Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MOVE 20
Gaura mempercepat laju motornya menuju beskem mengganti pakaiannya dengan lebih tertutup monitor masih terhubung gaura menggerakkan satu anak buahnya untuk segera meluncur ke TKP dirinya tak membayangkan bahwa akan secepat ini dirinya terkepung perlahan gaura mengaktifkan akses masuk kedalam situs mematikan semua jaringan yang ada setelah itu segera berangkat menuju ke arah TKP.
"sial seharusnya masih minggu depan kenapa jadi sekarang,tapi bagus gak papa setidaknya gw bisa liat siapa pelaku pemeran utamanya di sini"batin gaura sambil menambah kecepatan motornya
"bos ini gimana kita makin di kepung anak buah mereka bertambah 2 kali lipat dari perkiraan kita"
"tetep di dalem sampe saya dateng semua unit berhenti dan jangan ada yang keluar dari mobil"
Dari kejauhan gaura melihat anak buahnya sudah di kepung gaura hanya smirk dan mengeluarkan handphone lainnya dan menelepon seseorang
"jadi anda mau bermain sekarang"
"sungguh kehormatan bagi kami nona muda keluarga Maheswara, ternyata benar dugaan kami bahwa anda masih hidup"
"tidak usah banyak bicara kita tunjukkan siapa yang akan berlutut dan bersimpuh di depan nanti"
Setelah mematikan telepon gaura menatap ke arah jarum jam angka 9 gaura mengarah anak buahnya untuk segera mengikuti instruksi sedangkan dirinya turun dengan tangan kosong begitu gaura turun anak buahnya keluar dari mobil dan mulai menghantam satu persatu.
Perkelahian sengit itu dimulai gaura membantu membereskan cacing cacing tanah dengan begitu cepat 10 orang di kalahkan olehnya tenang gaura habis terkuras wajahnya tangannya sudah di penuhi memar luka luka namun gaura tetap melanjutkan perkelahian seperti dirinya di rasuki setan.
PROK PROK PROK PROK
Suara tepuk tangan membuat gaura berhenti dan menatap pria paruh bayah wajahnya seperti ayahnya dan berdiri tak jauh darinya gaura mencoba mengingat wajah pria itu tapi sama sekali tidak bisa dirinya mengingat.
"abhaya Agrata Balini Maheswara, ternyata benar isu bahwa kamu masih hidup sungguh jebakan yang amat sangat memuaskan"
"kamu mau papahmu bebas?"
"dimana papa saya"teriak gaura berjalan mendekat ke arah pria itu
"papa kamu sayangnya sudah pergi jauh meninggalkan kita semua"kata pria itu dengan di akhiri tawa kecil dan telunjuk yang memegang dagu gaura
Gaura yang mendapatkan perilaku seperti itu langsung menghantam tangan pria itu dan terjadi perkelahian satu sama lain. Perkelahian terus terjadi hingga 1 jam lamanya hingga semua anak buah pria di hadapannya musnah dan tergeletak begitupula dengan pria itu yang sudah tergeletak dan kepalanya sudah menjadi keset untuk gaura.
"beribu kali gw peringatin sama lu jangan pernah main main sama gw"kata gaura dengan nafas terengah engah dan penuh amarah.
Emosional gaura yang tak bisa di tenangkan membuat gaura ingin membunuhnya langsung namun langkah bodoh itu cepat di buang oleh gaura dan segera gaura mengeluarkan chip dari sakunya dan menyuntikkan obat bius kepada pria parubayah itu, membongkar luka jaitan di lengan pria itu nempelkan chip miliknya dan menjahit serapih mungkin jaitan lukanya dan memberikan obat penangkal nyeri dan membersihkan darah di area jahitan dan membuat sayatan luka pada bagian tak jauh dari luka jahitan
"lu pikir lu bakal menang dari gw,gw pasti keluarga sangga satu persatu bakal mati dan gw pastiin nyawa lu ada di tangan gw mahenda sangga"kata gaura sambil menendang perut mahenda dan mengarahkan semua anak buahnya untuk pergi dan pastikan untuk tidak ada jejak yang tertinggal.
Gaura segera berjalan tertatih tatih menuju motornya memakai helm dan segera melanjutkan perjalanan membawa motornya ke arah apartemen milik abhaya karena hanya di sana tempat persembunyian yang paling aman baginya sekarang. Namun gaura sudah tak kuat rasa sakit di bagian punggungnya yang sempat di pukul dengan balok membuatnya merasa sakit dan memilih untuk menghentikan motornya di area danau.
Gaura duduk di bangku danau membeli air dingin dari penjual yang lewat di hadapannya dan mengompres bagian perut dan juga punggungnya yang merasa nyeri.
"sakit banget"kata gaura lirih sambil mencuci wajahnya dengan air dingin merasakan cenat cenut luka di wajahnya sudah tak ada bentuk apapun wajah gaura saat ini.
"hay bertemu lagi kita"kata seseorang membuat gaura terkejut dan segera berpaling
"gaura? Lu kenapa? Lu memar memar gini?"
