NovelToon NovelToon
Dicerai Karena Mandul

Dicerai Karena Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Hati wanita mana yang tidak akan hancur melihat sang suami sedang melakukan hubungan suami istri dengan perempuan lain di ruang kerjanya. Wanita itu bernama Sofia, istri dari Rico yang sudah dinikahi selama enam tahun namun belum diberi keturunan.

Sofia tidak pernah menyangka jika sang suami yang selama ini selalu bersikap baik, lembut dan romantis ternyata dia tega mengkhianatinya.

Apakah Sofia bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah ternoda...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Perempuan Rakus

"Ada apa kamu ke sini...?" tanya Sofia dengan memperlihatkan raut wajah tidak suka.

"Ingin ngobrol saja sama kak Sofia. Boleh nggak aku masuk ke kamar kakak. Kita ngobrol di dalam...?" sahut Viviana.

Sofia terdiam. Sebenarnya dia tidak suka ada orang asing masuk ke dalam kamarnya. Karena kamar adalah tempat privasinya.

"Kak, aku hanya ingin ngobrol aja kok, sekalian aku juga mau minta maaf atas kejadian kemarin siang soal sayur sup. Jujur kak, aku juga tidak tahu kenapa aku jadi suka aneh sejak hamil.Terkadang aku begitu sangat menginginkan makan sesuatu. Tapi begitu makanan yang aku inginkan tersedia tiba- tiba aku tidak ingin memakannya. Aneh kan...?" ucap Sofia.

Sofia hanya menghela nafas mendengar ucapan Viviana. Dia sama sekali tidak ingin menanggapi ucapannya.

"Ehm... Oya kak, aku juga mau minta maaf soal kemarin sore..." sambung Viviana.

Mendengar ucapan Viviana, Sofia mengerutkan keningnya.

"Ehm itu lho kak...saat aku dan mas Rico sedang...." ucap Viviana tidak melanjutkan ucapannya.

Sofia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dadanya bergemuruh. Iya, tentu saja Sofia paham dengan apa yang dikatakan oleh Viviana.

"Kak Sofia kemarin melihatnya ya...? soalnya aku kemarin tidak sengaja seperti melihat ada orang berdiri di depan pintu kamarku. Itu kak Sofia kan...?" tanya Viviana sambil menatap wajah Sofia dari arah samping.

Terlihat dada Sofia naik turun dengan cepat. Iya, tentu saja itu karena emosi yang tertahan.

"Maaf ya kak kalau suara aku kemarin sampai terdengar oleh kak Sofia. Kak Sofia jadi melihatnya deh. Aku jadi nggak enak dan malu hehee..." Viviana tertawa.

"Kamu sengaja kan melakukan itu agar aku mendengar dan melihat apa yang kalian lakukan...?" tanya Sofia tanpa mau menatap wajah Viviana. Dia terus menatap ke arah lain.

"Oh... Nggak kok kak... Ehm... aku dan mas Rico memang suka berisik kalau sedang melakukan itu. Biasalah kak suka terbawa suasana. Kelepasan gitu lah kak. Kan biasanya kita melakukannya di apartemen atau di hotel yang kamarnya kedap suara, jadi ketika melakukan di sini kita lupa, kalau di sini ada orang lain juga ..." sahut Viviana.

"Maaf ya kak, kalau apa yang aku lakukan sama mas Rico kemarin bikin kak Sofia tidak nyaman..." sambung Viviana.

Lagi- lagi Sofia hanya diam sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

"Oya kak, memangnya kak Sofia ketika sedang melakukan hubungan badan dengan mas Rico tidak berisik ya...? Diam saja gitu...? Kalau aku sih nggak puas deh kak kalau tidak berisik. Rasanya ada yang tertahan dari dalam. Kalau kita teriak kan jadinya puas. Iya kan kak...? " tanya Viviana.

"Oya kak, kak Sofia sama mas Rico biasanya melakukan hubungan seminggu berapa kali...? Kalau sama aku sih maunya tiap hari kak, dan setiap hari bisa tiga sampai empat kali. Sampai aku kuwalahan. Apa sama kak Sofia begitu juga...?" tanya Viviana sambil tersenyum puas.

Iya, Viviana merasa puas memanas- manasi Sofia hingga wajah Sofia terlihat merah dan dadanya naik turun dengan cepet karena menahan emosi pada Viviana.

Sofia langsung menoleh ke arah Viviana.

