NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Dewa Perang

Reinkarnasi Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: amar basalamah

dunia fanasia. hidup segala macam ras. dari ras manusia, setengah hewan, peri, kurcaci, duyung, iblis, malaikat, bahkan dewa pun ada di dunia ini.

aku adalah dewa perang. tugasku adalah berperang jika tahta dewa di serang, atau jika atasanku menyuruhku turun ke dunia untuk menyelesaikan masalah.

tapi... tak ada masalah yang muncul yang mengharuskan aku turun. dan juga sudah ratusan ribu tahun tak ada yang menyerang tahta dewa. jangankan menyerang, makhluk jaman sekarang bahkan untuk naik ke langit ke tempat tahta dewa mereka tak mampu. aku mulai bosan.

jadi setelah ribuan tahun aku berhasil menciptakan sihir baru, sihir reinkarnasi. akhirnya... selamat tinggal kebosananku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amar basalamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

harapan

aku menatap ke luar jendela. untungnya letak jendela tidak terlalu tinggi jadi aku tak perlu berjinjit. bahkan dari ruangan ini aku dapat merasakan ketegangan perang. diri aku bergetar karena senang yang muncul. walaupun aku berwujud manusia, tapi jiwa aku meronta ingin segera kesana.

Miri duduk di kasur di dekat aku. wajahnya terlihat gelisah. dia pasti mengkhawatirkan teman-temannya.

Aku merasakan seorang bergerak cepat ke kamar, tidak... ada dua nafas, artinya dua orang. dan dari manna yang aku rasakan itu adalah sans.

Pintu dibuka. sans dan amel masuk. aku dan miri terkejut karena sans menggendong amel di dadanya. aku tau dia melakukan itu agar dapat bergerak lebih cepat, tapi melihat wanah amel yang memerah sepertinya dia punya pikiran lain.

Perlahan amel turun dan menatap aku dengan serius, wajahnya yang tadi memerah sudah kembali menjadi normal.

"ragas, kerajaan ini butuh bantuan kamu".

"awalnya aku sudah memberikan pilihan, tapi kamu mengulur waktu, dan inilah hasilnya, tapi sekarang... bisakah kamu mengumpulkan 30 ton kristal manna yang belum dimurnikan?". aku yakin keadaan di peperangan sangat kacau bagi mereka, jika saja dia menerima bantuan aku dari awal, mungkin tidak akan sampai separah ini.

"tidak mungkin untuk sekarang melakukan itu" jawabnya lirih. tentu saja... dia tak mungkin bisa mengumpulkan 30 ton kristal manna dalam keadaan seperti ini. tapi ada cara lain, dan memang inilah yang aku incar dari awal.

"bukankah kerajaan memiliki ruang harta, tempat dimana senjata-senjata sihir dan artefak dibiarkan berdebu, antar aku kesana".

Amel tampak ragu awalnya. karena dia tak memiliki izin untuk mengakses ruangan itu, tapi tidak ada pilihan lain. amel mengangguk dan segera mengantar aku ke ruang harta.

Ruangan itu terletak tepat dibelakang tahta raja. ada kunci khusus yang perlu digunakan untuk membuka ruangan.

"ini adalah pintu masuknya, tapi kunci masuknya ada pada ayah aku. jika membukanya secara paksa, akan ada jebakan yang aktif". amel sedikit menyesal menatap aku.

"menyingkirlah" perintah aku. amel bergerak minggir dari jalan aku. aku meletakkan tangan aku pada lubang kunci, mengalirkan manna aku secara halus, lalu dengan sedikit gerakan semua jebakan dimatikan. saat berikutnya aku menebas pintu dengan tangan kosong beraura putih. pintu terbelah menjadi dua jatuh berlawanan.

Aku, amel, miri, dan sans masuk melihat harta kerajaan yang berlimpah. emas yang berkilau menumpuk dimana-mana. ada banyak senjata yang tersusun di lemari-lemari. aku seperti datang ke perpustakaan besar, namun bukan buku melainkan senjata.

aku melompat ke atas tumpukan emas tertinggi lalu duduk bersila.

"sans dan miri, jaga aku sampai selesai. aku butuh waktu lima belas menit paling cepat. dalam keadaan ini, aku tak dapat merasakan bahaya apapun di sekitar aku".

"baik" ucap sans dan miri.

Aku memejamkan mata berkonsentrasi. manna putih menyebar dari tubuh aku menyelimuti seluruh ruangan.

...****************...

Aku melihat bocah itu yang bernama ragas sedang melayang di atas tumpukan emas. aura putih lembut menyebar menyelimuti setiap sudut dari ruangan. senjata-senjata di ruangan bergetar dan kemudian melayang. aku seperti melihat pertunjukan ribuan senjata yang melayang mengitari ragas.

Aura biru, kuning, merah, ungu, hitam, dan masih banyak lagi warna lainnya keluar dari setiap senjata. perlahan aura itu menjadi putih dan menyatu dengan aura putih yang menyelimuti seluruh ruangan.

Aku tidak begitu mengerti dengan manna ataupun sihir. tapi aku dapat mengatakan dengan pasti, ini adalah teknik yang sangat hebat. apakah di menyerap semua manna dalam senjata-senjata itu?.

