Farrel Ananda ,siswa SMA klas sebelas tanpa sengaja bertemu dengan seorang siswi dari kelas yang sama ,saat itu ia baru sampai di gang dekat sekolah dan melihat seorang siswi bernama Kayla yang terikat seluruh badannya dengan dikelilingi oleh para perusuh sekolah di gang dekat sekolah .karena Kayla temannya ,Farrel berjalan santai untuk mencoba menolongnya .
Bagaimana awal pertemuan pertama mereka, dan ikuti kisah dua insan beda frekuensi dalam satu kelas, dan apa yang akan terjadi di masa depan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21 membantu panen padi keluarga petani
Sampai di desa Cirame ,satu rombongan siswa siswi kelas sebelas A B dan C ,berkumpul ,mereka yang memiliki jumlah sekitar dua ratus siswa siswi ,terlihat seperti pendemo di ibukota Jayakarta .
" perhatian anak anak, kita telah sampai di desa Cirame ,karena sebelumnya di kelas masing masing belum di jelaskan apa rencana kegiatan di desa ini ,saya selaku penyelenggara akan mengatakan sekarang, kegiatannya adalah membantu para warga yang ada di desa Cirame ini ,baik itu di rumah maupun di luar rumah, kalau di rumah kemungkinan membantu membersihkan halaman rumah ,nah kalau di luar rumah ,pergi ke sawah ,ladang atau hutan ,kita sebagai jiwa yang baik ,harus bisa terbiasa membantu sesama manusia, baik itu yang normal maupun cacat tubuhnya ,ada yang masih bingung?"
" pak Slamet ,kita berkelompok apakah boleh ?"
" ya ,tapi hanya bisa dua orang saja ! Tidak boleh melebihi dua orang, dan saya sarankan agar berpasangan ,maksudnya siswa dan siswi bersatu, agar mereka diwaktu dewasa tidak terkejut saat menjalani kehidupan rumah tangga "
" baik !"
" oke ,karena sudah paham, kalian semua akan saya beri waktu satu hari dimulai dari sekarang, siapa saja yang memiliki hasil yang terbaik akan mendapatkan hadiah berupa kotak tanpa nama "
Plok plok ...!!.
Tepuk tangan bergema di halaman pintu gerbang desa Cirame ,Farrel sedikit mengantuk saat mendengar pidato dari gurunya itu ,namun tanda dia sadari, Kayla sudah ada di belakangnya, memegang sedikit tas yang di gendong oleh Farrel .
Sedangkan teman temannya sudah sedikit menghindar, mereka berbicara satu sama lain ,tanpa memperdulikan Farrel yang sedikit mengantuk itu .
Zico datang mendekat ,matanya sedikit menyipit ke arah Farrel yang berdiri Diam " Farrel aku sudah bersama Nailla ,kamu cari yang lain "
" wah selamat, kamu akhirnya sadar dan normal, " kata Farrel enteng .
" siapa yang gila ! Aku dari lahir tetap normal, kamu saja yang tidak pernah memperhatikanku " ucap Zico Kaulitz terkekeh.
" hei ,siapa yang mau memperhatikanmu ,aku tidak mau berkencan dengan seorang pria ," Farrel menahan tawa ,sedangkan teman temannya disekitar yang menyaksikan hal itu sudah tertawa keras, hingga halaman gerbang desa Cirame mirip dengan pasar dadakan .
" sudah, aku tidak mau berurusan lagi denganmu, ayo Nailla kita menuju depan sana ,lihat ada rumah yang cukup mewah " Zico Kaulitz segera berbalik dan pergi meninggalkan Farrel yang menatap kepergian Zico Kaulitz dengan tatapan kosong.
Tak ..
" aduh ,siapa sih yang mencubit punggungku ?"
Berbalik dilihatnya Kayla yang terlihat kesal menatap ke arah dirinya.
" ehh Kayla ada apa ? Kenapa kamu di sini, apakah tidak akan melakukan kegiatan hari ini ?"
" huhh kamu hanya tanya doang ! Aku ikut kegiatan, dan aku sudah memutuskan, bahwa kamu adalah partenerku " ucap Kayla dengan wajah di buat ganas.
" oke jangan marah ,hanya saja apakah kita cocok bila melakukan kegiatan ini ?"
COCOK !!!
beberapa siswa siswi berteriak bersama ,hingga sepatu guru melayang diatas kepala siswa siswi tersebut.
" sudah diam kalian ,hanya bisa mengganggu ketertiban umum saja ,segera kalian laksanakan kegiatan hari ini ,atau bila tidak ,besok berdiri di bawah matahari dan berjemur selama satu jam penuh " pak Slamet marah dan melayangkan sepatunya ke arah kerumunan siswa siswi .
