Terancam di D.O membuat Galang harus berhadapan dengan dosen super duper Killer yang malah membuatnya jatuh cinta!
Mampukah Galang menaklukan hati dosen killer pujaan hatinya?!
Jawabannya ada di cerita Novel ini, ikutin terus yah kelanjutan ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Mimpi
Pagi Hari yang cerah, berharap pagi ini juga cerah untuk Gadis dan Galang yang memulai kehidupan mereka. Gadis dan Galang di tuntut untuk fight sejauh mana bisa bertahan dan berjuang keras didalam kehidupan rumah tangga mereka yang baru seumur jagung itu.
Setelah selesai sarapan, Galang dan Gadis berkutat di ruang kerja mereka. Tampak Galang yang sibuk dengan pekerjaannya sementara Gadis tengah sibuk mengirim lamaran kerja ke beberapa kampus, berharap diantara salah satu kampus itu dapat menerimanya. Namun sayang sepertinya harapan Gadis akan pupus karena Thania sudah memblokir semua akses dengan kekuasaan papanya dan tentunya tanpa sepengetahuan Galang dan Gadis.
"Semoga sajaaa ada yang keterima" ucap Gadis
"Aamiin,,, kenapa gak buka Privat aja dirumah? misal privat anak-anak gitu?? atau kayak konsultasi untuk skripsi?" ucap Galang kepada Gadis
"Bener juga ya mas,, tapi tempatnya dimana mas?? didalam rumah?" tanya Gadis
"Di teras aja gimana?? nanti kita setting jadi tempat belajar. Mas bisa pinjem uang ke temen buat renovasi teras" ucap galang
"Kalau Renovasi butuh biaya berapa ya mas?? sama alat-alat belajarnya?" tanya Gadis
"Kita buat aja yang sederhana dulu, mungkin sekitar 10 juta cukup" ucap Gadis
"Tapi temen-temen mas kemarin pas mas cerita aja pada gak mau bantu, apa mereka mau meminjamkan uang??" tanya Gadis dan Galang terdiam, ia teringat bagaimana saat ia datang kepada teman-temannya dulu namun tidak seorang pun yang mau memberinya pekerjaan, bahkan mereka terkesan menghinakan Galang. Lalu gadis berdiri dan membuka lemarinya dan diambilnya kotak bludru merah.
"Mas,, kalau ini kita jual saja gimana??" tanya Gadis saat membuka kotak bludru merah itu berisi kalung, gelang dan cincin emas milik Gadis
"Tapi ini kan mas kawin kita Dis" jawab Galang
"Kalau mas mengizinkan, Gadis ikhlas mas jika ini kita jual dan kita gunakan uangnya untuk modal. Toh nanti kalau kita ada uang bisa dibelikan lagi kan?? dan juga keuangan kita untuk makan sehari-hari juga menipis" ucap gadis dengan tatapan sendunya
"Ya sudah kalau memang kamu ikhlas menjualnya, kita jual saja hari ini. Nanti kalau klien baru mas jadi pakai jasa iklan Mas, uangnya bisa kita belikan yang baru" ucap Galang dan Gadis pun mengangguk lalu Galang memeluknya.
"Yang sabar yah menghadapi ini semua, mas Yakin Badai akan segera berlalu jika kita yakin sama Allah" ucap galang
"Insyaa Allah mas" jawab Gadis. Kemudian Galang mengecup pucuk kepala Gadis dengan kelembutan. Galang tidak menyangka jika Gadis memiliki hati yang begitu lembut dan dewasa, Dia bukan Gadis yang lemah dan mudah berputus asa. Galang merasa semakin yakin jika pilihannya tidak salah karena memilih Gadis untuk menjadi pendamping hidupnya, meski saat ini mereka tengah di terpa ujian yang berat.
Setelah perbincangan mereka, Galang membuat sket sederhana untuk ruang privat Gadis nanti, Kemudian setelah selesai Galang bersama Gadis pergi ke toko emas tempat Galang membeli perhiasan saat akan menikahi gadis waktu itu, lalu Keduanya pun menaiki angkutan kota. Begitu sampai di toko emas, Gadis menjual semua emasnya, lalu mereka lanjut ke toko mabel untuk memesan kursi, meja belajar dan perlengkapan mengajar, Setelah itu Galang dan Gadis menuju ke toko perlengkapan menulis dan dekorasi ruangan belajar agar lebih nyaman dan menarik. Setelah selesai berbelanja dan dirasa cukup, Gadis dan Galang pun memutuskan untuk pulang kerumah.
Keduanya nampak sangat lelah setelah berkeliling kesana kemari, sampainya dirumah, Gadis lebih dulu masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah bau keringat. Sementara Galang beristirahat sejenak di ruang tamu. Tak lama Kemudian galang berniat untuk mandi, namun langkahnya terhanti saat ia membuka pintu dan melihat Gadis yang tengah berganti pakaian.
Perasaan Galang begitu gerah karena melihat Gadis yang masih menggunakan tanktop hitam dan juga hotpan hitamnya. Dada Galang bergemuruh hebat saat itu, dan sesuatu dibawah sana sudah meronta ingin segera keluar. Sisi lelaki Galang pun langsung terpancing saat melihat kemolekan istrinya. Demi menetralkan hawa panas dan pikiran kotornya, Galang memilih untuk kembali duduk di sofa ruang tamu dan menghidupkan kipas. Matanya terpejam namun pikirannya berkeliaran kemana-mana.
"Sial!! rasanya sungguh sakit!" umpat Galang didalam hatinya
Kemudian Gadis keluar dari kamarnya dangan memakai maxy dress bunga-bunga yang terlihat begitu pas dipakainya. Gadis telihat bingung melihat Galang yang menghidupkan Kipas dengan kecepatan maksimal.
