NovelToon NovelToon
Soulverse Beast

Soulverse Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: MoonShape

Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan kesempatan akses bagi para player untuk bermain secara realtime!


Soul-verse Beast game yg memiliki 5 elemen yaitu; Api, Air, Tanah dan Cahaya. Juga elemen kegelapan yg bisa beresonansi menjadi elemen unik, seperti; Angin, Es dan petir.

Game Soul-verse Beast sudah berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!


Perjalanan dimulai, apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peta untuk Rank-A

...----------------...

Cahaya matahari menembus kaca jendela, menyapa kamar-kamar di lantai dua Ember Inn. Aroma lavender alami di lorong bercampur dengan harum roti panggang dan kopi hitam yang mulai naik dari dapur. Untuk kedua kalinya, tidak ada misi. Tidak ada rencana. Tidak ada desakan. Hanya pagi yang tenang.

Di kamar 2-A, Hazuki terbangun lebih dulu, rambutnya kusut, mata sedikit sembab karena baru saja tidur nyenyak.

Eimi masih berguling-guling di tempat tidur sambil memeluk bantal, sambil menggumam pelan... "Jangan bangunin aku kecuali dunia meledak..."

"Hnnngghh~ padahal kita hari ini bebas loh Kamu enggak mau pamer emblem Rank-A kita ke guild?" ucap Hazuki setelah merenggangkan badan.

Eimi langsung terduduk dengan rambutnya yg acak acakan "Oh~ betul juga! Kita sekarang keren, ya... Hehehe." dia terlihat semangat walau matanya sangat mengantuk.

Di sisi lain, Kamar 2-B, Vogaz duduk di pinggiran jendela, sembari membersikan belatinya. Dan Wazeng duduk di pinggir ranjang sambil melihat leaderboard pada hologram.

"Kalo gak ada misi gini, kerasa gabut banget..." gumam Vogaz malas.

Wazeng tertawa kecil "Kalo gitu, ayo ke guild. Sapa tau ada kabar baik."

...----------------...

...----------------...

Mereka turun dari kamar masing masing, tetap mengenakan armor dan jubah. Emblem Rank-A mereka tergantung di jubah masing-masing, mengilap terkena sinar pagi.

Beberapa NPC dan player lain di sekitar penginapan menoleh, meski diam-diam. "Kristal apa itu...? Terlihat sangat mewah!" "Aku lihat mereka kemarin di Adventurer Guild, benda yg mengilap itu adalah Emblem resmi Rank-A!" "Sudah Rank-A?! Bukankah kita baru bermain beberapa hari lalu?!" "Iya, tapi ada juga yg udah Rank-S loh... Jadi gak kaget lagi sih..." namun ada juga yg sinis dan iri "Cuih, plot pemeran utama, gw juga bis—!"

"Kak, kita dilihatin." bisik Eimi pada Hazuki.

"Biarin. Liatin aja terus. Kita sekarang kan keren!" jawab Hazuki dengan bangga sedikit menyombong.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Mereka melangkahkan kaki masuk ke dalam guild, menuju papan walau tak berniat mengambil misi— beberapa player sesekali memandangi keempat orang di depan papan misi itu.

Hazuki dan Eimi berdiskusi soal misi pengawalan VIP, sementara Vogaz sibuk melihat misi berburu monster langka. Wazeng berdiri diam tengah, seperti memikirkan sesuatu.

Tiba-tiba... hembusan angin dingin terasa dari arah pintu masuk. Langkah sepatu tenang berbunyi ringan mengisi kesunyian guild.

"Selamat pagi, para petualang yang baru saja naik Rank-A!" Suara lembutnya membuat guild yang sunyi menjadi banyak bisikan dari para player. Di saat yang sama Wazeng dan yang lain langsung menoleh.

Vanessa dalam gaun kulit elegan hitam, berdiri dengan santai. Di bahunya ada Talon yang bertengger tenang.

"Oh? Dimitrescu tanpa topi lagi" gumam Vogaz dalam hati.

Vanessa melangkah lebih dekat dan sedikit menggoda "Wazeng~ kita bertemu lagi~"

"Ada apa kau menemui kami lagi?" Wazeng sedikit mengalihkan pandangan matanya, namun ia melihat kali ini ada yg berbeda dari Vanessa.

