Di balik kebahagiaan Daniel dan Naina yang sudah bersatu di dalam ikatan pernikahan, ada dua hati yang harus patah karena harus kehilangan sosok yang begitu mereka cintai.
Namun siapa sangka, dengan berjalannya waktu mereka yang ditinggalkan pun akhirnya mendapatkan sosok pengganti yang baru yang tidak pernah mereka sangka hingga akhirnya terikat dalam pernikahan.
Siapakah dua sosok itu? Ayuk simak kelanjutan cerita Dia Anakku, Bukan Adikku di sini, ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa ayah anak itu?
Suasana di dalam ruangan perawatan Queen terasa mencekam saat Papa Adam mempertanyakan apa maksud diagnosa Dokter kepada putrinya, Queen. Di atas ranjang pesakitan, wajah Queen terlihat pucat dan tegang mendapatkan pertanyaan serta tatapan tak bersahabat dari Papanya.
"Katakan apa maksud ini semua, Queen!" Papa Adam mere-mas selembar kertas yang berada di tangannya. "Apa benar kau sedang hamil?" Tanya Papa Adam lagi dengan penuh penekanan.
"Papa... tahan emosi Papa. Kasihan Queen." Mama Lita berusaha menenangkan emosi suaminya yang hampir naik ke ubun-ubun.
Papa Adam menulikan telinga. Tak sedikit pun ia melunturkan tatapan tak bersahabatnya pada putri sematawayangnya itu. "Apa kau sudah tidak bisa bersuara Queen?" Suara Papa Adam mulai meninggi hingga membuat Mama Lita dan Riri terkejut mendengarnya.
"Papah..." bukannya menjawab, Queen justru menangis dengan tubuh bergetar.
"Jawab pertanyaan Papa! Siapa pria yang telah menghamilimu!" Bentak Papa Adam. Tidak perlu lagi ia menunggu jawaban dari Queen karena melihat raut wajah putrinya saja ia sudah bisa mendapatkan jawabannya.
"Apa Daniel?" Tanya Papa Adam kemudian. Bukan tanpa alasan Papa Adam bertanya seperti itu. Mengingat selama ini hanya Daniel pria yang dekat dengan putrinya hingga sampai mereka bertunangan.
Queen menggelengkan kepalanya. "Bu-bukan Daniel..." ucapnya sedikit terbata. Ia sungguh tidak ingin pria yang masih dicintainya itu mendapatkan tuduhan atas apa yang tidak dilakukannya.
Wajah Papa Adam nampak terkejut mendengarnya. "Lalu siapa?" Kakinya melangkah semakin dekat pada Queen. Tidak ada satu pun nama pria lagi yang dapat ia sebutkan sebagai pria yang telah menghamili putrinya.
"Maafkan Queen, Pa. Tapi Queen tidak bisa mengatakannya." Lirih Queen. Bulir-bulir air mata semakin berjatuhan membawahi kedua pipinya.
Papa Adam menarik nafas panjang. Sekuat tenaga ia menahan emosinya agar tidak meledak-ledak di hadapan putrinya saat ini. Terlebih ini untuk pertama kalinya ia membentak putrinya begitu keras. "Kau tahu kesalahanmu saat ini sudah sangat fatal!" Papa Adam tak dapat membendung rasa kekecewaannya.
Queen mengangguk seraya terisak. "Maafkan Queen, Pah..."
"Kata maaf darimu tidak Papa perlukan saat ini." Balas Papa Adam.
Queen menatap wajah Papa Adam dengan perasaan semakin bersalah. Pun dengan Mama Lita yang kini tengah menangis di dalam pelukan Riri asistennya.
"Bawa pria itu ke hadapan Papa untuk bertanggung jawab atas perbuatannya!" Perintah Papa Adam dengan tegas.
"Tapi, Pah..." Queen menggelengkan kepalanya. Karena tidak mungkin ayah dari bayinya akan bertanggung jawab.
"Jika kau tidak bisa membawa pria itu ke hadapan Papa. Maka jangan sedikit pun kau berani menyentuhkan kakimu di rumah kita lagi." Sentak Papa Adam. Bukannya ia tega berkata seperti itu pada putrinya. Papa Adam hanya tidak ingin putrinya menanggung malu atas perbuatannya dan pria yang telah menghamilinya seorang diri.
"Tidak perduli dari mana pria itu berasal. Yang Papa ingin dia bertanggung jawab atas perbuatannya." Lanjut Papa Adam kemudian. Papa Adam membalikkan tubuhnya lalu menatap Mama Lita yang tengah menangis. "Jaga Queen dengan baik. Jangan biarkan dia berniat menghilangkan nyawa yang tidak bersalah itu." Ucap Papa Adam lalu keluar dari dalam ruangan perawatan Queen tanpa memperdulikan Queen dan Mama Lita yang memanggil-manggil namanya.
"Mamah..." Queen menatap Mama Lita dengan tatapan penuh penyesalan. Queen dapat melihat dan merasakan jika saat ini Mamanya pun turut kecewa dan terkejut atas hasil perbuatannya yang sudah di luar batas.
***
Jangan lupa berikan vote, like dan komennya sebelum lanjut ke bab berikutnya☺️
Jangan lupa follow IG SHy ya : @shy1210_ untuk mengetahui informasi update☺️