MENIKAH DENGAN SANG DADDY
"Maaf Tuan, apakah hari ini kita jadi berangkat ke Italia?" tanya sang asisten yang bernama Michael Jhaseon yang kerap di panggil dengan nama Michael.
Max menghela nafasnya lalu kemudian mengganggukkan kepalanya dengan dingin. Sudah hampir tiga tahun Max tidak pulang ke negara nya lantaran ada sesuatu disana yang sudah mengusik dirinya.
"Bagaimana dengan Ara?" tanya Max tapi masih fokus ke berkasnya.
"Nona Bella baik tuan dan tiga hari lagi Nona bella akan segera lulus sekolah" Jawab Michael dengan sopan tapi tidak dengan wajah datar nya.
"Hmmmm persiapkan kepulangan kita nanti malam"
"Baik Tuan" Michael segera meninggalkan ruangan sang Bos.
Di tempat lain tepatnya di negara maju yaitu negara Italia yang mana seorang gadis belia dengan drees warna pink serta ada ikat rambut pita, membuat Bella begitu cantik bagai peri dalam kayangan yang sedang memandangi bunga-bunga yang ia rawat selama tiga tahun ini.
Wajah yang teduh dan senyum yang begitu manis hingga matanya pun ikut melengkung seperti bulan sabit.
"Nona Bella" Sapa kepala pelayan yang bernama Dario yang sudah berumur sekitar 40 tahunan memanggil sang Nona.
"Pak Dario, ada apa?" Jawab Bella dengan suaranya yang khas dan lembut.
"Silahkan masuk Nona, waktunya anda makan siang" Dario mengingatkan sang Nona untuk makan siang, apalagi sudah terlewat hampir 1 jam lebih.
Bella mengangguk kan kepalanya dan segera mengikuti dario dari belakang.
Tiba di ruang makan Bella menatap makanan yang tersaji di atas meja makan dengan hampa. Sungguh Bella begitu merindukan sang Daddy yang sudah dirinya tidak temui setelah dirinya lulus menengah bawah.
"Pak Dario, apa ada kabar dari Daddy? Bella rindu dengan Daddy." wajah gadis itu langsung murung jika menyangkut sang Daddy. Apalagi mengingat dirinya akan lulus sekolah tiga hari, dirinya sangat ingin sang Daddy ada di sampingnya saat dimana hari kelulusan itu tiba. Bahkan dirinya tidak pernah berbicara atau berkomunikasi dengan sang Daddy membuat rindu itu semakin membuncah rasanya.
"Nona bella, anda jangan Khawatir besok Tuan Max akan segera tiba" jawab Dario membuat Mata cerah bella langsung berbinar mendengar nya. Sungguh hati Bella rasanya berbunga-bunga mendengar kabar itu.
Kasihan juga melihat Nona nya yang melanda rindu dengan sang Tuan, sedangkan sang Tuan sibuk negara sebelah dengan segudang pekerjaan yang begitu banyak.
Mungkin Bella merasa bosan berada di mansion ini apalagi Bella tidak memegang handphone dan juga tidak ada seorang teman. Bella hanya menghabiskan waktunya dengan membaca di sebuah ruang baca, terkadang juga ikut memasak atau merawat taman nya.
"Apakah itu benar Pak Dario?"Tanya bella sekali lagi memastikan ucapan dari sang kepala pelayan itu.
"Tentu Nona, anda bisa memegang perkataan saya" Jawab Dario dengan tersenyum melihat wajah sang Nona yang berserih-seri.
Bella tidak menjawab lagi dan dirinya segera makan dengan lawab, apalagi setelah mendengar kabar kepulangan sang Daddy.
Setelah makan Bella langsung menuju kamar nya untuk segera menunaikan sholat nya dan tidak sabar menunggu esok hari nya.
Semua para pelayan yang melihat kebahagiaan sang Nona ikut merasakan senang juga. Apalagi sang Nona sangat baik dan ramah dengan tingkah polos nya.
Kini Max memasuki mansion nya tepat jam 2 dini hari dengan para pelayan yang sudah berbaris menyambut kedatangan nya. Terkecuali dengan sang gadis cantik yang tidak ikut lantaran sedang tidur dan tentunya tidak boleh mengusik tidur gadis itu.
Perjalanan yang begitu melelahkan. Max segera masuk ke kamarnya hingga tepat di depan pintu Bella sang anak angkat Max tiba-tiba in menghentikan langkah kakinya dengan beberapa detik, setelah itu Max kembali melangkah kan kakinya menuju kamar nya.
Max memasuki kamar nya yang sudah lama dirinya tidak tempati selama tiga tahun ini. Max yang sudah melakukan perjalanan jauh merasa tubuhnya begitu lengket dan dirinya segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Setelah mandi Max melihat melirik ke jam dinding melihat sudah menunjukkan hampir pukul tiga. Max tahun Bella akan segera turun mengambil air minum. Tiba-tiba saja Max ingin melihat putri angkat itu, tanpa aba-aba Max langsung turun dengan menggunakan bathroom tanpa ada dalaman.
