Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Alisya bangun pagi-pagi dan bersiap-siap untuk hari pertama kerjanya sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga Pak Rudi. Ia memakai pakaian yang rapi dan sederhana, serta membawa tas yang berisi semua yang dibutuhkan.

"Selamat pagi, Bu," kata Alisya kepada ibunya ketika ia turun ke dapur.

"Selamat pagi, sayang," jawab ibunya dengan senyum. "Kamu sudah siap untuk hari pertama kerja?"

Alisya mengangguk. "Sudah, Bu. Saya siap."

Ibunya memeluk Alisya dan memberikan semangat. "Kamu pasti akan baik-baik saja, sayang. Kamu adalah orang yang cerdas dan rajin."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Bu."

Setelah sarapan, Alisya berpamitan dengan ibunya dan berangkat ke rumah keluarga Pak Rudi. Ia merasa sedikit gugup, tapi juga bersemangat untuk memulai petualangan baru.

Ketika tiba di rumah tersebut, Alisya disambut oleh Ibu Yani yang ramah. "Selamat pagi, Alisya. Selamat datang di rumah keluarga Pak Rudi."

Alisya membalas senyumnya dan mengangguk. "Terima kasih, Ibu Yani. Saya senang bisa bekerja di sini."

Ibu Yani kemudian memimpin Alisya ke ruang tamu, di mana Xavier sedang menunggu. Alisya merasa sedikit terkejut ketika melihat Xavier, tapi ia mencoba untuk tetap tenang.

"Selamat pagi, Alisya," kata Xavier dengan senyum. "Selamat datang di rumah kami."

Alisya membalas senyumnya dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier."

Ibu Yani kemudian menjelaskan tugas-tugas Alisya sebagai asisten rumah tangga, termasuk membersihkan rumah, memasak, dan mengurus kebutuhan keluarga. Alisya mendengarkan dengan seksama dan mencatatnya di buku catatan.

Setelah penjelasan selesai, Ibu Yani memimpin Alisya ke kamar yang akan menjadi tempat tinggalnya selama bekerja di rumah tersebut. Alisya merasa sedikit terkejut ketika melihat kamar yang sederhana tapi nyaman.

"Ini adalah kamar Anda, Alisya," kata Ibu Yani. "Anda bisa menaruh barang-barang Anda di sini."

Alisya mengangguk dan mulai menata barang-barangnya. Ia merasa sedikit lelah, tapi juga bersemangat untuk memulai hari pertama kerjanya.

Setelah selesai menata barang-barang, Alisya turun ke dapur untuk membantu Ibu Yani dengan persiapan makan siang. Ia merasa sedikit gugup ketika melihat Xavier sedang duduk di ruang makan, tapi ia mencoba untuk tetap tenang.

"Selamat makan siang, Alisya," kata Xavier dengan senyum. "Apa yang Anda masak hari ini?"

Alisya membalas senyumnya dan mengangguk. "Saya memasak nasi goreng dan ayam goreng, Pak Xavier."

Xavier mengangguk. "Terima kasih, Alisya. Saya suka nasi goreng."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier."

Setelah makan siang, Alisya melanjutkan tugas-tugasnya sebagai asisten rumah tangga. Ia membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan mengurus kebutuhan keluarga. Ia merasa sedikit lelah, tapi juga bersemangat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Ketika hari mulai gelap, Alisya kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ia merasa sedikit lelah, tapi juga bersemangat untuk besok.

"Selamat malam, Alisya," kata Ibu Yani ketika Alisya melewati ruang tamu.

"Selamat malam, Ibu Yani," jawab Alisya dengan senyum.

Alisya kemudian masuk ke kamarnya dan berbaring di tempat tidur. Ia merasa sedikit lelah, tapi juga bersemangat untuk besok. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi besok, tapi ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Ketika Alisya sedang berbaring, ia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. "Alisya, boleh saya masuk?" kata Xavier.

Alisya merasa sedikit terkejut, tapi ia mencoba untuk tetap tenang. "Masuk, Pak Xavier."

Xavier masuk ke kamar Alisya dan tersenyum. "Saya ingin berterima kasih kepada Anda karena telah bekerja keras hari ini. Anda benar-benar membantu keluarga kami."

Alisya membalas senyumnya dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier. Saya senang bisa membantu."

Xavier kemudian duduk di sebelah Alisya dan memandangnya dengan serius. "Alisya, saya ingin bertanya kepada Anda. Apakah Anda bahagia bekerja di sini?"

Alisya merasa sedikit terkejut dengan pertanyaan tersebut, tapi ia mencoba untuk menjawab dengan jujur. "Saya bahagia, Pak Xavier. Saya senang bisa bekerja di sini dan membantu keluarga Anda."

Xavier tersenyum dan mengangguk. "Saya senang mendengarnya. Saya berharap Anda akan bahagia di sini."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier."