"Mas gak mandi?" ucap Gadis yang membuyarkan pikiran Galang
"Mandi,,, Mas mandi dulu ya" ucap Galang yang segera beranjak dan berjalan cepat menuju kamarnya. Gadis pun yang tidak mengerti lebih memilih untuk menyiapkan makan siang untuk mereka. Setelah Galang membersihkan dirinya, berwudhu dan segera ibadah Zuhur, kemudian di sambung makan siang bersama Gadis.
Setelah selesai makan siang, terdengar suara mobil berhenti didepan rumah mereka, lalu Galang beranjak dan membuka pintu rumah. Dilihatnya sebuah mobil Pickup membawa barang-barang untuk renovasi rumah mereka. Lalu para tukang itu pun menurunkan beberapa lembar decorative plywood dan juga kayu yang sudah di pesan oleh Galang, Kemudian mereka pamit pulang.
"Udah dateng ya mas kayunya??" tanya Gadis
"Udah,,, jadi kita bisa mulai renovasinya" ucap Galang dengan semangat
"iya mas" Jawab Gadis dengan antusias
Kemudian Galang mengambil perlengkapan tukang yang sudah di belinya, Sementara Gadis memindahkan pot -pot bunga ke samping rumah agar tidak mengganggu nantinya. Tak lama Galang keluar rumah dan memulai renovasi teras rumah mereka. Karena keterbatasan biaya, terpaksa Galang dan Gadislah yang melakukannya sendiri tanpa mencari tukang untuk membantu mereka merenovasi. Keduanya nampak kompak dan saling bekerjasama.
3 Jam berlalu,,,,,,
Decorative playwood sudah terpasang diteras rumah Gadis, ruangan itu hanya seluas 3mx3m menyesuaikan luas teras ditambah sedikit halaman depan rumah. Namun renovasi itu belum selesai sepenuhnya, besok masih akan dilanjutkan oleh Galang dan juga gadis.
****
Malam menjelang,,,,,,
Galang tengah berkutat di ruang kerjanya, sementara Gadis berada di kamar dan tengah bersiap untuk istirahat. Suasana diluar nampak hujan gerimis membuat siapa saja merasakan hawa dingin malam itu, ingin segera tidur. Saat Gadis tengah memakai skincare nya, tiba-tiba terjadi pemadaaman listrik dan sontak membuat Gadis kaget menjerit dan ketakutan.
"Maaasssssss!!" teriak Gadis
Galang yang mendengar teriakan Gadis segera mengambil ponselnya dan menyalakan Senter dari ponselnya. Kemudian Galang berlari menuju ke kamar mereka.
"Gadissss??" panggil Galang mencari keberadaan Gadis
"Aku disini mas,,, aku takut gelap" jawah Gadis yang berada di bawah kursi riasnya.
"Kamu gak papa dis??" Tanya Galang, begitu melihat Galang, Gadis langsung memeluknya dengan tubuh gemetar
"Gadis takut gelap mas, Gadis trauma" ucap Gadis yang masih memeluk Galang dengan erat
"Tenang,,, sudah ada mas kan,,, gak akan ada apa-apa,,," ucap Galang yang kemudian mengajak Gadis untuk berdiri dan duduk di tepian tempat tidur mereka. Lalu Galang meletakkan ponselnya yang masih menyalakan senter dan membuat cahaya dikamar itu sedikit terang.
"Tenang yahh,,, sekarang lebih baik kita tidur," ucap Galang yang kemudian menyuruh Gadis untuk berbaring. Sementara Gadis terlihat masih ketakutan
"Mas temenin Gadis tidur disini kan sampai lampu hidup?" tanya Gadis
"Iya,,,," Jawab Galang yang kemudian berbaring di samping gadis
Kemudian Gadis merapatkan dirinya kepada Galang dan Galang pun memeluk erat Gadis. Begitu terasa gemuruh dada mereka, dan suasana begitu canggung dan rasa tidak bisa tidur, namun keduanya berusaha untuk segera tidur.
Tangan Galang menyusuri punggung Gadis perlahan keatas kebawah dan membuat glayeran aneh didalam diri keduanya.
"Apa yang mas galang lakukan??" batin Gadis saat merasakan tangan Galang yang terus menyentuhnya
Kemudian Gadis melihat Galang yang ternyata dia belum tidur dan malah menatapnya lekad. Tatapannya penuh gairah yang begitu menusuk dan memabukkan, membuat Gadis tunduk dan patuh. Lalu Galang mengecup Gadis , memperdalamnya dan menuntut balas. Gadis pun tidak ingin kalah dan dia membalas nya dengan penuh antusias. Gejolak panas pun merasuki kedalam jiwanya yang tengah di mabuk cinta. Saat suasana semakin panas, Gadis mendorong Galang karena merasa kehabisan nafas. Namun saat bersamaan ia pun tekaget dan terbangun
"Astagfirullah,,,," Ucap Gadis dengan Nafas memburu dan ia melihat Galang yang ternyata sedang tertidur di sampingnya.
"Ya Allah,,,, ternyata cuma mimpi!! bisa-bisanya aku mimpi seperti itu!!!" batin Gadis sembari menutupi wajahnya. Kemudian Gadis kembali tidur namun begitu sulit memejamkan matanya. Bayangan mimpinya Semua terasa begitu nyataaa. Sesekali Gadis melihat kearah Galang yang tetap melihat Galang yang tidak bergerak, Kemudian Gadis memegangi dadanya dan mengatur nafasnya agar lebih tenang. Tak lama setelah ia tenang, Gadis pun kembali tertidur....
.
.
.
Hihihi Hanya Mimpi😅
Galang terbebas dari hukuman berkat kecerdikan di gadis ..