Kisah ini menceritakan tentang pernikahan di usia yang terbilang masih sangat belia, ALZAIRA KIANA PUTRI gadis cantik yang banyak di idolakan kaum Adam di sekolahnya. Zaira seorang siswi di SMA Darma Bangsa dia termasuk primadona di sekolahnya. banyak para siswa yang mencoba mendekatinya namun selalu saja ditolaknya karena Zaira di larang berpacaran oleh ayahnya yaitu HENDRA WIRATMAJA.
HENDRA melarang putri kesayangannya berpacaran karena ia dan sahabatnya yaitu SAMUEL AFRIZAL DINATA sudah merencanakan untuk menjodohkan anak-anak mereka.
BAGASKARA AFRAZA DINATA anak sulung dari pasangan Suami istri Samuel dan Maria, Azka pria tampan berumur 25 tahun. Azka mempunyai adik perempuan yang bernama FARISA MELIANI DINATA dan seumuran dengan Zaira yaitu berusia 17 tahun.
Bagaimana reaksi Ziara setelah tau bahwa dirinya sudah dijodohkan dengan pria yang jauh lebih dewasa dari dirinya. akankah ia menerima perjodohan yang direncanakan oleh kedua orangtuanya.
simak kelanjutan ceritanya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dianshen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan Mama
Mama Maria sudah menceritakan semuanya kepada Lia tentang hubungan kakaknya Azka dengan sahabatnya Zaira. Awalnya Lia kecewa kepada kedua orangtuanya dan juga kakaknya yang merahasiakan semua itu darinya. tapi setelah mencerna semua ucapan Mamanya ia mencoba untuk memahaminya.
" Udah dong sayang kamu jangan cemberut gitu jelek anak Mama kalau kaya gini!" Mama Maria mencubit pipi putri kesayangannya.
" Mama sakit ihhh!" Lia tambah cemberut.
" Habisnya kamu cemberut gitu bikin Mama gemes tau gak!" ucap Mama Maria sambil tersenyum dan menarik Lia kedalam pelukannya.
" Mama minta maaf sayang karena sudah gak jujur sama kamu tapi itu semua kami lakukan bukan karena sengaja sayang.!" ucap Mama Maria sambil mengurai pelukannya.
"kamu sendiri tahu kan bagaimana kondisi ayah Zaira waktu itu jadi mama sama papa benar-benar gak kepikiran untuk memberitahu kamu saat itu karena kondisi Zaira yang begitu terguncang kehilangan ayahnya begitu juga dengan papa kamu yang sangat sedih kehilangan sahabat baiknya" ucap Mama Maria menjelaskan kepada Lia.
" Mama rasa Zaira pun seperti itu sayang, Zaira masih belum begitu menerima keadaan yang terjadi kepada dirinya. ayahnya meninggal dunia dan dia berstatus isteri di usianya yang terbilang masih begitu dini. kamu jangan salahkan Zaira yang tidak menceritakan semuanya padamu sayang" Maria mengelus rambut Lia dengan lembut. " mungkin Zaira masih belum siap dan butuh waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada kamu dan juga yang lainnya!" tambah Mama Maria.
" Seandainya kamu yang di posisi Zaira, apa yang akan kamu lakukan?" tanya mama Maria membelai lembut pipi Lia dan Lia menggeleng bingung mau menjawab apa.
" Ya udah sekarang sudah malam sebaiknya kamu istirahat, besok kamu kan sekolah!" ucap Mama Maria merangkul bahu putrinya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.
***
Di dalam kamar yang cukup luas bernuansa putih dan hitam Zaira tengah duduk di tepi tempat tidur dengan wajah tertunduk. Azka yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri Zaira dan ikut duduk disebelahnya.
" Kamu kenapa, kok murung gitu?" tanya Azka lembut
Zaira hanya menjawab dengan gelengan kepala.
" Kak!" panggil Zaira menoleh sekilas
" Iya" jawab Azka menatap Zaira yang kembali menundukkan kepalanya.
" Emmm.. Apa gak sebaiknya aku tidur di kamar Lia saja kak?" tanya Zaira dengan sedikit gugup.
" Ak...aku...!" Zaira bingung mengatakan kepada Azka kalau dia merasa risih bila harus satu kamar dengan seorang pria.
" Kenapa?" tanya Azka yang melihat kegugupan diraut wajah Zaira.
" Tidak kenapa-napa kok kak, aku hanya tidak terbiasa saja bila satu kamar dengan laki-laki!" jawab Zaira semakin gugup.
" Aku tahu kamu belum siap dengan status kamu sebagai seorang isteri tapi mulai sekarang kamu harus bisa membiasakannya. aku adalah suami kamu mau tidak mau kamu harus menerima kenyataan ini." Azka meraih dagu Zaira agar menatap kearahnya.