Xavier kemudian berdiri dan berjalan ke pintu. "Selamat malam, Alisya. Istirahat yang baik."

"Selamat malam, Pak Xavier," jawab Alisya dengan senyum.

Alisya kemudian berbaring kembali di tempat tidur dan memikirkan tentang percakapan dengan Xavier. Ia merasa sedikit terkesan dengan sikap Xavier yang ramah dan perhatian. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Alisya bangun pagi-pagi dan bersiap-siap untuk memulai hari. Ia memakai pakaian yang rapi dan sederhana, serta membawa tas yang berisi semua yang dibutuhkan.

"Selamat pagi, Ibu Yani," kata Alisya ketika ia turun ke dapur.

"Selamat pagi, Alisya," jawab Ibu Yani dengan senyum. "Kamu sudah siap untuk hari ini?"

Alisya mengangguk. "Sudah, Ibu Yani. Saya siap."

Ibu Yani kemudian memberikan Alisya tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini. Alisya mendengarkan dengan seksama dan mencatatnya di buku catatan.

Setelah selesai, Alisya memulai tugas-tugasnya. Ia membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan mengurus kebutuhan keluarga. Ia bekerja dengan giat dan efisien, membuat Ibu Yani tersenyum puas.

"Alisya, kamu benar-benar pekerja keras," kata Ibu Yani. "Kamu pasti akan sangat membantu di sini."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Ibu Yani. Saya senang bisa membantu."

Ketika sedang membersihkan ruang tamu, Alisya melihat Xavier sedang duduk di sofa, membaca buku. Ia merasa sedikit terkesan dengan penampilan Xavier yang tampan dan cerdas.

"Pak Xavier, apa yang sedang Anda baca?" tanya Alisya dengan penasaran.

Xavier melihat ke atas dan tersenyum. "Saya sedang membaca novel, Alisya. Kamu pernah membacanya?"

Alisya menggelengkan kepala. "Belum, Pak Xavier. Saya tidak terlalu suka membaca novel."

Xavier tersenyum. "Kamu harus mencoba membaca novel ini. Sangat menarik."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, Pak Xavier. Saya akan mencoba."

Setelah selesai membersihkan ruang tamu, Alisya melanjutkan tugas-tugasnya. Ia memasak makan siang dan menghidangkan makanan di meja makan.

"Selamat makan siang, Pak Xavier," kata Alisya dengan senyum.

Xavier melihat ke atas dan tersenyum. "Terima kasih, Alisya. Makanan yang kamu masak sangat lezat."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier."

Setelah makan siang, Alisya melanjutkan tugas-tugasnya. Ia membersihkan dapur dan mencuci piring. Ia bekerja dengan giat dan efisien, membuat Ibu Yani tersenyum puas.

Ketika hari mulai gelap, Alisya kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ia merasa sedikit lelah, tapi juga bersemangat untuk besok.

"Selamat malam, Alisya," kata Ibu Yani ketika Alisya melewati ruang tamu.

"Selamat malam, Ibu Yani," jawab Alisya dengan senyum.

Alisya kemudian masuk ke kamarnya dan berbaring di tempat tidur. Ia merasa sedikit lelah, tapi juga bersemangat untuk besok. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi besok, tapi ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Ketika Alisya sedang berbaring, ia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. "Alisya, boleh saya masuk?" kata Xavier.

Alisya merasa sedikit terkejut, tapi ia mencoba untuk tetap tenang. "Masuk, Pak Xavier."

Xavier masuk ke kamar Alisya dan tersenyum. "Saya ingin berterima kasih kepada Anda karena telah bekerja keras hari ini. Anda benar-benar membantu keluarga kami."

Alisya membalas senyumnya dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier. Saya senang bisa membantu."

Xavier kemudian duduk di sebelah Alisya dan memandangnya dengan serius. "Alisya, saya ingin bertanya kepada Anda. Apakah Anda bahagia bekerja di sini?"

Alisya merasa sedikit terkejut dengan pertanyaan tersebut, tapi ia mencoba untuk menjawab dengan jujur. "Saya bahagia, Pak Xavier. Saya senang bisa bekerja di sini dan membantu keluarga Anda."

Xavier tersenyum dan mengangguk. "Saya senang mendengarnya. Saya berharap Anda akan bahagia di sini."

Alisya tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Pak Xavier."

Xavier kemudian berdiri dan berjalan ke pintu. "Selamat malam, Alisya. Istirahat yang baik."

"Selamat malam, Pak Xavier," jawab Alisya dengan senyum.

Alisya kemudian berbaring kembali di tempat tidur dan memikirkan tentang percakapan dengan Xavier. Ia merasa sedikit terkesan dengan sikap Xavier yang ramah dan perhatian. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.