"Oh~ menemui kalian?" jemari Vanessa menyentuh bahu Wazeng sampai ke hidungnya "Aku hanya datang untuk mengambil misi guild."

"Kau hanya datang sendirian, bagaimana kau mengambil misi?" jawab Wazeng datar, berusaha tetap tenang.

Vanessa terdiam untuk beberapa saat, lalu berkata "Yah... Timku sedang sibuk, jadi aku yang datang sendiri untuk mengambil misi."

Merasakan perasaan aneh yg semakin menajam Wazeng pun menatapnya lurus di mata "Tim mu sebenarnya bukan sibuk, melainkan sudah mati. Kau datang kesini bukan untuk misi tapi untuk merekrut pengganti, benar kan?"

Vanessa melotot kecil, keringat dingin sedikit menetes, namun ia tetap menjaga ekpresinya "Hmm... Kau sudah berlebihan, bukankah kita baru saja membuat kesepakatan?"

Wazeng hanya diam.

Merasa ketegangan itu, Eimi mendekat lalu menarik Wazeng pelan "Kau sudah keterlaluan, lupakan saja semua itu..." bisiknya.

"Oke." Wazeng segera mengambil napas panjang untuk meredahkan diri.

Melihat itu, Vanessa tersenyum tipis, dia mendekat ke Eimi "Hallo nona imut, mau minum teh bersamaku?"

"Maaf, kami akan mencari misi jadi kami tak ada waktu untuk itu..." Wazeng langsung menyela, merangkul bahu Eimi, dan berbalik melihat lihat misi di papan.

"Sayang sekali, padahal ak—!" Talon segera bersiul tajam mengganggu percakapan mereka, Vanessa sedikit terkejut bukan karena siulan tajam Talon melainkan sebuah kode "Maaf, sepertinya sampai disini dulu." ia melangkah ke arah pintu keluar, namun sebelum keluar—

Vanessa berbalik sesaat dan melayangkan ciuman jauh ke arah Wazeng dan timnya "Kalau kalian butuh tempat mengobrol... cari saja aku. Aku tahu beberapa tempat yang... me na rik." ia perlahan mengelus leher Talon "Tapi untuk saat ini sepertinya akan lama." gumamnya kemudian.

Talon mengepakkan sayap dan bersiul tajam. Dan dengan angin ringan yang berhembus masuk dari jendela guild, Vanessa menghilang dibalik pintu.

...----------------...

Pipi Eimi memerah setelah menyandarkan kepala pada lengan Wazeng. Ia tak berkata apa apa agar bisa tetap dalam posisi itu.

"Zeng, kalau yang kau katakan benar, apa yang akan kita lakukan?" tanya Hazuki.

Wazeng tetap melihat papan misi dan semakin mengeratkan genggamannya pada Eimi"Tidak tau, Eimi bilang lupakan saja semua itu... jadi ya, aku lupain..."

"HAH?!" suara Hazuki meninggi semakin bingung.

Vogaz menghela napas panjang, mencoba menafsirkan maksud Wazeng "Intinya, 'menjauhlah dari dia'..." Wazeng menjentikkan jari pertanda benar

Vogaz melanjutkan "Juga, 'aku merasa ada yang aneh padanya'..." Wazeng menjentikkan jari lagi.

"Dan, 'perkataannya memanipulatif'." Wazeng menjentikan jari lagi, kali ini lebih kuat.

Vogaz mendengus sombong menoleh pada Hazuki sambil mengangkat kening beberapa kali "Tuh."

Hazuki mengangkat bahu "Gampang itu mah, emang dianya aja kan yang datang ke kita." Wazeng menjentikkan jari lagi.

"Oke, oke... Udah ngerti kok." lanjut Hazuki, namun Wazeng tetap menjentikkan jari lagi.

Vogaz dan Hazuki menatapnya dengan aneh. tapi dia tetap menjentikkan jari lagi.

"Udah woi!" bisik ketiganya bersamaan.

Wazeng menjentikan jari lagi.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...---------------...

...----------------...

Suasana guild kembali sunyi. Kini mereka duduk mengelilingi salah satu meja bundar kayu, di pojokan guild, baru saja selesai meninjau papan misi.

