NovelToon NovelToon
Kembali Hidup Untuknya

Kembali Hidup Untuknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Rebirth For Love / Chicklit
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ariana Lyra Aurelia tidak pernah menyangka cinta tulusnya dibalas dengan pengkhianatan kejam dari sang kekasih yang tega menghabisi nyawanya.

Di ujung napas yang masih bisa Ia pertahankan, Kael Ethan Thomson, pria yang dijodohkan oleh ayahnya datang. Memeluk tubuh Ariana dengan air mata membasahi pipi pria itu. Pria yang selama ia abaikan karena perjodohan justru menjadi pria yang sangat tulus mencintainya dan selalu ada untuknya, bahkan ada disaat terakhirnya.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua, aku akan mencintaimu setulus hatiku..."

Apa yang akan Ariana lakukan ketika kehidupan kedua benar-benar diberikan untuknya?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24.

"Ada apa kemari?"

Kedatangan Ariana ke sisi lapangan menarik banyak perhatian dari pemain lain termasuk dari tim Kael yang tengah melakukan pemanasan. Beberapa dari teman kampus pun tak luput memperhatikan Ariana sembari bersorak melihat kedekatan keduanya, terutama saat mereka melihat Kael segera menghampiri Ariana saat gadis itu mendekat.

"Aku... Ingin memberikan ini padamu." ucap Ariana sembari menyodorkan kotak kecil yang sudah ia bawa sejak awal.

"Untukku?" tanya Kael memastikan.

"Uhmm..." Ariana mengangguk.

Kael tersenyum, menerima kotak itu yang segera ia buka dan mengeluarkan isinya.

Selama beberapa saat, Kael tertegun saat wristband biru dongker sudah berpindah ke tangannya, terutama setelah menemukan ukiran namanya sendiri pada wristband itu. Detik berikutnya, ia meraih tangan Ariana untuk memeriksa kedua telapak tangan gadis itu dan melihat beberapa luka tusukan jarum yang masih membekas pada jemari Ariana.

"Kamu membuat ini sendiri?" tanya Kael.

Ada rasa tidak rela kala melihat jemari gadis pujaannya terluka, akan tetapi ia juga tidak bisa berbohong dengan rasa bahagia yang menyusup ke dalam hatinya.

"Aku membelinya," sanggah Ariana.

"Ukiran nama ini?" tanya Kael lagi.

"Apakah itu berlebihan?" sambut Ariana pelan, senyum di bibirnya perlahan memudar.

"Lila yang mengajariku, tapi sepertinya aku tidak bisa melakukannya dengan baik. Jika, kamu tidak menyukainya..."

"Aku menyukainya lebih dari apapun," potong Kael cepat.

Kael melepaskan wristband hitam yang sebelumnya terpasang di kedua pergelangan tangannya, lalu mengantinya dengan wristband yang diberikan Ariana.

"Ekhmm..."

"Diakah si manis yang selalu kamu pandangi fotonya di ponsel setiap saat?" goda salah satu teman Kael.

Beberapa teman Kael yang lain turut menimpali, bahkan bersiul riang untuk menggoda teman mereka, lalu tertawa sembari saling melempar senyum.

"Pantas saja kamu segera menerima ajakan kami saat kami menawarkan untuk ikut bertanding, ternyata ini alasannya,"

"Jangan dengarkan mereka," ucap Kael.

"Kamu bisa duduk di sini jika kamu mau," ujarnya sembari menunjuk kursi panjang tempat di mana pemain cadangan duduk.

"Tidak, terima kasih. Aku hanya akan mengganggu jika duduk di sana," sahut Ariana.

"Tenang saja," dia menjawab, lalu melangkah mendekati Ariana.

"Pemain cadangan kami yang bisa hadir hanya empat orang. Dan kursi itu masih menyisakan banyak ruang kosong jika itu untukmu,"

"Aku Harry. Namamu?" tanyanya sembari mengulurkan tangan.

