" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 calon suami Aqila
" Duhhhh, Om udah punya istri ya ?" tanya Aqila melotot.
" Aku single " ucap Vincent.
" Masa " kata Aqila tiba-tiba menilai karena laki-laki pasti sering bohong .
" Huhhh," Vincent menunjukkan kartu identitas dirinya yang walaupun sudah sedikit rusak namun masih jelas statusnya.
" Mmm, terserah lagian nggak penting juga ." batin Aqila yang hanya butuh bantuan Vincent.
" Aku mau menawari Om jadi suami kontrak nanti aku kasih bayaran yang mahal " kata Aqila yang membuat ekspresi wajah Vincent langsung berubah .
" Cehk , gadis sialan bahkan aku rela tidak makan sampai mati dari pada harus menjual diri " ketus Vincent yang tadinya berpikir Aqila mau menawari nya pekerjaan.
" Om tunggu " Aqila memegang tangan Vincent yang akan keluar dari mobil nya .
" Bukan begitu aku tidak bermaksud merendahkan harga diri Om, Aku ingin bekerja sama dengan Om bukan untuk hal semacam itu " ucap Aqila menjelaskan.
" Tidak, " ucap Vincent keluar dari mobil Aqila .
" Om dengerin dulu sampai selesai " ucap Aqila ketika Vincent malah tersinggung dengan ucapan nya .
" Aku memang tidak punya apa-apa sekarang tapi bukan berarti kamu bisa memandang aku serendah itu " ucap Vincent yang benar-benar tersakiti jiwa kelakian nya ketika ditawari hal semacam itu .
" Tidak Om, dengarkan dulu " Aqila menjelaskan semua nya dengan detail .
" Aku hanya menikah untuk memenuhi permintaan keluarga dan setelah Daddy ku memberikan semua warisan ku maka kita akan bercerai dalam waktu 3 bulan " sambung Aqila setelah menjelaskan semua nya .
" Kita hanya saling membantu , Om bantu aku mencapai tujuan aku sedangkan aku memberikan Om bayaran untuk modal " ucap Aqila meyakinkan.
" Kita nikah kontrak untuk mencapai tujuan masing-masing bukan hal semacam itu " ucap Aqila .
Vincent menarik nafas panjang dan akhirnya setuju setelah paham maksud Aqila sebenarnya bukan seperti yang dia pikirkan awalnya.
Vincent terpaksa melakukan ini karena juga membutuhkan bantuan Aqila sekurang-kurangnya sampai dia bisa menghubungi ajudan nya kembali .
Vincent yang selamat dari perang mematikan benar-benar tidak punya apa-apa sekarang untuk memberikan sinyal kepada bawahan nya karena kondisi yang masih tidak memungkinkan jika tidak dengan komunikasi rahasia dan untuk melakukan semua itu tentu Vincent perlu ponsel .
" Mau ya Om tolong aku " mohon Aqila yang sudah terdesak tanpa memikirkan lebih lanjut lagi latar belakang pria didepannya yang penting Aqila bisa segera mencapai tujuan nya .
" Aku bakalan kasih 10 M untuk Om setelah kontrak selesai " ucap Aqila menjanjikan jumlah besar .
" Apa diawal aku bisa meminta separuh dari uang kontrak itu ?" pernyataan Vincent yang benar-benar butuh .
" Tapi, "
" Aku ingin membalaskan dendam ku " ucap Vincent mengarang cerita sampai Aqila luluh padahal dia hanya butuh untuk melakukan komunikasi rahasia dengan ajudan nya .
" Boleh tapi Om harus tanda tangan kontrak dulu dan soal fasilitas tenang saja aku akan memberikan semuanya" ucap Aqila .
" Kalau kamu memberikan fasilitas yaudah uang nya nanti saja setelah kontrak selesai " ucap Vincent lega setidaknya dia bisa punya ponsel dulu .
" Mmm, boleh " kata Aqila setuju .
...........
Hal pertama yang Aqila lakukan adalah membawa Vincen ke dokter untuk memastikan dia benar-benar 100% waras dan tidak ada gangguan mental demi kenyamanan bersama .
Selesai pemeriksaan dan mendapatkan hasil validasi barulah Aqila membawa Vincent kesebuah butik dan barbershop.
" Kita benahi penampilan Om ya agar keluarga aku percaya " ucap Aqila yang diangguki Vincent.
2 jam kemudian.
Aqila yang sudah ketiduran dibangunkan oleh bodyguard ketika Vincent sudah selesai potong rambut dan berganti pakaian.
