Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.
Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.
Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula
Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.
Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.
Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil
***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Mengambil foto pernikahan
Sedangkan dia memiliki menantu pun belum, sekarang dia bisa menegakkan wajah nya didepan mereka yang sering pamer kepadanya sekarang giliran dirinya pamer ia memiliki menantu sekarang.
Setelah itu mereka semua pergi ke studio foto, tempat tidak terlalu jauh dari kantor sipil, jadi mereka hanya berjalan kaki dan Aurel mendorong kursi roda william.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di sana, ternyata antri banyak orang yang berfoto hari ini, Benjamin ikut antri di belakang paling akhir.
Tidak terasa tibalah giliran mereka, lalu william berbicara kepada photographer nya, bahwa dia mengambil foto pernikahan.
Karena mengambil poto pernikahan, maka william dan Aurel harus mengganti baju pengantin terlebih dahulu dan begitu pula dengan william memakai jas pengantin,
"kami tidak membawa baju pengantin, paman apakah disini ada yang menyewakan baju pengantin wanita dan pria" ucap Aurel sopan, karena sang photographer terlihat seumuran dengan ayah mertuanya makan Aurel memanggilnya paman, supaya sopan pada yang tua.
"Tentu, di studio kami menyediakan kamu tidak perlu menyewanya diluar cukup disini, dan kami juga menyewakan baju seragam untuk seluruh anggota keluarga" kata Sang photographer kepada Aurel dan yang lainnya.
"Aurel kita sewa juga baju seragam, setelah kamu mengambil foto pernikahan kita juga bersama pakai baju seragam" kata bibi lia senang, Aurel mengangguk tanda setuju.
"Paman kami juga menyewa baju seragam boleh kami melihat sekarang, fan diaman ruang gantinya" ucap Aurel lagi.
"Ayo aku ajak kalian melihat baju pengantin juga baju seragamnya" kata paman tukang foto
"Oh ya paman, apakah hasil fotonya berwarna atau hitam putih" ucap Aurel sopan.
"Itu pertanyaan bagus, kamera kami ada yang bewarna tapi biayanya terlalu mahal dari pada foto hitam putih,
Foto warna ini mahal karena untuk mencetak foto tidak bisa disini kami harus ke kota besar, sedang foto hitam putih kami memiliki mesin cetakannya" ucap tukang foto tersebut.
"Beberapa harganya" ucap Aurel penasaran dengan tersebut karena di sebut mahal.
"Untuk ukuran 10r harganya 1.500 kalau 15r harganya 2.000 begitu selanjut makin besar ukuran makin mahal harganya. Karena kami juga butuh biaya ke kota besar" Kata sang photographer tersebut
Aurel ragu-ragu karena itu memang mahal, tapi ia juga ingin mencetak potonya dengan berwarna, kalau hitam putih percuma saja dia berdandan, tapi sekarang dia sudah bersuami tidak mungkin boros, membuang uang untuk kertas. Akhirnya ia mengalah pada keinginan, jadi dia minta poto hitam putih saja.
Lalu ia ingin menyampaikan kepada fotographer tersebut, tetapi sebelum ia berbicara sudah di dahului oleh william.
"Paman cetak poto pernikahan kami yang terlihat bagus 10r dan foto keluarga ukuran 10r juga satu, dan buatkan juga kami album foto ukuran 3r dan 5r beberapa foto" ucap william mantap, karena saat Aurel bertanya tadi dia tahu istrinya itu ingin poto berwarna, jadi ia ingin menyenangkan istri kecilnya, soalnya uang tidak masalah tabungannya masih banyak.
"Baik, sekarang kalian ganti pakainya lebih dulu, kalau sudah selesai segera panggil aku yang berada di luar" kata tukang poto lalu ia keluar.
"Bang wil, apa kamu yakin ini terlalu mahal bagaimana kita ambil poto hitam putih saja" ucap Aurel lembut.
"Tidak apa-apa, apakah kamu tidak ingin Poto bewarna" ucap William kepada Aurel.