"Ariana," ujar Kael cepat sembari menjabat tangan Harry.

"Kamu duduk di tribun saja. Aku khawatir kalau kamu terkna lemparan bola," imbuhnya beralih pada Ariana.

"Cih... Protektif sekali," cibir Harry.

"Tapi aku ingat kamu tidak memanggil dia dengan sebutan Ariana," imbuhnya.

"Lyra..."

Beberapa teman Kael serentak menyela menyuarakan satu kata yang sama, lalu tertawa, tidak bisa menahan diri untuk tidak menggoda teman mereka terutama saat melihat bagaimana Kael lebih memilih mendorong Ariana untuk kembali ke tribun.

Pertandingan pun dimulai...

Beberapa tim bertanding dengan lawan yang sudah ditentukan dan mendapatkan pemenang dari tiap pertandingan yang kemudian akan kembali bertanding untuk mendapatkan juara pertama. Sampai pertandingan yang Ariana nantikan akan segera dimulai yang mana Kael melawan Ryder.

Sebagian besar suporter tim Kael berasal dari universitas yang berbeda dengan Ariana, akan tetapi hal itu tidak membuat Ariana berhenti memberikan dukungannya. Bahkan gadis itu berpindah tempat duduk dan bergabung bersama mereka yang bukan dari universitasnya sendiri.

Pada awalnya, pertandingan berjalan dengan lancar, tim Kael memimpin banyak angka yang berhasil Kael dapatkan dari lemparan three poin. Tetapi, ketika permainan memasuki babak ketiga, sorakan dari Ariana perlahan berhenti.

Dalam penglihatan Ariana, ia melihat dengan jelas, berulang kali Ryder sengaja mendaratkan kakinya di atas kaki Kael saat merebut bola yang gagal masuk ke dalam ring dengan gerakan melompat. Tak sampai di sana, siku Ryder bahkan sempat menghantam lengan Kael yang berakibat pada penurunan permainan Kael seiring waktu yang terus berjalan.

'Jadi... Kau ingin bermain kasar, Rye? Baik... Akan kuikuti permainanmu dengan caraku!'

Ariana beranjak dari duduknya, turun dari barisan penonton menuju sisi lapangan di mana teman satu tim Kael berada.

"Minta jeda waktu sebentar pada wasit!" pinta Ariana.

Teman satu tim Kael saling pandang sejenak, terkejut dangan kedatangan Ariana, lalu menghela napas panjang, segera menangkap mengapa Ariana datang ke sisi lapangan untuk meminta jeda waktu.

"Yang dilakukan tim lawan bukan pelanggaran," ujar salah satu mereka.

"Aku tahu itu," sahut Ariana tidak sabar.

"Tapi, kita juga bisa membuat lawan melakukan pelanggaran dengan cara kita sendiri. Sekarang minta jeda waktu ke wasit! Kumohon," pinta Ariana.

"Ini masih pertengahan babak ke tiga, dan masih ada babak keempat. Jika permainan terus berjalan seperti ini, Kael hanya akan mendaptkan lebih banyak luka,"

Salah satu dari mereka tersenyum kecil, lalu berdiri seraya mendaratkan satu tangannya di bahu Ariana, meminta gadis itu untuk duduk.

"Percayalah, Ethan lebih cerdik dari yang kamu kira," ujarnya.

'FOUL!'

Tepat setelah pemuda itu menyelesaikan kalimatnya, suara teriakan dari wasit seketika menggema, membuat Ariana segera menoleh dan melihat Ryder mendapatkan foul pertama.

"Apa... Jadi... Kael..."

"Ethan sengaja," dia memotong kalimat yang akan Ariana ucapkan.

Ariana beralih pada teman Kael yang kini tengah menatapnya, tersenyum hangat sembari menggerakkan kepala meminta Ariana untuk kembai melihat ke arah lapangan.

"Dia sudah menduga jika lawan akan melakukan permainan seperti ini. Bermain dengan menyakiti lawan, itulah mengapa Ethan berpesan bahwa dia yang akan menghadapi Ryder," dia menjelaskan.

