Si Kembar Yang Tak Diakui

Wajah nyonya Tini berubah mengerut saat putranya mengatakan siapa sebenarnya Azira.

"Rama. Apa yang kamu katakan! Kamu tidak sedang becandakan? Jangan ngaco kamu!" omel nyonya Tini.

"Makanya, mama kalau nonton berita itu jangan setengah hati!" lihatlah berita lengkapnya ini!" Rama menyerahkan ponselnya yang memuat berita tentang pernikahan Alea dan Mark di dampingi anak kembarnya Azira dan Abrar.

Nyonya Tini itu melihat foto keluarga itu di mana Azira dipangku oleh Mark.

"Ini tidak mungkin! Tidak mungkin Azira putri dari si ja**Ng ini," remeh nyonya Tini.

"Jangan menyebut Alea ******, mama! Aku sangat mencintainya. Aku tidak suka ada yang mengatai wanitaku termasuk mama," ucap Rama menatap tajam wajah ibunya.

"Anak sialan kamu, Rama...! Wanita seperti itu kamu masih bela? Dan itu Azira dan juga anak yang satu ini, mana mungkin anaknya. Bukankah anak dari perempuan itu terlahir cacat? Dan kedua anak ini tidak menunjukkan kalau mereka itu anak ca...-"

"Cukup mama! Aku tidak ingin mama menghina Alea maupun anak kandungku. Mungkin prediksi dokter saat itu salah hingga Alea melahirkan anakku yang ternyata tidak cacat.

Aku akan menuntut dokter dan rumah sakit itu yang telah memberikan hasil diagnosa palsu. Pasti dia ingin memerasku saat itu karena dia tahu aku orang kaya," ucap Rama dengan persepsinya sendiri.

"Dia sudah menikah lagi dengan pria bule itu. Apa yang kamu harapkan dari dia? Kalau kamu mau, rebut saja cucuku itu darinya. Dia bisa punya anak lagi dengan pria itu. Dari pada si kembar menjadi terlantar gara-gara dia asyik dengan suami barunya," ucap nyonya Tini penuh emosi.

Mendengar kata telantar yang dilontarkan ibunya barusan, membuat Rama akhirnya mempunyai ide gila.

"Aku sudah menemukan cara untuk mendapatkan lagi anak kandungku. Bagaimana kalau aku menuntut hak perwalian si kembar karena Alea telah mengeksploitasi anak dibawah umur demi mendobrak popularitasnya. Ideku sangat hebat kali ini, bukan?!" ucap Rama menyeringai licik.

"Kalau kamu tidak ingin mengambil si kembar dari Alea, mama sendiri yang akan menjemput cucu mama di Amerika sana. Kalau dia masih keras kepala tidak mau memberikan si kembar pada mama maka, mama akan menghubungi kementrian luar negeri untuk memecat Alea. Dengan begitu ia tidak bisa menghidupi si kembar lagi dengan gajinya itu," ucap nyonya Tini dengan tidak tahu diri.

"Sudahlah mama...! Aku harap mulai sekarang mama harus berhemat dan jangan sibuk dengan ibu-ibu sosialita yang selalu sibuk pamer barang branded yang mereka miliki," ucap Rama yang begitu takut memberitahukan ibunya tentang kondisi perusahaannya saat ini.

Rama masuk ke kamarnya meninggalkan ibunya yang saat ini sedang pamer cucunya di Twitter miliknya dengan tulisan, Penderitaan seorang nenek yang tidak bisa bertemu dengan sang cucu karena keegoisan mantan menantu," tulis nyonya Tini dalam cuitan Twitter miliknya.

Dalam beberapa menit semua teman-teman sosialitanya sibuk membalas cuitannya. Apa lagi mereka sudah mengenal siapa Azira.

"Yang benar jeng Tini? kalau Azira itu cucu kamu? Wah ternyata cucu kamu baik-baik saja dan tidak cacat dan sekarang menjadi komposer cilik terkenal lagi," balas nyonya Veni.

"Bukannya kamu bilang anaknya Alea itu adalah hasil perselingkuhan dengan pria lain? bagaimana mungkin kamu bisa mengakui mereka itu adalah cucu kamu, jeng Tini? Apakah anak hasil perselingkuhan bisa diakui cucu juga oleh kamu?" sarkas temannya yang memang tidak suka dengan nyonya Tini.

