Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju jebakan
Pada hari sabtu seperti biasa Danu bekerja hanya setengah hari,karena hari sabtu merupakan hari pembayaran para kuli dan peraturan dari atasan khusus hari sabtu kerja hanya setengah hari tapi tetap di bayar penuh 7 hari.
Danu "Suara serak mandor bangunan memanggil danu,namanya Pak muhtadin dipanggilnya Pak muh.
Danu langsung maju menghampiri meja pak muh.Ia menerima tujuh selembar uang kertas seratus ribuan,.
Total gaji kamu selama tujuh hari adlah 1,05 juta..dipotong kasbon 350 ribu jadi gaji kamu sisanya 700 ribu"kata pak muh menjelaskan.
"Silahkan tanda tangan jika tidak ada yang ingin di tanyakan lagi.
"Tidak pak!'Danu langsung menandatangani buku gaji,kemudian mengambil uangnya dan langsung bergegas pergi.
Setiap pulang dari proyek Danu pasti mampir ke warung makan bu warni,selain makanannya cukup enak dan yang paling penting harganya murah.
Kali ini Danu mengenakan pakaian cukup bersih,karena hari ini hari sabtu dan kerjanya cuman setengah hari.
Danu melirik ke dalam ruangan sebelum ia melangkah masuk,di dalam ruangan para pengunjung cukup ramai.
Dimas kemudian mengambil tempat duduk di paling ujung dan memesan kopi pahit seperti biasa.
Bu warni !"kopi pahitnya satu ya !"sebelum pesanan kopinya datang danu duduk sambil makan gorengan yang sudah tersedia di meja.
"Nak danu,ini kopinya!"kata bu warni sambil menaruhnya di depan danu.
Terimakasih bu !"balas danu
Sedang asik asiknya menyeruput kopi,tiba tiba datang cewe dengan pakaian modis,dengan model rambut blonde,memakai celana legging menghampiri tempat duduk Danu.
"Permisi mas,boleh saya duduk di sini ?"tanya gadis itu dengan senyum ramah.
Silahkan mbak!"jawab Danu sambil menggeser sedikit tempat duduknya..
Apa betul kamu yang namanya Danu?"tanya gadis itu dengan suara rendah.
"Betul mbak,"dari mana mbak tahu nama saya?"tanya Danu dengan muka penasaran..
Sebenarnya saya hanya menyampaikan pesan seseorang.Gadis itu kemudian memberikan secarik kertas dan memberikannya pada danu kemudian membisikan sesuatu ke telinga pemuda itu.
"Danu sesekali hanya mengangguk,kadang mengerutkan dahinya.Hampir 5 menit lamanya gadis itu bicara pelan pelan di samping Danu,setelah semua pesan di sampaikan gadis itu langsung pergi.
Tak lama setelah gadis itu pergi,Danu kemudian membayar Kopi dan makanannya kemudian pulang kerumah dengan membawa dua bungkus makanan.
Tok...tok....bu,,Danu pulang ?sapa danu sambil mengetok pintu.
"Masuk saja nak,pintu tidak di kunci!"
"hukkk..hukkkk...terdengar suara batuk dari dalam rumah.
Walaupun rumah danu tidak tergolong besar tapi terlihat cukup nyaman.Ada dua kamar tidur,ruang tamu,dapur dan kamar mandi.Rumah ini merupakan peninggalan dari kakeknya danu.
"Bu...sudah danu bilang berkali kali,ibu tidak usah mengerjakan apa apa,ibu istirahat saja.Biar danu yang mengerjakannya.
Nak..! Bukanya ibu tidak mau mendengar nasihatmu,kamu tahu sendiri ibu bosan kalau harus terus terusan diam,ibu hanya membantu mencuci saja,itu juga tidak banyak..
Iya bu,untuk sekarang Danu perbolehkan tapi besok bosok biar danu saja yang mencuci ya bu,anggaplah semua itu sebagai bakti danu pada ibu"Kata danu sambil melihat kearah ibunya yang mengangguk pelan.
"Ayo bu kita makan dulu?ini danu belikan masakan kesukaan ibu"sayur lodeh dan rendang hati sapi.
Danu kemudian mengambil piring dan sendok untuk dia dan ibunya kemudian membuka bungkusan makanannya.
Walaupun Danu hidup dalam kekurangan tetapi segala tingkah laku dan tindak tanduknya tidak pernah melenceng dari norma norma yang ada.Ia selalu ingat pesan ibunya,apapun keadaanya dia harus tetap menjadi orang baik.
"Danu kemudian menuangkan air putih dan menyodorkannya pada ibunya.
Danu?"bagaimana pekerjaanmu disana,apakah baik baik saja?''kamu tidak ada masalah di sana kan?'tanya bu Tarni sambil melihat kearah Danu.
"Baik baik saja bu,tidak ada masalah !"kata danu sambil mengernyitkan dahi.
Oh..Syukurlah kalau begitu,soalnya akhir akhir ini ibu suka khawatir,jantung ibu suka berdetak kencang entah ada apa kedepanya.Ibu harap kamu kerjanya hati hati.
Iya bu,!Danu mengerti !
Oh iya bu,"Apa Alya masih suka main kesini bu?
Ya,selama kamu kerja,ia yang membantu mengurus ibu,ia anak baik.Walaupun hidupnya juga kekurangan tetapi ia sering membantu ibu.Saya tidak tahu apa jadinya ibu jika tidak ada dia ketika kamu kerja.
