IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

Hari sudah menjelang siang. Demam di tubuh Delvin mulai menurun. Ia mulai merasakan pelukan istrinya yang membuat si juniornya ikut bangun bersamanya.

Delvin tersenyum sambil mengusap area sensitif istrinya.

"Kita tidak bisa menggempurnya bro, kasihan yang punyanya sedang tidur."

Bujuk Delvin pada sang junior yang menegang dibawah sana. Ia berusaha bangun untuk membersihkan dirinya dengan sangat perlahan agar Eca tidak bangun.

Suara gemericik air dari kamar mandi terdengar juga oleh Eca. Gadis ini akhirnya bangun untuk menghentikan Delvin yang sedang mandi sementara suaminya baru saja mengalami demam tinggi.

"Sayang! Bagaimana bisa kamu mandi sementara kamu baru sembuh dari sakit?"

"Aku sudah dapatkan penawar ku, jadi sekarang sudah sembuh, sayang. Sini mandi bersamaku dan tolong jinakkan si junior dari tadi dia sangat merindukanmu."

Ucap Delvin menarik pinggang istrinya untuk lebih merapat ke tubuhnya.

"Delvin, tapi kamu masih lemas nanti sakit lagi bagaimana?"

"Aku akan sembuh total kalau kita sudah bercinta. Ayolah sayang, manjakan dia seperti biasanya. Aku sangat merindukanmu."

Pinta Delvin dengan setengah memelas membuat Eca langsung berjongkok memanjakan sang junior.

Sementara di luar sana, si kembar menghias kue dengan sangat indah. Keduanya berniat membangunkan orangtua mereka namun di cegah oleh chef Yana.

"Kalau kedua orangtua kita sedang tidur, jangan membangunkan mereka sampai keduanya bangun kecuali sesuatu yang sangat mendesak."

Ucap chef Yana yang mengerti dunia dewasa.

"Tapi kue yang kita buat ini untuk ayah dan bunda. Kami ingin mereka mencobanya."

Protes Ciky dengan wajah merengut.

"Cheese cake ini enak di makan saat dingin. Sekarang kita simpan di kulkas. Saat makan siang kita mengeluarkannya."

"Tapi ini sudah waktunya makan siang, kapan kita makannya?" Rengek Ciky manja.

"Ayo kita makan siangnya sekarang sayang!"

Ucap Delvin yang sudah turun sambil membelit satu tangannya dipinggang sang istri.

Si kembar menyambut keduanya dengan suka cita.

"Alhamdulillah! Akhirnya turun juga keduanya." Batin chef Yana.

Chiko duduk dekat ayahnya dan Ciky bersama ibunya. Delvin membaca doa makan untuk membiasakan si kembar belajar berdoa sebelum mulai kegiatan apapun.

Ciky meminta chef Yana untuk mengambil cheese cake yang sudah mereka buat.

"Wah! Kelihatannya sangat enak! Ini rasanya apa sayang?"

Delvin mengambil potongan kue yang sudah disiapkan Eca untuknya.

"Rasa cinta dan sayang ayah." Ujar Ciky tersipu malu.

"Itu rasa yang tidak ada duanya di dunia ini sayang."

Delvin mengecup pipi putra putrinya sebagai ucapan terimakasih. Ia menyelesaikan setiap potongan kuenya.

Chef Yana yang ingin merekam video momen bahagia itu di larang oleh Delvin.

"Aku tidak mau istriku akan cemburu jika setiap gadis melihat tampang ku dan berkhayal tentangku saat melihat konten YouTube mu, chef Yana!"

Teguran halus itu cukup membuat chef Yana tahu diri berarti tidak mendapatkan ijin. Begitulah cara Delvin menyelesaikan setiap permasalahan dengan pelayannya tanpa membuat urat lehernya menegang.

Karena hari Ini week end, keluarga ini bercengkrama sambil ngobrol dan menonton film kesukaan mereka.

Walaupun itu hanya film anak-anak, kedua orangtua ini tetap antusias menemani si kembar hingga terlelap karena kelelahan membuat kue seharian.

Delvin membiarkan keduanya tidur di ruang keluarga karena pintu samping ruangan itu menyatu dengan taman memberikan udara segar yang menyelinap masuk ke ruangan itu tanpa pendingin ruangan.

Delvin mengajak istrinya ngobrol penting di arena privasi mereka sendiri. Wajah murungnya kembali terlihat saat sudah berhadapan dengan sang istri yang sedang masuk dalam pelukannya.

"Eca!"

"Hmm!"

"Apakah aku boleh meminta pendapatmu tentang masalah temanku?"

