NovelToon NovelToon
Belenggu Gairah Semalam

Belenggu Gairah Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Pernikahan Kilat / One Night Stand / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Sebuah jebakan kotor dari mantan kekasih memaksa Jenara, wanita karier yang mandiri dan gila kerja, untuk melepas keperawanannya dalam pelukan Gilbert, seorang pria yang baru dikenalnya. Insiden semalam itu mengguncang hidup keduanya.
Dilema besar muncul ketika Jenara mendapati dirinya hamil. Kabar ini seharusnya menjadi kebahagiaan bagi Gilbert, namun ia menyimpan rahasia kelam. Sejak remaja, ia didiagnosis mengidap Oligosperma setelah berjuang melawan demam tinggi. Diagnosis itu membuatnya yakin bahwa ia tidak mungkin bisa memiliki keturunan.
Meskipun Gilbert meragukan kehamilan itu, ia merasa bertanggung jawab dan menikahi Jenara demi nama baik. Apalagi Gilbert lah yang mengambil keperawanan Jenara di malam itu. Dalam pernikahan tanpa cinta yang dilandasi keraguan dan paksaan, Gilbert harus menghadapi kebenaran pahit, apakah ini benar-benar darah dagingnya atau Jenara menumbalkan dirinya demi menutupi kehamilan diluar nikah. Apalagi Gilbert menjalani pernikahan yang dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Dua

Setelah tiga jam yang intens berkoordinasi dengan tim IT elit pilihannya, Gilbert akhirnya bisa menghela napas lega. Kebocoran data di Digdaya Guna telah berhasil ditutup rapat, dan posisi saham perusahaan milik istrinya itu perlahan mulai merangkak naik menuju zona stabil. Gilbert memang pebisnis yang kejam, namun ia tahu kapan harus menggunakan taringnya untuk melindungi apa yang telah menjadi miliknya. Dia sudah menggenggam siapa yang sudah berani mengganggu Jenara.

Ia melangkah pelan menuju ruang istirahat pribadi Jenara. Di sana, Jenara masih terlelap dengan raut wajah yang jauh lebih tenang dibanding beberapa jam lalu. Alexa berdiri sigap di depan pintu.

"Dia sudah tidur?" tanya Gilbert dengan suara rendah.

"Sudah, Pak. Bu Jenara tadi berpesan agar saya menjaganya dan tidak membiarkan siapa pun mengganggu," jawab Alexa dengan nada hormat yang dalam.

Gilbert mengangguk. "Jaga dia baik-baik. Aku sudah menstabilkan sistem dan sahamnya. Jika dia bangun, katakan saja semua sudah beres. Aku berjanji tidak akan ikut campur lebih jauh dalam urusan manajerialnya yang lain, sesuai keinginannya."

Meskipun dalam hati Gilbert merasa ada yang janggal dengan pola peretasan yang menyerang Jenara, seolah serangan itu bersifat personal, Gilbert memilih untuk menahan diri. Ia tidak ingin melukai harga diri Jenara lebih dalam lagi hari ini.

Gilbert memacu mobilnya menuju mansion Althaf. Ia harus segera mengemasi barang-barangnya. Proses pembersihan dan pengisian furnitur di rumah pribadinya ternyata berjalan jauh lebih cepat dari dugaan, berkat bantuan tim pengadaan yang bekerja di bawah tekanan perintahnya. Malam ini, ia berniat membawa Jenara ke sana. Ia harus mengawasi istrinya yang sedang hamil itu secara langsung. Apalagi dengan sifat Jenara yang keras kepala, tak mudah membiarkannya bebas berkeliaran di luar.

Begitu Gilbert melangkah masuk ke ruang tengah mansion Althaf, sebuah suara langkah kecil yang terburu-buru terdengar.

"Om Gilbert!"

Raina, putri kecil Althaf yang baru berumur tujuh tahun, berlari kencang dan langsung menghambur ke pelukan Gilbert. Gilbert yang biasanya dingin, seketika melunak. Ia mengangkat bocah itu ke dalam gendongannya dan membawanya duduk di sofa besar.

"Kenapa Om sudah pulang jam segini? Biasanya kan malam banget," tanya Raina dengan mata bulatnya yang jernih.

