Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginginkan Anak
Eden beranjak dari atas tubuh Elara dan berjalan menjauhi perempuan itu sembari merapihkan kemejanya.
Sekuat tenaga dia mengontrol hasratnya yang mulai bergejolak naik minta dipuaskan. Dia bisa saja menyentuh Elara, menyatukan diri dengan perempuan itu tanpa peduli penolakannya.
Tapi Eden sadar, bahwa saat ini dirinya sedang dikuasai amarah akibat laporan yang dikirimkan Naina. Tentang foto itu, tentang ibu mertuanya yang merestui hubungan Elara dan Reymond.
Shitt!
Jelas Eden tidak mau jika sampai dirinya lepas kendali dan menyakiti Elara seperti kejadian Nero waktu itu. Menyentuh Elara dengan brutal dan memperlakukan perempuan itu layaknya jalang hingga perempuan itu menangis terisak menahan sakit karena ulahnya.
Melihat Eden yang menjauh, Elara segera merapikan baju dan rambutnya yang berantakan lalu menyusul langkah Eden.
"Kau tidak mungkin melakukan itu kan Eden?! Kita sudah sepakat kalau Ibuku tidak boleh tahu tentang hubungan kita!"
"Aku tidak pernah menyepakati itu."
Eden sudah kembali duduk pada kursi kerjanya lalu dia menatap Elara dingin.
"Bagaimana bisa kau bilang begitu?! Kau ingat waktu kau memberiku ponsel baru?! Kau berjanji tidak akan menemui Ibuku bukan? Kenapa tiba-tiba sekarang kau ingin Ibuku tahu hubungan kita?! Kau mau mengingkari janjimu?!" seru Elara, perempuan itu berdiri didepan meja kerja Eden dengan ekspresi kecewa bercampur kesal.
"Aku menepati janjiku. Aku tidak datang kerumah sakit seperti yang kau minta. Lalu kesepakatan mana lagi yang kau maksud?"
"Kesepakatan hubungan kita yang tidak boleh diketahui siapapun! Termasuk Ibuku! Apa kau sengaja ingin membuat Ibuku malu dan terkena serangan jantung karena putri satu-satunya menjadi istri simpanan suami orang, heh?! Ibuku baru keluar dari rumah sakit dan kau ingin membuat Ibuku masuk kerumah sakit lagi?!"
"LALU BAGAIMANA DENGAN DIRIKU ELARA?! Kau istriku! Tetapi Ibumu yang tidak tahu apa-apa itu ingin menjodohkanmu dengan Reymond! Kau pikir aku akan diam saja, heh?! Ibumu harus tahu tentang hubungan kita!" sentak Eden dengan tatapan murka.
Elara terhenyak.
Reymond?
Menjodohkan?
Apa maksudnya?
"Kenapa? Kau terkejut aku tahu semua yang terjadi dirumah Ibumu? Menjodohkan, makan siang bersama. Hebat sekali!" sindir Eden dengan geram saat melihat kebingungan diwajah Elara.
Elara yang baru tersadar dengan apa yang dimaksud suaminya sontak terkejut. Jadi karena itu Eden memanggilnya kemari?
"Astaga! Itu hanya omong kosong Eden! Ibuku tidak sengaja mengatakannya! Dia tidak tahu kalau aku sudah menikah! Kenapa harus menjadi masalah seperti ini?"
"Aku ingin menambah point kesepakatan kita!"
"Menambah point kesepakatan? Apa maksudmu?"
"Jika kemarin aku hanya ingin kau melayaniku, sekarang aku ingin kau memberiku keturunan untuk menjadi penerus keluarga Dwight!"
Deg!
"Me-memberi keturunan?"
"Ya! Kenapa? Bukankah sejak awal kau tidak keberatan untuk hamil? Kau hanya takut anakmu lahir diluar pernikahan bukan? Aku sudah menikahimu dan sekarang aku menginginkan anak darimu."
"Kau tidak bisa menambah kesepakatan begitu saja Eden. Kau tidak bisa berbuat sesukamu! Perempuan hamil membutuhkan waktu sembilan bulan. Selama itu kau tidak mungkin menyembunyikanku dari Ibuku kan?"
"Kenapa tidak? Aku sudah memberikan yang terbaik untukmu dan Ibumu, dan sekarang aku menginginkan anak darimu, sepadan bukan?"
Elara tercekat.
Kenapa jadi begini?
Dirinya baru saja berencana untuk mengantisipasi kehamilan supaya kelak ketika Eden menceraikannya dia tak membawa benih pria itu didalam rahimnya, tapi tak disangka Eden tahu-tahu meminta anak darinya?! Astaga!
"Kenapa... Kenapa kau tidak memintanya saja pada Nona Alexa?"
"Kau tidak berhak menanyakan apapun tentang wanita yang kau sebut tadi padaku Elara. Kau harus sadar posisimu."
Elara tertawa getir. Laki-laki itu merendahkannya.
"Ah iya, maafkan aku Tuan Eden yang terhormat. Aku lupa kalau aku hanya istri simpanan pemuas nafsu anda. Baiklah, tentang kesepakatan itu terserah anda. Jika sudah tidak ada lagi yang dibicarakan saya izin keluar."
Tak ingin berlama-lama menghadapi orang egois seperti suaminya, Elara pun segera berbalik hendak meninggalkan Eden.