"Apakah sangat serius?"

"Iya sayang. Saat ini nasib rumah tangganya di ambang kehancuran."

"Astaga! Kasihan sekali. Apa pemicunya sehingga keduanya ingin berpisah?"

Delvin mulai mempersiapkan dirinya untuk membuka masalalu nya dan menjadikan temannya sebagai analoginya.

"Sahabatku tidak sengaja bertemu dengan wanita mabuk parah dan mengajaknya bercinta. Sebagai lelaki normal ia tidak sanggup menolaknya walaupun keduanya tidak saling kenal.

Singkat cerita keduanya bercinta dan setelah itu kembali berpisah dan mengurusi kehidupan mereka masing-masing.

Enam tahun berlalu keduanya kembali dipertemukan secara tidak sengaja dan wanita itu mengaku memiliki anak darinya hasil hubungan cinta satu malam itu.

Dan gadis itu berjanji akan mempertemukan anak mereka pada pria itu asalkan menikahinya tapi pria itu menolak karena sangat mencintai istrinya."

Sampai di situ, Delvin menjeda ceritanya untuk melihat respon Eca.

"Apakah temanmu itu mau mengabulkan permintaan perempuan itu?" Tanya Eca penasaran.

"Tentu saja dia menolaknya karena sangat mencintai istrinya. Tapi jauh dalam lubuk hatinya ia ingin mendapatkan anak itu bagaimanapun caranya." Ucap Delvin mengakhiri ceritanya.

"Anak hasil dari perbuatan zina tidak bisa diperjuangkan oleh ayah biologisnya. Semua yang berkaitan dengan anak itu adalah milik ibunya karena ayahnya mendapatkan ibunya dengan cara yang haram.

Jadilah lupakan mimpinya untuk mendapatkan anak itu. Dan tetaplah bersama istrinya karena cintanya hanya untuk istrinya bukan wanita masa lalunya, itupun kalau temanmu itu berpikir realistis dan menunggu waktu yang tepat untuk bisa melihat anaknya tanpa menerima syarat bodoh yang diajukan wanita itu."

Ungkap Eca menurut pendapat pribadinya.

"Tapi, masalahnya istrinya tidak bisa terima masalalu suaminya dan ia malah minta cerai karena merasa sudah dibohongi."

"Setiap orang memiliki masa lalu tanpa kita perlu tahu bagian masalalu dari kehidupan seseorang yang sudah Allah tutup aibnya.

Tidak ada kewajiban setiap pasangan mengumbar cerita masa lalunya pada pasangannya kalau mereka ingin membangun rumah tangga yang samawa.

Karena Rosulullah sudah menjelaskan itu pada para sahabatnya. Dosa masa lalu cukup Allah yang tahu, tugasmu hanya bertobat dan menjalankan sisa hidupmu selanjutnya dengan sebaik mungkin."

"Jadi maksudmu, jika kita mencintai pasangan kita tidak peduli masa lalunya seperti apa..?"

"Iya sayang, yang kita nikahi itu manusia bukan malaikat. Manusia itu sumber masalah dan dosa serta khilaf.

Itulah sebabnya Allah menciptakan manusia akal dan na*fsu dan manusia lebih mulia dari makhluk Allah yang lainnya karena memiliki kedua sisi itu. "

"Kenapa bisa begitu mulia, bukankah malaikat yang lebih mulia disisi Allah?"

"Malaikat tidak dianggap istimewa karena tidak memiliki na*su Mereka hanya terkenal ketaatannya pada Allah sementara manusia diberi pilihan, jika ia bisa melawan naf*sunya dan mencoba bersabar melawan kemaksiatan, itulah kemuliaannya yang ia miliki.

Jika dia lebih condong dengan na*sunya maka neraka tempat ia kembali, kecuali tobatnya yang membuat ia kembali mulia. Itulah hebatnya Allah karena terlalu sayang pada hambaNya.

Walaupun sudah berbuat dosa tetap saja masih dikasih kesempatan bertobat padaNya dan Allah akan mengampuni dosa hambaNya sebelum pulang menghadapNya dalam keadaan kembali suci."

"Jadi apa solusi untuk temanku?"

"Lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan bertobat, hanya Allah yang bisa membolak-balik hati hambaNya untuk mencintai lagi apa yang membuat orang itu membencinya entah itu istri, orangtua, anak dan kerabat serta teman."

Delvin menarik nafasnya lega karena sudah mendapatkan solusinya sendiri dari istrinya.

"Bagaimana kalau itu aku sayang?"

Deggggg...