Menikah karena perjodohan tak membuat Ivanka berdiam diri untuk meraih kebahagiaan dalam pernikahannya dan saat Ivanka hamil iya pikir disitulah awal kebahagiaan yang sesungguhnya tapi ternyata itu adalah awal dari semua penderitaan dalam hidup dan pernikahan nya.
Dan siapa sangka di awal kehamilannya Ivanka harus di hadapkan dengan terbongkarnya cinta terlarang suaminya dan tanpa rasa bersalah suaminya pun mengakui pengkhianatan yang iya lakukan.
Apa yang sebenarnya terjadi dalam pernikahan Ivanka ? dan apakah Ivanka akan bertahan ataukan Ivanka memilih menyerah pada pernikahan nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan Latisya
Saat tau Bram sudah datang ke rumahnya dan mulai membujuknya Latisya sengaja menghubungi seseorang tapi bukan hanya satu orang yang Latisya hubungi melainkan dua orang dan orang itu tak lain Wisnu dan juga Ivanka.
" kalian memang serasi dan kalian sama sama gila " ucap seseorang yang menyaksikan apa yang ada di layar handphone nya siapa lagi jika bukan wisnu.
Berbeda dengan Ivanka yang langsung mematikan sambungan teleponnya setelah mendengar jika Bram juga sangat mencintai Latisya yang itu artinya keputusannya saat ini sudah sangat benar.
" suara siapa itu ?" tanya Bram yang bisa mendengar suara kakaknya tapi Bram ragu apa benar jika suara yang iya dengar itu suara kakaknya.
" mungkin hanya pendengaran mu saja " ucap Latisya yang mencoba mengabaikan pertanyaan Bram apalagi kini handphone nya sudah dalam mode panggilan.
" jangan pernah tinggalkan aku lagi karena aku tak bisa hidup tanpa mu " ucap Latisya yang masih mengalungkan kedua tangannya di pundak Bram.
" apa kamu tak lagi menginginkan ku ?" tanya Latisya yang berharap Bram masih menginginkan dirinya dan juga tubuhnya.
" entahlah " ucap Bram yang sepertinya ragu karena Bram tau kemana arah pembicaraan Latisya saat ini.
Mendengar ucapan Bram Latisya pun menurunkan kedua tangannya dan berjalan menuju tempat tidur dan duduk di tepian tempat tidurnya.
" apa kamu dan dia sudah benar benar kembali bersama ?" tanya Latisya sedih.
" apa kamu akan benar benar meninggalkan ku karena wanita itu bisa mengandung anak mu sedangkan aku tidak ?" tanya Latisya sedih.
" bukan seperti itu " ucap Bram yang kini sudah berlutut di hadapan Latisya sambil menggenggam tangan Latisya.
" apa kamu lupa dimana kita saat ini ?" tanya Bram yang ingin menyadarkan Latisya jika apa yang Latisya inginkan tak akan mungkin bisa di lakukan.
" aku tau kita dimana "
" dan jika yang kamu khawatirkan itu tentang ibu, kamu tenang saja "
" ibu tau jika kita saling mencintai dan ibu pasti akan mengerti apa yang terjadi di dalam kamar saat dua manusia lawan jenis bersamaan di dalam kamar " ucap Latisya seolah apa yang mereka lakukan itu hal yang pantas di lakukan.
" ibu akan mengerti jika kita suami istri tapi kita bukan " ucap Bram menyadarkan Latisya jika semua tak sesimpel yang Latisya pikirkan.
" jadi maaf kita tak bisa melakukannya sekarang dan sebaiknya aku pulang, ibu pasti sedang menunggu ku di rumah " ucap Bram yang kini sudah bangkit dari posisinya saat ini.
" tidak bisa kah kita melakukannya disini ?" tanya Latisya sambil mengarahkan tangan Bram ke arah dua gunung kembarnya yang ternyata tak menggunakan penyangga.
Sejenak Bram memejamkan matanya karena tak bisa di pungkiri jika desiran di darahnya langsung menjalar saat telapak tangannya menyentuh choco chips yang terasa mulai mengeras dimana itu artinya Latisya sedang sangat menginginkan sentuhannya.
" Mereka merindukan mu " ucap Latisya yang semakin mengarahkan telapak tangan Bram untuk benar benar menyentuh kedua gunung kembar miliknya.
" apa kamu tak kehausan ?" tanya Latisya lagi.
" aku ingin dan aku sangat ingin tapi aku tak bisa melakukannya di sini " ucap Bram yang langsung menarik tangannya dan berbalik meninggalkan Latisya yang ternyata tak hilang akal untuk bisa membuat Bram kembali pada dirinya.
