NovelToon NovelToon
Balasan Dari Neraka

Balasan Dari Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horor / Pembantu / Poligami / Iblis / Dendam Kesumat
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Romlah tak menyangka jika dia akan melihat suaminya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, bahkan sahabatnya itu sudah melahirkan anak suaminya.

Di saat dia ingin bertanya kenapa keduanya berselingkuh, dia malah dianiaya oleh keduanya. Bahkan, di saat dia sedang sekarat, keduanya malah menyiramkan minyak tanah ke tubuh Romlah dan membakar tubuh wanita itu.

"Sampai mati pun aku tidak akan rela jika kalian bersatu, aku akan terus mengganggu hidup kalian," ujar Romlah ketika melihat kepergian keduanya.

Napas Romlah sudah tersenggal, dia hampir mati. Di saat wanita itu meregang nyawa, iblis datang dengan segala rayuannya.

"Jangan takut, aku akan membantu kamu membalas dendam. Cukup katakan iya, setelah kamu mati, kamu akan menjadi budakku dan aku akan membantu kamu untuk membalas dendam."

Balasan seperti apa yang dijanjikan oleh iblis?

Yuk baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BDN bab 20

Inah ketakutan saat melihat ada wanita buruk rupa yang ada di hadapannya, dia lebih ketakutan lagi ketika mendengar kalau yang di hadapannya adalah Romlah, wanita yang dia bunuh bersama dengan suaminya.

Dia tidak menyangka kalau wanita itu akan datang dan membalaskan dendam, dia yakin wanita itu tidak main-main karena dia bisa melihat sendiri sorot mata wanita itu yang penuh dengan kebencian.

"Kamu harus membayar semuanya, Inah. Kalau hanya dengan merebut suamiku, mungkin aku akan mengampuni-mu. Tapi, kamu dengan teganya merebut semua harta milikku, membunuhku dan juga membunuh ayahku."

"Ma-- maaf, itu semua aku lakukan karena aku khilaf. Tolong jangan sakiti aku, tolong jangan bunuh aku."

Romlah tertawa cekikikan mendengar apa yang dikatakan oleh Inah, wanita kejam yang ada di hadapannya kini sedang mengemis pengampunan kepada dirinya.

Wanita itu berbicara sambil menangis dan sambil menahan rasa sakit yang luar biasa di dadanya, tetapi Romlah sudah mati. Dia tidak memiliki perasaan baik atau nurani lagi, hanya ada dendam membara yang kini berkobar.

"Aku tidak akan membunuh kamu, sahabatku tersayang. Justru aku ingin membuat kamu mati segan hidup tak mau," jelas Romlah.

Inah merasa semakin ngeri dengan apa yang dikatakan oleh Romlah, apalagi saat melihat Romlah yang tersenyum dengan sangat mengerikan di matanya.

"Kita sudah menjadi sahabat dari kecil, tolong ampuni aku."

"Tidak akan, aku tidak akan mengampuni kamu. Kamu tinggal menunggu apa saja yang nantinya akan aku lakukan terhadap kamu dan juga suami kamu," ujar Romlah.

Tubuh Romlah tiba-tiba saja melayang di udara, setiap kali tubuh Romlah bergerak, ada darah berwarna hitam yang menetes dari tubuhnya yang penuh luka.

Darah itu berwarna hitam dan menimbulkan bau yang begitu menyengat, bau yang sangat busuk dan membuat Inah merasa mual dan juga pusing kepala.

Selain itu, ada juga belatung-belatung dengan ukuran besar yang berjatuhan dari tubuh Romlah. Belatung itu kini terus berjatuhan di badan Inah, belatung itu bergerak dan membuat dia geli.

"Tolong jangan lakukan ini kepadaku, aku jijik."

Bukannya menghentikan aksinya, Romlah malah berputar dengan begitu cepat di atas tubuh Inah. Wanita itu sampai merasakan kepalanya pusing tujuh keliling, langit-langit rumah sakit seakan runtuh dan akan menimpa dirinya.

"Hentikan!" teriak Inah dengan frustasi dan juga kesakitan.

