Putra Putri Sang Penguasa 2

Ji mendengarkan cerita Ed dengan seksama. Setelah Ed selesai menceritakannya jelas sekali kalau Ji sangat kesal

" Jadi pak Fedi kesini untuk meminta pertanggung jawaban suamiku? "

Tanya Ji dengan wajah datarnya

" Benar saya ingin pak Ed bertanggung jawab karena membuat saya bertengkar dengan istri saya "

Fedi dengan tidak tahu malunya Bicar pada Ji

" Tapi tanggung jawab yang bagaimana ya? Apakah suami saya harus menikahi gadis itu? Sedangkan yang tidur bersamanya kan bapak. Atau suami saya harus tidur juga dengan

wanita itu? "

Kali ini ji bertanya dengan sinis tanpa ada senyum sedikitpun

" Sa - saya tidak bermaksud seperti itu sama sekali. Maksud pertanggung jawaban saya adalah kerja sama perusahaan kami "

Fedi menjawab dengan ragu - ragu

" Jadi karena itu kamu berani memberikan hadiah spesial pada suami ku? "

Ji bertanya dengan suata datar tanpa senyum sedikitpun

" Kalau begitu kamu tenang saja aku akan memberikan hadiah terbaik yang pantas untukmu sebagai imbalan karena kamu telah menguji kesetiaan suamiku "

Ed memicingkan mata menatap Ji heran

Apa yang mw queen rencanakan? Tidak mungkin dia benar - benar memberikan apa yang Fedi inginkan kan?

" Terimakasih nyonya, kalau begitu saya permisi dulu! "

Fedi beranjak pergi dari rumah Ed

" My queen kamu tidak benar - benar percaya padanya dan meragukan ku kan? "

Ed menatap Ji dengan penuh selidik

" Apa benar kamu seperti itu? "

Ji kembali bertanya pada Ed

" Ayolah my queen, tidak mungkin aku akan mengkhianatimu. Hanya kamu ratuku, tidak mungkin aku memiliki selir - selir disampingku "

Ed membujuk Ji perlahan

" My queen, jangan marah padaku! Duniaku bisa runtuh seketika jika kamu meragukanku! "

Ed dengan mata berbinar mencoba membujuk Ji

" Aku percaya padamu Ed "

Ji menjawab dengan senyum lembut

" Kamu bilang akan memberikan dia hadiah. Apa kamu akan memberikan kontrak kerja padanya? "

" Tentu saja tidak. Justru aku akan membuat dia kehilangan setiap kontrak kerjanya "

Ji sedikit tersenyum dengan memandangi wajah Ed

" Jadi ratuku tidak suka jika ada orang yang menjebakku? "

Goda Ed pada Ji

" Tentu saja, tidak ada yang boleh mengganggu keluargaku "

Pasangan suami istri itu saling menatap mesra satu sama lain

" Tidak salah jika hatiku memilihmu sebagai ratuku, karena kamu selalu membuatku terpesona dalam segala hal "

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Keesokan harinya Cheva berangkat ke sekolah seperti biasa, kini tatapan orang lain terhadapnya tidak seperti sebelumnya yang menatap dengan tatapan yabg merendahkan. Sekarang hampir setiap siswa tersenyum dan menyapanya ketika berpapasan dengan Cheva

" Pagi Cheva "

" Hai Cheva "

" Pahi Cheva "

Cheva menganggukkan kepala dan membalas setiap sapaan mereka

" Aku merasa aneh dengan sikap semua orang yang berubah terhadapku "

Kata Cheva kepada Evita teman dekatnya

" Mungkin saja mereka merasa bersalah karena telah bersikap kurang baik sebelumnya, sedangkan kamu tidak bersalah sama sekali "

Evita berusaha menenangkan Cheva

"Benarkah begitu? Ah mungkin memang benar yang kamu katakan. Ayo kita pergi mencari kak Diaz saja! "

Ajak Cheva pada Evita dengan langsung menarik tangannya perlahan

Diaz dan Lian terlihat sedang duduk berdua dibangku taman

" Kak Diaz "

Cheva dengan sedikit berteriak memeluk Diaz dari belakang dengan melingkarkan tangannya di leher Diaz

" Hei princess, kamu dari mana? Kamu terlihat sangat senang sekali? "

Diaz memegang tangannya dan menoleh pada Cheva dengan senyum. Pemandangan ini tentu saja membuat orang lain iri karena mengira mereka pacaran

