NovelToon NovelToon
Tuan Daniel, Saya Sudah Move On

Tuan Daniel, Saya Sudah Move On

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maufy Izha

Kania Ishaq telah mencintai suaminya Daniel Saliem selama 10 tahun sejak Ia masih Remaja.

Namun, meskipun telah menikah dengan Daniel selama 7 tahun, bahkan Mereka telah memiliki seorang putri yang cantik bernama Elisa Saliem, Tetap saja tidak membuat Daniel bisa mencintainya.

Bahkan selama 2 tahun terakhir, Daniel malah berhubungan dengan adik tirinya Serena Gunawan tanpa malu dihadapannya.
Yang lebih menyedihkan, Putrinya sendiri, Elisa lebih menyukai Serena dibandingkan dirinya.

Akhirnya, Kania menyadari bahwa Ia telah melakukan hal yang sia-sia. Ia meninggalkan karirnya yang cemerlang sebagai dokter spesialis muda genius yang begitu dibanggakan profesornya namun berakhir mengecewakannya hanya untuk mengejar cinta.

Kania mengambil keputusan. Ia lelah mencintai sendirian dan sakit sendirian. Ia memutuskan untuk bercerai dan memulai hidupnya kembali.

Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.

Bagaimana kisah Kania dan Daniel?
Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Seperti Keluarga Bahagia

Sejak pagi, Kania disibukkan dengan persiapannya untuk acara peluncuran produk malam ini. Sampai Ia tak menyadari HWA ada seseorang yang sedari tadi terkikik melihat kerempongannya.

Alex menghampiri Kania seraya menggeleng pelan.

"Meski antusias, setidaknya kamu harus tetap makan. Aku lihat Kamu sudah datang pagi-pagi dan belum makan apapun"

Alex menyerahkan bungkusan yang berisi sandwich dan kemudian segelas kopi untuk Kania.

Kania tersenyum kemudian dengan cepat meraih segelas kopi itu dan menyeruputnya.

"Hahhh, nikmat sekali. Kakakku ini memang sangat pengertian. Aku memang butuh kopi penambah semangat ini"

"Ya,ya, jangan lupa makan ini juga"

Alex menunjuk ke arah sandwich itu. Kania pun meletakkan gelas kopi ya dan mulai membuka sandwich itu.

"Dulu saat peluncuran G-I-P Aku hanya melihatnya dalam diam karena masih tidak percaya diri, kali ini Aku tidak akan membuang kesempatan. Aku akan menunjukkan sedikit demi sedikit tentang diriku kepada semua orang. Setidaknya, Aku bisa membuat Mama bangga dan membuatnya bersemangat untuk bangun"

Kania berkata dengan penuh senyuman, tapi matanya malah memerah. Alex mengerti kepedihan tersembunyi dibalik kalimat itu, Ia pun mengelus kepala adik tingkatnya itu dengan lembut.

"Aku mendukungmu, selalu"

"Terima kasih kak, Jika ada kehidupan berikutnya setelah kehidupan ini, Aku bersedia menjadi pengasuh pribadimu"

"Hahahah, akan lebih baik kalau kamu bilang Kamu bersedia jadi istriku"

" Kalau itu, Aku akan memikirkannya. Kamu tidur mendengkur dan masih mengompol, Aku belum tentu kuat menjadi istrimu hahahaha"

"Bocah kurang ajar, siapa yang masih mengompol!!"

Wajah Alex memerah tapi kemudian juga tertawa.

Ia teringat kejadian saat di laboratorium kampus dulu, Saat itu Dia memang masih penakut.

Karena tugas dari Professor Hasan, Alex yang saat ini menjadi mahasiswa tingkat akhir bersama dengan Kania, harus menyelesaikan tugas penelitian di laboratorium hari itu juga agar profesor Hasan tidak mengamuk dan menghukum Mereka. Tapi, saat itu lampu laboratorium tiba-tiba berkedip lalu mati. Dan terdengar beberapa barang berjatuhan.

