NovelToon NovelToon
Dihamili Musuh Abangku

Dihamili Musuh Abangku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Bara tak menyangka bahwa ią menghabiskan malam penuh gelora dengan Alina, yang ternyata adalah adik kandung dari musuhnya di zaman kuliah.

"Siaap yang menghamili mu?" Tanya Adrian, sang kakak dengan mulai mengetatkan rahangnya tanda ia marah.

"Aku tidak tahu, tapi orang itu teman kak Adrian."

"Dia bukan temanku, tapi musuhku." cetus Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ajakin Berc!nta

Nova dari dalam mobil menatap kucing yang saat ini tengah bercengkerama dengan anak-anaknya, ia menatap mereka dan tertegun. Adrian hanya melihat wajah Nova dari jarak yang dekat sekali.

"Kak aku turun disini saja." Lirih Nova yang sudah mencangklong tas ke pundaknya.

"Kau yakin? Ini agak jauh dari rumahmu."

"Tidak apa kak, aku nanti jalan saja."

"Baiklah Nova kalo itu mau kamu, hati-hati ya?" Ucap Adrian.

Nova tersenyum, "terima kasih untuk semuanya, hari ini aku senang."

"Iya Nova, asal Alina senang kak Adrian juga ikut senang. Dan aku pun senang bisa melihat kamu juga ikut bahagia."

"Heeum see you again kak Adrian." Riang Nova diiringi sentumannya, ia pun keluar dari mobil berwana hitam milik kakak sahabatnya.

Nova berjalan menjauh dari mobil, dan Adrian pun menjalankan mobilnya setelah ia sempat melihat Nova ke sebuah toko pet shop. Kening Adrian berkerut, karena ia penasaran lalu Adrian menghentikan mobilnya di tempat yang cukup jauh dari tempat Nova tadi turun.

Dari dalam mobil Adrian menunggu sampai Nova keluar dari mobil, lalu tak lama hanya berselang 5 menit sahabat baik adiknya itu keluar dari toko pet shop.

Nova membawa sekantung plastik kecil yang berisi makanan untuk kucing yang tadi lihat, ia begitu menyukai binatang yang namanya kucing, terlebih Nova tak tega melihat induk kucing jalanan yang memiliki banyak anak.

Gadis itu mengeluarkan makanan kering yang telah ia taruh diwadah kecil yang tadi ibeli juga dari toko tadi, Nova pun memberikannya pada induk kucing dan anak-anaknya yang sepertinya terlihat kelaparan.

Adrian menyunggingkan senyumannya melihat itu semua, kucing yang sempat tadi ia tabrak itu kini mendapat banyak makanan dari Nova. Bahkan Adrian melihat bagaimana Nova mengelus kepala induk kucing itu beserta anaknya satu persatu.

Makin penasaran, akhirnya Adrian pun keluar dari mobil, lalu ia mendekati Nova yang sibuk memberikan makanan basah juga pada induk kucing beserta anak anaknya.

"Makan yang banyak ya? Besok aku kesini lagi. Ingat jangan suka menyeberang sembarangan. Nanti anak-anak kamu kehilangamu kalo kamu tadi sempat terluka."

Dari belakang Adrian terkekeh pelan mendengar ocehan kecil dari Nova, ia pun berdehem.

"Tuh dengar apa kata malaikat cantik ini." Puji Adrian dengen senyuman tampannya.

Nova sempat terpaku sebentar, sebelum akhirnya ia tersadar dari pemikirannya bahkan rasa kagumnya melihat ketampanan Adrian.

"Lho kok kak Adrian masih disini?" Tanya Nova yang kemudian ia bangkit mendekati Adrian.

"Gak jadi pulang, penasaran saja ingin melihat apa yang dilakukan sahabat adikku masuk ke petshop. Sampai akhirnya aku paham bahwa kamu penyuka kucing."

Nova hanya tersenyum dan menunduk malu, ia di hadapan Adrian bak gadis desa yang baru mengenal seorang pria saja, sampai ia tak bisa berbicara dan malu.

"Sudah kasih makannya?" Tanya Adrian, bertanya untuk melerai kegugupan hatinya.

Karena sedari tadi mereka hanya saling diam diaman tanpa mengatakan sepatah kata pun. Nova pun mengangguk, "iya sudah, saya pulang dulu ya kak." Pamit Nova.

"Sudah ayo aku antar." Ajak Adrian yang kemudian ia menarik pelan tangan Nova.

Mau tidak mau akhirnya Nova mengikuti kemana langkah Adrian, hingga pria itu kembali membawa Nova masuk ke dalam mobilnya.

Kini Nova duduk di depan, disamping Adrian. Pria sopan nan tampan itu mulai menjalankan mobilnya sembari untuk mengantarkan Nova ke rumahnya.