'Ya sudah kalau begitu,hati saya sedikit tenang mendengarnya.Sekarang ibu istirahat saja,biar Danu yang membereskan meja makanya.
Setelah mengantarkan ibunya kembali ke kamarnya dan membersihkan meja makan, Danu kemudian pergi ke kamar mandi.
"Sekarang sudah pukul lima sore,,gadis dalam warung itu bilang menunggunya jam 8 malam.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan intan,waktu ketemu di warung makan bu warni ia bilang sangat bahagia dengan suaminya yang sekarang tapi wanita itu bilang intan ingin menemuinya.Apa intan selama ini menyembunyikan ketidakbahagiaannya di belakangku?"
Waktu berjalan dengan cepatnya,tak terasa sekarang sudah jam tujuh tiga puluh malam,Danu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang paling bagus miliknya.
Sebelum pergi Danu mendatangi kamar ibunya untuk minta izin tapi ketika ia masuk,ibunya sudah tertidur lelap.Akhirnya ia tidak tega untuk membangunkannya.
Dengan langkah gontai Danu meninggalkan rumah tuanya,menurut perjanjian.gadis itu menunggu di Bangunan kantor pemasaran yang sudah tidak dipakai.
Tempat itu lumayan jauh,jika di tempuh dengan berjalan kaki membutuhkan waktu dua jam.Terletak di sebelah barat kota tua dan di pinggir laut.Hutan kota memanjang dari utara ke selatan menambah kesunyian di daerah pantai barat.
Danu tidak menyadari,di bawah kerimbunan pohon bakau sepasang mata sedang mengawasi.Ia kemudian mengambil Hp nya den mengirimi pesan.
"Lusi!'Danu sedang menuju tempatmu,siap siap.Usahakan dalam waktu dua jam afrodisiak itu sudah dia minum.Bagaimana pun caranya!"Saya akan kembali kerumah dan mengumpulkan orang orang"kata si penguntit dalam pesannya.
"Baik,,siap laksanakan !" jawab lusi.
Hemmmm !! Ada apa sebenarnya ini,kenapa musti susah susah ingin ketemuan ditempat seperti ini"Batin Danu sambil memasuki gedung terbengkalai itu.
Hai...disini !"tiba tiba suara perempuan terdengar dari dalam ruangan tengah.
Danu kemudian melangkahkan kakinya menuju kesana,dengan menggunakan lampu senter pada hp nya,jalan yang tadinya gelap sekarang terlihat jelas.
Di ujung ruangan tampak terlihat gadis itu sedang duduk di atas kursi kayu.Walaupun kelihatan sudah di makan usia,kursi itu masih terlihat kuat.Di depannya ada meja persegi terbuat dari papan sederhana.Lampu cas tergeletak di atasnya menerangi sebagian ruangan.Di sebelah lampu tergeletak kantong plastik yang berisi minuman kaleng,kacang dua kelinci dan satu botol air putih yang isinya tinggal separuh.
"Kamu sudah datang,?"Silahkan duduk !" kita ngobrol ngobrol dulu di sini sambil menunggu intan kemari.Perkenalkan namaku Lusi,aku temannya intan"katanya sambil menyodorkan tangannya.
Danu !' ucapnya sambil menyodorkan tangannya juga untuk bersalaman.
Berapa lama saya harus menunggu disini,kalau bisa kamu telpon dia.Aku tidak bisa lama lama disini,bagaimana kalau ada orang yang melihat kita disini.Itu bisa menjadi fitnah.
Kamu tenang saja"Minum dulu,,kamu pasti haus setelah berjalan lama untuk sampai disini!"kata Lusi sambil menyodorkan kaleng bir merek anker.
"Di musim penghujan ini,itu bisa menghangatkan tubuhmu..
"Maaf saya tidak minum alkohol !"
Ohhhh..itu bagus !seorang laki laki tidak minum dan tidak merokok,jika di masa depan kamu punya istri pasti istrimu sangat bersyukur.
"Waktu berjalan denga cepatnya,Lusi tampak gelisah.Sudah satu jam setengah mereka mengobrol tapi Danu tidak menyentuh minuman yang ia suguhkan.Ia kemudian mengambil satu kaleng bir dan membukanya.
Apa kamu takut aku meracuni mu?"lihatlah saya meminumnya"kata lusi sambil membuka tutup kaleng dan meminumnya.Kemudian ia mengambil rokok dan menyalakannya
Bukan begitu,aku benar benar tidak minum alkohol,"jawab Danu sambil melirik botol air putih yang tinggal separuh.Kalau air putih itu punya kamu?"
"Iya !"kalau kamu mau ambil saja"kata Lusi sambil berharap danu cepat cepat mengambilnya.
Danu kemudian mengambil botol air putih yang tinggal separuh itu dan meminumnya..
"Melihat umpannya di makan,Mata lusi tampak berbinar binar "untung saja obat itu aku taruh kedalam botol minum air putih.Ketidak sukanya pada alkohol justru membuat rencanaku berjalan lancar"batin Lusi.
Kalau kamu haus,habiskan saja tidak apa apa!"lanjut lusi mengingatkan.
Tanpa basa basi Danu langsung menghabiskan air putih itu,ia merasa haus juga ketika lama lama mengobrol.
'Ada senyum licik terlihat di sudut bibir lusi,kemudian ia mengambil hp nya dan mengirim pesan.
"Lima belas menit dari sekarang,datanglah !!target sudah dalam genggamanku.