Kisah hidup Amaya Mentari yang mencari kebahagian sejati nya di tengah perselingkuhan suaminya.
Dimana delapan tahun pernikahan tidak ada artinya di mata suaminya.
Pengorbanan Mentari tak di hargai selama ini. Kesetiaan nya di balas air mata. Dan yang paling mengenjutkan ternyata selama ini suaminya telah menikah lagi dan memiliki anak dari wanita lain. Dan paling sial nya, keluarga suaminya mendukung itu semua.
Mentari" jika kesetianku di balas penghianatan, jika pernikahan ku tak berarti di mata nya, buat aku pertahankan!"
"Bandingkan aku dengan wanita lain nya mas. Apa ada yang bisa menerima mu dengan kemiskinan mu?"
"Apa ada yang melayani mu sebaik aku saat kamu lumpuh mas?"
"Bahkan mantan si4lan mu meninggalkan mu di hari pernikahan mu mas?"
Dan sekarang, kamu malah menikahinya dan memiliki anak dengan nya, di saat sembuh? Terlalu kamu mas?"
"Apa guna nya hadir ku selama ini di hidup mu mas? "
Yuk ikuti Kisah hidup Amaya Mentari di tenggah badai rumah tangga nya. Mentari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAPAN KAMU MENCERAIKAN NYA
Safia Purnama adalah nama putri pasangan Haikal dan Lisa. Sebuah panggung mewah di buatkan untuk menambah kemewahan acara ulang tahun cucu satunya keluarga Purnomo.
Nama Safia di tulis bertinta kan emas besar di dinding panggung itu. Siapa saja tamu undangan nya pasti dengan cepat dapat tahu siapa nama putri cantik yang sedang merayakam hari jadi ini.
Mentari meremas dad4nya kuat, saat pertama masuk langsung di suguhkan megah nya panggung ulang tahun seorang gad!s kecil. Tentu saja gadis istimewa bagi keluarga suaminya.
Ini saja sudah semewah ini, bayangkan bagaimana mewah nya pernikahan suami dan madunya dulu.
Ya, madu! Bukan nya dia juga istri Haikal. Istri pertama Haikal, dan saat ini suaminya sedang berbahagia bersama madu tercinta nya.
Mata Mentari memerah, air mata sudah mengenang di pelupuk matanya. Ternyata dia tak sekuat itu, meski Gina sudah memprovokasi nya dengan banyak kata kebencian, agar bisa membuat nya kuat.
Tapi nyata nya dia tak setegar itu. Dia rapuh, dia ingin keluar saja. Baru melihat panggung nya saja Mentari sudah tak sanggup, apalagi melihat nanti nya suaminya muncul dengan istri mudanya.
"Ck,,, baru seperti ini saja kamu sudah menyerah, apalagi lebih dari ini?"
" Pantas saja kamu selalu di bohongin dan tertindas," geram Gina.
"Aku yakin setelah ini kamu pasti milih kabur,,,, berharap suami mu akan mencari mu. Menceraikan istri muda nya dan memilih mu."
" Klise! Itu hanya ada di dunia dogeng nona. Bagunlah, anda sedang tidak bermimpi, lihatlah pelakor sekarang lebih maju dan di depan," oceh Gina.
Mentari tertunduk, dia tak lagi mengeluarkan air matanya. Tapi tak juga mengangkat wajah nya. Sebab yang di katakan Gina benar.
"Atau nyonya berfikir mencoba menerima takdir. Meski tahu hanya di mamfaatkan selama ini, asal pak Haikal tidak menceraikan nyonya lagi. Dan di bohonggi kembali."
"Bodoh" umpat Gina.
"Kalau itu yang ada di otakmu nyonya Mentari, mending anda bundir saja. Itu lebih baik," jutek Gina.
"Mentari,,,panggil itu saja. Aku bukan nyonya" jawab Mentari. Dia harus bisa kuat agar tak mempermalukan dirinya sendiri. Apalagi Gina sudah mendandani nya seperti ini agar tak di kenali orang lain.
