#UP SETIAP HARI 2 BAB/ 3 BAB.....
Jhi Chen. Nama yang membuat dewa-dewa gemetar. Ia adalah badai yang menghancurkan surga, pedang yang merobek kegelapan, dan keadilan yang membakar dunia. Persiapkan diri untuk menyaksikan pemberontakan yang akan mengguncang alam semesta hingga ke akar-akarnya!
"Ingat namaku Jhi Chen"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 Latihan Dimulai
Degup jantung Jhi Chen bergemuruh, keringat dingin membasahi kulitnya. Syarat lelaki tua itu terdengar sederhana, namun kesempatan ini terlalu berharga untuk dilewatkan. Dengan tekad bulat, ia mengangkat tangan ke langit, "Senior, aku bersumpah tak akan mengungkap rahasia tempat peristirahatanmu kepada siapa pun, bahkan jika nyawaku terancam! Jika aku melanggar sumpah ini, biarlah aku mati tanpa kehormatan!"
Lelaki tua itu tersenyum, jari-jari keriputnya mengelus jenggot putihnya yang panjang. "Bocah, keberanianmu patut diacungi jempol! Sejujurnya, sumpah sebesar itu tak perlu. Aku memilihmu karena kau memenuhi syarat. Warisanku akan sia-sia jika jatuh ke tangan yang tak mampu memakainya. Kau istimewa, memiliki empat dantian —fenomena langka yang belum pernah kulihat sepanjang hidupku. Apalagi garis darah Petir Ilahi-mu, garis keturunan bangsawan sejati! Aku tak akan mengungkap tingkatannya, namun... ia melampaui peringkat Petir Ilahi Dewa Suci Maha Agung! Jangan terlalu memikirkannya, fokuslah pada latihan!"
Suaranya berat, sarat pengalaman, "Di dunia kultivasi, baik zaman kuno maupun abadi, hukumnya tetap sama: yang kuat menguasai yang lemah. Keadilan sejati? Itu hanya ilusi. Hanya dengan kekuatan, kau bisa menciptakan keadilan sendiri. Jika kau lemah, jangan harap keadilan berpihak padamu, karena hanya kaum lemah yang menggantungkan diri pada keadilan. Jangan mengkritik kesombongan kaum kuat, karena mereka punya hak untuk sombong. Yang paling menyedihkan adalah lemah dan sombong, itu hanya akan mempercepat ajalmu! Berlatihlah tanpa henti, jangan malas, jangan pernah merasa cukup! Di hadapan ahli sejati, kau masih bagai setitik debu. Jika tak ada halangan, kau pasti akan melampaui gurumu ini!"
"Apakah kau siap menerima warisanku?" Jhi Chen berlutut hormat, "Senior, terima kasih atas kesempatan ini. Aku akan selalu mengingat kata-kata bijakmu. Aku siap!"
Lelaki tua itu menyentuh dahi Jhi Chen dengan lembut. Rasa sakit yang luar biasa menyergap, seakan otaknya akan meledak! Jhi Chen menahannya dengan gigih, hingga keringat dingin membasahi tubuhnya. Setelah setengah batang dupa, rasa sakit itu mereda, digantikan oleh banjir informasi: teknik bela diri yang dahsyat, Tubuh Dewa Perang, Tubuh Dewa Salke, Teknik Salke Pembantai, dan banyak lagi.
"Teknik-teknik ini... luar biasa!" Jhi Chen terkesima. "Senior, terima kasih atas rahmatmu! Aku akan berlatih dengan tekun!" Lelaki tua itu mengangguk, "Kau tak perlu terlalu formal, kau memang layak mendapatkannya. Aku tahu tujuanmu ke sini: menaikkan kultivasi di Mata Air Argária Suci. Namun... kau terlalu meremehkannya. Bahkan bagi kultivator tingkat Immortal, tanpa persiapan fisik yang matang, tubuhmu akan meledak!"
Bulu kuduk Jhi Chen merinding. Untung ia menemukan peti itu! "Senior, terima kasih telah menyelamatkanku!" Lelaki tua itu melanjutkan, "Bocah, anak seusia mu tak seharusnya berkelana sendirian. Kau butuh bimbingan. Alam Star Bela Diri ini sudah merosot, ahli sejati sudah langka. Orang tuamu tak khawatir karena kekuatanmu. Namun, mereka melupakan sejarah! Ini adalah alam terkuat pertama, sebelum Klan Sun Star menguasai dunia. Bahkan Klan Sun Star harus tunduk di sini! Mereka hanya klan menengah, bukan penguasa! Dunia telah melupakan sejarahnya, sehingga alam ini terlupakan. Namun, banyak area terlarang dan situs-situs kuno yang berbahaya. Masuk ke area terlarang yang paling berbahaya? Mati seketika! Yang kurang berbahaya? Luka parah tanpa hasil!"
