NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Celine menunduk, tidak berani menatap mata pria itu. Jantungnya berdetak cepat, bukan karena takut, tapi karena gugup dengan kedekatan yang begitu mendadak. Tatapan Wallace selalu membuatnya kehilangan kata-kata.

"Apa yang kamu takutkan?" tanya Wallace dengan suara rendah namun jelas, dengan sangat dekat hingga ia bisa merasakan hembusan napas Celine.

Celine menggigit bibirnya sejenak, lalu berkata lirih, "Maaf, karena telah mengganggu tidurmu. Aku juga tidak ingat bagaimana bisa datang ke kamar ini."

Wallace menyipitkan mata, mencoba membaca ekspresi wanita di depannya. Kerutan samar muncul di dahinya. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya dengan cemas.

"Kenapa dia bisa lupa kejadian semalam? Apakah kondisinya semakin buruk?"

Belum sempat Wallace menjawab, suara dari luar kamar membuat keduanya tersentak.

"Paman!" Suara Mark terdengar jelas dari balik pintu kamar, membuat Celine terbelalak kaget. Napasnya tercekat.

"Tuan, aku harus segera keluar, Mark tidak boleh tahu aku di sini. Dia akan salah paham," ucap Celine panik. Ia hendak bangkit dari tempat tidur, namun Wallace dengan sigap meraih tangannya dan menariknya ke arah kamar mandi.

Tanpa menunggu jawaban, Wallace membuka pintu kamar mandi dan mendorong Celine masuk, lalu menguncinya dari dalam.

Ruangan itu luas—terlalu luas untuk bersembunyi berdempetan. Ada bathtub di satu sisi, rak handuk rapi di sudut, dan jendela kecil yang memantulkan cahaya pagi.

Namun, bukannya mengambil jarak atau berdiri terpisah, Wallace justru mendekat. Sangat dekat.

Celine mematung sejenak di dalam ruangan luas itu. Dadanya berdegup kencang, sementara dari luar terdengar derit pintu kamar dibuka.

Mark berdiri di ambang pintu, matanya menyapu seluruh ruangan yang tampak kosong. Keningnya berkerut bingung.

“Kemana Paman?” gumamnya pelan.

Lalu ia mendekat ke pintu kamar mandi, mengetuk ringan. “Paman, apakah Paman sedang mandi?”

Beberapa detik berlalu sebelum suara gemericik air terdengar dari dalam, diikuti suara Wallace yang terdengar biasa saja.

"Ada apa, kenapa kau bisa pulang?" tanya Wallace dari balik pintu, sambil menyalakan shower agar suara air terdengar meyakinkan.

"Aku sudah sembuh. Lagi pula, lukaku hanya luka bagian luar, bisa diobati di rumah juga." Mark diam sejenak, lalu melanjutkan, “Paman, di mana Celine? Aku tidak melihat dia di kamar dan halaman belakang.”

Situasi dalam kamar mandi.

Celine mengerutkan alis, menoleh sedikit ke kiri untuk menghindari tatapan pria itu. “Kenapa berdiri sedekat ini? Kamar mandinya besar…”

Wallace menyandarkan satu tangan di dinding di samping kepala Celine, membentuk semacam kurungan yang tak memaksa, tapi cukup membuat Celine tak bisa ke mana-mana.

"Justru karena terlalu besar," bisiknya, matanya tajam menatap ke dalam mata Celine. “Kalau kita sembunyi di dua titik berbeda, langkah kaki kita bisa terdengar. Bisa bergema. Mark mungkin mendengar dan curiga.”

Celine menelan ludah. “Tapi… berdiri sedekat ini tidak nyaman," lirihnya nyaris tak terdengar.

“Lebih baik tidak nyaman daripada ketahuan,” jawab Wallace tanpa ekspresi, tapi sorot matanya mengandung sesuatu yang tak mudah ditebak—antara bermain-main atau serius.

Hening sesaat. Suara air dari shower yang dinyalakan mengisi ruangan, membantu meredam suara-suara dari luar. Tapi tak ada yang bisa meredam degup jantung Celine saat Wallace menunduk sedikit, hingga wajah mereka hanya terpisah beberapa inci.

“Apa kamu selalu secanggung ini saat berada dekat denganku?” tanya Wallace pelan.

Celine mengalihkan pandangan. Wajahnya memerah. “Tuan, ada apa denganmu?"