Pakaian Gina sangat cukup di badan nya, dandanan menor, agar tak membuat wajah lugunya di tandai oleh satpam dan pelayan mertuanya.
Tepuk tangan sorak sorai begitu keras saat sang
pemilik acara muncul. Haikal dengan mengendong putri kecil nya, dimana sebelah nya sang istri bergandengan tangan. Belum mertua nya mengekor di belakang dengan baju couple yang senada. Sungguh keluarga kaya yang bahagia.
"Tegar Mentari kamu harus tegar. Kamu bisa," bisik Gina! Dia tahu wanita di samping nya sedang tak baik saja.
Mentari sedari tadi hanya menggigit bibir nya agar tak menanggis disana.
Gimana dia tak menanggis, liat lah senyum suami nya yang dengan bangga mengenalkan putri dan madunya ke rekan bisnis yang di undang nya.
Mertua nya dengan senyum lebar nya tertawa terbahak dengan perkumpulan sosialita nya. Sedangkan dia? Hanya kotoran yang tak di anggap.
Mentari ingin berbalik, tapi di tahan Gina.
"Segitu aja kekuatan mu?"
"Selama nya kamu akan di tandas, di tipu,di bohonggi."
"Paling tidak, jika kamu pergi jadilah pemenang."
"Kalah dengan terhormat!"
"Aku tahu kamu sakit, aku tahu kamu tak baik aja.
Tapi sebelum kamu mendapati cobaan seperti ini, aku lebih dulu mengalami nya."
" Jadi stop jadi orang paling di sakiti, meski kamu sakit."
" Liat aku! Aku masih bisa tegar sampai detik ini, aku
Bisa bangkit, dan aku bisa keluar dari keluarga toxix yang selama ini menjerat ku."
"Aku baik saja sampai saat ini."
Agung Purnomo muncul selaku opa dari Safia. Dia sedikit memberikan sambutan dan ucapan terima kasih pada tamunya semua.
"Sebelum acara ini di mulai, saya juga akan memberikan kabar gembira buat semua relasi dan pekerja di perusahaan putra saya."
"Menantu saya satu satu nya kini sedang hamil kembali. Untuk itu semua pekerja akan mendapatkan bonus sebagai ucapan syukur keluarga besar kami."
Tepuk tangan meriah langsung terdengar, semua orang bahagia dengan berita yang di sampaikan sang pemilik acara. Apalagi semua pekerja di perusahaan Haikal, dengan sorak sorai menyambut berita ini. Doa pun banjir mengalir untuk menantu keluarga Purnomo.
Mentari tak sanggup, dia memilih menyingkir ke pojokan. Gina tak tega pun mengekor di belakang kawan baru nya ini.
"Kenapa?"
"Kenapa apa nya?" Tanya Gina balik.
" Delapan tahun kita menikah, mas Haikal selalu meminta ku untuk KB. Dia tidak ingin anak dariku."
"Tapi dengan wanita itu tidak?"
" Ya karena kamu bodoh! Bisa nya di bohonggin selama ini "
"Iya,,,aku cuma wanita bodoh dan miskin."
" Ayolah Mentari kamu nggak miskin. Contoh nya orang tua mu memberimu banyak harta. Ingat perusahaan itu pastinya sudah bangkrut kalau tak ada bantuan darimu."
" Tapi aku bukan menantu nya, aku cuma mantan anak supir. Pantas saja aku di kucilkan."
"Come on,,, kamu harus strong!"
"Mau makan atau ku ambilkan minum?" tapi Mentari menggeleng.
"Bentar,,, aku setor muka dengan pak Doni dulu. Ya meski sejak saat ini, aku muak kerja di perusahaan penipu itu." Emosi Gina.
"Aku juga muak dengan sok baik wanita itu, nyata nya pelakor," cibir Gina menatap ke arah Lisa, yang menempel terus di belakang Haikal suaminya.
