Zareena, wanita cantik nan sempurna menikah dengan pria yang sangat dicintainya hingga pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Elvano. Lima tahun pernikahannya terasa begitu sangat indah, hingga kenyataan menghantam relung hatinya. Suaminya berselingkuh dengan adik angkatnya, bahkan keluarganya begitu memihak pengkhianat.
Di khianati dan disingkirkan, Zareena tiada dalam kesedihannya. Namun kepergiannya bukan akhir dari segalanya. Dalam gelapnya alam baka, Zareena bersumpah.
“Jika diberikan kesempatan kedua, aku akan memilih mengubah takdirku, melindungi putraku dari pengkhianat”.
Dan ketika ia membuka mata, ia kembali bukan sebagai Zareena, tapi sebagai ancaman yang tak mereka duga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Belinda
Diperusahaan, Andra mengusap wajahnya kasar. Tumpukan kertas membuat kepalanya terasa sangat sakit. Laporan dari Bibi Ija justru semakin membuat Andra menggelengkan kepalanya yang semakin berdenyut.
Ponselnya beberapa kali berdering, tapi Andra tak menghiraukannya. Terpaksa Andra menonaktifkan ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Sementara itu, Belinda terlihat sangat kesal dengan Andra yang mengabaikan panggilan darinya. Mereka baru saja tiba di rumah tapi Belinda putrinya itu sudah bersiap lagi membuat Zahra penasaran.
“Kamu mau kemana, sayang ?” tanya Zahra lembur.
“Ma, aku harus bertemu dengan Bang Andra. Cuma dia yang bisa mengatur Kak Zaree. Bagaimanapun juga aku harus tinggal bersama Kak Zaree !!” sungut Belinda yang masih tak terima karena Zareena mengusir dirinya.
“Kamu benar, hanya Andra yang bisa mengatur Zaree. Kamu harus bertemu dengan Andra, katakan padanya jika Zaree mengusirmu !”.
Belinda mengangguk senang. Dia memeluk ibu angkatnya, lalu pergi ke perusahaan milik Andra. Melihat raut wajah putrinya, Zahra tersenyum senang.
“ Semoga, Andra bisa membantumu masuk kembali ke rumah itu. Bagaimanapun juga, kamulah satu-satunya ratu keluarga Roberto..”
Di sisi lain, Zareena sedang berdiam diri dikamar setelah berdebat dengan kedua orang tuanya Zareena tidak keluar kamar. Bahkan saat putranya pulang pun Zareena tak menyambutnya.
Dipikirannya adalah, apa yang harus dia lakukan sekarang. Menyerah atau mempertahankan rumah tangganya. Dia tidak tahu apakah Andra mencintai Zareena atau hanya Zareena sendiri yang mencintai Andra.
“Hufttttt…. Seharusnya Zareena mengakhiri rumah tangganya bukan ? Tapi kenapa pilihannya jadi dua ? Aku harus jadi Zareena versi novel atau Zareena versi diriku ?”
“Ahhh ayolaaaa Rere… berpikir !! Berpikir dengan cerdas !!!”
Tanpa Zareena sadari jika sosok gembul menggemaskan menatapnya dengan mata membulat sempurna.
“Mommy kenapa ? Apa kepala mommy telcengat lagi ??” ujarnya kebingungan.
Elvano, bocah menggemaskan itu berjalan pelan mendekati Zareena yang belum menyadari keberadaan Elvano. Bocah menggemaskan itu menangkap perkataan aneh mommy nya.
Hingga saat Zareena membalikkan tubuhnya, alangkah terkejutnya Zareena melihat keberadaan Elvano dengan mulut yang disumpal dot susu.
“El ?!” Zareena memegang dadanya yang akan keluar itu.
“Kaget mommy ?” tanya Elvano polos. Kemudian kembali menyumpalkan mulutnya dengan dot susu. Zareena mengelus dadanya.
“El, sudah lama disini ?” Elvano menggelengkan kepalanya. Melihat jam sudah pukul setengah 12 siang, Zareena membawa Elvano ke kasur untuk tidur siang.
Keduanya merebahkan diri di kasur. Elvano langsung mencari kenyamanan dalam pelukan mommy nya. Tak butuh waktu lama keduanya tertidur dengan Zareena yang memeluk Elvano.
Di sisi lain, Belinda sudah tiba di kantor milik abang iparnya. Dia melangkah angkuh, semua karyawan sudah mengetahui siapa Belinda sehingga tak ada yang menghentikan langkahnya.
Desas desus tentang dirinya dengan Andra tak membuat Belinda mundur, dia merasa suatu saat nanti dia akan memberikan hukuman kepada karyawan yang mengomentari dirinya. Setelah dia menggantikan posisi, Zareena.
Setibanya di depan ruangan Andra bertepatan dengan asisten Reka yang membuka pintu hendak keluar. Melihat kedatangan Belinda, alis asisten Reka berkerut heran.
“Kenapa nona Linda datang ke kantor ?” tanya Asisten Reka heran.
“Nggak ada urusannya sama kamu ! Minggir !” ketus Belinda.
“Tapi maaf nona, tuan Andra tidak bisa diganggu !” ucap Asisten Reka tak kalah ketus.
Bukan Belinda namanya, jika tidak memaksa masuk. Asisten Reka sangat jengkel dengan kedatangan adik ipar tuannya yang memaksa masuk.
“Abang….”
“Tuannn…”
Andra yang tengah lusung, mengangkat kepalanya. Dia melihat Belinda dengan wajah kesal begitu juga dengan asistennya. Belinda berjalan mendekati Andra dan bergelayut manja.
