NovelToon NovelToon
GAYATRI Ketika Cinta Tak Lagi Berharga

GAYATRI Ketika Cinta Tak Lagi Berharga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hernn Khrnsa

Gayatri, seorang ibu rumah tangga yang selama 25 tahun terakhir mengabdikan hidupnya untuk melayani keluarga dengan sepenuh hati. Meskipun begitu, apapun yang ia lakukan selalu terasa salah di mata keluarga sang suami.

Di hari ulang tahun pernikahannya yang ke-25 tahun, bukannya mendapatkan hadiah mewah atas semua pengorbanannya, Gayatri justru mendapatkan kenyataan pahit. Suaminya berselingkuh dengan rekan kerjanya yang cantik nan seksi.

Hidup dan keyakinan Gayatri hancur seketika. Semua pengabdian dan pengorbanan selama 25 tahun terasa sia-sia. Namun, Gayatri tahu bahwa ia tidak bisa menyerah pada nasib begitu saja.

Ia mungkin hanya ibu rumah tangga biasa, tetapi bukan berarti ia lemah. Mampukan Gayatri membalas pengkhianatan suaminya dengan setimpal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GAYATRI 19

“Ibu mau ke mana? Tumben sekali sudah rapi,” tegur Keandra saat melihat Gayatri sudah berpakaian rapi seperti hendak pergi ke suatu tempat. 

Gayatri tak langsung menjawab, melainkan memeriksa kembali isi tasnya. “Ibu mau bertemu dengan teman lama Ibu.” 

“Siapa? Bibi Anin?” tebak Keandra yang langsung diangguki oleh Gayatri. “Wah, boleh aku ikut? Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Bibi Anin.” 

“Jangan, Ibu hanya akan bertemu dengannya sebentar,” kata Gayatri, tak mau sampai Keandra ikut dan mengetahui apa yang akan ia lakukan. 

“Yah, tapi aku boleh kan mengantar Ibu?” 

Gayatri mengangguk dan Keandra langsung mengambil kunci motornya. Selagi Keandra menyiapkan motor, Gayatri pergi menemui sang ibu mertua untuk meminta izin. 

“Kau mau menemui temanmu itu?” tanya Sarita memastikan, ia terlihat tidak senang saat Gayatri berkata ingin menemui Anin. “Baiklah, tapi jangan terlalu lama. Kau harus tetap memasak makan siang.” 

“Iya, Bu. Tri akan pulang tepat waktu.” 

“Hm, hati-hati di jalan.” 

Setelahnya, Gayatri langsung menuju ke sebuah restoran dengan diantar oleh Keandra. Di depan restoran itu, Anin sudah menunggunya. 

Begitu melihat Gayatri, Anin langsung menghampirinya dan memeluk Gayatri dengan erat. Sudah hampir satu tahun lamanya mereka tak bertemu karena kesibukan masing-masing. 

“Bagaimana kabarmu? Kau terlihat lebih kurus dari yang terakhir kali kulihat. Pria itu tidak menyakitimu lagi, kan?” kata Anin langsung memberondong Gayatri dengan beragam pertanyaan. 

“Aku sangat baik. Bagaimana kabarmu? Kau terlihat semakin cantik saja,” puji Gayatri tulus, membuat Anin seketika tersipu malu. 

“Sudah, sudah, jangan terlalu memuji seperti itu. Aku jadi malu. Oh, ya, kau bilang ada sesuatu yang ingin kau ceritakan? Apa itu? Eh, nanti, sebaiknya kita masuk dulu, hari ini aku mau mentraktir mu makanan enak.” Anin langsung menarik lengan Gayatri untuk masuk ke restoran itu.

Mereka memesan makanan, meskipun Gayatri berkata bahwa ia tidak lapar. Namun, Anin tetap memaksa. Ia memesan menu yang paling disukai Gayatri. 

“Ayo, ceritakanlah. Aku akan menjadi pendengar yang baik bagimu,” katanya dengan semangat. Anin sepertinya sangat menikmati waktu yang akan ia habiskan bersama Gayatri. 