Gilbert terdiam sejenak, sedikit ragu untuk memberitahukan kebenaran tentang kepindahannya kepada gadis kecil yang sangat dekat dengannya ini. "Om hanya mampir sebentar, Raina. Om mau mengambil beberapa potong baju."

Raina mengernyitkan dahi. "Mau pergi ke luar kota lagi ya? Ke London lagi? Belum apa-apa sudah pergi lagi, apa om nggak kangen dengan Raina?"

Gilbert menggelengkan kepala, tangannya mengusap rambut Raina dengan lembut. "Tidak. Om tidak ke luar kota. Hanya saja... mulai malam ini, Om akan tinggal di rumah Om sendiri."

Seketika, binar di mata Raina meredup. Bibir mungilnya mulai melengkung ke bawah. "Om mau pindah? Om merasa terganggu ya karena Raina sering ajak main? Raina janji deh nggak akan ganggu Om kerja lagi."

Gilbert tersenyum tipis, hatinya sedikit tercubit melihat kesedihan di wajah keponakannya. "Bukan karena itu, Raina. Om sama sekali tidak terganggu."

"Terus kenapa?" desak Raina, suaranya mulai bergetar.

Gilbert menghela napas pelan, ia memutuskan untuk jujur meskipun ia tahu ini akan sulit. "Karena... Om sudah menikah. Om sudah punya istri, dan Om harus tinggal bersama istri Om di rumah kami sendiri."

"Hah?" Raina terkejut, matanya mulai berkaca-kaca. "Om... sudah nikah?"

Dan sedetik kemudian, pecahlah tangis Raina. Bocah itu menangis tersedu-sedu, membuat Gilbert sedikit panik.

"Om nikah sama siapa? Kenapa nikah sama orang lain?" isak Raina di tengah tangisnya.

Gilbert mencoba menghapus air mata di pipi Raina. "Sama... seorang bidadari cantik yang sekarang menjadi istri Om."

Raina semakin kencang menangis, ia memukul dada Gilbert dengan tangan mungilnya. "Kenapa Om jahat! Kenapa Om nggak nunggu Raina dewasa saja! Raina janji nggak akan membantah lagi, Om! Raina janji akan makan tepat waktu, nggak akan banyak main ponsel lagi, asal Om jangan nikah sama orang lain!"

Gilbert terpaku. Ia tidak menyangka "cinta monyet" keponakannya ini sedalam itu. Ia memeluk Raina erat, mencoba menenangkannya.

"Raina, dengar Om. Om dan Raina tidak bisa menikah. Om ini pamanmu. Nanti, saat Raina sudah besar, Raina akan menemukan pangeran berkuda poni yang jauh lebih hebat dari Om."

"Nggak mau!" Raina menggeleng keras, wajahnya sudah merah karena tangis. "Nggak ada pangeran kuda poni! Cuma Om Gilbert yang cocok jadi suami Raina! Om jahat! Om tukang bohong!"

Raina melepaskan diri dari dekapan Gilbert dan lari kencang menuju kamarnya di lantai atas, meninggalkan Gilbert yang hanya bisa menghela napas panjang dalam penyesalan yang aneh.

"Berhenti di sana, pria pengkhianat!"

Sebuah suara lantang dari arah tangga membuat Gilbert menoleh. Samudra, kakak Raina, berdiri di sana dengan wajah yang sangat serius. Di tangannya, ia menodongkan sebuah pedang kayu ke arah Gilbert.

"Kau membuat adikku menangis, Om," ucap Samudra dengan nada menuduh.

Gilbert berdiri, mencoba tersenyum meskipun ia tahu Samudra sedang dalam mode protektif sebagai kakak. "Samudra, Om harus pindah karena sudah menikah. Itu hal yang wajar bagi orang dewasa."

"Wajar katamu?" Samudra turun dari tangga, ujung pedang kayunya nyaris menyentuh dada Gilbert. "Raina sudah menunggumu setiap hari hanya untuk menunjukkan gambar yang dia buat untukmu. Dan kau datang hanya untuk bilang kau sudah punya 'bidadari' lain?"

"Samudra, simpan pedangmu," perintah Gilbert dengan suara yang sedikit lebih tegas.

"Tidak sebelum kau berjanji bidadari itu lebih cantik dari Raina!" tantang Samudra.