“Abang, asisten kamu ini sangat tidak sopan. Pecat dia bang, Linda nggak suka, dia bekerja di sini !” ucap Belinda meminta Andra untuk memecat Asisten Reka.
Andra menjauhkan tubuhnya dari Belinda. Dia sedikit tidak nyaman dengan perlakuan Belinda padanya. Lalu memberi kode kepada asistennya untuk keluar membuat Belinda tersenyum puas.
Setelah kepergian Asisten Reka, Belinda langsung mengutarakan keinginannya. Mendengar itu, Andra terkejut namun dengan cepat menutupi rasa terkejutnya.
“Ayolah bang, biarkan Linda tinggal bersama kalian… “ ucapnya memohon.
“Maaf, Linda. Jika Zaree tidak mengizinkannya, abang juga tidak bisa membuat keputusan sendiri !” seru Andra membuat Belinda kesal.
“Kenapa sih bang ! Linda mau tinggal bersama abang, kenapa tidak boleh !!!” sentak Belinda marah.
“ Abang sudah menikah, abang tidak mau ada hal yang mengganggu di kediaman abang “.
Mendengar ucapan Andra, Belinda semakin marah bahkan dia menatap tajam Andra.
“ Harusnya aku yang menikah dengan abang, kenapa abang menikah dengan Kak Zaree !! Jelas-jelas abang milik Linda !!”.
Andra menghela nafasnya kasar. Sudah cukup baginya melihat tingkah kekanakan Belinda. Dari awal dia menikahi Zaree bukan karena keinginan Opanya, tapi karena Zaree adalah cinta pertamanya. Dia dan Zaree adalah teman masa kecil. Saat opanya akan menjodohkannya dengan Zaree, betapa bahagianya Andra saat itu.
Namun kedatangan Belinda yang dibawa Zaree saat itu perlahan membuat keluarga istrinya pecah belah. Andra menyadari hal itu, tapi dia ingin melihat sampai dimana Belinda menghancurkan keluarga istrinya.
“Pulanglah ke rumah orang tua angkatmu, Linda. Jangan ganggu aku maupun Zaree. Abang sibuk, pintu keluar ada di sebelah sana !” putus Andra yang lelah menghadapi keinginan Belinda yang membuatnya risih.
Merasa dirinya di usir, Belinda menghentakan kedua kakinya dengan keras. Lalu pergi keluar ruangan Andra. Pintu tertutup keras membuat Andra mengusap dadanya.
Semua karyawan disana menatap ke arah Belinda yang pergi dengan raut wajah marah. Salah satu karyawan mengambil gambar Belinda lalu mengirimkannya kepada seseorang.
Sementara Andra memijat kepalanya yang terasa berdenyut. Asisten Reka sudah kembali ke ruangan Andra karena pria itu menghubunginya.
“Reka, katakan pada semua staff untuk tidak memperbolehkan Belinda datang kembali ke perusahaan ini. Jika dia memaksa, usir dan panggil polisi. Aku sudah lelah menghadapi sikapnya, seolah kedatangannya ke perusahaan ini, aku seperti sedang berselingkuh dengannya..” titah Andra.
Tentu saja Asisten Reka mendukung keputusan tuannya. Dia juga kesal melihat penampakan Belinda yang semena-menanya setiap kali datang ke perusahaan itu.
“Aku tak ingin istriku, salah paham…” Asisten Reka mengerti, dia langsung melaksanakan tugasnya.
*
*
*
*
Sore harinya, Zareena dan Elvano duduk di taman belakang. Disana Elvano bermain dengan salah satu kelincinya yang gembul. Melihat suara tawa putranya membuat Zareena tersenyum. Namun senyumnya lenyap, saat mengingat betapa sedihnya pemilik tubuh saat mengetahui suaminya berselingkuh dengan adik angkatnya.
“Suatu saat, entah siapa yang akan kalah. Apakah tawa bahagiamu akan sesempurna ini, nak ? Mommy takut jika waktu itu tiba, kamu akan tumbuh menjadi anak broken home..”.
Tangan Zareena mengelus perutnya yang mulai terlihat. Wajahnya terlihat sedih namun senyum yang terpatri di bibir seksinya terlihat sangat manis. “ Sebelum kamu lahir, mommy dan Abang El akan tetap menjagamu. Semoga ada keajaiban untuk keluarga kecil kita. Doakan mommy agar bisa menyelamatkan keluarga kita dari bibi durhaka kalian ya…”
“Mommy, bibi dulhaka itu pasti ke pelusahaan daddy !” ucap Elvano tiba-tiba.
“Oh, ya ?! “ Zareena terkejut. Elvano mengangguk kuat. “ Bibi suka nyali pelhatian, daddy. Mommy halus menjaga daddy dali bibi..” kata Elvano mantap.
“Caranya ?” tanya Zareena polos seolah putranya itu memberikan satu misi kepada dirinya.
“Seling-seling main ke kantol daddy, bibi Linda pasti seling kesana untuk nyali pelhatian. Mommy halus datang ke kantol daddy bukan nyali pelhatian tapi mommy halus pelhatian sama daddy..”
Mendengar ucapan putranya, Zareena baru menyadari satu hal. “ Baiklah besok, kita ke kantor daddy. Jangan sampai bibi durhakamu itu, membuat daddy kepincut..”
Elvano mengangguk patuh. Sudah lama tidak bermain ke kantor daddynya. “ Kita basmi hama yang mengganggu daddy !”
“Cetuju mommy…!”