"gw gak papa nesh"kata gaura dengan nada yang datar dan menoleh sedikitpun ke arah ganesha
"liat muka gw gaura"kata ganesha sambil menarik dagu gaura membuatnya merasa sakit dan menoleh ke arah ganesha
"ya tuhan gaura muka lu babak belur gini lu kenapa? Tunggu gw ambil kotak p3k"kata ganesha sambil berlari ke arah mobilnya dan segera mengambil kotak p3k
Pelan pelan kapas dan alkohol membuat gaura sedikit merintih kesakitan dan berusaha untuk tenang dan menggenggam erat ujung bajunya agak tak mengeluarkan suara dari mulutnya
"sakit teriak ajah gaura gak papa daripada lu tahan tahan"kata ganesha yang melihat gaura menahan rasa sakitnya
"lu abis ngapain sih?? Kemarin juga pertama kali kita ketemu muka lu ada luka sekarang ketemu lagi ada luka lu suka banget ya berantem? Lu ngingetin gw sama seseorang dia sama kaya lu suka banget sama muka lebam ke gini kaga dia muka kaya gini itu muka muka keren"kata ganesha sambil mengobati luka di wajah gaura, gaura hanya diam dan mendengarkan omongan ganesha sebenernya dirinya tak mau pusing pusing mengambil omongan ganesha yang terpenting adalah mengetahui apa rahasia yang di miliki ganesha selama ini.
"gw udah obatin besok jangan ada lagi"kata ganesha sambil merapihkan perlengkapan kotak p3knya
"pendapat mu apa jika pasangan mu ketahuan menyembunyikan rahasia yang cukup besar dan dalam kurung waktu cukup lama?"tanya gaura setelah sekian lamanya diam membuat ganesha terkejut dan salah tingkah mendengar pertanyaan gaura.
"ganesh? Aku bertanya bisakah kau menjawab?"tanya gaura membuat ganesha menatapnya dan menutup kotak p3knya mengatur nafasnya yang terlihat jelas dirinya gugup dan bingung.
"jika rahasia itu baik maka tak apa sembunyikannya lebih lama jika rahasia itu membahayakan maka lebih baik di utarakan"jawab ganesha membuat gaura mengangguk
"tapi bagaimana jika rahasia itu di sembunyikan sampai pasanganya meninggal?? Dan kemungkinan besar rahasia itu rahasia yang membahayakan??"kata gaura dengan tatapan dinginya menatap ke arah ganesha membuat ganesha mati kutuk di buatnya dan diam membeku.
"ggg gw gak tau akan hal itu memang kenapa?"kata ganesha gugup terbata bata membuat gaura mengerutkan keningnya
"gak papa gw cuman tanya ajah, kadang suka bingung rahasia itu sebenernya penting atau hanya sebuah warning."kata gaura sambil menatap lurus ke depan merasakan sakit yang mulai terasa kembali
"rahasia itu penting untuk semua orang apalagi jika bersangkutan dengan pasangan itu akan buat kita semakin menutupi rahasia itu dan mencoba menjaga pasangan kita dari bayangan rahasia itu"ucap ganesha mengikuti pandangan mata gaura
"kadang rahasia yang kita sembunyikan bukan hanya soal family,tentang romance,tentang friends,atau tentang personality,tapi kadang rahasia bisa berbentuk pengancaman, pemaksaan, dan pemerasan"sambung ganesha membuat gaura tersenyum tipis dan mulai mencoba memahami perkataan ganesha
"perlindungan diri banyak,polisi ada,tni ada,aparat setempat ada kenapa gak di laporkan saja kalo emang udah masuk pengancaman?"tanya gaura dan di gelengkan oleh ganesha
"gak semua pengancaman dan perbuatan kotor semacam itu dengan mudah polisi atasi. Kita harus tau lawan kita siapa dan apa wewenang dia di negara ini. Negara kita negara hukum tapi siapa sih yang gak akan gelap mata jika di sodorkan uang miliaran?? Jadi lebih baik lakukan dan simpan rahasia itu sendiri sampai penyesalan menggerogoti tubuh"jawab ganesha membuat gaura menatap wajah ganesha yang berubah menjadi tatapan kosong dan penuh rasa bersalah
"gw pernah ngerasain itu dan rasanya gw pengen tarik ke waktu itu dan bilang ke dia semuanya tapi waktu terus maju bukan mundur sekarang tersisa penyesalan dan sisa hidup"sambung ganesha membuat gaura menepuk pundak ganesha
"sabar semua pasti akan selesai jika kita tau jalan menuju selesai, penyesalan gak bisa kita benahi tapi bisa kita jadiin pelajaran"kata gaura membuat ganesha tersenyum dan mengangguk
Sesakit itu kah jadi dirimu ganesha 7 tahun kita pacaran aku baru tahu sisi rapuh kamu,sesakit apa mental kamu di hancurkan mereka dan siapa yang melakukannya apa orang yang sama atau orang yang berbeda
Pikiran gaura terus memutar membuatnya pusing dan memutuskan untuk segera menepisnya yang penting dirinya sudah mendapatkan sedikit informasi dari ganesha meskipun belom tahu siapa orangnya dan apa motifnya
Bersambung