MOVE

MOVE

MOVE 01

`Rela relakanlah

Yang bukan untukmu bukanlah untukmu

Tenang tenangkanlah

Yang harus terjadi pastilah terjadi

Mungkin belum saatnya

Bahkan selepas badai terbitlah pelangi

Akan tiba masanya

Segala yang kau ingini akan teramini

Ho`

Melodi alunan musik terdengar di ruang kamar milik seorang gading dengan kulit putih dan rambut lurus panjang yang sedang meringkuk meletakan kepalanya di atas mega yang ia jadikan kedua tangannya sebagai bantal kepalanya. Sembari menatap foto yang tak jauh dari tempat belajar sesekali ia rasakan air matanya sudah mengalir membasahi hidungnya yang mulai memerah dan penuh dengan ingus.

"Ayah,ema kangen ayah ayah dimana?? Abang bagaimana kabarnya ayah? Kenapa kenapa kalian biarkan aku untuk tinggal sama ibu?? Kenapa kalian tidak bawa aku juga, sakit ayah sakit badan ema sudah tidak sanggup untuk bertahan" batin gadis itu dengan nada yang mulai bergetar dan terseduh.

"GAURA CEPAT KELUAR!!" Teriakan seseorang membuat gadis pemilik kamar terkejut dan segera menghapus airmatanya dan bergerak menuju pintu kamar melihat siapa yang memanggil dirinya. Ya gadis pemilik kamar itu adalah Gaura Heema Pandita.

"ibu"panggilnya lirih setelah melihat siapa yang datang memanggilnya

"ibu ibu ibu kamu ini memang bodoh atau memang tidak punya otak sama sekali! Sudah jam berapa ini! Mana sarapan kenapa di meja makan masih kosong?? Kamu kemana ajah hah!"teriak wanita parubayah sambil menjenggut rambut Gaura membuatnya merintih kesakitan dan mencoba melepaskan tarikan rambut itu

"aw aw aw sakit bu maafin gaura bu"rintih memohon gaura untuk di lepaskan

"maaf maaf kamu pikir kata maaf kamu bisa buat saya kenyang sekarang kamu pergi ke dapur dan buatkan sarapan,SEKARANG"teriak wanita parubayah sembari mendorong ke depan tubuh gaura membuat dirinya terbentur tembok

Gaura segera berlari ke dapur tanpa memikirkan benturan di keningnya. Badan yang gemetar dan ketakutan membuat gaura tak karuan dan menangis tanpa suara

"bu kalo aku nanti meninggal apa ibu masih seperti ini?"tanya gaura sembari memejamkan matanya dan menghapus airmatanya.

"kak ema"panggil seseorang membuat gaura berhenti dan membalikkan badannya

"hay pagi Nafe" sapa gaura yang melihat sosok adeknya yang tersenyum manis kepadanya

"nafeda kak,jangan di potong potong nama aku"jawab nafeda sambil tersenyum dan berhenti di depan gaura

"kak gaura? Kening kak..." ucap nafeda terpotong menatap kening gaura yang mulai membiru dan benjol besar

"ouh ini gak apa apa nafe tadi kakak gak sengaja kepentok..."

"hust sudah aku paham jangan mengeles aku sudah tau jawabannya"kata nafeda geram dan mencari sumber siapa yang salah

"nafe masih pagi sudah jangan ya kakak gak apa apa"ucap gaura yang segera memegang tangan nafeda dan memohon untuk tidak pergi mencari ibunya. Nafeda hanya bisa mengangguk dan berjalan ke arah kulkas mengambil es batu untuk mengompres benjol di kening gaura.

"terimakasih nafe,ya sudah kamu duduk saja dulu ya kakak mau buat sarapan dulu maaf kali ini sarapan kalian telat"kata gaura sambil tersenyum dan lekas memasak makannnya.

Sedangkan di sisi lain di pinggir jalan kota seorang gadis menumpangi motor ninja warna hitam sembari menatap kosong jalanan

"KENAPA KENAPA HARUS GW KENAPA KENAPA"

"LU BUSUK LU SIALAN GW BENCI SAMPAI MATI GW AKAN BALAS DENDAM GW"

Teriakan gadis itu menggelegar di terowongan yang ia berhenti sejenak untuk melampiaskan kekesalannya.