'FOUL!'

Lagi, suara teriakan wasit kembali menggema sembari mengangkat tangannya sebagai tanda Ryder kembali melakukan pelanggaran, namun menumbuhkan senyum tipis di bibir Kael tanpa ada yang menyadarinya.

Permainan kembali dilanjutkan. Pelanggaran Ryder kembali terulang sampai empat kali pelanggaran.

"Bukankah jika pelanggaran kembali terjadi, itu artinya dia keluar dari permainan dan babak selanjutnya tidak akan bisa bermain lagi?" tanya Ariana.

"Aku tak menyangka kamu mengerti tentang basket," pujinya.

"Aku hanya mengetahui beberapa aturan dasar," sanggah Ariana.

"Kurasa bukan hanya aturan dasar saja yang kamu ketahui," dia menjawab.

"Dengan kamu turun ke lapangan setelah apa yang kamu lihat, itu sudah menunjukkan bahwa kamu tahu tentang basket,"

'Tentu saja aku tahu. Aku sampai begadang membaca buku dan menonton beberapa video tentang basket hanya karena ingin Rye kalah dipertandingan ini,' batin Ariana.

'Tettt..!'

Suara buzzer (bel) sebagai tanda pertandingan pada kuarter tiga berakhir terdengar tepat setelah Kael memasukkan bola ke dalam ring, menambah poin mereka di detik terakhir sebelum waktu habis yang membuat sorakan penonton menggema memenuhi gedung olehraga.

Ariana segera berdiri saat melihat Kael berjalan ke sisi lapangan untuk istirahat sebelum babak keempat dimulai, mengerutkan kening ketika melihat Ariana sudah berdiri di samping teman-temannya.

Namun, sebelum Kael memiliki kesempatan untuk bertanya mengapa Ariana ada di sana, Ryder melangkah maju lebih cepat mendahului Kael untuk meraih tangan Ariana sekaligus menarik tangan gadis itu untuk menjauh dari tim Kael.

. . . . .

. . . .

To be continued...

NOTE :

- Foul

Adalah pelanggaran yang dilakukan pemain terhadap pemain lawan.

1
Zenun
mau apa kau?
Zenun
coba dah digali-gali lagi
👑Queen of tears👑
sorry terhenti di tengah jalan tadi 🤣🤣
tetiba lampu mati dari pagi dan baru nyala sore😫🤧🤣
👑Queen of tears👑
serasi kali Rye dan seinun /Slight//Facepalm/
ngiriiiiii terossss kerjaannya 🤣🤣
👑Queen of tears👑
the real kekasih
uhukkk uhukk /Awkward//Awkward/
👑Queen of tears👑
malah kael yang nongol 😭🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
kau tertipu seinun /CoolGuy//Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ryder mungkin
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
menunggu dicipok kamu dong kael🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ada, dicipok🤭🤭🤭🤭🤣
👑Queen of tears👑
yupz pembual berat 🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
dulu di awal cerita Rye/Grin//Joyful//Facepalm/
👑Queen of tears👑
ughhh kekasihku gak tuhh /Awkward//Awkward/
👑Queen of tears👑
wkwkwk itu cmn alasan seinun/Joyful//Facepalm/ kmu dikibulin biawak rawa /Joyful//Joyful//Facepalm/
👑Queen of tears👑
dihh ngpain Rye, ngapain coba sentuh²😒😒
👑Queen of tears👑
e nya ngumpet di mana ini 🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
gerak cepat sebelum terlambat ya kael🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
iya dia si manis jembatan ancol🙃
ehhhh
🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
👑Queen of tears👑
astaga para netizen memang maha benar dgn segala argumennya 😒🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan itu dulu, lain cerita dengan sekarang,,, ini alurnya sudah direvisi Rey, jadi please! karungin sedikit rasa percaya dirimu /Sweat//Tongue//Joyful//Joyful//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!