"Apa maksud kamu menanyakan hal itu Vi...? Itu adalah hal pribadi, tidak pantas hal seperti itu diceritakan pada orang lain..." jawab Sofia sambil menatap lekat wajah Viviana.

"Oke...oke kak, aku minta maaf. Baiklah aku tidak akan membahas hal itu lagi..." sahut Viviana.

Tanpa dipersilahkan oleh Sofia, Viviana masuk ke dalam kamar Sofia. Iya, sejak tadi mereka mengobrol di depan pintu karena Sofia tidak mempersilahkannya masuk.

"Kak... Kamar kakak luas juga ya. Desainnya bagus lagi. Siapa yang mendisainnya kak...? Pasti desainer hebat ya...?" tanya Viviana sambil berjalan melihat ke sekeliling kamar.

Viviana lalu melihat ke arah jendela. Dari sana terlihat pemandangan yang cukup indah.

"Wah pemandangan di sini bagus juga ya kak. .." ucap Viviana sambil mengarahkan pandangan keluar kamar.

Di sana bisa terlihat pepohonan dan langit yang membiru. Setelah puas melihat pemandangan di luar kamar, Viviana kembali menghampiri Sofia yang masih berdiri di tengah- tengah kamar.

"Kak, boleh nggak kalau kita tukeran kamar...?" tanya Viviana sambil menatap Sofia.

Sofia mengerutkan keningnya.

"Apa maksud kamu Viviana...?" tanya Sofia kembali dibuat kesal.

"Tukeran kamar kak, aku menempati kamar ini dan kakak pindah ke kamar bawah. Soalnya aku suka banget kak sama kamar ini. Aku merasa nyaman..." Viviana lalu duduk di atas tempat tidur.

"Ih. Kak... Kasurnya juga lebih empuk dari pada kasur di kamarku..." Viviana lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur milik Sofia.

"Boleh ya kak, kita tukeran kamar... Please...." Viviana memohon sambil berbaring di atas kasur.

Merasa kesal dengan tingkah Viviana, Sofia pun mendekati Viviana.

"Bangun Vi, ini kamar aku dan ini tempat tidur aku...! Kamu bisa nggak sopan sedikit dan jangan seenaknya kamu tiduran di kasur aku...!" Sofia menarik tangan Viviana agar dia bangun dari tempat tidurnya.

"Ya ampun kak, aku kan cuma mau nyobain tiduran di sini aja, masa nggak boleh sih..." ucap Viviana.

"Tapi aku nggak suka kamu berbuat seenaknya di kamar aku...! Itu nggak sopan Vi...! Aku juga tidak sudi kasur aku ditiduri sama kamu...!" seru Sofia yang sudah kehabisan kesabaran.

"Ya udah kalau begitu kita tukeran kamar saja. Aku pindah ke sini, kak Sofia ke bawah. Kalau kak Sofia tidak suka desain kamar bawah, kak Sofia renovasi saja kamarnya sesuai yang kak Sofia mau..." ucap Viviana sambil bangun dari atas kasur dan berdiri berhadapan dengan Sofia.

"Plakkk...!" tiba- tiba Sofia menampar pipi kiri Viviana.

"Kak..." mata Viviana berkaca- kaca sambil memegangi pipinya yang sakit.

"Dasar rakus...! Licik...! Apa belum puas kamu masuk dan merusak rumah tanggaku bersama mas Rico...! Kamu rebut suami aku...! Kamu minta tinggal di sini dan mengganggapku seperti pembantu...! Kamu sengaja memperlihatkan kemesraan kamu bersama mas Rico untuk memanas- manasiku...! Dan sekarang, kamu juga akan merebut kamar aku...!" seru Sofia dengan emosi yang memuncak.

"Dasar manusia rakus kamu Vivi...! Rakus...!" sambung Sofia sambil menunjuk- nunjuk wajah Viviana.

"Hahahaa... " Viviana bukannya merasa malu tapi dia malah tertawa.

"Apa kak...? Kak Sofia bilang aku rakus...? Aku merebut mas Rico dari kak Sofia...?" tanya Sofia lagi- lagi sambil tertawa mengejek.

"Hei kak Sofia, aku tidak pernah merebut mas Rico dari kamu. Tapi mas Rico sendiri yang datang padaku. Dia merasa nyaman ada di dekat aku karena aku bisa memuaskan mas Rico di atas ranjang. Kak Sofia bisa melihat sendiri kan kemarin bagaimana service aku pada mas Rico...? Kak Sofia bisa tidak melakykan apa yang aku lakukan...? " tanya Viviana lagi -lagi dengan nada mengejek.