" aku tak akan membuka pintu ini sebelum kita benar benar bersatu " ucap Latisya seolah ada hal besar yang sedang Latisya rencanakan agar Bram tak lagi lepas dari genggamannya.
Di rumah Bu Ella Bram sedang berusaha menolak ajakan Latisya yang terlihat sangat menginginkan dirinya, lain halnya dengan Ivanka yang merasa sakit saat mengingat ucapan Bram pada Latisya tadi.
" ya Allah, kuatkan hati ini dan kuatkan tubuh ini karena mulai saat ini semuanya tak akan semudah dulu " ucap Ivanka yang tak memiliki siapapun untuk sandaran dirinya di kala lelah.
" kini aku benar benar sendiri ya Allah " ucap Ivanka dimana saat mengatakan semua itu tiba tiba saja air matanya mulai mengalir di kedua pipinya saat mengingat mendiang ayah nya yang akan selalu ada untuk dirinya.
" apa sebaiknya aku pergi dari kota ini dan menjauh dari keluarga Bu Suri ?" tanya Ivanka yang merasa tak akan bisa hidup tenang karena Bram sepertinya tak ingin melepaskannya tapi juga tetap ingin bersama dengan Latisya.
" sepertinya itu jalan terbaik untuk ku agar aku bisa hidup tenang dan bahagia " ucap Ivanka yang sudah memutuskan jalan yang akan iya ambil kedepannya.
Begitu juga dengan Wisnu yang semakin yakin untuk menceraikan Latisya tapi ada satu keputusan penting lagi yang Wisnu ambil setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kegilaan Latisya dan Bram.
" baiklah, aku aku bicarakan besok dengan ibu dan aku yakin ibu pasti akan mengerti alasan ku memutuskan semua itu " ucap Wisnu yang sudah yakin akan keputusan terbesar dalam hidupnya dan rumah tangganya bersama Latisya.
Berbeda dengan yang terjadi sebuah rumah yang tak jauh dari lingkungan rumah Bu Ella dimana ada segerombolan orang yang sedang berdiskusi atas laporan dari salah satu warga malam ini.
" apa kita langsung datangi saja dan tanyakan kebenaran nya pada Bu Ella ?" tanya salah satu warga memberi usulan.
" tapi bagaimana jika itu hanya issue tak bertanggung jawab dari seseorang yang membenci mba Latisya saja ?" tanya salah satu warga lagi yang masih tak percaya dengan berita yang baru saja iya dengar.
" kita akan lihat apakan issue itu benar atau salah saat kita sudah sampai di rumah Bu Ella" ucap ketua rukun tetangga setempat.
Setelah memutuskan semuanya orang orang yang sedang berdiskusi pun mulai berjalan menuju rumah Bu Ella dimana Bu Ella masih menunggu di depan pintu kamar putrinya karena Bram masih ada di dalam kamar.
" apa yang kalian lakukan di dalam ?"
" kenapa kalian berdua sangat lama di dalam kamar ?" tanya Bu Ella yang tak mendengar apapun di luar kamar Latisya dan karena itulah kekhawatiran itu pun melanda hatinya.
Tapi belum lagi ke khawatiran itu hilang di luar rumah terdengar suara ketukan pintu dan terdengar begitu keras dan karena tak ingin terjadi keributan di malam hari akhirnya Bu Ella pun melihat siapa lagi yang datang berkunjung ke rumahnya malam malam seperti ini.
" pak RT ?" tanya Bu Ella yang tiba tiba saja jantungnya berdetak sangat cepat saat mengintip dari jendela rumahnya banyak warga yang datang berkumpul di depan rumahnya, meski ragu bu Ella pun membuka pintu rumahnya agar tau kenapa warga di sekitar rumahnya datang berkunjung malam malam seperti ini.
" maaf pak RT ada apa ya datang ke rumah saya malam malam seperti ini, bahkan bapak sengaja membawa banyak warga malam malam seperti ini " ucap Bu Ella mencoba tenang.
✍️✍️✍️ Apa tujuan pak RT dan warga datang ke rumah Bu Ella dan siapa sebenernya yang melaporkan kedatangan Bram ke rumah Bu Ella ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
Bram kau sudah masuk jebakan Latisya jadi kau tsy bisa mrngelak lagi. Kupastikan hidupmu sengsara hidup dengan orang punya penyakit di Rahim. Kau akan membiayai kehidupan Latisya dan pengobatannya, entah bisa- sembuh atau makin parah usngmu akan terkuras .
Jika melihat Latisya maupun Bram,pasti akan teringat bayangan pengkhianat mereka maka lebih baik cerai. 💪 Thoor