" meskipun kita menikah karena perjodohan. kita tetap harus belajar menjalani hak dan kewajiban kita masing-masing dengan baik. dan untuk masalah kewajiban kamu sebagai seorang isteri untuk melayani dan memberikan hak aku sebagai suami. kamu tidak perlu cemas tentang hal itu karena aku tidak akan memaksa kamu dan aku akan memintanya jika kamu sudah benar-benar siap!" ucap Azka dengan tangan yang sudah menggenggam erat tangan Zaira
Jantung Zaira berdegup semakin kencang setelah mendengar setiap kata yang terucap dari bibir Azka suaminya. mendengar kata menjalani kewajiban membuat Zaira semakin gugup dan salah tingkah wajahnya sudah bersemu merah.
" Sekarang sudah malam sebaiknya kamu istirahat, tidur. dan jangan bilang kamu ingin tidur di sofa atau menyuruh aku yang tidur di sofa seperti cerita novel dan sinetron di tv karena itu tidak akan mungkin terjadi" ucap Azka menatap lekat wajah Zaira yang tertunduk malu pasalnya memang itulah yang ada di dalam benaknya saat ini.
" Kita sudah halal dimata hukum dan agama jadi tidak ada acara tidur terpisah. itu dosa !" ucap Azka lagi.
Zaira mengangguk mengerti maksud dari ucapan Azka kepadanya.
" Maaf!" hanya itu kata yang terlontar dari bibir tipis Zaira.
" Aku tidak akan memaksamu tenang saja. aku akan memintanya jika kamu sudah siap jadi pergilah tidur sekarang!" ucap Azka seraya berdiri hendak melangkah pergi meninggalkan Zaira.
" Kamu mau kemana?" tanya Zaira ketika Azka beranjak dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkannya.
" Aku mau pergi ke ruang kerja papa sebentar, laptopku tertinggal di sana. tenang saja aku cuma pergi sebentar setelah itu aku akan kembali kesini dan mengerjakan pekerjaan aku disini!" jawab Azka mengacak rambut Zaira gemas dan Zaira lagi-lagi hanya menjawab dengan anggukan kepala saja.
Azka berjalan keluar dan dipertengahan tangga dia berpapasan dengan sang adik Lia.
"Mel kakak ingin bicara!" ucap kakak seraya menuruni anak tangga.
Meliani yang mendengar ucapan Azka langsung menoleh dan mengikuti langkah Azka yang berjalan masuk ke dalam ruang kerja papanya.
" Ada apa?" tanya Lia tanpa basa-basi setelah berada di ruang kerja papanya.
" Duduklah!" titah Azka dan Lia pun mendudukkan dirinya tanpa ada penolakan.
" Kak Azka gak usah khawatir Mama Udah cerita semuanya. kakak tentang aja aku bisa mengerti kok!" ucap Lia yang tahu kemana arah pembicaraan Azka sebelum berbicara.
" Syukurlah kalau kamu bisa menerima dan mengerti. kasihan Zaira jika kamu marah kepadanya. karena semua dia lakukan dengan terpaksa dan kakak juga tahu dia sebenarnya masih belum sepenuhnya menerima kenyataan yang terjadi kepada dirinya!" terang Azka.
" Kamu sahabatnya, kakak percaya kamu bisa membuat Zaira nyaman tinggal di sini!" Azka mengusap bahu Lia lembut.
" Kak Azka tenang aja, aku justru merasa senang karena Za kini sudah menjadi salah satu bagian dari keluarga kita, aku gak nyangka Zaira yang terkenal cuek bahkan ada yang bilang gak normal karena selalu menolak semua cowok ganteng yang ingin memacarinya ternyata kini sudah menjadi kakak ipar aku.!" ucap Lia sambil tertawa senang.
" Ingat ya kak, meskipun kakak itu kakak aku kalau kak Azka sampai nyakitin Za dan membuat dia menangis kakak akan berhadapan Sama aku. gak akan aku biarin kakak nyakitin hati Za. dia itu sahabat aku kakak gak boleh mainin perasaan Za. karena aku tahu kakak sebenarnya belum putuskan sama pacar kakak yang gak jelas itu!" seru Lia dengan nada mengancam.
" Aku akan membawa Za pergi kalau kakak sampai bikin Za menangis ingat itu kak!" ancam Lia lalu beranjak pergi meninggalkan Azka yang duduk mematung karena ucapan Lia yang sudah mengingatkan dirinya tentang kekasihnya yang berada di Malaysia.
Ini anak tiri nya Dokter Ariel,Duh kasihan banget Dokter Ariel,Kapan sih bahagia dgn hadis pilihannya, Outhor sih kayaknya dendam banget dengan dokter Ariel..🤭