NovelToon NovelToon
Rahim Untuk Balas Budi

Rahim Untuk Balas Budi

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Romansa
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Sea

Satu janji, satu rahim, dan sebuah pengorbanan yang tak pernah ia bayangkan.
Nayara menjadi ibu pengganti demi menyelamatkan nyawa adiknya—tapi hati dan perasaan tak bisa diatur.
Semakin bayi itu tumbuh, semakin rumit rahasia, cinta terlarang, dan utang budi yang harus dibayar.
Siapa yang benar-benar menang, ketika janji itu menuntut segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3- Janji di Atas Luka

Cuma… terlalu hancur. Waktu kehilangan anak kami dulu, dia sempat hampir bunuh diri. Dokter bilang rahimnya rusak parah, nggak akan bisa hamil lagi. Sejak itu dia hidup kayak orang kehilangan arah. Saya nggak tahu gimana caranya menolong dia.”

Nayara menatapnya pelan. Ada rasa iba, tapi juga takut.

“Dan sekarang… Bapak ingin saya menolong Ibu Karina?”

“Bukan karena saya ingin,” jawab Rendra cepat. “Tapi karena saya nggak tahu lagi cara membuat dia berhenti menyalahkan dirinya sendiri.”

Mereka terdiam. Hanya suara daun bergesekan pelan.

Rendra menatapnya dalam. “Saya tahu ini salah satu hal paling berat yang bisa diminta seseorang. Tapi kalau kamu setuju… saya janji semuanya akan dilakukan dengan hormat. Nggak ada yang kotor, nggak ada yang memaksa.”

Nayara menggigit bibir. “Maksud Bapak…?”

“Saya akan menikahi kamu dulu,” katanya mantap.

“Secara siri. Di hadapan ustaz dan saksi. Supaya proses ini nggak jadi dosa.”

Nayara menatapnya dengan mata membulat. “Pernikahan…?”

Rendra mengangguk pelan. “Bukan pernikahan untuk cinta, Nayara. Tapi untuk tanggung jawab. Saya tahu kedengarannya aneh, tapi saya nggak mau kamu dicap perempuan yang salah, sementara niatmu menolong.”

Hening panjang menyelimuti mereka.

Nayara tak tahu apa yang harus dikatakan. Kata-kata Rendra terasa begitu jauh dari hidupnya yang sederhana. Tapi ada sesuatu dalam suaranya — sesuatu yang tulus, mungkin juga putus asa.

“Bapak yakin… Karina setuju dengan ini?” tanyanya pelan.

Rendra menghela napas. “Dia yang minta semuanya terjadi secara bersih. Dia nggak peduli soal caranya, asal hasilnya sesuai. Saya cuma ingin memastikan kamu nggak terluka.”

Kalimat itu, anehnya, membuat Nayara justru semakin gemetar.

Karena untuk pertama kalinya, seseorang peduli padanya di tengah segala kekacauan ini.

Beberapa hari kemudian, Nayara kembali datang ke rumah besar keluarga Rendra. Kali ini ia tidak lagi sebagai perawat, tapi sebagai seseorang yang hendak mengubah takdirnya sendiri.

Karina menyambutnya di ruang tamu dengan senyum tipis.

“Jadi, kamu sudah memutuskan?” tanya Karina tanpa basa-basi.

Nayara menunduk. “Saya… saya akan melakukannya, Bu. Tapi ada syarat.”

“Hmm?” Karina menaikkan alis.

“Saya mau semuanya dilakukan sesuai syariat. Kalau saya harus menolong Ibu, saya ingin tidak melanggar aturan agama saya.”

Karina menatapnya lama, kemudian tersenyum kecil.

“Baiklah. Kalau itu bisa membuatmu tenang, lakukanlah.”

Ia lalu menatap suaminya yang berdiri di dekat tangga. “Ustaz Arif bisa datang malam ini?”

Rendra mengangguk pelan. “Sudah saya hubungi."

Malam itu, di ruang kecil di samping rumah besar itu, hanya ada empat orang: ustaz Arif, dokter Ardi, Rendra, dan Nayara.

Lampu temaram, udara sunyi. Hanya suara detak jam yang terdengar.

Ustaz Arif menatap keduanya dengan lembut. “Apakah kamu, Rendra, bersedia menikahi Nayara binti Hasan dengan mahar yang disebutkan?”

> “Saya terima nikahnya Nayara binti Hasan dengan mahar seperangkat alat salat dan niat baik, lillahi ta’ala.”

Kalimat itu meluncur pelan, tapi mengguncang hati Nayara.

Tangannya gemetar. Air mata turun sebelum ia sempat menahannya.

Ia menjawab lirih,

> “Saya terima.”

Suasana hening.

Tak ada pelukan, tak ada senyum.

Hanya keheningan yang menutup janji yang seolah dilahirkan dari luka.

Setelah ijab kabul selesai, ustaz menutup doa pendek, lalu pamit dengan tenang. Dokter Ardi menepuk bahu Nayara pelan, seolah ingin mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja — meski ia sendiri tahu, tidak ada yang benar-benar baik di antara mereka malam itu.

Rendra berdiri, menatap Nayara yang masih menunduk.

“Nayara,” suaranya lembut, “terima kasih. Saya nggak tahu gimana membalas kebaikanmu.”

Nayara menggeleng pelan. “Saya hanya menepati janji, Pak. Bukan menyerahkan diri.”

Ia menatap ke arah jendela, di mana bulan separuh menggantung di langit.

Dalam diam, ia tahu hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Malam itu, setelah semua selesai, Nayara duduk sendirian di kamarnya. Gaun putih sederhana yang ia kenakan masih menempel di tubuhnya, tapi terasa seperti beban.

Ia menyentuh perutnya pelan, lalu berbisik,

> “Kalau nanti aku benar-benar mengandung… tolong jadikan ini bukan dosa, Ya Allah. Jadikan ini penghapus salah, bukan awal dari yang baru.”

Angin malam masuk lewat jendela, membawa aroma bunga kamboja dari halaman belakang.

Di kejauhan, lonceng jam berdentang dua kali.

Dan di rumah bes

ar itu, Karina berdiri di depan cermin, menatap bayangannya sendiri — cantik, rapuh, tapi matanya kosong.

> “Akhirnya aku bisa punya anak,” bisiknya, entah pada siapa.

1
strawberry
Karina takut Rendra berpaling darinya karena Aru mirip Rendra, Nayara takut Aru diambil Rendra dan takut akan perasaannya. Rendra takut perasaannya jatuh hati pada Nayara dan pada Aru yg mirip dengannya.
Mommy Sea: pada takut semua mereka
total 1 replies
strawberry
Dalam rahim ibu kita...
Titiez Larasaty
ikatan batin anak kembar dan ayah
strawberry
mulai ada rasa cemburu...
Titiez Larasaty
semoga rendra gak tega ambil aru dia cm mengobati rasa penasaran selama ini kasihan nayara harus semenyakitkan seperti itukah balas budi😓😓😓
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Muhammad Fatih
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
blue lock
Kagum banget! 😍
SakiDino🍡😚.BTS ♡
Romantisnya bikin baper
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!