Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17. Monolog Ayu
April melongo, dia tidak menyangka Ibu mertuanya sangat jago, begitu juga beberapa pengunjung mall yang menyaksikan adegan itu.
"Kamu tidak apa-apa, ada yang sakit ?" tanya Bu Lusi pas April menantunya.
April tersentak sadar. "Eh, tidak Bu, Ibu hebat, Ibu seperti pahlawan." Kagum April pada mertuanya.
"Benarkah, berarti Ibu ini pahlawan mu, hehehe." Jawab Bu Lusi asal, dan bercanda.
"Iya, mertuaku pahlawanku, hehehe." Sambung April menyengir.
"Pahlawan itu tidak selalu hebat, pahlawan banyak yang gugur, kamu harus belajar," Jawab Bu Lusi lagi.
"Iya Bu, aku sangat mau, nanti kapan-kapan Ibu harus mengajariku."
"Iya, itu taksi sudah datang, ayo pulang, ingat sampai dirumah kamu harus cerita semuanya sama Ibu, kenapa kamu sampai dijadikan penebus hutang, oleh lelaki bajingan itu."
April mengangguk, lalu mengikuti langkah kaki mertuanya menuju taksi.
Sementara dirumah juragan Sofyan, Ayu diancam agar patuh dan menurut, kalau tidak dia akan dibunuh mati.
Ancaman itu membuat ayu ketakutan, Ayu menuruti, dia takut dengan ancaman anak buah juragan Sofyan.
"Pernikahan akan di adakan dihotel, jadi juragan menyuruh ku membawa kamu kesana, ingat kamu harus nurut kalau kamu masih mau hidup."
Ayu mengangguk patuh, dia dibawa ke hotel dimana dia akan dijual oleh juragan Sofyan, Ayu tidak tau kalau dia kan dijual, dia pikir benar seperti yang dikatakan oleh anak buah juragan Sofyan kalau pernikahan akan diadakan disana.
Tidak lama kemudian, Ayu sampai dihotel, yaitu didepan kamar yang sudah ada juragan Sofyan dan pembeli didalamnya.
"Ini orangnya, sekarang mana uangnya." Ujar juragan Sofyan pada lelaki tambun dan tua yang akan membeli Ayu.
"Hahaha, sepertinya kamu sudah tidak sabar." Lelaki tambun itu langsung menyuruh bodyguardnya menyerahkan koper yang berisi uang pada juragan Sofyan.
"Apa maksud anda, siapa lelaki tua ini ?" tanya Ayu yang sedikit mengerti kalau dia sedang dijual.
"Oh ya, aku lupa memberitahu mu, ini lelaki yang membeli mu, kamu harus layani dia dengan baik." Ujar juragan Sofyan sembari tersenyum sinis.
"Apa ?, kurang ajar kamu, aku tidak mau, aku bukan barang," Ayu langsung berlari kepintu kamar hotel, dia ingin kabur, namun anak buah juragan Sofyan langsung sigap menangkap Ayu.
Ayu meronta ingin dilepaskan, dia mendang kesembarang arah, namun anak buah juragan Sofyan tidak melepaskan pegangannya.
"Aku pulang dulu, sekarang Gadis itu jadi urusan anda." Ujar juragan Sofyan dan menyuruh anak buahnya menyerahkan Ayu pada bodyguard lelaki tua itu.
Setelah juragan Sofyan keluar, lelaki tua itu meminta bodyguardnya untuk mengikat Ayu ditempat tidur, dan setelah itu, dia juga memerintahkan bodyguardnya untuk meminumkan Ayu obat kuat agar Ayu tidak melawan nantinya.
Ayu menggeleng ke kanan dan kiri agar obat laknat itu tidak masuk ke mulutnya, namun bodyguard lelaki tua itu memaksa sehingga obat itu berhasil diminumkan ke Ayu.
"Lepaskan dia, dan kamu keluar sekarang !" titah lelaki itu pada bodyguardnya.
"Siap Tuan." bodyguard itu langsung keluar. Kini didalam kamar itu tinggallah Ayu dengan lelaki tua itu.
Ayu saat ini tubuhnya kepanasan, seperti ada sesuatu yang dia butuhkan.
Namun Ayu masih mencoba sadar, dia menggigit bibirnya agar dia tetap tersadar.
Lelaki tua itu sudah bertelanjang dada, dia sudah siap ingin memangsa Ayu.
"Hai cantik, ayo kita bersenang senang-senang." lelaki tua itu langsung menindih tubuh Ayu.
Ayu yang masih antara sadar dan tidak, dia menolak tubuh lelaki tau itu, dan Ayu langsung bangun, namun lelaki tau itu menarik Ayu lagi dan menamparnya.