"Sial...! Kenapa mereka malah menyerang balik gue kayak gini? Kalau ketahuan Alea, aku pasti tidak bisa merebut si kembar dari si jala*Ng itu," umpat nyonya Tini yang lupa dengan ucapannya sendiri pada teman-temannya beberapa tahun yang lalu.

...----------------...

Tiga bulan kemudian sejak pernikahan Mark dan Alea, Tuan Mark memboyong keluarganya ke mansion yang sudah selesai pembangunannya dan sekarang terlihat sangat mewah.

Yang membuat Alea sangat kaget saat datang ke mansion itu, dirinya tidak menemukan perabotan rumah tangga di dalamnya. Dan semuanya masih kosong sama sekali.

"Mark...! Kenapa masih kosong di dalam sini? Mana perabotan rumah tangganya?" tanya Alea bingung dengan sikap suaminya.

"Aku tidak tahu selera Nyonya rumah ini. Makanya aku sengaja tidak mau membelinya dulu karena nyonya rumah yang harus memesannya sendiri," ucap Mark membuat Alea terharu karena ia merasa sangat tersanjung dengan perhatian suami keduanya ini.

"Berarti aku bisa memilih desain kamar sendiri ya, Daddy?" tanya Abrar.

"Iya sayang...!" jawab Mark.

"Aku juga ya, daddy! Aku mau kamarku dihias seperti istana putri raja," ucap Azira.

"Terserah kalian maunya di desain seperti apa, sayang. Kamu juga boleh memilih piano kesukaanmu," ucap Mark sambil mencolek hidung mancung Azira.

"Wehhh...! Daddy Mark memang paling hebat. Ayo Daddy! Kita ke pusat perbelanjaan!" ajak Azira dan Mark mengangguk.

Alea merasa hidupnya sangat berwarna saat ini karena ia mendapatkan suami penyayang. Kini hanya tunggu kehadiran anak bunglon yang sedang diharapkan oleh Mark agar Alea cepat hamil.

Dalam beberapa menit mereka sudah berada di toko perabotan kebutuhan rumah tangga yang lengkap dengan peralatan musik.

Alea dan bibi Sari sibuk memilih apa saja yang mereka butuhkan untuk mengisi rumah baru. Sementara Mark menemani si kembar yang ingin memilih tempat tidur sendiri dan jenis piano untuk Azira.

Bahkan bukan hanya itu saja yang dilakukan oleh Mark. Mark juga memberikan perhatian yang lebih pada si kembar yaitu dengan menyekolahkan Azira les vokal dan Abrar mendalami ilmu bela diri dan mengusai jenis persenjataan. Kalau soal IT, Abrar sudah memiliki bakat alami tanpa harus belajar.

Kini Abrar sedang membuat desain ponselnya sendiri dengan membuat aplikasi baru yang bisa menangkap suara dari radius beberapa ratus meter karena belajar dari ketajaman pendengaran Azira tanpa harus memasang penyadap pada orang itu.

Bukan hanya itu saja, ia juga menciptakan kursi roda yang memiliki multi fungsi untuk menolong para penderita cacat dan penderita stroke agar tidak tergantung pada orang lain. Dan semua ide cemerlang anak kembarnya itu didukung penuh oleh Mark.

Dalam beberapa jam kemudian, mereka sudah kembali ke mansion dengan barang-barang perabotan yang sudah terpasang sesuai arahan nyonya rumah yaitu Alea.

Ibu si kembar ini sangat puas dengan barang-barang pilihannya dan desain interior di dalam mansion itu yang merupakan hasil rancangannya sendiri dan dibantu oleh suaminya.

Mark memeluk tubuh istrinya yang terlihat berkeringat dengan rambut sudah acak-acakan. Justru Mark melihat itu suatu bentuk lain dari keseksian istrinya yang belum pernah ia temui karena selama ini Alea selalu tampil perfek di depannya.

"Sayang. Aku keringatan dan bau asam," ucap Alea yang tidak nyaman dipeluk oleh suaminya.

"Justru kamu tampil sangat cantik saat ini, sayang. Dan tubuhmu terlihat lebih seksi. Dan itu sangat membuat aku tergoda!" puji Mark yang sudah menggendong paksa tubuh Alea masuk di dalam kamar mereka yang sudah terpasang tempat tidur baru di lengkapi perabotan lainnya.