Eimi mengayun-ayunkan kakinya sambil memainkan Emblem tim. Hazuki menyilangkan tangan sambil menatap langit langit guild. Vogaz seperti biasa, sibuk mengasah belati kecilnya.

Sementara itu, Wazeng tampak merenung sambil melihat data tim mereka di Tab Hologram.

...[KAGE NO HIKARI]...

...[RANK: A]...

...[ANGGOTA: 4/4]...

...[BEAST: - ]...

...[FRAGMENT BEAST: 0/12]...

...----------------...

...----------------...

Beberapa saat kemudian, NPC Resepsionis Guild, pria tua berewok abu abu berjalan mendekati mereka dengan gulungan usang di tangannya "Selamat siang, Kage no Hikari."

Perhatian mereka berempat teralihkan, lalu menoleh pada sang NPC, menunggu pria tua itu melanjutkan "Karena kalian telah mencapai Rank-A, akses spesial terbuka!"

"Akses... apa maksudmu?" tanya Wazeng bingung.

NPC menangguk pelan "Akses untuk menjejak... Soulverse Beast."

...----------------...

Suasana seketika membeku. Kata kata NPC menggetarkan dada mereka berempat. "...Beast?" gumam Eimi.

"Beast legendaris dari zaman lama. Entitas suci, pengikat jiwa... Sumber kekuatan sesungguhnya dalam dunia Soulverse Beast." balas NPC

Vogaz diam sejenak untuk berpikir "Jadi, kami sekarang bisa mendapat beast seperti si Dimitrescu tanpa topi itu?"

NPC kebingungan "Dimitrescu tanpa topi? Intinya Beast tidak bisa dipilih. Mereka yang memilih kalian." NPC meletakkan gulungan ke atas meja lalu membukanya— memperlihatkan sebuah peta kuno dengan 20 tanda emas yang menyala redup.

NPC lanjut menjelaskan "Hanya tim Rank-A ke atas yang bisa melihat dan mengakses koordinat ini. Tempat-tempat di mana para Fragment Beast pernah muncul."

Wazeng melirik NPC sesaat "Vanessa juga dapat, benar?"

NPC mengangguk pelan "Benar, dan untuk beberapa alasan dia belum meninggalkan kota ini."

Wazeng kembali melihat peta itu dalam dalam. Di balik ketenangannya, pikirannya bergejolak "Apa Fenrir yang berada di dalam dungeon Carnage Cavern adalah salah satu dari para Beast dan Fragment beast ini?" tanyanya tanpa menoleh.

NPC sedikit bergetar mendengar nama itu "Iya, Fenrir... bukan milik sistem. Ia adalah beast anomali liar yang terikat pecahan jiwa kuno. Beberapa dari para beast memang belum dikonfirmasi sepenuhnya... Tapi Fenrir, yang disebut sebut sebagai 'The Wolf of Ragnarok' adalah satu dari mereka. Dia adalah beast paling unik dari yang lain, paling special!"

Hazuki tertegun. Napasnya sedikit gemetar. "Kalau begitu... bukan hanya bisa dijinakkan. Dia adalah kunci."

"Jika kalian bisa bertahan, dan membuatnya mengakui kalian... maka ya. Fenrir bisa menjadi milik salah satu dari kalian."

NPC melanjutkan "Dan, satu peringatan dariku... Ketika player mati melawan Fragment beast, mereka akan mati selamanya."

Mereka terdiam karena mereka telah mengetahui itu dari dulu.

"Lalu... kita mulai dari mana? Apakah kita langsung ke Fenrir, atau coba beast lain dulu?" tanya Eimi.

Wazeng menghentikan tangannya sejenak, merasa ragu "Kekuatan kita saat ini sangat jauh dari mengalahkan Fenrir jadi kita akan mencari Beast lain terlebih dulu," Ia lanjut menyalin peta ke tab hologram. "dia dekat dengan kita, namun terasa jauh." gumamnya kemudian.

Setelah menyalin peta mereka berdiri lalu mengbungkuk sedikit pada NPC itu— hanya bertukar tatapan mereka sudah saling mengerti dan dengan percaya diri keempat orang itu melangkah keluar.