"Lagi pula ya kak, kakak sadar nggak sih kalau kakak ini mandul..? Jadi wajar dong kalau mas Rico menikah lagi. Buktinya baru dua bulan menikah denganku, aku langsung hamil. Tentu saja mas Rico bahagia banget. Lagian ya kak, laki- laki mana ada sih yang akan tahan hidup berdua terus sama istri yang mandul. Mereka juga ingin punya anak kali kak. Kalau mas Rico menikah lagi denganku, jangan salahkan aku dong, salahkan saja diri kakak sendir kenapa kakak mandul...." sambung Viviana sambil tersenyum sinis.

"Cukup Viviana...!"

"Plakkk...." Sofia kembali menampar pipi Viviana hingga pipinya merah karena sudah dua kali ditampar.

"Keterlaluan kamu kak...! Aku bicara fakta...! Kenapa kakak marah dan menamparku terus...! Kak Sofia pikir hanya kamu saja yang bisa menampar...! Hah...! " seru Viviana begitu marah dan tidak terima dengan perlakuan Sofia terhadapnya.

"Plak...plak..." Viviana menampar pipi Sofia dengan sangat keras sebanyak dua kali.

"Rasakan itu kak...! Dasar perempuan mandul tidak tahu diri...!" seru Viviana begitu marah.

"Jaga ucapanmu Viviana...!" bentak Sofia sambil mendorong tubuh Viviana.

Tubuh Viviana langsung terjatuh ke lantai sambil meringis kesakitan memegangi perutnya. Dan di saat bersamaan datanglah bu Irma ke kamar Sofia.

"Sofia... ! Apa yang kamu lakukan...!" seru bu Irma bergegas menghampiri Viviana yang terduduk di lantai sambil merintih kesakitan.

"Vi, kamu kenapa Vi...?" bu Irma panik.

"Auw... Perut Vivi sakit mah..." jawab Viviana sambil terus meringis kesakitan.

Sementara itu Sofia hanya tersenyum sinis karena menurutnya Viviana hanya pura- pura kesakitan. Lagi pula tadi Sofia mendorong Viviana dengan pelan tapi kenapa Viviana bisa jatuh ke lantai. Sofia pun merasa jika Viviana hanya akting saja agar bu Irma nanti akan menyalahkan Sofia.

"Sofia...! Apa kamu sudah kehilangan akal...! Bisa- bisanya kamu mendorong Vivi sampai jatuh begini...!" bu Irma marah pada Sofia.

Sofia menghela nafas.

"Vi, kamu nggak papa kan Vi, apanya yang sakit...?" tanya bu Irma dengan panik.

"Perut Vivi sakit sekali mah, melilit...." rengek Viviana.

"Sudah lah Vi, kamu tidak usah akting... Aku tahu kamu hanya pura- pura saja kan..." ucap Sofia sambil menyilangkan kedua tanganya di depan dada.

"Tutup mulut kamu Sofia...! Apa kamu tidak melihat kalau Viviana sedang kesakitan...!" sahut bu Irma kesal.

Tiba- tiba cairan berwarna merah mengalir di kedua kaki Viviana.

"Hah...? Vi... Kamu berdarah..." seru bu Irma.

Mendengar apa yang dikatakan bu Irma, Sofia pun menoleh ke arah kaki Viviana. Dan benar saja Sofia melihat darah segar mengalir di sana.

"Vivi..." Sofia ikut panik kemudian mendekat ke arah Viviana.

"Mau ngapain kamu hah...! Ini semua gara- gara kamu...!" seru bu Irma mendorong Sofia yang berjongkok di depan Viviana hingga Sofia jatuh terduduk di lantai.

"Auwhh... Sakit sekali mahhhh...." Viviana mulai menangis.

"Tahan Vi,,,, kita ke rumah sakit ya, kamu pendarahan..." sahut bu Irma.

"Hei bodoh...! Cepat kamu panggil pak Jefri ke sini untuk membawa Viviana ke rumah sakit...!" bentak bu Irma pada Sofia.

"I...iya mah...." jawab Sofia.

Sofia lalu berlari ke lantai bawah untuk memanggil pak Jefri supir bu Irma. Untung saja pak Jefri sedang berada di dapur sedang menikmati secangkir kopi. Sofia pun langsung meminta pak Jefri ke lantai atas untuk membawa Viviana ke rumah sakit.