Wallace menahan senyum yang hampir muncul di sudut bibirnya. “Tidak ada!"

“Paman, aku pergi cari Celine dulu, dan kemudian menunggumu di ruang tamu,” terdengar suara Mark dari luar kamar mandi, diiringi langkah kaki yang perlahan menjauh.

“Baiklah!” jawab Wallace, suaranya terdengar tenang namun datar.

Begitu keheningan kembali mengisi ruangan, Celine menarik napas lega dan mulai bergerak, hendak meninggalkan tempat persembunyian. Namun sebelum ia bisa melangkah menjauh, tangannya ditahan. Wallace menatapnya tanpa kata. Tatapannya tak lagi seperti sebelumnya—ada sesuatu yang berbeda, lebih dalam, lebih gelap.

Celine menoleh, menatap pria itu dengan bingung. “Ada apa?” tanyanya pelan.

Wallace tidak langsung menjawab. Pandangannya menurun, jatuh ke kalung kecil yang tergantung di leher Celine—kalung yang tak pernah ia lepaskan, bahkan saat tidur. Matanya mengeras.

“Apakah kau... akan terus mencintai pemilik kalung ini?” tanyanya lirih namun tegas

Celine tertegun. Pertanyaan itu datang begitu tiba-tiba, menyusup ke celah yang selama ini ia hindari. Pandangannya menghindar.

“Ini bukan urusanmu,” jawabnya datar, mencoba bersikap acuh, meski suaranya terdengar sedikit gemetar.

Wallace menghela napas panjang, lalu perlahan menunduk, menatap wajah Celine dari dekat.

“Keponakanku mencintaimu,” ucapnya perlahan. “Tapi kau masih saja menyimpan kalung itu. Aku menjadi ragu… siapa yang sebenarnya kau pilih.”

Celine menunduk, matanya tak sanggup menatap pria di depannya. Tubuhnya diam, namun pikirannya kacau.

“Aku tidak memilih siapa pun…” bisiknya. “Mereka bukan barang yang bisa dipilih.”

Wallace menarik pinggang Celine hingga tubuh mereka saling menempel.

"Kalau begitu, aku akan membuatkan pilihan untukmu," bisik Wallace di telinganya. "Tetap mencintai pria itu!"

Mata Celine terbelalak kaget mendengar saran pria itu.

"Andaikan dia tahu dialah pria itu, dia pasti tidak akan berbicara seperti ini. Dia pasti akan mengamuk seperti waktu itu… bahkan hampir membunuhku. Mungkin saja… aku akan mati di tangannya," batin Celine.

1
Rocky
Manttappp..
yuning
i love you Mr mafia
Nabil abshor
PUUUAAAAAASSSSSS,,,,,,, syukaaak,,,, kaya gini niiiih,,,,,, yang sekali thesss,,,, dibalasnya thaaassss theeessss,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Febriana Merryanti
good job Wallace beri pelajar buat mereka pelacur kok teriak pelacur🤣🤣🤣
Akai Kakazain
duh thoooor....dag dig dug aq thor, knpa brsmbung pulak thor...huhuhuuu....
Bu Kus
kasih pelajaran tu Wallace buat mereka jerah
Bu Kus
semoga Wallace cepat datang dan Celine bisa selamat
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
akhirnya ada yg ngebelain Celine
R@3f@d lov3😘
akhirnya kamu datang juga Wallace 🙄🙄kasihan Celine dan hukum 2 jalang it...wlpn mereka keluarga tapi mereka 😏 sudah berani menyakiti Celine a
yuning
hanya seorang Celine kalian main keroyokan
R@3f@d lov3😘
dasar sampaaaaah 😏 kalian,,lihat saja jika kalian berani menyentuh Celine maka jangan heran jika Wallace memberi kalian pelajaran 🙄😒
Reni Anjarwani
ldoubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
R@3f@d lov3😘
Celine yang digoda kenapa aq yang dag....dig....dug...seeeerrr🤭😁
Naufal Affiq
bisa uji coba juga tuan,kalau tuan berani
Naufal Affiq
kamu seram tuan,coba rubah sedikit cara bicaramu dan tingkah laku mu,di hadapan gadismu
yuning
aku mau lihat tuan 😁
Nabil abshor
bukan marah,bukan lembut,,,,, ky gmn ituuuuuu,,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!