Aqila mengucek matanya menatap seseorang yang duduk disampingnya dengan pikiran melek nya .
" Kok jadi ganteng banget " batin Aqila menatap Vincent sampai tidak berkedip .
" Bagaimana, apa sudah bagus ?" tanya Vincent yang memakai stelan jas merapikan dasinya.
" Bolehlah " ucap Aqila manggut-manggut .
...........
" Sekarang kita beli mobil baru dan ponsel untuk Om " ucap Aqila .
" Tuhan , Aku benar-benar seperti pria tak berguna yang hanya mengharapkan pemberian wanita " batin Vincent menatap Aqila yang sedang memilih mobil .
" Kemari " ucap Vincent memegang lengan bodyguard Aqila yang sepertinya mengenali nya .
" Jangan berani berkata pada siapapun tentang identitas ku jika masih ingin hidup tenang bersama keluarga mu " bisik Vincent didekat telinga bodyguard itu saat mereka hanya berdiri berdua di sudut ruangan.
" Ba, baik tuan " takut bodyguard itu .
Setelah lama beraktivitas akhirnya Vincent mendapatkan barang yang paling dia butuhkan yaitu ponsel .
" Aqila sebentar ya aku ke toilet" ucap Vincent membawa ponsel barunya .
Didalam toilet, Vincent langsung menghubungi ajudannya dan seketika dia bisa kembali pada setelan awal .
" Terimakasih gadis kecil " senyum lebar Vincent mengecup ponsel yang diberikan oleh Aqila .
" Aku akan membantumu sebagaimana mestinya" ucap Vincent yang tidak akan pernah melupakan kebaikan Aqila dan akan membalasnya.
Walaupun beralaskan kontrak tapi karena Aqila lah Vincent bisa kembali mendapatkan semuanya jadi tentu Vincent berutang budi pada Aqila yang sama sekali tidak tau siapa Vincent sebenarnya.
...........
Malam harinya ketika Aqila pulang betapa kagetnya keluarga melihat Aqila yang berjalan menggandeng seorang mafia .
" Malam Daddy " senyum puas Aqila melihat wajah kaget Daddy nya yang sepertinya tidak menyangka Aqila akan punya pacar seganteng Vincent.
Hanya sebatas itu yang Aqila pikirkan karena memang tidak tau siapa Vincent sebenarnya berbeda dengan Daddynya.
" Malam Om " sapa Vincent bersalam pada kedua orang tua Aqila dan keluarga, benar-benar melakukan tugasnya layaknya seperti skenario awal .
" Vincent Destroyer?" ucap Daddy dengan spontan setelah lama terdiam memperhatikan pria yang berdiri di hadapan nya .
" Om mengenaliku ?" tanya Vincent tersenyum.
" Duhhh, gimana ya cara bilang ke Daddy kalau ini cuma Vincent doang " batin Aqila ketika Daddynya malah salah sangka .
" Tapi sudahlah semakin Daddy respect maka semakin cepat aku mendapatkan semuanya" batin Aqila lagi yang hanya ingin mendapatkan warisan nya lalu hidup bebas .
Aqila cukup banyak kenal pebisnis apalagi semenjak jadi presiden direktur namun ketika Daddy menyebut Destroyer nama itu sangat familiar ditelinga Aqila .
" Ayo masuk " ajak Nenek Aqila dengan ramah menepuk lengan Vincent dengan perasaan bahagia .
Diruang keluarga Aqila menjelaskan pada keluarga nya bahwa Vincent hidup sebatang kara dan tidak punya keluarga.
" Itu bukan masalah nak , jika kamu tidak punya keluarga maka kami yang akan menjadi keluarga kamu " ucap Daddy yang sangat bahagia sekali ketika tau calon menantunya adalah seorang Vincent Destroyer.
" Yang penting kamu menyayangi Lala dengan tulus , dia itu memang nakal tapi cucuku cantik kok ".
" Kakek mana ada aku nakal " senyum malu Aqila yang membuat semua orang tertawa .
" Dia juga sangat manja jadi kau harus punya banyak kesabaran untuk menghadapi nya sepanjang hari " tawa nenek yang sangat tau bagaimana cucu kesayangan nya itu .
" Aku siap menghadapi nya sepanjang hari " ucap Vincent dengan seulas senyum menatap Aqila .
segalak galaknya suami dari leluhurnya Ampe mommy tuh suami mereka ga ada yg lost control Ampe segitunya Vin kamu mah rada rada no good