NovelToon NovelToon
Blood Of Moon

Blood Of Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Epik Petualangan / Kontras Takdir / Penyelamat / Mafia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merencanakan Sesuatu

Diperjalanan pulang, saat Jati mengendarai motor Supra butut miliknya itu Jati merasakan ada yang mengawasinya dari jauh. Jati berhenti ditepian jalan yang sunyi itu.

Hanya pepohonan saja dipinggiran hutan, suasana terasa mencekam karena hari semakin larut malam.

Jati menoleh kearah samping kanan, tepat dipohon tua yang cukup besar.

"Sepertinya ada kelompok lain yang mengawasiku... tapi siapa mereka?"

Gumamnya sambil mengelus jenggotnya yang tipis, setipis jembut.

Tidak mau ambil pusing, Jati kembali melajukan motor Supra miliknya meninggalkan tempat itu. Tersisa keheningan saja setelahnya.

Sekitar beberapa menit muncul tiga orang dari balik bayangan pohon pohon yang rindang.

"Bagaimana ini ketua, apa kita kejar saja dia?"

Tanya Arey, seorang pemuda dengan mantel hitam dan topeng putih sambil menatap jalanan didepan sana.

Tempat terakhir kali Jati menatap kearah mereka seolah dia tahu sedang diawasi.

"Kita tidak punya banyak waktu sebaiknya kita bunuh dia secara perlahan lahan"

Tambah Olivia, seorang wanita cantik tapi dingin nan kejam. Olivia mengenakan mantel hitam, tudung kepala, dan topeng putih menjadikan wanita sulit dilihat wajahnya secara jelas.

Setya mengangkat satu tangannya keatas... mengisyaratkan mereka berdua untuk tidak berdebat.

"Membunuh tidak perlu tergesa gesa, buat dia menderita perlahan lahan tapi pasti."

Ucap Setya dengan senyum menyeringai dibalik topengnya.

Mereka adalah kiriman dari organisasi Red Devil. Mereka bertiga ditugaskan menghabisi Jati sebab dia dulu pernah menghancurkan bisnis mereka.

Saat ini Red Devil mengalami situasi baik pasca dihancurkan Jati. Oleh karena itulah pemimpin mereka mengutus mereka bertiga untuk balas dendam.

Entah bagaimanapun caranya tapi yang pasti Jati harus menerima akibatnya.

"Tapi bagaimana caranya... bukankah sulit mendekati orang itu, dia bahkan mampu mengamati kita meski jarak sejauh ini?"

Olivia ragu sebab Jati termasuk orang yang sangat kuat. Kekuatan biasa hanya mainan saja baginya.

"Sudahlah, bukankah kita hanya perlu mengambil kepalanya saja lalu mengapa kita harus membuat rencana segala?"

Protes Arey tidak setuju jika mereka membuang banyak waktu hanya untuk menghabisi Jati seorang.

Setya membuang nafas kasar, lalu dia berkata.

"Diamlah, aku memiliki rencana brilian"

Setya mengatakan dengan serius.

"Olivia, kau dekati dia bagaimanapun caranya bahkan kalau perlu mempunyai hubungan serius bersama Jati."

Sontak saja Olivia menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak, aku tidak mau mati muda apabila terlalu dekat dengan dia"

Olivia merinding bagaimana nanti jika dia ketahuan, nyawanya pasti terancam dalam bahaya.

Arey menyimak serius rencana ketua Setya.

"Begini dengan kau bisa mendekatinya maka kau bisa membunuhnya saat lengah dan kita tidak perlu repot mengeluarkan kekuatan bukan?"

Olivia terdiam seolah memikirkan rencana ketua Setya.

"Benar apa kata ketua Oliv, aku akan membantumu mendapatkan hati Jati dan jika berhasil maka bunuh saja dia saat sedang lengah."

Arey sangat setuju dengan rencana ketuanya itu yang cerdas.

"Tapi bukanlah itu sama saja aku seperti wanita ular... penuh tipu daya?"