Max menuruni anak tangga hingga dimana dirinya telah sampai ke dapur dan langsung tertekun melihat seorang wanita membelakangi dengan rambut yang begitu panjang bergelombang sebatas pinggang dengan pakaian tidur berwarna putih dengan gambar kelinci yang begitu lucu.
Max semakin mendekat hingga dimana Max sudah dekat hingga Max langsung mencium aroma wangi Bella yang membuat nya merasakan getaran yang sudah dirinya tahu selama ini.
Brukkkkk....
"Akkhhh...." ringis Bella merasakan jidat nya sakit karena menabrak sesuatu bahkan minuman nya langsung tumpah.
Max seperti biasa tatapan nya langsung menjadi datar.
Bella melihat dan mata nya langsung berkaca-kaca karena telah melihat seseorang yang begitu dirinya rindukan.
"Daddy...." lirih Bella.
Bukkkk....
Bella langsung memeluk Max dengan erat, tangis nya langsung tumpah begitu saja.
"Bella rindu dengan Daddy, apa Daddy sudah memaafkan Bella?" tangis gadis itu begitu pilu terdengar.
Bella pikir dengan kepergian Daddy nya adalah karena dirinya begitu nakal. Karena dulu seingat Bella jika dirinya nakal maka sang Daddy akan marah lalu menghukum nya dan setelah itu Daddy tidak akan pulang berminggu-minggu lama nya.
"Maafkan Bella Daddy, Bella sungguh minta maaf" ucap gadis itu dengan pilu nya.
Sedangkan Max malah tertegun melihat putri angkat nya telah beranjak dewasa. Apalagi melihat rambut Bella yang begitu harum di indra penciumannya.
"Hmm...." jawab Max.
Bella langsung mendongak melihat wajah sang Daddy apalagi tinggi nya hanya sebatas dada bidang Max.
"Ohhhh shittt..." umpat Max melihat sesuatu belahan putih yang begitu indah. Pantas saja rasanya begitu kenyal ternyata sudah besar.
"Kenapa kamu memakai pakaian seperti ke dapur hmmm?" tanya Max. Biasa nya Bella memang kalau turun selalu mekakai pakaian tidur yang tertutup hanya terkadang saja dirinya memakai pakaian tidur dengan tali satu yang memperlihatkan dada nya, Max pun melihat itu dari CCTV, tapi tidak menyangka saja Kalau langsung Bella sangat menggoda iman.
Apalagi bentuk tubuh Bella termasuk berisi di bagian tertentu.
"Mmm..itu Dad, Bella malas" cicit Bella merasakan takut kalau dirinya membuat kesalahan lagu dab berakhir sang Daddy pergi lagi, padahal dirinya masih rindu dengan sang Daddy.
Mata Max tidak pernah ter-alihkan dari bongkahan dada Bella, tapi karena Bella yang pendek, Max seperti melihat wajah Cantik Bella.
"Cukup ini yang terakhir kali nya aku melihat kamu turun dengan pakaian seperti ini" Ucap Max dengan dingin namun tegas tidak mau terbantah. Karena hanya dirinya yang boleh melihat Bella berpakaian seperti ini.
"Maaf Daddy"
"Pergi ke kamar mu dan segera tidur" titah Max.
Bella mengangguk kan kepalanya dengan menunduk dan segera pergi meninggalkan sang Daddy.
"Ahkkkk sial" umpat Max setelah kepergian Bella.
Max menatap ke bawah dan melihat sesuatu telah menjelang tinggi tapi bukan tiang bendera.
Ckckck" Dasar murahan" dengus Max. Melihat bongkahan indah itu dari anak angkat nya ternyata sesuatu di antara pangkal paha nya langsung bereaksi.
Max berjalan tertatih-tatih ke kamar nya karena si si kecil sedang bangun gara-gara Bella. Yang tadi pun pas sekali Bella tidak memakai pakaian lengkap membuat Max kembali mengeram kecil mengingat belahan dada indah itu. Max juga merasa wangi Bella masih melekat di hidung nya.
Max terpaksa mandi yang ke dua kali nya untuk menuntaskan sesuatu.
"Ahkkk Ara sayang....ternyata kamu sudah besar hmmm" Desah Max dengan tangan bermain di bawah sana.
"Yes Beby...ohhhhh...kamu sangat nikmat" Max merasa kesal dengan kelakuan nya yang sekarang hingga max tetap harus menyelesaikan ritual nya sampai dirinya benar-benar merasa lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
partini
aku baru nonton drama pendek cina yg kaya gini cerita,,aku suka
thor
2025-04-18
0
jaran goyang
𝚊𝚒𝚜𝚑 𝚊𝚚 𝚜𝚔
2025-04-17
0