"Dia memang cantik, tapi Raina tetap tuan putri nomor satu bagi Om," jawab Gilbert tenang.

Althaf yang baru saja tiba di rumah, hanya bisa tertawa melihat pemandangan itu. "Ada apa ini? Kenapa ada drama ksatria dan pengkhianat di ruang tengahku?"

"Papa! Om Gilbert membuat Raina nangis!" lapor Samudra tanpa menurunkan pedangnya.

Althaf menepuk bahu putranya. "Sudah, simpan pedangmu. Om Gilbert harus pergi menjemput istrinya yang sedang sakit. Kasihan kan kalau bidadarinya sendirian?"

Samudra akhirnya menurunkan pedang kayunya, meski matanya masih menatap Gilbert dengan curiga. "Kalau bidadari itu membuat Om sedih, bilang padaku. Aku akan menebasnya dengan pedang ini."

Gilbert terkekeh, ia menepuk bahu Samudra. "Tentu, ksatria kecil. Jaga adikmu baik-baik."

Gilbert segera naik ke atas untuk mengambil kopernya. Saat ia melewati kamar Raina, ia masih bisa mendengar isak tangis kecil dari balik pintu. Ada rasa bersalah yang menyelip di hatinya, namun bayangan Jenara yang sedang hamil dan butuh perlindungannya di Jakarta yang keras ini jauh lebih mendesak.

"Maafkan Om, Raina," bisik Gilbert pelan sebelum melangkah pergi.

Sore itu, Gilbert meninggalkan mansion Althaf bukan hanya dengan koper, tapi juga dengan kesadaran bahwa hidupnya kini benar-benar telah berubah. Ia bukan lagi pria lajang yang bisa tinggal di mana saja. Ia adalah seorang suami, seorang calon ayah, dan pelindung bagi seorang wanita bernama Jenara Sanjaya.

1
Muffin
Altafff kau malah mau punya ponakan hihi
PrettyDuck
nyonya lagi tahanin gemgsi bu nurul, gausah diharep 😐
PrettyDuck
hih kesel bener sama jenara ini, egois.
kesian anaknya kalo kenapa2 😭
PrettyDuck
wkwkwk alexa dikatain kayak emak2 komplek 🤣
btw jen, dia suamimu loo, bapak dari si bayi 😌
Muffin
Kejarrr gil. Kecebong luu jadiii
Muffin
Nah kan kecebong gilbelt 5m tembus 🤣🤣
Iyikadin
Jangan marah marah gitu ih nanti cepet tua. keriput keriput gitu dimukanya
Cahaya Tulip
wah mantaaap.. langsung gas akad nikah.. saya dukung👍👍😁
Three Flowers
ni orang berbakat jadi cenayang kayaknya...🤣
MARDONI
WOII GILBERT BANGUN DONG! JANGAN SAMPE EGOMU HANCURKAN SEGALANYA! 😭🔥
MARDONI
Jenara tuh cool banget ya, padahal lagi hamil dan morning sickness tapi tetep bisa langsung fokus handle krisis.
Blueberry Solenne
Wehhh Alexa pasti sering di puji Jenara ni, karena kerjaannya rapi dan sempurna
Blueberry Solenne
Bakal kepikiran terus sampe malam kedua keknya ni pa, awokwok
Blueberry Solenne
Bahaya kalau sampai orang-orang tahu, Aib yang memalukan dalam hidup Gilbert ini😭😭😭
Iyikadin
Waw kenapa bisa sampe terjadi ya dan besar besaran lagi ? apakah cyber security di sana sangat lemah?
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
semakin kau mmbncinya mka kau akn semkin jatuh cinta nntnya hahaha
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
ceileh jen hbs di kokop yg td mrh2 skrg jd tersipu/Chuckle/
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
Trus klo udh nikh gk blh interaksi dg perempuan gtu kh? dia kn pebisnis ya kali hrs ngmg sma laki2 doang jen/Chuckle/
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
wkwkwk kau ktm org yg sepadan jen wkwkwk kena kau/Joyful//Joyful//Joyful/
@dadan_kusuma89
Mantap, Gilbert! Totalitas tanpa batas. Jaga dan lindungi istrimu, apapun yang terjadi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!