Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Pengakuan itu mengejutkan Bella. Max mencintai nya? Kini jantung Bella yang berdebar dengan cepat. perasaan merona hinggap di hati Bella secara tiba-tiba.
"Sayang, aku mencintaimu." Sekali lagi Max mengakui perasaan nya. "Aku tahu aku banyak salah kepada mu, tolong maafkan aku Beby, aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri. Tolong jangan pergi dari hidup ku. Itu rasanya kamu seperti membunuh ku"
"Daddy jangan seperti ini" Bella ragu. Hatinya memang sangat murni, baik dan polos. Sebanyak apapun kesalahan orang lain padanya pasti ia akan selalu memaafkan nya.
"Katakan seperti apa persyaratan yang harus ku penuhi agar kamu mau bersama ku Beby" Sebenarnya jika Bella pun tak mau bersama nya ia sudah pasti akan membawa wanita nya pulang bagaimana pun caranya.
Ia tak peduli dengan cinta sepihak, yang pasti jika sudah menjadi milik nya maka selamanya akan selalu menjadi miliknya.
"Jangan memaksa teh Bella" Sahut Rayden dengan ketus.
Sial!! bocah ini dari tadi selalu menyahut. Max bukan orang sabar. Rayden ini mengapa memancing kesabaran nya?
Max menatap tajam Rayden dengan pandangan membunuh nya. Rayden yang di Tatap merasa ketakutan sebenarnya, walaupun begitu ia tetap beranikan menatap balik Max.
"Mama!" Panggil Arsen, ia terkejut melihat Mamak nya menangis. Langsung saja Arsen menghapus air mata Mamak nya.
"Apa Daddy menyakiti Mama? mamak tak boleh menangis." tanya Arsen dengan lembut. Kemiripan Arsen dan Max yang tak rela kalau Bella menangis.
"Tidak sayang, Mama tidak menangis karena Daddy. Mama senang akhirnya Arsen bisa ketemu dengan Daddy Arsen sendiri" Bella tersenyum hangat menatap putranya, tapi wajah nya terlihat banyak kesedihan.
"Jangan menangis ma, Arsen sayang mama" Arsen langsung memeluk Bella.
Rayden dan Max langsung memalingkan muka, Arsen yang anak kecil saja tahu tentang perasaan.
"Mama juga sayang Arsen, Arsen adalah hidup mama nak" jawab Bella dengan membalas pelukan Arsen.
"Bella, kamu harus ikut dengan ku. Apalagi ada Arsen" Max kembali menghasut Bella dengan membawa nama Arsen. "Ini demi Arsen, anak kita harus mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya secara utuh. Aku bisa lama-lama berada disini Bella" sambung Max.
"Keputusan ada di Arsen Dad" jawab Bella yang bingung.
"Arsen mau kan bersama Daddy?" Tanya Max kepada putranya dengan mengelus kepalanya.
Arsen mengangguk" Mau dad, tapi bagaimana dengan Mama" Arsen menatap Bella lalu kemudian sang Daddy.
"Mama pasti akan ikut kalau Arsen juga ikut" Arsen langsung menganggukan kepalanya. Bella menghela nafasnya. Sebenarnya ada rasa tak rela kalau ia kembali dengan Max. Bella takut dengan kedua orang tua Max. Sangat banyak pertanyaan di dalam benak Bella yang tak bisa ia suara kan apalagi mengenai Arsen yang tiba-tiba hadir diantara keduanya.
"Bang Ray juga ikut kan ma" tanya Arsen dengan polos. Arsen menyayangi Rayden. Ia sudah menganggap Rayden seperti abang nya sendiri.
Sedangkan Rayden malah terdiam dengan keputusan yang begitu sangat cepat di ambil oleh Bella. Ada rasa tak rela kalau Bella harus pergi meninggalkan nya.
"Abang Rayden gak bisa ikut dengan kita Arsen, Abang Rayden harus sekolah dulu" Jawab Bella memberikan pengertian kepada putranya.
Arsen menatap Rayden sedih, ia tak bisa lagi bersama dengan seorang pahlawan nya dan juga teman bermainnya. Banyak hal padahal yang harus Arsen lakukan kepada Rayden terutama mau membalas budi dengan semua kebaikan Rayden selama ini kepada nya.
"Tidak apa-apa sayang, Arsen bisa bertemu dengan Abang Rayden nanti, kalau Abang Rayden sudah libur sekolah ia bisa datang ke rumah, Paman Michael akan menjemput nya." Jelas Max dengan tersenyum. Ia mengerti kalau Rayden sangat berpengaruh dalam kehidupan Arsen. Tapi tak suka juga jika berdekatan dengan Bella, apalagi harus memegang Bella.
Arsen mengangguk setuju lalu Arsen menghampiri Rayden dengan memeluk nya langsung.
"Arsen sayang Abang Rayden" ucap Arsen, bahkan ia menyembunyikan wajah nya di dada Rayden. " Abang juga sayang Arsen." Jawab Arsen dengan mengelus kepala Arsen.
Yah...Arsen masih kecil dan masih membutuhkan kasih sayang orang tua. Walaupun tak rela, Arsen harus mengerti bahwa Arsen butuh sosok seorang Daddy dalam hidup nya.
"Arsen datang yah sesekali jenguk Abang disini. Abang pasti akan merindukan Arsen" Pria ini hampir menangis, sedih rasanya kalau Arsen harus pergi meninggalkan nya.
"Ray mau ikut saja dengan kami" Tawar Bella yang tak tega juga melihat Arsen dan Rayden harus berpisah.
"Ayah nya Arsen bisa mengadopsi kamu"
"Apa?" jelas Max terkejut. Apa maksud dari pengadopsi.
"Rayden gak bisa ninggalin Bapak nurdin sama Emak Rani Teh." Mana mungkin ia berani meninggalkan orang tua nya yang sudah sangat baik selama ini kepada nya. Walaupun dirinya hanya anak angkat, tapi Nurdin dan Rani memperlakukan nya dengan baik.
"Kenapa kamu bilang seperti itu sayang?" Tanya Max heran.
"Bella gak tega lihat Arsen dan Rayden berpisah Dad. Bella tahu bagaimana sakitnya kalau sudah rindu. Kita bisa mengadopsi Rayden sebagai anak kita. Rayden itu bukan anak kandung dari pak Nurdin sama Bu Rani Dad" jelas Bella.
Max hanya mengangguk anggukkan kepalanya tanda mengerti. Ia pun tak masalah dengan itu. Kalau itu selama permintaan wanita nya maka ia akan kabulkan.
"Aku akan melakukan apapun untuk mu sayang" Jawab Max tersenyum. Arsen langsung bersorak dengan gembira kalau Rayden ikut dengan mereka.
. pi anak aku bro2 . 12th . jgan kan di akui di Litik ajh enggak padahal wajah nya 11 12. mirip
thor