" Aku sangat senang, karena sekarang semua orang tidak lagi menatap ku dengan tatapan mata yang seakan merendahkan. Mereka kini selalu menyapa dan tersenyum padaku "

Cheva bercerita dengan ceria

" Kecuali satu orang yang selalu menatapku dengan tatapan sinis "

Cheva mendelik pada Lian dan Diaz melihat hal itu

" Kenapa kamu menatapku seperti itu? Tidak ada alasan bagiku untuk bersikap baik padamu "

Lian dengan ketus berbicara pada Cheva

" Ich, siapa juga yang ingin diperlakukan spesial olehmu? Jangan terlalu percaya diri! "

Jawab Cheva dengan sinis

" Apa kalian tidak bisa bersikap baik sehari saja? "

Diaz berkata dengan sedikit malas

" Tidak "

" Tidak "

Cheva dan Lian menjawab dengan serempak hingga membuat Diaz dan Evita terkejut

" Kalian berdua memiliki sensor menolak yang cepat rupanya hahaha "

Ejek Diaz pada Lian dan Cheva yang dibalas cemberut oleh Cheva dan Lian. Dari kejauhan Aluna memperhatikan mereka

"Ini pertama kalinya aku melihat kak Lian bisa berkomunukasi dengan wanita. Kenapa kak Lian tidak menolak Cheva berada di dekatnya? Ah itu bukan urisanku. Bagaimanapun caranya, aku tidak boleh kalah darimu kak! "

\=\=\=\=\=\=\=

Sementara itu, Fedi tersenyum bahagia mengingat kalau Ji akan membantu perusahaannya

" Kenapa papa tersenyum bahagia seperti itu? Apa papa pergi menemui wanita kemarin, hah? "

Tamy bertanya dengan ajah kesal pada Fedi

" Dengarkan dulu ma, papa tidak menemui wanita itu. Tapi papa pergi kerumah pak Edward. Papa bertemu bu Jingga dan dia berjanji akan membantu perusahaan kita. Papa memiliki beberapa target kerja sama yang berhubungan dengan perusahaan JB Companies. Menurut papa jika mereka tahu kalau papa berhubungan baik dengan JB Companies mereka pasti mempercayai papa dan mau bekerja saka dengan perusahaan kita "

" Papa yakin kita bisa mengembangkan perusahaan kita dan menjadi salah satu perusahaan yang diakui dalam dunia bisnis. Keputusan papa untuk bertemu dengan pak Edward di hotel memang tidak salah. Sekarang papa mempunyai akses untuk mengembangkan perusahaan kita "

Fedi dengan sombong lnya bercerita pada Tamy

Sedangkan Ji sedang menyelidiki perusahaan Fedi

" Del aku ingin kamu menyelidiki perusahaan Fedi! Bagaimana pun caranya tutup akses untuknya mendapatkan kerja sama baru dengan perusahaan manapun. Jika perlu aku akan meretas komputer perusahaan mereka untuk mencari informasi penting didalamnya "

Ji terlihat kesal saat meminta bantuan Adel

" Apa yanh terjadi Ji? Apa mereka melakukan sesuatu? "

Adel terlihat penasaran dengan apa yang dilakukan Fedi

" Dia telah berani bermain dengan ku. Bisa - bisanya dia meminta seorang wanita untuk menggoda Ed. Rasanya aku ingin mencekiknya sampai mati karena berniat menjebak Ed "

Tatapan penuh amarah terlihat jelas di mata Ji

" Lantas, bagaimana dengan Ed. Apa dia tidak melakukan perlawanan? "

Adel cukup penasaran dengan cerita Ji

" Dia membalikkan keadaan dengan memberikam wanita itu kembali pada Fedi, namun pria tidak tahu malu itu justri meminta Ed yang bertanggung jawab dengan alasan bahwa Ed telah menyebabkan Fedi dan istrinya bertengkar "

Jelas Ji pada Adel

" Apa dia gila? Benar - benar tidak tahu malu, dia yang berbuay salah, malah ingin menyalahkan orang lain. Orang seperti doa ternyaya bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Lantas dia meminta apa Ji? "

" Dia ingin bekerja sama denganku atau perusahaan Ed. Tentu saja itu tidak akan pernah terjadi. Dia hanya akan jadi parasit yang menggerogoti siapa saja jika tetap dibiarkan begitu. Aku harus membasmi parasit ini sebelum berkembang "

Senyum sinis terlihat di bibir Ji

" Sepertinya kamu akan sangat bersenang - senang Ji "