NPC tersenyum tipis sambil membungkuk pelan ke arah pintu keluar guild "Semoga kalian dipilih. Karena mulai saat ini... perjalanan kalian yang sebenarnya baru saja dimulai."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Kesokkan harinya. Cahaya pagi menembus kaca jendela. Keempat anggota Kage no Hikari; Wazeng, Vogaz, Eimi dan Hazuki berdiri di depan meja resepsionis Ember Inn, ransel mereka telah terisi penuh— siap melanjutkan perjalanan mereka yg sebenarnya.

NPC Resepsionis yang sedang menyapu perlahan mengehentikan gerakannya lalu menoleh pada mereka "Jadi, akhirnya kalian akan pergi juga ya? Ember Inn akan terasa sepi tanpa jejak langkah kalian setiap malam." Ia sedikit tertawa pelan, menatap satu per satu wajah mereka, dengan rasa bangga sekaligus rindu yang tertahan.

Eimi melangkah maju, menahan haru. Tangan mungilnya menyelipkan sebuah pin kecil berbentuk bunga lavender ke dalam telapak tangan sang NPC, barang kerajinan yang ia buat sendiri dari sisa logam dan kristal dungeon "Ini... buat nenek... biar selalu ingat kami, ya..." tanpa menunggu respon, Eimi segera memeluk NPC wanita tua itu dengan erat, tubuhnya gemetar kecil menahan isak tangis "Neneeek...kami akan pergi...tapi aku janji...suatu hari...kami pasti akan kembali. Jadi biarkan kamar kami kosong yaa...!"

NPC wanita tua itu mulai berkaca kaca dia menjatuhkan sapunya lalu memeluk balik tubuh kecil Eimi sambil membelai rambutnya "...Iya, kamar kalian akan tetap kosong... dan Lavender-nya akan ku pajang di meja ini. Terima kasih ya."

Wazeng, Vogaz dan Hazuki membungkuk sedikit menunjukan rasa hormat "Terima kasih untuk semuanya!" dengan keyakinan teguh mereka pun melangkah keluar.

Angin pagi menyambut dengan sejuk. Di belakang, NPC wanita tua itu berdiri lama di depan pintu sambil melambaikan tangannya pelan— memandangi punggung mereka sampai menghilang dari pandangan. Di tangannya, pin lavender itu berkilau lembut terkena sinar matahari pagi.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

1
KHAI SENPAI
Jangan lupa mampir
Machan
ayo lebih semangat lagi
Machan
waah, jadi keluarga baru. ikut terharu aku
Machan
untung vogaz cepet ditolong, gak jadi bongkahan es
Machan
jadi ikut harap" cemas ini
Machan
gua kira typo pas nulis, taunya baca ke bawah masih sama. utk_untuk, gosah disingkat, bang
MoonShape: sengaja biar gak di tuduh AI😂 tapi kalau merasa gak nyaman bisa aku ubah/Determined/
total 1 replies
Machan
ukhuk, gue batuk nih
Machan
Ups, ada sesuatu ini
Unknown
ka itu typo kah, atau emang gitu?
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe
MoonShape: wah iya typo 😅 aslinya 'serasa'
makasih udh lapor
total 1 replies
Machan
eits, mulai genit nih
Machan
tulisannya rapi, keren👍👍
MoonShape: terima kasih
total 1 replies
Harman Dansyah
bagus banget buat sampai tamat author
Harman Dansyah
aku nanti kan kelanjutan nya kak tapi jangan buru buru buat nya kak nanti kualitas nya turun kak
MoonShape: Terima kasih... nantikan chapter chapter selanjutnya yaa...
total 1 replies
Melinda Falencia
next siapa bangg yang dapet beastt lanjutt
MoonShape: di tunggu yaa...
total 1 replies
Melinda Falencia
epicc bangg mantapp
Melinda Falencia
keknya kudanya cocok buat hazuki ya bang🤭
Melinda Falencia
hayolo ngapain tidur bareng😏
MoonShape: Hmm... kira kira ngapain yaa~
total 1 replies
Melinda Falencia
yang dapet beastnya siapa ni bang :o
Melinda Falencia
keren bang naganyaa 😱
MoonShape: seremm...
total 1 replies
Melinda Falencia
deg"an bang takut beast nya serem😥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!