Olivi ragu, meski dia jahat tapi tidak tega rasanya mempermainkan hati seseorang.

Setya langsung membantahnya.

"Tidak waktunya berfikir, jalankan saja perintahku karena hanya itu satu satunya cara kau bisa membunuhnya"

Tegas Setya tidak menerima penolakan.

"Baiklah, aku akan mencobanya"

Olivia hanya bisa pasrah saja menerima misi yang sangat sulit sekali pastinya.

Lalu Setya menatap kedua anak buahnya itu secara bergantian.

"Olivia kau berperan sebagai artis model ternama di kota ini, dan kau Arey akan menjadi sutradara filmnya."

Setya mulai menyusun rencananya.

"Tugas kalian sederhana saja, Olivia hanya perlu mendekati Jati dan Arey perlu membujuk Jati ikut menjadi model agar Olivia dan Jati semakin dekat."

Setya memperlihatkan bidak catur yang dibawanya dan merancang strategi liciknya.

"Saat Jati lengah barulah Olivia beraksi, dan kau Arey tutupi kasus kematian Jati jika dia telah dibunuh oleh Olivia."

"Apa kalian mengerti dengan rencanaku ini?"

Setya silih memandang dua anak buahnya itu yang melongo saat dia menjelaskan.

"Terus kau berperan jadi apa ketua?"

Tanya Arey tidak terima ketua mereka hanya menyuruh nyuruh saja.

"Santailah, masih banyak game yang harus kutamatkan"

Sahut Setya tidak peduli.

"Ketua curang, kita yang capek dia yang keenakan"

Geram Olivia didalam hati namun tidak dia utarakan.

"Baiklah, ayo kalian bersiap... aku sudah menyiapkan satu studio dari Red Devil yang berada di distrik sebelah"

Setya, Arey, dan Olivia menghilang. Mereka segera melancarkan aksi mereka.

Dalam hitungan hari saja Olivia debut menjadi model ternama, Arey selaku sutradara sukses membuat penggemar menyukai narasi filmnya.

Sedangkan Setya, dia duduk santai disofa melihat anak buahnya menjalankan rencana dengan baik.

"Baguslah, sekarang tinggal Jati saja yang masuk ke permainanku ini"

"HAHAHA"

Tawa Setya menggema dihotel berbintang itu, tempat lokasi syuting hari ini.

Namun tidak lama.

"Uhuk, Uhuk"

Setya memegangi lehernya karena tersedak popcorn yang dikunyahnya.

"Kau baik baik saja ketua?"

Tanya Arey yang berada tidak jauh darinya meliriknya sebentar.

"Tidak, lanjutkan saja"

Sahut Setya lalu meneguk habis satu botol minuman hingga tandas.

"Baiklah"

Arey paham, lalu dia kembali menyuruh fotografer memotret Olivia.

Arey sangat sibuk dengan pekerjaan barunya ini. Meski baru menjadi sutradara, dia tetap menjalani dengan senang hati.

Begitupun dengan Olivia yang menikmati kepopulerannya sebagai model. Keduanya justru sedikit lupa rencana awal karena tergiur oleh popularitas, beruntung ada Setya memarahi mereka berdua.

"Bodoh, jangan dinikmati dan jalankan saja rencana awal kita"

Tegur Setya memarahi kedua anak buahnya yang kadang bego itu.

Hingga hari berlalu begitu cepat, kabar mengenai studio yang memiliki model ternama menarik perhatian banyak pebisnis bahkan menyainginya.

Namun berita itu tidak sampai ke telinga Jati, dia yang baru saja tidur karena kemarin malam keluyuran tidak jelas.

"Plak!

"Nyamuk sialan"

Umpatnya kasar namun akhirnya bangkit juga. Hari ini adalah hari pertama dia bekerja di Klirat Moon, jadi Jati harus bersiap memulai kerjanya.

1
MARDONI
dari namanya saja Blood Moon, pasti pemimpin nya berkharisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!