"Kamu suka kucing ya?"

"Suka sekali kak."

"Dirumah juga pelihara kucing?" Tanya Adrian lagi.

"Tidak, papa gak bolehin." Jawab Nova menghela nafasnya yang terdengar jelas di pendengaran Adrian.

Dari situ Adrian bisa menebak bahwa Nova terlalu di protect oleh ayah kandungnya.

***

Di dalam kamar pasangan yang baru menikah beberapa hari itu terlihat sunyi, seolah tidak ada tanda kehidupan di ruangan tersebut.

Alina terlihat sibuk mengerjakan tugas kampusnya, sedangkan Bara juga sedang menulis skripsi untuk melangkah dibab selanjutnya.

Cukup lama Bara berkutat, begitu juga Alina yang kini malah lebih dulu selesaikan tugas dari dosen statistik. Alina menatap jus pemberian Naura.

Ada rasa aneh yang mengganjal dalam hatinya, ketika isteri Bram itu memberikannya jus padanya. Padahal Naura terkenal angkuh dikelasnya, maklumlah wanita itu dikenal kaya. Dan Alina tahu itu.

Kegelisahan Alina ternyata diperhatikan oleh suaminya, Bram yang baru menyelesaikan tugasnya menatap sang istri dalam kemelut nya.

"Ada apa sweety? Apakah kamu sakit?" Tanya Bara dengan jarak bicara agak jauh.

Pria itu dengan laptopnya setia ditempatnya, dan Alina pun mengeleng. "Tidak apa-apa kok kak."

"Lalu kenapa kamu resah?"

"Ini minuman dari Naura, entah mengapa aku merasa aneh kenapa tiba-tiba dia berbuat baik." Ucap Alina.

"Kamu takut dia meracuni jus itu?"

"Tidak mungkinlah kak, cuma aneh saja."

"Kalo gitu jangan diminum, aku merasa istri Bram itu bukan perempuan baik. Sini jus nya buat aku minum." Titah Bara.

Suami Alina itu berjalan mendekati Alina dan menyambar jus strawberry dari tangan istrinya, Alina pun hanya membiarkannya saja. Kebetulan ia juga sudah sangat kenyang.

Hanya beberapa teguk saja jus yang berada dalam botol kecil itu telah tandas di minum oleh Bara.

"Sudah aku minum, kau tak perlu cemas lagi. Besok kalo dia tanya bilang saja kamu sudah meminum nya."

"Oke kak, sepertinya aku ingin berendam sebentar kak, rasanya gerah." Ucap Alina yang terbiasa bersih-bersih badannya saat ia akan beranjak tidur.

Bara mengangguk dengan menatap pergerakan istrinya, "jangan terlalu lama, kamu sedang hamil." Peringat sang suami.

"Iya kak." Jawab Alina patuh.

Bara kembali tertuju pada laptopnya untuk melanjutkan membuat tugas akhirnya, sedangkan Alina telah berada diruang yang cukup luas dengan dekorasi kamar mandi yang luxury.

Alina menyalakan kran air hangat hingga sebatas yang ia inginkan, sembari menunggu Alina menaruh sabun mandi aromaterapi yang ia beli dari toko online, yang katanya sangat bagus untuk menenangkan pikiran. Terlebih baik untuk janin nya.

Wanita yang mengandung 8 Minggu itu menanggalkan pakaiannya, dan ia masuk di dalam kolam penuh busa itu.

Wangi perpaduan chamomile dan bunga lavender begitu menenangkan raganya, setelah seharian ia bergelut bermain diluar dengan kakaknya dan sahabatnya.

Setelah minum jus strawberry kini Bara merasakan hal yang aneh dalam dirinya, terutama pada tubuhnya. Rasanya ada rasa panas yang menjalar dalam tubuhnya, sesuatu yang membangkitkan jiwa kelakiannya.

Bara menghela nafasnya untuk mengatur gejolak itu, ia bangkit dari tempatnya dan menelepon teman baiknya, yaitu Rasya.

Tuuuut

Baru beberapa kali bunyi sang teman mengangkat panggilannya.

R : hallo Bara ada apa?

B: badan gue rasanya aneh Rasya, sehabis minum juice yang diberikan istri Bram

R: sebutkan apa yang Lo rasakan?

Bara pun menjelaskan detail apa yang ia rasakan termasuk hasratnya yang tiba-tiba bangkit tanpa ada sentuhan dari sang lawan. Bara juga menjelaskan perihal awalnya Alina yang menjadi target istri Bram. Lalu ia yang akhirnya meminum jus nya.

R : ini sih fix Lo terkena obat perang $ang

B: $1alan Naura. Tolong lo cari informasi dimana dia dapatkan obat itu? Dan semua yang menyangkut Naura.