Lantas, Gayatri pun menceritakan semua hal yang ia ketahui, termasuk kecurigaannya akan perselingkuhan Mahesa dan Nadya. Gayatri bahkan menceritakan apa yang ia dengar dari dalam kamarnya semalam. 

Selama Gayatri bercerita, Anin tak bisa menutupi kekesalannya pada Mahesa dan Nadya. Ia bahkan memukul meja saking kesalnya setelah mendengarkan keseluruhan cerita Gayatri. 

“Badjingan. Pria itu benar-benar sudah gila. LIhat saja, jika aku bertemu dengannya nanti, aku pasti akan langsung menamparnya dan memberi mereka pelajaran. Berani sekali dia,” omel Anin, marah sekaligus kesal. 

“Menurutmu … apakah pantas jika aku menggugatnya, Nin? Aku ... sepertinya aku benar-benar sudah tidak bisa mempertahankan hubungan di mana aku bukan lagi pilihannya. Jika aku meminta cerai, apakah aku sudah melakukan hal yang tepat?” tanyanya, gamang. 

“Untuk kali ini, kau harus mendengarkan aku, Tri. Jika hubungan itu sudah terasa menyakitkan, lebih baik kau pergi. Tidak ada alasan apapun untuk perselingkuhan!” kata Anin, meyakinkan Gayatri. 

“Tapi, bagaimana dengan anak-anak?” 

“Anak-anakmu sudah besar, Gayatri. Kelak mereka akan mengerti mengapa kau memilih bercerai. Keenan dan Keandra pasti akan mengerti, bahkan Kaluna pun akan mengerti pada waktunya. Kau tidak egois, kau hanya sedang menyelamatkan dirimu dan hidupmu sendiri.” 

Gayatri termenung untuk sesaat, entah mengapa kini ia merasa bimbang, padahal semalam ia begitu yakin ingin menggugat cerai sang suami. 

Anin meraih tangan Gayatri, merematnya pelan untuk menguatkan. “Apa pun keputusanmu, aku akan mendukungmu, Gayatri. Katakan saja apa pilihanmu, dan aku pasti akan membantumu.” 

***

Sementara itu, di sebuah pusat perbelanjaan, Mahesa dan Nadya tengah berjalan sambil bergandengan tangan. Hari ini, mereka sepakat untuk mencari cincin, mahar dan juga gaun pernikahan. 

Nadya benar-benar serius dengan keputusannya untuk menikah dengan Mahesa, walau itu artinya harus menjadi istri kedua sekalipun. Yang terpenting baginya adalah, ia bisa memiliki Mahesa seutuhnya. 

Keduanya memasuki toko perhiasan, Nadya sangat antusias untuk memilih cincin pernikahan mereka. Sedangkan Mahesa tak memiliki pilihan lain selain mengikuti keinginan perempuan itu. 

“Bagaimana dengan yang ini? Aku suka dengan desainnya, sederhana tapi terlihat elegan,” ucap Nadya bersemangat. 

Mahesa hanya mengangguk singkat, untuk sehari ini saja, ia akan mengizinkan Nadya bersikap sesuka hatinya. Semua itu ia lakukan agar Nadya tidak terus-menerus mengancamnya. 

Setelah memilih cincin, mereka pergi ke toko lainnya. Membeli segala keperluan untuk pernikahan rahasia mereka. 

“Aku benar-benar tidak sabar, Mahesa. Hanya tinggal sedikit lagi, kita akan resmi menjadi pasangan suami istri. Kau akan menjadi milikku seutuhnya,” kata Nadya seraya menyandarkan kepalanya di bahu Mahesa. 

“Tidak bisakah pernikahannya kita undur satu atau dua hari lagi? Kenapa kau begitu bersikeras untuk menikah besok? Apakah menurutmu kita tidak terlalu terburu-buru?” tanya Mahesa, berharap Nadya mau mengubah keputusannya. 