Alex mengira ada kejadian hantu datang. Dia pun memeluk Kania dengan gemetar dan tanpa sadar mengompol. Begitu keadaan kembali normal, Kania dan 2 orang kawannya yang berada disana menertawakannya sampai hampir menangis.

Ternyata itu bukanlah hantu, melainkan saat itu sedang terjadi gempa bumi.

"Ayolah, saat itu usiaku masih 21 tahun. Lagipula jika malam itu gempanya parah, kita sudah terkubur didalam tanah sekarang"

Kania hanya mendengarkan tapi tidak berhenti tertawa, kejadian itu benar-benar lucu baginya.

"Sudahlah, jangan dibahas lagi. Membuatku malu saja"

Alex menggerutu, wajahnya masih merah. Kania pun perlahan mulai berhenti tertawa, dan berkata,

"Baiklah. Kalau begitu sebaiknya kita kembali ke kantor. Ada yang perlu Aku bahas kak"

"Baiklah, Ayo"

Kania dan Alex pun pergi meninggalkan Ballroom Hotel bintang lima tempat Peluncuran produk akan diadakan, kemudian kembali ke kantor mereka yang berada tidak jauh dari hotel itu.

Sesampainya Di kantor, Alex meminta Rudolf dan Sekretarisnya, Damian untuk mengumpulkan kepala staff semua departemen untuk mengadakan rapat singkat.

Di tengah pembahasan rapat, Kania mendapatkan panggilan. Itu adalah panggilan dari wali kelas Elisa.

Kania memberikan interupsi pada Alex yang sedang melakukan presentasi, kemudian izin untuk menjawab telepon sebentar. Alex pun mempersilahkan.

"Ya, Bu Widia, ada apa?"

"Bu Kania, hari ini adalah pertemuan wali murid, tapi saya lihat Papa Elisa datang dengan orang lain dan bukan dengan Anda... Apakah Saya.."

Kania segera memahaminya dan berkata,

"Ya, Bu, Kami dalam proses perceraian, wanita itu adalah calon istri baru Suamiku, maaf maksud Saya mantan suami"

Mendengar jawaban Kania, Bu Widia langsung merasa tak enak hati. Dia pun tidak tahu harus berkata apa.

Kania memahami perasaan Bu Widia, Dia pun tersenyum dan kemudian berkata,

"Lakukan saja seperti biasa Bu, lagipula ada Ayah Elisa disana, Ibu bisa melaporkan hasil kegiatan belajar mengajar Elisa pada Ayahnya sebagaimana mestinya. Tidak perlu merasa tidak enak hati. Saya tidak akan mempermasalahkannya"

"Baik Bu Kania, terimakasih. Saya... Turut bersedih dengan apa yang Anda alami"

Sebagai sesama wanita, Bu Widia tentu merasa simpati pada keadaan Kania.

Suaminya datang ke acara sekolah anaknya, tapi bersama dengan selingkuhannya. Lebih menyedihkan lagi, Elisa juga kelihatan sangat dekat dengan wanita yang di bawa oleh Ayah Elisa itu. Kalau didalam permainan game, itu namanya double kill.

Merasa tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, Kania pun mohon izin untuk mengakhiri panggilan itu.

"Bu Widia, kalau begitu Saya izin mematikan teleponnya, Saya masih ada rapat"

"Oh, ya, Bu Kania, silahkan. Maaf karena sudah mengganggu"

" Tidak Bu, Anda sama sekali tidak menggangu, terima kasih karena begitu menghargai Saya. Sampai jumpa"

Kania pun menutup panggilannya setelah ucapan salam dari wali kelas Elisa itu. Ia kemudian kembali ke ruang rapat.

Sementara dia sekolah Elisa.

Daniel menyimak semua hasil pencapaian belajar Elisa dengan seksama, secara keseluruhan Elisa melakukannya dengan baik. Dia termasuk murid yang cerdas dan berprestasi.

Selesai mendapatkan laporan itu, Daniel mengirimkan laporan itu pada Kania. setelah menunggu beberapa detik, Kania telah membaca pesannya tapi tidak membalasnya. Daniel pun memasukkan kembali gawainya ke dalam saku jas dan menghampiri Serena yang sedang bermain dengan Elisa.