Belatung yang berjatuhan dari tubuh Romlah menggigit dirinya, wanita itu benar-benar takut kalau dirinya akan mati saat ini juga. Dia mengedarkan pandangannya, Ina melihat Sugeng yang sedang tertidur.

Cepat-cepat wanita itu berteriak memanggil nama suaminya, padahal jarak antara dirinya dan suaminya sangat dekat, tetapi pria itu seakan berbeda dimensi dengan dirinya.

Karena selain tidak menyahuti apa yang dia katakan, Sugeng bahkan tidak bergerak sama sekali. Inah berusaha untuk bangun dalam ketakutannya, dia berusaha menggapai tubuh Sugeng agar bangun dari tidurnya.

"Mas! Tolong aku!" teriak Inah.

Wanita itu bahkan mencabut selang infus yang menancap di tangannya, lalu berusaha melemparkannya ke arah Sugeng. Sayangnya pria itu tetap dalam posisi tidur.

"Hihihihihi! Itulah pria yang katanya mencintai kamu, pria itu tidak peduli sama sekali terhadap kamu. Dia itu bohong cinta, kalau cinta tidak mungkin membiarkan kamu dalam kesusahan seperti ini."

Inah ingin membantah apa yang dikatakan oleh Romlah, tetapi belatung-belatung yang menggerogoti tubuhnya membuat dirinya begitu kesakitan.

"Argh! Sakit!" teriak Inah.

Inah merasa tidak kuat dengan sakit yang dia rasakan, karena belatung-belatung itu menggigiti kulitnya. darah bahkan keluar dari tubuhnya itu, darah yang terlihat begitu merah dan juga segar.

"Hentikan!" teriak Inah.

Wanita itu mengumpulkan semua tenaganya, lalu menendang tiang infusan sampai mengenai tubuh Sugeng. Tiang infusan itu jatuh tepat di kepala Sugeng, pria itu langsung bangun sambil mengaduh kesakitan.

"Aduh! Sakit sekali, kepalaku sampai benjol."

Sugeng mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit, tak lama kemudian Dia menolehkan wajahnya ke arah Inah. Dia merasa kaget sekaligus bahagia karena wanita itu sudah sadarkan diri.

Namun, dia merasa heran ketika melihat wajah indah yang begitu ketakutan. Seluruh badannya basah dengan keringat, Sugeng dengan cepat bangun dan menggenggam tangan istrinya.

"Kamu udah sadar, Sayang? Kamu gak enak badan ya? Kenapa keringetan begini badan kamu?"

Inah merasa heran dengan pertanyaan Sugeng, tubuhnya kini basah dengan darah, bukan basah dengan keringat. Kenapa pria itu malah bertanya seperti itu, pikirnya.

"Aku udah dari tadi sadar, tapi setiap kali aku teriak kamu tidak bangun. Aku---"

"Syukurlah, sekarang Kamu mau minum atau bagaimana?"

Inah merasa heran karena Sugeng masih saja terlihat santai, padahal dia merasa kalau di dalam ruangan itu begitu mencekam. Romlah bahkan kini masih melayang di udara sambil menjatuhkan belatung dan juga darah dari tubuhnya, badan Sugeng bahkan kini mulai memerah dengan darah yang menetes ke tubuhnya.

"Mas, kamu ga liat di atas kamu ada apa?"

Sugeng yang mendengarkan pertanyaan dari istrinya langsung menengadahkan kepalanya, dia lalu menggelengkan kepalanya karena menurutnya di sana tidak ada apa-apa.

"Nggak ada apa-apa kok, Sayang. Mungkin karena kamu baru sadar jadinya terlalu memikirkan banyak hal," jawab Sugeng.

"Nggak gitu, Mas. Lihat deh dengan seksama, di atas kita itu ada Romlah, Dia sedang melayang di udara dan dari tubuhnya keluar darah dan juga belatung. badan kamu aja sampai merah loh, aku juga gitu."

Inah berkata sambil menahan sakit, sesekali dia akan menggerakkan kakinya dan juga tangannya untuk menepis belatung yang semakin menumpuk di tubuhnya.

Sugeng tentu saja tidak begitu mengerti dengan apa yang dibahas oleh Inah, pria itu mengedarkan pandangannya. Di dalam ruangan itu tidak ada siapa pun selain dirinya dan juga Inah, Sugeng merasa kalau Inah mulai berhalusinasi.