Selepas kepergian Gina, jadilah Mentari disana. Di tengah sakit nya yang tak berujung, ternyata cobaan nya tak sampai disini.
Haikal dan Lisa lewat begitu saja di depan nya. Mereka sepertinya masuk ke salah satu ruangan dalam rumah besar itu. Entah keberanian dari mana Mentari mengekor dari belakang.
Dapat dia liat madu dan suaminya itu masuk ke pintu warna coklat tua. Slal itulah yang mentari ucapkan pada hidup nya. Dia menyesal melakukan ini. Gegara kelakuan nya ini, Mentari harus menyaksikan adegan intim suami dan madunya.
Mulut Mentari terbuka dimana sepasang manusia laknat ini sedang saling melumat bibir pasangan nya. Bu4s dan brut41.
Sungguh berbeda dengan nya, yang hanya diam dan pasrah. Agresif tidak pernah ada dal kamus seorang Mentari. Karena dia begitu malu seperti itu meski di depan suami nya sendiri.
Rupanya wanita seperti ini yang suaminya inginkan.
Wanita yang sama mendominasi, sama hebat, bukan bodoh urusan peranj4ngan sepertinya.
Mendadak Mentari mundur. Tanggis nya yang tadi hilang, berganti rasa jij!k yang luar biasa di rasakan.
Bib!r pria sampah itu selalu mencium nya, tangan si4lan itu yang selalu menyentuh setiap inci badan nya.
Pria berstatus suami itu, begitu gemar menyentuh nya kapan aja jika dia mau.
Membayangkan apa yang di lakukan suami dan madunya saat ini Mentari langsung bergidik ngeri. Di tengah acara pesta putrinya. Apalagi setiap malam nya, mungkin lebih menjijikan dari ini. Seperti anj!ng.
Suara laknat dapat Mentari dengar, dan itu adalah ujian terbesar buat Mentari. Ujian buat hati, otak dan pernikahan nya selanjut nya.
Bayangan posisi yang menungg!ng di meja, persis anj! ng kawin membuat nya beribu kali menggeleng kepala dan mengucap istifar.
" Kamu disini? Ayok balik?" Gina menghampiri Mentari. Tapi samar si wanita ini juga mendegar suara berisik di dalam.
"Ngapain kamu...?"
"Stttttt,,, ada aj!ng kawin" ucap Mentari pelan.
"Jangan bilang itu,,,,?" Dan di jawab anggukan oleh Mentari.
"Yang gini buang kelaut aja, nyata nya mereka sama!"
" Daripada sakit hati terusan." Saran Gina.
"Ayok pergi daripada nanti ketahuan Doni asisten si rubah busuk."
Baru juga Mentari mau melangkah, suara dari dalam menghentikan langkah nya.
" Mas,,, kapan kamu mau menceraikan gundik mu itu?
Jangan sampai ketahuan relasi mu. Bisa hancur perusahaan mu."
"Kamu sedang dipuncak, takut nya banyak orang iri dan menjatuhkan nama mu."
"Toh,,,gund!kmu itu tak ada guna nya. Dia mandul, sampai sekarang tak bisa punya anak?"
"Aku masih punya perjanjian dengan orang tua nya?"Suara Haikal terdengar serak.
"Aku ingin dia sendiri yang meninggalkan ku?"
" Ck,,, apa dia masih nggak sadar kalau dia nggak bisa punya anak sampai saat ini?" Kembali suara si Lisa yang terdengar.
"Biarkan saja, toh dia tak berulah dan menganggu kita"
"Yang penting dia nggak tahu isi perjanjian ku dengan
Orang tuanya."
" Gimana kalau dia tahu dan menuntut jerih payah mas selama ini?"
"Ya,,, singkirkan!"
tetapi blm bucin
yg bucin duluan Gina
mentari hamil
yg ngidam Yg bikin mentari hamil...
lanjut Thor ceritanya