R : siap gue akan cari apa yang Lo butuhkan, jangan lupa cuan nya.

B : iya, terus beri tahu gue apa obatnya? Buruan gue dah gak tahan

R : Gak ada obatnya, Lo cuma cukup ajakin istri Lo B3rcinta.

B : Apa?? Lo gil4 ya? Dia aja gak mau gue s3ntuh

R : cobalah merayunya, minta dengan baik. Udah dulu cewek gue nungguin.

B : s1alan Lo

Bara tambah kesal karena telepon ditutup secara sepihak, dimana ia masih ingin bicara. Bara menyugar rambutnya dan ia mencoba menghabiskan minum air dingin yang ada dikulkas kecil di kamarnya.

Satu botol penuh air dingin sudah ia tenggak namun belum juga meredakan hawa n4f$unya, tangannya terkepal menahan sesuatu. Hingga Alina keluar dari toilet dengan memakai piyama pendek.

Alina yang hendak mengeringkan rambutnya terkejut melihat suaminya berkeringat, pria itu juga ada di hadapan kulkas dengan pintu terbuka, seolah ia mencari hawa dingin untuk menekan hasratnya.

Sang isteri memperhatikan suaminya minum banyak berulang kali dari botol, ia pun penasaran dan menepuk pundak suaminya dari belakang.

"Kak kamu kenapa?" Tanya Alina.

Bara tersentak, terlebih ketika ia sekuat tenaga meredam nya Alina malah menyentuh bagian pundaknya membuat jiwanya makin berkobar saja.

"Kak kenapa diam saja? Kamu sakit?" Tanya Alina yang cukup cemas melihat aura tak baik dari suaminya.

Bara menoleh dan menatap Alina, tangannya sibuk menghapus keringat di kening dan lehernya. Ia kesusahan menjelaskan sesuatunya pada Alina.

Untuk mengatakan meminta hal itu saja Bara yang seorang pemain terlihat tak berkutik di hadapan Alina, sang istri hanya bingung menatap suaminya tanpa bicara sepatah apapun.

Terlebih tanpa sengaja Bara melihat belahan kembar Alina yang sedikit menyembul dari balik piyama, karena dua kacing Alina tanpa sadar terbuka.

Bara tambah frustasi, ia kesusahan menelan saliva nya, hingga akhirnya ia menutup cepat pintu lemari es nya yang sedari tadi terbuka lebar.

Tatapan Bara menghunus Alina, sang istri seolah mulai tak tenang melihatnya, ia memundurkan langkahnya hendak menghindar dari suaminya, sayangnya Bara dengan gerakan cepat meraih pinggang ramping Alina dan mendekatkan tubuhnya menempel padanya.

Mata Alina terbelalak, terutama ia mendengar jelas detak jantung suaminya yang cepat seirama dengan musik rap.

"Kak, kamu kenapa sih? Lepaskan Alina?" Rajuk Alina manja. Sialnya nada manja istrinya terdengar sangat s3k$1 di pendengaran Bara.

Bara menghiraukan perintah Alina, ia mengamati seksama b1bir Alina yang ranum bersama pink alami.

Cup

Bara mengecupnya, Alina terkejut dengan sorot mata membeliak pada suaminya seakan ia marah suaminya mengecup bibirnya tiba-tiba.

"Kak Bara kenapa kamu selalu saja heeumm......."

Bara menyumpal bibir Alina yang akan memarahi nya, sayangnya pria yang berstatus suami Alina itu kembali menautkan alat ucapnya pada bibir Alina, istrinya.

Alina kembali terbelalak, namun ia berusaha menolak ketika Bara makin aktif melumati b1birnya atas dan bawah. Menolak pun ia tak bisa karena suaminya telah memegangi pinggangnya kuat dan satu tangannya lagi menarik tengkuk Alina untuk memperdalam c1uman nya.

Bara yang gemas melihat istrinya yang pasif kini ia terpaksa mengigit b1bir bahwa Alina, sang istri tersentak dan otomatis membuka mulutnya. Melihat itu Bara tak menyia-nyiakan nya.

Pria berusia mencapai 25 tahun itu menelusupkan l1dahnya masuk pada ruang milik Alina, bermain diarea sekitar rongga mulutnya.

1
Yuni Songolass
kyok.e naura ki wes gendeng bojone pisan kalo sampe alina. keguguran naura jga harus gugur janinnya jga besrta dia juga
dindaaurora: itulah cinta, membutakan segalanya 😁
total 1 replies
اختی وحی
kalimat ny salah thor, harusnya bukan semalam. tpi malam itu.. krn kejadian ny sudah sebulan lalu
dindaaurora: ok nanti saya cek lagi kak
total 1 replies
vita
suka sm jln ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!