"kalo mau teriak teriak bukan di sini"ucap seseorang yang tak jauh dari dirinya

"Mahesa Manggala"sambungnya sambil menjulurkan tangannya yang tak di bales oleh gadis itu membuat mahesa tersenyum dan mengangguk paham

"Abhaya Agrata Balini ratu jalanan yang tak kenal takut pembalap motor nomer one? street queen??" sambung mahesa dengan nada mengejek

"to the point"jawab abhaya dengan nada yang datar dan tatapan yang terus ke depan

"gw ada kerjaan bagus buat lu kalo lu bisa dengan kerjaan ini gw akan pastiin kalo masalah lu bakal selesai" kata mahesa sambil tersenyum dan berjalan ke arah abhaya

"apa" jawab abhaya dengan melirik ke arah mahesa dan tatapan yang dingin. Mahesa tersenyum dan mendekat ke arah telinga abhaya dan memberikan sesuatu kepada abhaya

"2 minggu"jawab abhaya dan langsung berjalan meninggalkan mahesa yang tersenyum lebar.

...----------------...

Di sekolah gaura yang duduk di taman sembari mendengarkan lagu dengan kepangan dua dan kacamata besarnya membuatnya malu dan memilih untuk duduk di taman menunggu kedua sahabatnya yang memang sudah lama berteman.

"Ema"panggil seseorang yang teriak berlari ke arah gaura.

"mita, queta hay"sapa gaura dengan senyum dan melambaikan tangannya.

"aaaaaaa kangen banget tau sama kamu, kamu kemana ajah 3 hari ini?"tanya mita sambil manyun kepada gaura

"aku hem itu aku ada acara keluarga jadi izin"kata gaura sambil tersenyum dan mengelus lengan mita

"tunggu,kening kamu kenapa?"tanya queta sambil mengerucutkan kening dan menunjuk benjol di jidat gaura

"ouh ini,ini jedot tadi pagi aku mau am..."

"stop aku tau pasti ini ulah ibu kamu itu kan, kenapa sih ema kenapa?? Kenapa kamu selalu sembunyiin dari kita?? Kita takut tau kalo kamu mati"potong mita sambil menangis dan menggenggam tangan gaura

"kalo ngomong ya mati mati"sambung queta sambil menepuk mulut mita

"iyaa maaf abisnya gaura di siksa mulu ibu kandung kaya ibu tiri sedangkan anak tirinya di sayang banget padahal dia yang jahat"jawab mita dengan nada yang sinis dan kesal

"sudah sudah aku kan gak papa lagi udah biasa kok, jadi kalian gak usah aneh aneh ah mikirnya,doakan ajah semoga ibu aku jadi yang lebih baik lagi sama aku"kata gaura sambil tersenyum

TING TING TING

"udah bel ayo masuk yo"kata gaura sambil bangkit dan menarik kedua tangan sahabatnya

"kalian tau gak katanya ada siswa baru tau di kelas kita dan kamu tau gak siswa yang namanya abhaya Agrata Balini yang di panggilnya tata yang kelasnya paling ujung itu dia kena kors sama kepala sekolah gara..."

"hust sudah ah jangan ngomongin orang kita ajah gak kenal siapa itu"potong gaura yang tidak mau membicarakan tentang abhaya

"iya sih dia jarang banget keluar kelas dan dateng juga terakhir pulang terakhir jadi jarang ada yang ketemu sama dia"sambung mita yang hanya di anggukan kepala gaura dan queta.

"HEH NGOMONGIN APA LU BARUSAN"

Suara itu membuat ketiga perempuan yang berjalan berjajar berhenti dan menatap ke arah sumber suara.

"ah enggak kak tadi kita kita cum..."

"ngomong yang bener"sentaknya

"jadi gini kak zishya tadi kita dapet info katanya kak tata di skors karena dia ada konflik"jawab gaura membuat zishya kaget dan bergegas berlari keluar gerbang sekolah untuk mencari keberadaan tata

"gak jelas"ucap gaura,queta,dan mita bersamaan dan segera berlari ke arah kelas.

Bersambung..

Next move 02...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!