Melihat sikap Elara yang seolah mengejek dan menantangnya Eden tampak mengetatkan gerahamnya.
"Aku tidak mengizinkanmu pergi Elara. Selangkah saja kau keluar dari ruangan ini..."
Elara memejamkan mata. Lagi-lagi mengancam!
"Aku mau ketoilet!"
"Kau bisa menggunakan toilet diruanganku. Pintunya ada disebelah kiri."
Tanpa banyak bicara Elara pun segera pergi kearah yang ditunjukkan Eden.
🌿🌿🌿
Ketika memasuki toilet itu, Elara langsung menutup pintu dan menyandarkan punggungnya disana dengan lemas. Perlahan dia membuka tasnya lalu mengeluarkan sesuatu.
Pil kontrasepsi.
Pil ini baru saja dia beli saat dirinya dalam perjalanan menuju kekantor. Dia meminta Reymond untuk menepi dulu kesebuah toko obat.
Semuanya seolah-olah kebetulan. Dia membeli pil kontrasepsi ini, dan Eden menginginkan anak darinya. Sekarang apa yang harus dia lakukan?
🌿🌿🌿
Eden menyandarkan tubuhnya pada kursi kerja. Kepalanya mendongak, matanya terpejam sementara jari-jemarinya saling berjalinan.
Soal anak itu, Eden sudah memikirkan ini matang-matang. Ini bukan hanya tentang Elara dan anak buahnya, Reymond, yang membuat dadanya panas seolah dibakar api cemburu saja, tetapi juga tentang mempertahankan posisinya di Dwight Company.
Dia harus memiliki penerus supaya seluruh harta kekayaan yang dia miliki tidak jatuh ketangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab sepeninggalnya nanti.
Setelah Eden memikirkannya, dia baru sadar bahwa dia tidak mungkin memiliki keturunan dari Alexa, istrinya yang jalang itu.
Karena alasan itulah dia memilih Elara.
Mau tidak mau, suka tidak suka perempuan itu harus mengandung anaknya. Sebab sampai detik ini hanya Elara yang ingin dia tiduri, tak ada wanita lain.
Entah sampai kapan.
🌿🌿🌿.
Sebulan kemudian.
"Nona Alexa. Anda disini?" Lander tampak terkejut saat istri pertama tuannya tahu-tahu sudah berada dilantai tempatnya bekerja.
Ekspresinya berubah tegang dan cemas sebab saat ini sang tuan dan istri simpanannya sedang berada disatu ruangan yang sama dan tengah menikmati 'makan siang' mereka.
"Aku ingin bertemu dengan suamiku Lander. Apa dia ada didalam?"
"Ehm...Tuan..."
Belum Lander menjawab, pintu ruangan Eden tiba-tiba terbuka. Sontak hal itu menarik perhatian Alexa dan Lander. Pandangan keduanya langsung tertuju pada sosok yang baru saja keluar dari sana.
"Aku pastikan aku tidak akan kembali!" gerutu Elara. Dia menutup pintu lalu menunduk dan merapikan bajunya. Perempuan itu belum menyadari akan masalah besar yang ada dihadapannya.
Netra Alexa menajam. Sementara Lander hanya mampu menahan napas. Dia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi setelah ini.
Nona Elara keluar dari ruangan tuannya dalam keadaan berantakan, menggerutu pula! Dan hal itu disaksikan oleh istri pertama sang tuan, Nona Alexa. Jelas hal tersebut akan menjadi masalah besar.
Dengan langkah cepat Alexa menghampiri Elara, disaat yang sama Elara mengangkat pandangan. Dan...
Deg.
Elara tersentak kaget saat melihat siapa sosok yang berjalan kearahnya.
Nona Alexa?
Elara mencoba bersikap tenang. Dia menurunkan pandangan dan sedikit menundukkan kepalanya seolah memberi hormat.
"Siapa kau?" desis Alexa saat sudah berada dihadapan Elara. "Kenapa keluar dari ruangan suamiku dalam keadaan berantakan seperti ini?" tatapan Alexa tajam memindai penampilan Elara dari atas sampai bawah.
Elara yang tersudut jelas tak bisa menjawab.
"Dia sekertaris Tuan Eden, Nona." Lander yang menyahut.
"Sekretaris Eden?"
"Ya, Nona."
"Sejak kapan Eden memiliki sekretaris?" Alexa bertanya tanpa mengalihkan tatapannya dari Elara.
"Sejak satu bulan yang lalu, Nona."
"Satu bulan yang lalu?"
"Ya Nona."
Pantas sudah sebulan ini Eden tidak pernah pulang kerumah mereka. Rupanya lelaki itu sedang sibuk dengan mainan barunya?
Seketika api cemburu membakar Alexa. Tanpa pikir panjang wanita itu menjambak rambut Elara dengan kuat hingga sontak Elara terkejut dan memekik kesakitan.
"Akh! Nona, sakit!"
"Nona Alexa, lepaskan dia!" seru Lander yang juga tidak menduga dengan tindakan istri pertama tuannya.
Dia berusaha melerai, namun Alexa mencengkram rambut Elara dengan kuat hingga Lander kesulitan melepasnya.
"Tinggalkan suamiku jalang! Atau aku akan membunuhmu!" desis Alexa.
*
To be continued
Jangan lupa tinggalkan, like, komen, hadiah, vote dan ulasannya. Trimakasih ❣️🥰😘
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/