuliah di luar kota.

"Sudah, sudah!" Fatur menengahi. "Acaranya gak usah dibatalin, San," putusnya sebagai kepala keluarga.

"Apa maksud Papa?" Sani kecewa dengan ucapan Papanya.

"Yumi sudah hamil, dia harus menikah secepatnya sebelum perutnya membesar. Untuk uang kamu, Papa yang akan ganti."

"Ini bukan hanya soal uang, Pah," seru Isani dengan nafas mulai memburu. "Ini tentang konsep, tentang pemikiran, juga efforts aku buat wujudin dream wedding aku. Aku udah capek ngurus semuanya, aku udah meluangkan waktu banyak buat ini. Dan sekarang_"

"Halah, kayak yang paling ok aja konsep wedding kamu," ejek Yumi. "Cuma intimate wedding dengan 100 undangan doang, semua orang juga bisa ngelakuin itu. Lagian paling WO nya yang mikirin semuanya, kamu tinggal terima jadi aja."

Sani tersenyum kecut, kehabisan kata-kata untuk membantah. Dia dikeroyok sekarang, jadi percuma mau ngomong apapun.

"Sudahlah, San. Biar acaranya tetap jalan seperti rencana semula. Uang kamu akan Papa ganti," Fatur tak ingin masalah ini diperpanjang.

"Terserah kalian!" Sani membalikan badan, pergi begitu saja menuju kamarnya. Rasanya ngomong apapun juga percuma, dia hanya sendiri, pasti kalah dengan tiga orang.

1
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Diana Fitri.N
lanjut kak aku tunggu🥰😆
aisyah
nama Yusuf, kelakuan dajjal 😏
Ratna Komala
ayo San semangat jgn hiraukan c'ucup dan pernikahanmu,otakmu hrs ttp waras dan sehat san...
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Jangan mau dipermainkan oleh Yusuf apalagi dtg " madumu " San
Tinggalkan rumah Ucup
Hafifah Hafifah
pasti si yusuf udah punya rencana tuh buat ngerjain si sani agar dia g bisa berkutik lagi.aduh sani kok kamu percaya omongan yusuf sih yg nyuruh kamu pergi ku yakin bentar lagi kamu akan kembali ke rumah itu
lyani
kl beneran jd artis panas elu jg bakal kebat kebit cup.
ayo Sani....kamu pasti bisa....ini br sehari....yg bertahun tahun aja kamu sanggup
Eonnie Nurul
kayaknya si Ucup punya kepribadian ganda 😁
Sari Kumala
ternyata Yusuf ODGJ 😆😆😆
sikepang
Suf apa rencana mu???
Kar Genjreng
Doble dong penasaran nih keluarnya kemana Isani tapi memang Sani kan bukan wanita nakal biarpun hidupnya penuh siksaan,,,tega saja si ucup sama sapa dafa sableng,,,
Kar Genjreng
tapi benar akan mendaftar di jav ga benar kan San mending jadi TKW di jepang saja ya ,,,semoga dapat Bos orang inggris atau Amerika,,,😄😄😄😄🏃🏃🏃🏃
css
semoga berhasil sani
Kar Genjreng
pertanyaan Ku benar di lepaskan atau di hadang laki lay pesuruhnya,,,karena si ucup pasti punya misi untuk mengambil kesempatan untuk Isani tetapi kalau benar lebih bagus lah ,,,semoga bertemu dengan orang yang baik di luar Ak berharap bertemu dengan Anaknya Sagara ingat kan kan besarnya di atas Isani,,,, bila di lepas benar shujud sbukur ya San pergilah sejauh mungkin tidak usah pedulikan masa lalu yang menyakitkan,,,,ga usah malu dan takut menghadapi segala hal Songsong lah masa depan,,,
Ayesha Almira
yusup penuh teka teki,smga Sani BS menghadapi yusup
Ayila Ella
pasti ada undang dibalik batu ni si ucup uuu takut ,,, semangat ya sani
demoet..
c ucup emang dasar ya.. tunggu aja waktu nya kmu yg bucin..
Susi Akbarini
apq yg terjadi saat sani buka kubci pintu?.❤❤❤😘😙😗😗
Rafly Rafly
what.. Sani mo daftar JAV...bisa di compare dong dgn punya Yuri sasahara...kira kira lebih bohay mana.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
gimana THOR
yutantia 10: kek nya hafal banget per JAV an 🤣🤣🤣
total 1 replies
Rida Arinda
rame nih 😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!