"Orang tuamu terlalu meremehkan tempat ini! Kau tak bisa membedakan area terlarang yang berbahaya! Mata Air Argária Suci adalah contohnya! Kau hampir mati! Sekarang, jangan terburu-buru meningkatkan kultivasi! Perkuat dulu fondasimu!" Jhi Chen mengangguk, "Senior, aku tak akan mengunjungi Mata Air Argária Suci untuk saat ini."
"Baiklah. Jangan buru-buru pulang. Lingkungan rumahmu tak cocok untuk berlatih teknik-teknik ini. Dengan pemahaman biasa, butuh waktu ribuan tahun untuk menguasai setiap teknik! Dengan bakatmu, mungkin butuh puluhan tahun untuk penyempurnaan awal. Itu tak lama untuk kultivator, tapi terlalu lama untuk bakat sepertimu. Ada solusi..."
"...Klan Jhi memiliki tempat pelatihan khusus, namun letaknya jauh, dan orang tuamu mungkin belum bisa kembali ke sana. Aku telah menyiapkan tempat pelatihan untukmu, dengan formasi ruang-waktu: satu tahun di luar sama dengan sepuluh tahun di dalam! Aku juga menyediakan boneka-boneka tempur dengan kekuatan dua hingga empat tingkat di atas kultivasimu saat ini! Namun, jangan terburu-buru mempelajari Tubuh Dewa Salke, itu untuk tingkat Dewa Abadi Surgawi! Fokuslah pada Tubuh Dewa Perang dulu. Mengerti?"
Jhi Chen berlutut, suaranya bergetar, "Tuan, meskipun engkau tak mengangkatku sebagai murid resmi, dalam hatiku, aku akan selalu menganggapmu guruku! Aku hanya pernah berlutut di hadapan orang tuaku, namun aku rela berlutut di hadapanmu sebagai tanda hormatku!"
Lelaki tua itu tertawa, "Kau yakin ingin menjadi muridku? Aku tak akan melindungimu, tak akan melatihmu secara langsung. Kau harus berlatih sendiri, mencari sumber daya sendiri, dan maju dengan kekuatanmu sendiri! Misi pertamamu: sadarkan kakakmu. Jika ia menolak dan menyerangmu... bunuh dia! Sanggup? Jika tidak, lupakan saja niatmu menjadi muridku! Tak ada batasan waktu. Kekuatan kakakmu sangat mengerikan! Bahkan Klan Jhi, yang dianggap terkuat, bagaikan semut di matanya! Ayahmu, yang dianggap terkuat saat ini, bisa dibunuh hanya dengan ludahnya! Kekuatannya melampaui siapa pun di alam semesta ini! Masih yakin?"
Jhi Chen menjawab dengan teguh, "Tuan, aku yakin! Aku tak akan gegabah sebelum memiliki kekuatan yang cukup untuk menyadarkannya, atau bahkan... membunuhnya."
Lelaki tua itu tertawa puas, "Aku tak salah menilai! Kau tak gentar menghadapi tugas sulit dan tak menyombongkan diri! Di usia tua sepertiku, aku akhirnya mendapatkan murid yang luar biasa!"
"Tuan, apakah engkau masih hidup?" Jhi Chen terperanjat. Lelaki tua itu tertawa, "Bocah kecil, siapa yang bisa membunuhku di dunia ini? Jika kau tak datang, aku akan menghentikan kakakmu sendiri sebelum ia menimbulkan malapetaka di alam semesta. Namun, sekarang kau telah menjadi muridku, aku serahkan tugas itu padamu. Jangan terlalu memikirkan diriku. Aku hanya berupa jiwa, tubuhku tak ada di sini. Ingat namaku: Bao Yang. Aku mungkin masih bisa hidup satu juta tahun lagi. Mungkin aku bisa menyaksikan kedua muridku mengubah alam semesta ini. Namun, jika kalian berdua malah menimbulkan malapetaka, aku sendiri yang akan membunuh kalian!"
"Tuan, aku tak akan mengecewakanmu!"
"Baiklah, bangunlah! Mulailah berlatih! Jangan khawatirkan ibumu. Tak akan ada yang bisa membahayakannya di Galaksi Gu Ying Abadi, khususnya di Galaksi Sun Star. Klan Gu terlalu lemah. Fokuslah pada latihanmu. Ibumu dan ayahmu telah menanamkan formasi pelindung dalam tubuhmu, mereka akan tahu jika kau hidup atau mati."