Namun, perempuan itu menggeleng kuat. “Apakah itu masalah bagimu? Lebih cepat lebih baik, Mahesa,” kata Nadya, menyembunyikan niat sebenarnya. 

“Apakah kau pikir aku tidak tahu? Besok adalah hari ulang tahun pernikahan kalian. Keluargamu mungkin akan mengadakan perayaan seperti biasanya. Anggap saja ini adalah ujian untukmu, Mahesa. Aku ingin tahu, di antara aku dan Gayatri, siapa yang akan kau pilih?” kata Nadya dalam hati. 

***

“Hai, Kakek. Hai, Nenek. Kalian sedang apa?” tanya Kaluna riang, menghampiri Sarita dan Wira yang tengah bersantai. 

Sarita menoleh, “Hei, kau tidak sekolah hari ini?” tanyanya, melihat wajah cucu perempuannya dengan sebelah alis yang terangkat. “Jangan bilang kau membolos, ya.” 

“Ih, Nenek. Ibu pasti akan langsung menghukum ku jika tahu aku membolos sekolah. Hari ini, sekolahku diliburkan, guru-guru tengah rapat,” jawabnya. 

“Ibumu benar-benar sangat tegas,” timpal Wira yang sedang membaca koran hariannya. 

Kaluna mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah, mencari keberadaan seseorang. Namun, ia sama sekali tidak bisa menemukan di mana ibunya berada. “Oh ya, ke mana Ibu? Aku tidak melihatnya dari tadi.” 

“Ibumu sedang pergi keluar, sebentar lagi pasti akan pulang,” sahut Sarita. Tatapannya kembali fokus pada layar televisi. Ia suka sekali menonton serial drama. 

“Kakek, Nenek.” 

Wira dan Sarita langsung menoleh bersamaan. “Apa?” jawab keduanya serentak. 

“Besok adalah ulang tahun pernikahan ayah dan ibu. Menurut kalian, haruskah kita membuat kejutan untuk mereka?” kata Kaluna meminta pendapat orang tua itu. 

Sarita dan Wira baru tersadar, keduanya saling menoleh dan berpandangan. Jika Kaluna tidak mengatakannya, mereka mungkin akan melupakannya, sama seperti mereka melupakan hari ulang tahun Gayatri. 

“Astaga, aku benar-benar lupa. Untung saja kau mengingatkan kami, Nak.” 

“Kita harus membuat kejutan untuk mereka, seperti kata Kaluna. Kita harus mengejutkan mereka dan memberikan mereka hadiah yang tak akan mereka lupakan. Terlebih lagi, besok ulang tahun pernikahan mereka yang ke-25, kan?” 

Kaluna mengangguk senang, siang itu ketiganya mendiskusikan rencana untuk membuat kejutan bagi Mahesa dan Gayatri, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. 

1
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kok saya pengen ikutan ngamookkk 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Rasain tuh 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Langsung shock berat 😔
Dwiann🌱
Greget banget sama Sarita dan Mahesa(⁠ノ⁠`⁠⌒⁠´⁠)⁠ノ
Dwiann🌱
Thor, sejak pertama kali saya membaca saya langsung terbawa cerita. Tetap semangat ya, Thor💪💐❤️
Ceu Markonah
bongkar kebusukan mahesa
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
tanya gih ke anakmu
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ibukmu sudah lihat semua, dan kalau dia msh mau bersama bapakmu ya berarti gu oblok ehh
Uswatun Hasanah
tambah lagi thor 🙏🙏🙏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
bersiaplah Mahesa 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
berlari pergi
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
benci tapi cinta 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
rasain 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kalian yg akan terkejut 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
betul 👍🏻
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
kita lihat apa Nadya bisa mengurus rumah dan penghuninya yg lain 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
betul 😌
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Anak dan bapaknya sama saja 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Untunglah Shakira tidak seperti ibunya 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Apa hubungannya,belum tentu orang yg pendidikan tinggi bisa mengurus keluarganya 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!