Lyra hanyalah gadis biasa yang hidup pas-pasan. Namun takdir berkata lain ketika ia tiba-tiba terbangun di dunia baru dengan sebuah sistem ajaib!
Sistem itu memberinya misi harian, hadiah luar biasa, hingga kesempatan untuk mengubah hidupnya 180 derajat. Dari seorang pegawai rendahan yang sering dibully, Lyra kini perlahan membangun kerajaan bisnisnya sendiri dan menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia!
Namun perjalanan Lyra tak semudah yang ia bayangkan. Ia harus menghadapi musuh-musuh lama yang meremehkannya, rival bisnis yang licik, dan pria kaya yang ingin mengendalikan hidupnya.
Mampukah Lyra menunjukkan bahwa status dan kekuatan bukanlah hadiah, tapi hasil kerja keras dan keberanian?
Update setiap hari bisa satu episode atau dua episode
Ikuti perjalanan Lyra—dari gadis biasa, menjadi pewaris terkaya dan wanita yang ditakuti di dunia bisnis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madya_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Keluarga Kandiswara
Pagi itu, Lyra bangun lebih awal dari biasanya. Sinar matahari yang lembut menyelinap masuk melalui tirai jendela, membuat kamarnya terasa hangat dan nyaman. Ia melirik jam di meja, masih pukul tujuh pagi.
“Zen, aku ingin tahu apakah ada hadiah masuk hari ini,” ucap Lyra sambil meregangkan tubuh.
(Ding, selamat pagi Lyra. Hari ini kamu menerima hadiah berupa Jalanan Kuliner Starlight dan 5 poin tambahan.)
Mata Lyra berbinar. “Wah, jalanan kuliner? Kedengarannya menarik. Apa aku pemiliknya sekarang?”
(Ding, benar. Semua hak pengelolaan dan keuntungan otomatis berada di bawah namamu. Manajer utama jalanan kuliner akan segera menghubungimu untuk laporan.)
Seakan sesuai ucapan Zen, ponsel Lyra berdering.
“Selamat pagi, Nona Lyra. Saya Dimas, manajer utama Jalanan Kuliner Starlight. Apakah Anda punya waktu untuk datang hari ini? Saya ingin memberikan laporan pengelolaan dan pendapatan bulan ini.”
“Tentu saja. Saya akan ke sana pagi ini,” jawab Lyra dengan suara tenang.
Lyra bersiap dengan pakaian kasual namun elegan. Ia memilih blouse putih sederhana dengan celana panjang hitam, memberi kesan rapi namun tidak berlebihan. Setelah sarapan ringan, ia berangkat ke lokasi dengan mobilnya.
Begitu sampai, manajer Dimas sudah menunggunya di pintu masuk.
“Selamat datang, Nona Lyra. Kami senang Anda datang.”
Lyra mengangguk ringan. “Mari kita mulai dengan laporan.”
Mereka berjalan menyusuri jalanan kuliner yang ramai. Aroma makanan menggoda dari berbagai kios memenuhi udara ,sate, ramen, kebab, hingga es krim artisan. Lyra mengamati dengan seksama setiap detail, dari kebersihan hingga interaksi antara penjual dan pembeli.
Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang penjual yang berbicara dengan nada kasar kepada pembeli.
“Kalau nggak punya uang, jangan sok mau makan di sini!” bentak penjual itu kepada seorang remaja yang tampak kebingungan.
Lyra menatap dingin ke arah Dimas. Tatapan itu membuat manajer tersebut langsung paham.
“Maaf, Nona Lyra. Saya akan segera menangani ini.”
Dimas mendekati penjual itu. “Mulai hari ini, kontrak Anda dibatalkan. Anda punya waktu satu jam untuk membereskan barang-barang.”
“Apa?! Dasar manajemen nggak tahu diri! Aku bayar mahal buat sewa tempat ini!” maki penjual itu.
Saat ia dibawa keluar oleh petugas keamanan, penjual itu menoleh ke arah Lyra. “Pasti kamu ya yang bikin aku diusir, dasar cewek sok kaya!”
Lyra hanya tersenyum tipis tanpa menjawab.
Adegan itu ternyata disaksikan oleh seorang pria yang baru saja datang. Dengan postur tegap dan aura percaya diri, pria itu berdiri tak jauh dari sana sambil memandang Lyra dengan tatapan penuh arti.
Ia adalah Adrian Martadinata. Bibirnya melengkung tipis. “Menarik... sepertinya gadis ini bukan orang biasa.”
...----------------...
Setelah inspeksi selesai, Lyra dan Dimas duduk di ruang kantor untuk membahas laporan.
“Untuk bulan ini, total pendapatan bersih mencapai 12 miliar, Nona Lyra. Penyewa aktif ada 54 kios, dan kami masih punya 6 slot kosong yang bisa dilelang.”
Lyra mengangguk puas. “Baik. Pastikan semua tenant memiliki standar pelayanan yang sopan dan ramah. Aku tidak ingin ada kasus seperti tadi terulang.”
“Tentu, Nona Lyra. Saya akan perketat seleksi penyewa mulai bulan ini.”
(Ding, misi sampingan tersedia: Belanjakan total Rp 500.000.000. Hadiah: Mobil langka pilihan dan Keterampilan Bisnis (Pasif). Apakah menerima?)
Lyra tersenyum kecil. “Zen, terima.”
(Ding, misi diterima.)
Siang itu, Lyra pergi berbelanja. Ia membeli berbagai barang mewah perhiasan, pakaian branded, dan dekorasi rumah. Total belanjaannya mencapai 500 juta.
(Ding, misi sampingan selesai. Hadiah: Mobil Lykan Hypersport telah ditambahkan ke garasi. Keterampilan Bisnis (Pasif) telah diaktifkan.)
Lyra merasakan sensasi aneh di kepalanya, seolah puluhan buku tentang bisnis, ekonomi, dan strategi masuk ke dalam pikirannya.
“Zen, ini rasanya... luar biasa. Seakan aku tahu banyak hal sekaligus.”
(Ding, efek pasif keterampilan bisnis membuatmu lebih peka terhadap peluang usaha, negosiasi, dan investasi. Kamu juga akan lebih mudah membaca tren pasar.)
“Wah... aku bisa memanfaatkannya untuk membangun kerajaan bisnis nanti,” gumam Lyra sambil tersenyum puas.
...----------------...
Sore menjelang malam, Lyra kembali ke vila. Ia menghabiskan waktu dengan aktivitas santai membaca buku strategi bisnis, menulis beberapa ide usaha baru, dan memikirkan langkah berikutnya.
“Zen, lihat dataku sekarang,” pinta Lyra sambil merebahkan tubuh di sofa.
(Ding, menampilkan data diri.
Nama: Lyra Kandiswara
Umur: 19 tahun
Tinggi Badan: 161+ cm
Penampilan: 71+ (cantik)
IQ: 111+
Keterampilan: mengemudi, membaca, bahasa Inggris, bisnis (pasif)
Aset: Rp 15.500.502.200.000, Villa di Starlight, Restoran Luminare, Jalanan Kuliner Starlight,Formula wewangian non alkohol
Poin: 6)
Lyra menatap layar sistem itu dengan senyum lelah.
“Hari ini padat sekali, Zen.”
(Ding, tapi kamu semakin kuat dan berpengaruh, Lyra. Ini baru permulaan.)
Lyra menutup matanya perlahan. “Benar... dan aku akan pastikan semua yang menyakitiku dulu akan menyesal.”