Aku diajari bahwa setiap makhluk memiliki manna dalam tubuhnya. itu terbatas, tapi bisa ditingkatkan dengan latihan. dan ragas... bocah di hadapan aku ini, jelas dia melewati batas. bagaimana mungkin tubuh sekecil itu mampu menerima manna yang begitu besar dari setiap senjata yang ada di ruangan ini..!?

"bukankah itu indah amel, dia...seperti dewa" ucap miri. aku melirik mira yang kagum dengan keindahan teknik ragas.

Aku kembali menatap ragas. memang aku akui itu sangat indah, tapi.. apakah ini benar-benar bisa membuat kita menang.

"aku akan berjaga di pintu" ucap sans. ia mengambil dua pisau di balik bajunya. ia tak akan membiarkan satu monster pun lolos dan melewati pintu.

"yah... sepertinya sudah cukup untuk melihatnya. bos sudah mengambil perannya jadi aku juga harus berjuang". miri juga mengikuti sans dari belakang.

Aku juga tak ingin mengganggu ragas, jadi aku keluar dari ruangan. semoga saja dia bisa mengakhiri peperangan ini.

...****************...

peperangan semakin intens, dan pihak kerajaan semakin terdesak. kesatria terpaksa mengambil langkah untuk bertahan di dalam kerajaan. monster mulai masuk dan mulai menyebar. tiba-tiba sebuah energi yang sangat besar dapat di rasakan oleh orang-orang kuat. energi manna yang berasal dari istana. agam, raizen, beberapa kesatria dan petualang peringkat A. bahkan monster seperti setan, banteng setengah kuda, bos monster dan beberapa monster lain juga dapat merasakan dengan jelas. bos monster tersenyum merasakan manna yang begitu besar.

"menarik... sungguh menarik" ucap bos monster. tubuhnya tergores di banyak bagian. agam dan raizen juga terluka di banyak tempat, dan bahkan agam telah kehilangan tangan kanannya.

"sepertinya kalian masih punya sesuatu". sesaat kemudian tubuh monster pulih, seakan dirinya tak pernah mengikuti peperangan. agam dan raizen hanya dapat melihatnya dengan kesal. ini sudah kesekian kalinya bos monster memulihkan tubuh.

Dari awal agam dan raizen tau mereka tak mungkin menang. tapi setelah merasakan manna yang begitu kuat di belakang mereka, semangat mereka kembali.

"apakah ini beneran manna dari satu orang" ucap agam.

"entahlah, tapi yang jelas kita jadi punya peluang untuk menang. karena pengguna manna disana tidak bergerak, artinya dia masih butuh waktu"

"jadi kita perlu membeli waktu ya". agam kembali menyelimuti pedang di tangan kirinya dengan aura kuning.

Agam maju melesat. dalam sekejap dia sudah muncul di belakang bos monster. pedangnya bergerak cepat.

bos monster menepis pedang dengan mudah menggunakan tangan beraura hitam miliknya.

Raizen dari samping menggunakan sihir api. seekor ular api raksasa hendak menerkam. tapi hanya dengan mengayunkan tangan sekali, bos monster membelah ular api menjadi dua bagian tepat di tengahnya.

Agam dan bos monster saling bergerak menyerang, raizen membantu dari samping. agam dengan lincah menghindari tiap serangan mematikan yang dilancarkan bos monster. tanah berdebum dan bergetar. suara tebasan berdenging nyaring di tiap saat. permukaan tergores dan terbelah.

Bos monster mundur sesaat dan berteriak sekencang mungkin membuat udara bergetar. itu adalah sinyal untuk para monster agar menyerang ke pusat dari manna besar yang ada di istana.

"cih.. raizen pergilah, biar aku sendiri yang menahan monster ini". agam menyadari pergerakan monster yang berubah dan bergerak ke pusat manna besar.

"aku pergi". tubuh raizen diselimuti petir, dan sekejap kemudian dia menghilang.

"kau yakin akan melawan aku sendirian, kamu bahkan sudah kehilangan tangan kanan".

agam menatap tangan kanannya yang telah tiada, darah tidak mengalir karena sebelumnya dia menggunakan manna untuk menutup luka. agam kembali menatap bos monster. nafasnya mulai tenang. pedang ia arahkan ke lawannya.

Udara bergetar. otot-otot di tubuh agam melebar dan mengencang. aura kuning berkobar ganas menyelimuti seluruh tubuhnya

"manna kamu meningkat, jadi kamu memilih mengorbankan hidup kamu. HAHAHA... baiklah datang kemari dan tunjukkan padaku perlawanan terakhirmu".

agam menggunakan teknik pengorbanan hidup. sebuah tenik yang dapat menciptakan manna secara terus menerus dengan mengorbankan kekuatan hidup. sekali saja itu digunakan, maka tak akan bisa dilepas, itulah yang dunia ketahui.

agam tidak ingin menggunakan teknik pengorbanan hidup karena jika dia tumbang kekuatan akan langsung condong ke monster. tapi sekarang ada harapan lain bahkan jika dia tumbang.

"bersiaplah, aku akan habis-habisan sekarang" ucap agam dengan tatapan tajam.

1
إندر فرتما
semoga bagus alur cerita ini,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!