Ayu tidak peduli tamparan itu dan tidak peduli pipinya perih, dia tetap melawan agar lelaki tua itu tidak Samapi menjamahnya.
Walaupun Ayu melawan, lelaki tua itu tidak akan menyerah, dia tetap menyerang Ayu, kancing baju Ayu sudah terlepas satu karena tarikan lelaki tua itu.
Hasrat lelaki tua itu sudah menggebu, apa lagi saat melihat gundukan kenyal Ayu yang nampak sedikit karena kancing baju Ayu sudah terlepas.
Lelaki tua itu berhasil mendorong tubuh Ayu hingga punggung Ayu merapat kedinding.
Lelaki tau itu langsung ingin menikmati leher jenjang Ayu yang nampak sangat menggoda.
Ayu tetap meronta, sambil menangis, tangan Ayu tidak sengaja meraba lampu tidur disamping ranjang.
Braaak, Ayu berhasil mendaratkan lampu itu dilepas lelaki tau itu sehingga membuat kepala lelaki itu berdarah.
"Oaw," jerit lelaki itu terjatuh, namun dia masih sadar.
Ayu melihat lelaki itu terjatuh, dia langsung memanfaatkan kesempatan untuk kabur.
Ayu langsung membuka pintu dengan kasar, sehingga pintu itu terbuka.
Lelaki itu mengejar sembari memanggil bodyguardnya.
"Perempuan itu lari, kejar dia !" titah lelaki tua itu pada bodyguardnya.
"Baik tuan." Bodyguard lelaki tua itu langsung mengejar Ayu yang sudah diujung koridor hotel.
Ayu walupun sudah setengah sadar, dia tetap bertahan dan berlari agar terlepas dari kejaran bodyguard lelaki tau yang akan mengambil kesuciannya.
"Hei berhenti disitu !" Ujar bodyguard lelaki tua yang sudah hampir menangkap Ayu kembali.
Braaak, tubuh Ayu menabrak tubuh seorang lelaki yang baru keluar dari lift bersama bosnya.
Tubuh Ayu terjatuh tepat didepan lelaki yang ditabraknya. Penampilan Ayu sudah sangat berantakan, kancing bajunya juga sudah terbuka dibagian dada.
Ayu yang melihat Bodyguard lelaki tua itu sudah mendekat, dia segera bangkit dan bersembunyi dibelakang lelaki yang dia tabrak tadi.
"Tuan tolong saya, saya mohon, mereka ingin memperk*s* saya, tolong saya tuan, saya mohon." Mohon Ayu dengan nafas tersengal-sengal dan bibir bergetar, tubuhnya juga sudah melemas dan panas akibat obat perangsang yang diberikan oleh lelaki tua tadi.
Mendengar permohonan Ayu, lelaki yang tidak lain adalah Agus, merasa iba, dia menoleh pada bosnya yang tidak lain juga adalah Juni.
Juni mengangguk, tanda setuju kalau Agus menolong gadis yang memohon padanya.
Apa lagi Juni bukan orang yang hanya diam melihat pemaksaan dan penindasan pada perempuan walupun dia tidak mengenal perempuan itu.
"Kalian, serahkan gadis itu padaku, tuanku sudah membeli gadis itu." Ujar bodyguard lelaki tua dan tambun.
Ayu semakin ketakutan, dia takut kalau Agus akan menyerahkannya kembali pada bodyguard itu.
"Jangan tuan, saya mohon, tolong saya tuan."
"Ambil aja, tapi langkahi dulu asistenku." Ujar Juni dingin.
Ayu sedikit tenang saat mendengar perkataan Juni.
"Apa maksud kalian, aku tidak ada urusan dengan kalian, sebaiknya kalian serahkan dia padaku."
"Kenapa anda ingin melecehkan gadis ini ?" tanya Agus konyol.
"Itu bukan urusan kalian, sebaiknya serahkan dia padaku sekarang." Bodyguard itu masih meminta Agus menyerahkan Ayu padanya.
"Sekarang menjadi urusanku, gadis ini sudah memohon padaku, jadi kami mau apa ?" tantang Agus.
Agus dan Juni sebenarnya ingin mengecek keuangan hotel, tapi tidak disangka Ayu menabraknya saat keluar dari lift.
"Ternyata Kakan ingin dihajar," bodyguard itu langsung menyerang Agus, sedangkan Ayu sudah bersembunyi dibelakang tubuh Juni.
Agus tidak tinggal diam, dia mengimbangi penyerangan bodyguard itu.
Bersambung.
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu
Blum y thor..🤣🤣🤣