Karena Kayla telah memilihnya untuk menjadi partener ,Farrel tidak bisa berkata kata lagi ,ia bersama Kayla berjalan pelan menuju ke arah timur di mana rumah rumah paling banyak berada di sana .
" kita enaknya di rumah atau di luar rumah ?" Farrel berhenti , matanya memandang ke rumah rumah yang berjejeran rapi.
" kamu kalau nanya jangan begitu dong, nanti siapapun yang mendengarnya bisa salah paham " Kayla dengan wajah mulai memerah kesal saat Farrel bertanya tadi .
" maksudnya, kegiatan hari ini,?"
" oke oke ,aku tahu, itu terserah keputusanmu saja " kata Kayla enteng.
" baik kalau itu maumu! Karena aku membawa karung dan sabit ,maka lebih baik kegiatannya di luar rumah "
" oke ! Aku ikut saja "
Keduanya segera datang ke salah satu rumah yang ada di tepi jalan .
Farrel melihat bahwa ada seorang pria paruh baya akan segera keluar rumah.
" assalamualaikum pak ?"
" waalaikum salam nak ! Ada apa ?"
" pak mohon maaf sebelumnya mengganggu ! Begini, saya dan teman saya mengadakan kegiatan membantu warga desa dalam melakukan pekerjaan, nah saya melihat bahwa bapak sepertinya akan pergi ke ladang bukan pak ?"
" umhh benar nak ! Apakah kamu akan membantu bapak ?"
" kalau bapak berkenan, saya akan bantu sampai sore ,karena kegiatannya dilaksanakan sampai sore " kata Farrel dengan sopan.
Pria paruh baya itu tersenyum, " baik nak kalau begitu ,bisakah membantu bapak memanen padi di sawah, kebetulan bapak kekurangan tenaga kerja ,dan aku yakin bahwa kamu bisa melaksanakannya "
" kalau begitu, terimakasih pak ! Apa yang harus kami bawa ?"
" kalian tidak perlu bawa apa apa ! Semuanya sudah ada di sana "
" baik pak !"
Farrel dan Kayla mengikuti paman paruh baya itu ,sepanjang jalan, Farrel dan paman paruh baya
Itu bercerita kesana kemari, dan tanpa terasa ketiganya sampai di sawah yang cukup lebar serta luas .
" umi ,berhenti dulu ,kita sarapan dulu " paman paruh baya itu berteriak keras ke arah sawah yang sedang dipanen padinya.
Orang yang dipanggil umi itu seketika berhenti dan berjalan perlahan diatas pematang sawah.
" ada apa AA ,umi masih belum selesai memanen padi nya ?"
" makan dulu ,tuhh lihat ada tenaga gratis hari ini "
" wahh ujang , eneng, siapa namanya ?" Wanita dipanggil umi itu bertanya dengan antusias .
" saya Farrel bu !"
" saya Kayla bu !"
" nama yang bagus, ya umi juga memiliki anak namun sudah menikah dan tinggal bersama keluarganya sendiri " kata wanita itu tersenyum syukur.
" sudah jangan cerita mulu, makan dulu atuh umi "
" iya iya jangan marah !"
" ayo nak makan bersama"
" maaf umi ,bukan saya menolak tapi saya sudah kenyang "
" tidak apa apa ! Umi juga merebus singkong, dan ini masih panas "
Farrel kali ini tidak menolak, ia mengambil singkong yang sangat besar, dengan ukuran satu telapak tangannya.
" umi ini singkong apa ? Sangat besar!"
" ya itu singkong negeri Cendrawasih namanya ,di bawa oleh ayah saya dua puluh tahun lalu " ucap Umi dengan wajah sendu.
" sudah mi ,makan dulu saja, jangan sesekali sedih terus ,aku jadi ikut sedih mi " pria paruh baya itu menenangkan umi yang sedang menghela nafas pelan .
" maafkan saya bu ,aku tidak bermaksud mengungkit masa lalu ," kata Farrel menunduk,
" tidak apa apa nak ! Itu kenangan lama "
Setelah makan pagi ,keempat orang tua dan muda itu mulai bekerja ,Kayla mengikuti langkah Farrel dalam memotong padi yang sudah matang .
Awalnya Kayla merasa canggung serta gatal akibat goresan batang padi pada kulitnya ,hingga warna merah muncul di pergelangan tangannya .
Merasa perih ,Kayla menggaruk luka yang dialaminya ,namun Farrel mengentikannya ,setelah itu berjalan menuju kearah gubuk di tengah sawah .
" coba pake krim , agar kulitnya tidak panas ,"
Kayla hanya bisa terdiam saat Farrel menyentuh kulitnya dengan salep krim luka .
" bila kamu bergerak terus ,maka luka lama akan kembali muncul dan juga terasa perih bila dirasakan " ingat Farrel tersenyum.
" ba....baik !"