"Sudah selesai?"

"Ya, Ayo kita pergi"

Melihat Ayahnya yang baru keluar dari ruang wali kelas, Elisa pun menghambur ke pelukan Ayahnya.

"Ayah! Aku ingin makan seafood di tempat yang dulu kita kunjungi bersama Tante Serena!"

Mendengarnya, Daniel tersenyum seraya mencubit lembut pipi gembul Putrinya itu.

"Tempat itu sangat jauh, Ayah masih ada acara malam ini, lagipula Kamu sudah berjanji akan bermain Kakek dan Nenek setelah pulang sekolah"

Mendengarnya, Elisa pun melenguh kecewa. Daniel tertawa kecil, kemudian berkata.

"Minggu ini Kita pergi kesana, bagaimana?"

"Baiklah... Ayah harus berjanji"

"Ya, Ayah janji"

Merekapun meninggalkan sekolah itu.

Di belakang Mereka, Bu Widia sedari tadi memperhatikan interaksi ketiga orang itu.

Ia tidak habis pikir, ada seorang suami yang membawa selingkuhannya ke acara sekolah anaknya daripada membawa istrinya. Mereka menampakkan diri seperti gambaran keluarga yang bahagia diatas perbuatan memalukan Mereka.

Elisa juga, bagaimana mungkin Dia dekat dengan wanita yang merusak rumah tangga orang tuanya.

Bu Widia menghela nafas berat, semakin di pikirkan, kepalanya makin sakit. Tapi, Ia menyadari batasannya. Bagaimanapun, Ia hanyalah seorang guru. Tidak ada hak sama sekali untuk ikut campur urusan wali muridnya.

Tapi, dalam hati Ia mendoakan keadilan untuk Kania, sebagai sesama wanita.

Bersambung

1
partini
beneran TKW Hongkong?
wah keren ,,KK iparku jg kerja di Hongkong
Murni Dewita
tetep💪💪💪💪thor
partini
orang baik jodohnya orang baik,Thor Konoha negara mana Thor
🌻Nie Surtian🌻
Blake keknya baik...ibunya juga... kalau Kania berjodoh dengan Blake mungkin Kania bisa berbahagia. Ingin tahu reaksi Daniel kalau sudah bercerai dan Kania berjodoh dengan Blake. Belum lagi dengan Rosa...
🌻Nie Surtian🌻
Kania sudah terlalu sakit hatinya dan kecewa karena anaknya selalu lebih bahagia dengan selingkuhan Daniel... Tetap semangat Kania...tetap buktikan kamu bisa sukses tanpa Daniel...
Maufy Izha: Makasih udah mampir kak Nie... sehat selalu 🙏💜🫰
total 1 replies
Murni Dewita
double up thor
anju hernawati
betul....betul kania.........
partini
ayo Bu gasken,,biar jadi mantu tercinta
Murni Dewita
double up thor
Murni Dewita
💪💪💪💪
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
partini
Mr black udah nikah belum yah coba berjodoh dengan Kania.
🌻Nie Surtian🌻
Semoga ibunya Kania sembuh dan bisa menyaksikan kesuksesan anaknya...
🌻Nie Surtian🌻: aamiin...tetap semangat n sehat selalu juga Thor...
Maufy Izha: makasih udah mampir kak nie... sehat selalu... 💜💜
total 2 replies
🌻Nie Surtian🌻
Ya ampuun Daniel...kepedean banget... Enyah harus bagaimana Kania bersikap membuktikan kalau sudah tidak peduli lagi dengan Daniel... Kecewa dengan anaknya saja wajahnya datar dan dingin... walaupun hatinya tetap menyayangi anaknya...
🌻Nie Surtian🌻
Semangat Kania...Buktikan kamu bisa sukses tanpa Daniel...💪💪💪
🌻Nie Surtian🌻
Semangat up Thor...klo bisa lebih panjang...😁
Nadira ST
dasar pasangan biadab smoga hidupmu sengsara,pasangan laknat
🌻Nie Surtian🌻
menarik awal ceritanya... semangat Thor...💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!