"Kamu harus tenang ya, Sayang. Kamu sepertinya tadi mimpi dan sekarang mimpinya masih terbawa ke alam nyata, mending kamu tiduran aja dulu. Aku akan keluar sebentar untuk memanggilkan dokter," ujar Sugeng.

Dia tidak mau berpikiran negatif, Sugeng berpikir kalau istrinya itu sangat stress dengan penyakit yang dideritanya. Makanya wanita itu sudah mulai berbicara melantur.

"Mas! Aku nggak kecapean serius ini tubuh aku sakit banget, masa kamu nggak lihat sih banyak belatung di tubuh aku. Badan aku juga penuh darah dan sekarang rasanya begitu sakit," ujar Inah.

"Maaf, tapi Mas nggak lihat. Mending kamu tunggu Mas di sini, sebentar lagi Mas bawa dokter untuk priksa kamu."

Subang langsung melepaskan genggaman tangannya dari istrinya, lalu dia pergi dari ruangan itu untuk mencari dokter agar Inah segera diperiksa.

Setelah kepergian Sugeng, dia begitu tegang Karena kini tawa Romlah begitu menggema di dalam ruangan itu.

"Hihihihihi! Bagaimana rasanya diabaikan dan dianggap seperti orang gila?"

"Janga ngomong sembarang, dia tidak menganggap aku gila. Pergi kamu, SETAN!" teriak Inah.

"Aku akan pergi, lain kali akan datang lagi."

Romlah duduk tepat di atas kaki Inah, Inah tentu saja begitu panik karena wajah wanita itu begitu buruk rupa dan sangat dekat dengan wajahnya. Inah sampai muntah-muntah, tubuh Inah penuh dengan muntahannya dan tercium sangat bau.

"Pergi! Jangan ganggu aku! Pergi sana, aku--- hoek!"

Di saat Inah sedang berteriak-teriak, Sugeng dan juga dokter datang ke dalam ruangan itu. Keduanya merasa khawatir melihat keadaan Inah yang bau dan persis seperti orang gila.

"Dok! Apakah istri saya gila karena terlalu stress memikirkan penyakitnya?" tanya Sugeng dengan tatapan matanya yang tidak beralih kepada istrinya yang dalam keadaan kacau balau.

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣🤣 mampus
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ih Ajeng, apa ini hantu ya
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
aduh malah ngebayangin malem malem😭
Reni
jiaaaaa amsyong 😅🤣😂
GI ambil duit dulu baru indehoy enak betul maunya gratisan emang Inah wekkkkk
Reni
Wati linglung
Reni
Nahhhh diajarin ngutil duit suami 🤭
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh bisa bisanya perawat kaya gini🤣🤣cuma ada di novel...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: hooo iyaa kak cu emang, kalau yang lagi magang suka gitu🤣🤣banyak main hp nya juga hiii, aku aja gakuat di urusin sama sus magang
total 2 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bukan terlalu lagi itumah, udh bener bener bener bener bener jahat tingkat paling atas mentok😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
santai Inah, kamu ada temen nya🤣🤣akuuu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
iiiii Inah ni lemot bngy🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mampus di tolak🤣🤣🤣semoga aja Ajeng salah satu dari rencana nya Romlah, semoga aja Ajeng ga mw di ajak nikah, eh tapi gapapa Deng nikah aja, nanti minta semua aset Sugeng, terus terlantarin🤣
Reni
kapokkkk keadaan nya sama seperti dulu pas kamu sibuk merebut Sugeng , sakit kan sama bahkan lebih sakit yg dikhianati, dirampok hartanya , dibunuh
Reni
yeeeee akhirnya kebagian juga tu Wati ibu mertua lucnut
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cowo gapunya duit aja banyak gaya😡😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
gila
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mulai
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
makanya jangan jahat🤣🤣🤣mampus tuh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Sugeng, aku jatoh aja waktu itu di jait 14 jaitan sembuh nya sebulanan baru ga ngeluarin darah😭 belum kering, apalagi itu operasi tetew, gila kali itu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
jahat bngt si sugeng
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
wkwkwk🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!