Sampai di kamar Sofia, pak Jefri membopong tubuh Viviana menuruni anak tangga kemudian memasukkannya ke mobil dan segera membawanya ke rumah sakit.

"Aduuuh.. Mah sakittt...." Viviana terus menangis di sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit.

"Tahan ya Vi.. Tahan... sebentar lagi kita sampai ke rumah sakit..." sahut Sofia sambil mengusap- usap lengan Viviana.

"Ini semua gara- gara kamu Sofia...!" bu Irma menoyor kepala Sofia hingga terbentur kaca mobil.

"Awas ya, kalau sampai kandungan Viviana kenapa- napa, kamu yang harus tanggung jawab...!" seru bu Irma begitu emosi pada Sofia.

"Sofia tidak melakukan apapun mah...." sahut Sofia tidak mau disalahkan.

"Tidak melakukan apapun bagaimana, jelas- jelas tadi mama melihat kamu mendorong Viviana sampai jatuh ke lantai...!" seru bu Irma semakin emosi.

"Sofia hanya mendorongnya pelan Mah, seharusnya Viviana tidak sampai jatuh..." sahut Sofia tidak mau disalahkan.

Iya memang kenyataannya dia hanya mendorong lengan Viviana dengan pelan. Jadi tidak mungkin bisa membuat Viviana langsung jatuh ke lantai.

"Diam kamu...! Cepet kamu telpon Rico, beritahu dia kalau Vivi mau dibawa ke rumah sakit..." ucap bu Irma.

"I...iya mah..." Sofia lalu menghubungi Rico dan memberitahunya tentang apa yang terjadi pada Viviana. Dan Rico pun mengatakan pada Sofia kalau dia akan langsung ke rumah sakit yang akan mereka tuju.

"Ya ampun... Kenapa belum sampai juga sih, kamu bisa nyetir nggak sih, buruan dong Jefri,kalau jalannya lambat seperti ini, bisa- biaa Viviana kehabisan darah...!" bu Irma memarahi Jefri.

"I... Iya nyonya, tapi ini jalannya macet..." jawab Jefri sambil mengemudikan mobil.

"Cari jalan alternatif dong, dasar bodoh...!" bu Irma memaki Jefri.

Lima belas menit kemudian mereka pun sampai di rumah sakit. Viviana langsung di bawa masuk ke IGD dan segera ditangani oleh dokter. Sofia,bu Irma dan pak Jefri menunggu di luar ruang IGD.Tak lama kemudian Rico datang.

"Mah, apa yang terjadi Mah...? kenapa Vivi bisa pendarahan...?" Rico terlihat panik.

Bu Irma tidak langsung menjawab pertanyaan Rico, dia menatap tajam ke arah Sofia. Sofia yang ditatap tajam oleh ibu mertua pun menelan ludahnya sendiri karena dia tahu pasti ibu mertuanya akan menyalahkannya.

"Ini semua karena dia...!" ucap bu Irma dengan ketus sambil menunjuk ke arah Sofia.

"A...apa...?" tanya Rico lalu menoleh ke arah Sofia beberapa saat kemudian kembali menatap sang mama.

"Maksudnya apa Mah...?" Rico tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh bu Irma.

Lalu bu Irma menceritakan pada Rico bahwa Sofia mendorong tubuh Viviana hingga jatuh ke lantai dan akhirnya Viviana merasakan sakit perut kemudian pendarahan.

"A...apa...? Benar seperti itu Sofia...?" tanya Rico tidak menyangka kalau Sofia akan tega melakukan hal itu pada Viviana.

Sofia menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Nggak...nggak mas... Itu semua nggak benar..." jawab Sofia.

"Jangan bohong kamu Sofia...! Mama melihatnya sendiri kamu mendorong Viviana sampai dia jatuh..." sahut bu Irma.

"Ta..tapi..."

"Apa kamu sudah kehilangan akal Sofia...! Bisa- bisanya kamu tega mencelakai Viviana yang sedang hamil...!" seru Rico begitu marah.

"Plakkk..." Rico menampar pipi Sofia dengan keras.

"Rico....!" terdengar seseorang memanggil namanya.

Rico dan bu Irma menoleh ke sumber suara. Ternyata di sana ada nyonya Merry dan juga Satria. Iya, beberapa waktu lalu Rico mengabari ibu mertua dan kakak iparnya jika Viviana masuk rumah sakit.

Bersambung...