"Aku ingin," jawab nya cepat setelah itu baru ia tersadar.
"Tidak-tidak maksud ku, kita tidak perlu buang-buang uang" ucap Aurel cemas, william hanya terkekeh melihat pipi merah istrinya.
"Aku punya uang, aku hanya menyenangkan istriku saja apa salahnya, kedepan jangan sungkan pada ku, apa yang kamu inginkan langsung minta padaku" ucap william lembut sambil memegang tangan Aurel.
"Terimakasih abang, kamu baik sekali" ucap Aurel senang juga menggenggam tangan William.
"Kamu istriku tentu saja aku ingin membahagiakanmu, cepatlah ganti bajumu, aku akan ganti sebelah sana" kata William, lalu mereka mengganti bajunya.
Sampai di ruangan ganti, Aurel masuk kedalam ruang dimensi nya, langsung sampai diruang ganti dirumahnya, lalu ia mengambil baju pengantin yang sangat indah, lalu ia memakainya.
Setelah itu ia merias wajahnya tipis dan memakai lipstik warna pink muda dibibir dengan tipis.
Selalu ia memakai perhiasan anting, kalung dan gelang emas, setelah itu ia mengikat rambutnya gaya sanggul dan meletakkan mahkota kecil di atas sanggulnya.
Setelah itu ia keluar dari ruang ganti, ternyata semua orang sudah menantinya diluar.
Semuanya menganga dan mata melotot mulut terbuka melihat Aurel keluar dari ruang ganti, mereka tidak mengenal aurel lagi, benar-benar cantik seperti putri raya pikir mereka.
William juga terkejut melihat istrinya itu, lalu ia menghampiri Aurel dengan kursi roda otomatis.
"Aurel kamu sangat berbeda hari ini laur biasa cantik, cukup sekali ini saja kamu berdandan seperti ini, aku tidak rela semua orang melihatmu" ucap william lembut sambil menggenggam tangan Aurel dengan lembut.
"Aku berdandan hanya untuk mengambil poto pernikahan kita, kebetulan disana juga ada perhiasan lengkap khusus pengantin, bagaimana apakah cocok untukku" ucap Aurel dengan senyum indahnya.
"Sangat cocok dan kamu sangat cantik memakainya seperti putri, aku menyukainya" ucap william tulus dengan senyuman lembut di bibirnya.
"Kamu juga tampan," ucap Aurel malu-malu pipi memerah lagi.
Tidak tidak lama setelah itu mereka mengambil poto pengantin, mereka mengambil poto cukup banyak. Ada gaya william duduk diatas kursi dan Aurel di belakangnya sambil memeluk william melingkarkan tangannya di dada william dan dagunya dibahu william
William sangat menyukai gaya ini, ia ingin lama-lama Aurel memeluknya, gaya berikut Aurel duduk di paha william, melakukan pose ini aurel sangatlah malu.
Berikut William masih duduk di kursi dan aurel berdiri disampingnya, sambil memegang bahu william,
Mereka banyak mengambil poto termasuk poto keluarga juga.
Setelah selesai berfoto mereka mengganti pakaian nya kembali, seperti semula dan Aurel menghapus riasannya lagi, lalu ia keluar dari ruang ganti.
Fotonya tidak bisa diambil sekarang harus tunggu tiga hari lagi, baru potonya bisa diambil, walau sedikit kecewa karena tidak bisa memanjang foto besar pernikahannya saat hari jumat.
Sore telah tiba mereka siap-siap untuk pulang ke desa, saat keluar dari studio mobilnya sudah ada di depan, jadi mereka langsung masuk kedalam mobil.
Setelah sampai dirumah hari sudah pukul lima sore, mereka mengeluarkan barang belanjaannya dari mobil,
Dan membawanya masuk kedalam rumah, sedang William di dorong oleh Aurel langsung menuju kamarnya.
Sebelum pulang kerumah Aurel melayani suami lebih dulu, seperti menyiapkan air mandi, mengambilkan baju ganti.
