Di Chicago modern, kekuasaan bukan lagi soal siapa yang paling banyak menembak. Tapi siapa yang paling bersih menutupinya.
Kenalan dengan Luca Rossi, si Cleaner. Dia bukan tukang bersih-bersih biasa, tapi Consigliere dingin yang jadi otak di balik organisasi mafia Moretti. Dinding kantornya rapi, suit-nya mahal, tapi tangannya berlumur semua dirty work Keluarga—dari pembukuan yang dimanipulasi sampai menghilangkan jejak kejahatan.
Masalahnya, kini Keluarga Moretti di ambang collapse. Bos lama sekarat. Kekuasaan jatuh ke tangan Marco, si pewaris baru yang psikopat, ceroboh, dan hobi bikin drama. Marco melanggar semua aturan, dan Luca tahu: kalau dia diam, seluruh empire mereka hancur. Dengan bantuan Sofia, istri Bos yang terlihat polos tapi menyimpan banyak kartu, Luca memutuskan satu hal brutal: Ia harus mengkhianati bos barunya sendiri.
Di tengah rencana kotornya, Luca bertemu Isabella. Dia cantik, pintar, dan vibe-nya langsung nyambung sama Luca yang kaku. Luca akhirnya merasakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3: THE DOUBLE INTENTION
Luca mengendarai Range Rover hitam, bukan Maybach, menuju Lake Geneva. Perjalanan dari Chicago ke vila peristirahatan Don Moretti adalah sebuah pergeseran suasana dari beton keras ke ketenangan danau yang berbahaya. Kunci kuno dari Sofia terasa berat di saku jas Luca—bukan hanya besi, tapi beban pengkhianatan yang baru.
Vila itu tersembunyi di balik pagar tinggi, menghadap danau yang berkilauan di bawah langit musim gugur. Di dalam, suasana terasa seperti museum yang dingin. Brankas Don terletak di ruang kerja yang gelap. Luca memasukkan kunci, dan dengan bunyi klik yang memuaskan, pintu brankas terbuka.
Di dalamnya, bukan emas atau uang tunai, melainkan tumpukan ledger fisik, flash drive terenkripsi, dan satu set kartu indeks yang penuh tulisan tangan. Data. Harta karun seorang Kingpin. Luca mulai memotret dan menduplikasi setiap dokumen dengan metode yang sangat hati-hati.
Saat ia sedang bekerja, ponselnya berdering—bukan burner phone miliknya, melainkan ponsel resminya. Panggilan dari salah satu bank investasi yang bekerja sama dengan Moretti Corp.
"Tuan Rossi, kami punya masalah kecil. Ada konsultan baru yang sangat gigih tentang audit proyek Gold Coast. Dia minta akses ke semua data pra-investasi. Kami tidak bisa menolak, tapi ini mengkhawatirkan."
"Siapa dia?" tanya Luca, nadanya datar.
"Seorang konsultan independen, namanya Isabella Mancini. Dia sangat... meyakinkan."
Isabella Mancini. Luca merasakan sedikit ketertarikan. Marco pasti membuat lubang yang terlalu besar.
Luca kembali ke Chicago malam itu, bukan ke apartemennya, tapi ke kantornya. Di sana, ia menemukan Marco sedang mencoba merayu seorang junior di lobi.
"Luca! Aku butuh tanda tanganmu. Cepat!" Marco melemparkan sebuah berkas.
"Ini perjanjian peminjaman dana untuk menutupi kerugianmu. Tidak." Luca mengambil pena dan menandatangani di kolom Reject.
Tepat saat ketegangan antara mereka memuncak, seorang wanita masuk ke lobi. Dia tinggi, berambut gelap, dan mengenakan power suit yang tajam. Dia memancarkan aura effortless yang sama efisiennya dengan Luca, namun lebih hangat.
"Marco Moretti?" tanyanya, suaranya jernih dan berwibawa. "Saya Isabella Mancini. Saya di sini untuk melihat data proyek Gold Coast Anda."
Marco, yang selalu terpikat oleh wanita cantik, langsung melunak. "Ah, Isabella! Kami punya konsultan terbaik di sini. Luca Rossi, izinkan saya memperkenalkan Anda..."
Isabella mengulurkan tangan ke Luca, tatapannya menantang. "Saya tahu siapa Anda, Tuan Rossi. Consigliere. Saya dengar Anda adalah orang yang membuat semua orang tetap 'bersih'."
Luca membalas jabatan tangannya. Sentuhannya singkat, tapi ia merasakan gelombang listrik yang tak terduga. Chemistry yang berbahaya.
"Saya Isabella Mancini," ulangnya, senyumnya tidak mencapai mata.
"Dan saya Luca Rossi," balas Luca. The Cleaner.
Di belakang mata Isabella, Luca melihat sesuatu yang tidak ia sukai. Kecerdasan yang setara dengannya. Dan di dunia mafia, kecerdasan setara dengan bahaya. Luca harus menjauh. Tapi ada daya tarik yang kuat—seperti bahaya yang ingin ia analisis lebih dekat.
"Mari kita lihat data Gold Coast Anda, Tuan Rossi. Saya punya firasat, ada banyak hal yang perlu dibersihkan di sini."
Luca menyeringai tipis. "Silakan. Tapi saya harus peringatkan Anda, Nona Mancini. Saya tidak suka orang lain membersihkan kekacauan saya.
Isabella adalah profesional yang brutal. Dia tidak menggunakan kata-kata kasar; dia menggunakan logika tak terbantahkan. Itu adalah ancaman bagi luca.