1
Salsabiela
jgn" jodohnya Sofia Satria
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Sofia sdj pisah dgn Rico , semoga Sofia dapat pengganti Rico lelaki yg lebih baik yg mencintai dan setia pada Sofia, thor kalau menurutku Satria suka sama Sofia tapi menurutku Sofia jgn dijodohkan dgn Satria karena Satria sdh jahat pada Sofia karena sdh dukung si Viviana jd pelakor yg sdh menghancurkan pernikahan Sofia dgn Rico.
Ma Em: Tapi Satria sdh jahat sama Sofia thor .
Mommy Almira: tp Satria ganteng mam 😁
total 2 replies
watini
semoga Rico segera tau kebenarannya,kalo Vivi sengaja gugurin kandungannya.kasih jodoh terbaik buat Sofia thor.biarkan dia bahagia ...lanjutlah semangat thor
watini: oke juga thor.biar Rico makin termehek mehek.kalo bisa bikin satria kang bucinnya sofia
Mommy Almira: kl sama satria gmna ? 😁
total 2 replies
sutiasih kasih
klo cinta tak akn ada yg nmanya trgoda rico....
Mommy Almira: cinta palsu
total 1 replies
Ma Em
Rico menyesal karena sdh menjatuhkan talak pada Sofia dan kamu Rico akan lbh menyesal lagi setelah tau kebenaran yg membuat Viviana keguguran bkn karena Sofia tapi karena Viviana sengaja menggugurkan kandungannya.
sutiasih kasih
smoga othor double up😘😘
Mommy Almira: sebenarnya setiap hari niatnya double up tpi terhambat sama kerjaan di rumah 😁maklum lah ibu rt kerjaan nggak abis" 🫢
total 1 replies
sutiasih kasih
semoga setelah ketok palu....
smuanya trbongkar.... viviana sndiri yg menggurkn kndungannya...
& tak ada lgi ksempatan buat rico kmbali dgn sofia...
watini
penyesalanmu gak guna Rico.sekarang tunggu saja kehancuranmu bersama istri licikmu yg manja dan hyper itu.nikmati penyesalanmu sepanjang hidup Rico.,.lanjut thor.semangat
Yantizha
up lg dong Thor
Salsabiela
baguslah mau gugat cerai
Salsabiela
pdhl Viviana yg minum pil aborsi
Wang
semoga proses perceraiannya berjalan lancar tidak ada hambatan. setelah cerai Sofia bisa menemukan kebahagiaan
Ma Em
Semangat Sofia bangkitlah buat si Rico menyesal karena sdh menyakiti dan menceraikan kamu, semoga Sofia segera move on dan cepat dapat gantinya yg sukses dan kekayaannya melebihi si Rico.
Mommy Almira: pasti akan menyesal Rico...
total 1 replies
Farid Atallah
lanjut dong Thor ☺️
sutiasih kasih
sofiaaa lgi sofia lgi yg di salahkn....
ya g pp wes.... klo utuk mnjemput bahagia yg akn datang.... hrus lewat pnderitaan hidup dgn rico trlbh dahulu....
Mommy Almira: bersakit" dahulu bersenang" kmdian 😁
total 1 replies
sutiasih kasih
ntar viviana kguguran.... yg di salahin sofia.....
pdahal viviana hbis minum obat penggugur janin.... sengaja cari ribut dgn sofia...
cinta semu
baru kalo dah di campakkan ,,,u bebas Sofia ...smg u tetap waras Sofia setelah dpt talak dari Riko
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan mampir karyaku juga 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Ma Em
Itulah akibat kebodohanmu Sofia yg bertahan dgn Rico akhirnya kamu diceraikan dan dipermalukan didepan orang banyak, mungkin yg menolong Sofia adalah Satria mungkin Satria suka Sofia tapi Sofia jgn mau sama Satri lelaki yg menyebalkan karena terlalu sayang sama adiknya sehingga didikannya juga salah adik jadi pelakor malah didukung.
watini
oo dan ternyata Sofia hamil pemirsa....Vivian sengaja gugurin kandungan dan mengkambing hitamkan sofia.moga rahimnya bermasalah dan gak bisa punya anak lagi.lanjut thor,semangat
Farid Atallah: bagus sekali ceritanya ☺️
Farid Atallah: lanjut Thor ☺️
total 2 replies
watini
aku diem ya thor.takut emosi gak ketahan.mau liat sampe mana Sofia bertahan.huh tari nafas......lanjut thor
Mommy Almira: emosinya sama Sofia aja ya jangan emosi sama Authornya ya, aq takut 😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!