NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak

Cermin Yang Retak

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Hamil di luar nikah / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:952
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

Cinta adalah satu kata yang tidak pernah ada dalam hidup Ruby. Hati dan kehidupannya hanya ada rasa sakit, derita, amarah, kebencian dan dendam yang membara.
Sedangkan Kevin adalah satu nama yang tidak pernah masuk dalam daftar hidupnya.

Sayangnya kehadiran Kevin yang tanpa sengaja mampu menghidupkan rasa cinta dalam hati Ruby. Sekeras apapun Ruby menolak cinta itu, tapi hatinya berkata lain yang membuatnya semakin marah.
Cinta yang seharusnya indah namun membuat hidup Ruby semakin tersiksa. Ruby merasa telah mengkhianati Ibu dan prinsipnya untuk tidak akan jatuh cinta.

Akankah Ruby mengakui dan menerima cinta itu? Atau pergi dan menghilang membawa cinta yang semakin menyiksa hidupnnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Kevin memeluk Ruby yang terlelap kelelahan akibat percintaan panas mereka. Rasa bersalah mulai menggelayut dalam hatinya, Kevin memang bukan pria baik-baik, namun setidaknya dia bukan pria brengsek yang merusak seorang wanita. Tapi malam ini, Kevin menjadi pria brengsek karena telah menodai seorang gadis.

Cup...,

Kevin mengecup kening Ruby, membuat gadis yang telah resmi menjadi wanita itu membuka matanya. Ruby mengangkat wajahnya dan menatap sang kekasih terlihat gelisah.

"Ada apa?" Kevin membalas tatapan Ruby. Membuat rasa bersalah itu semakin terasa.

"Maaf, karena aku telah merusakmu." kata Kevin menyesal. Ruby mengerutkan keningnya.

"Aku tidak mengerti."

Kevin menghela nafas berat. "Aku telah mengambil sesuatu yang berharga darimu, aku menyesali itu, maafkan aku. Seharusnya aku...,"

Namun belum sempat Kevin meneruskan kalimatnya, Ruby langsung memotongnya. "Dari nada bicaramu, sepertinya kau sangat menyesal bercinta denganku!" kata Ruby dengan tatapan tajam begitu menusuk.

Kevin mengangguk pelan. "Ya, aku menyesal." kata Kevin jujur.

Plak ....

Ruby menampar wajah Kevin, pria itu hanya bisa menundukkan kepalanya. Tak sanggup melihat wajah Ruby.

"Pergilah!" usir Ruby. Kevin mengangkat wajahnya melihat Ruby yang memunggunginya.

"Bee," kata Kevin lembut.

"Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi." tegas Ruby, Kevin meraih pundak Ruby, namun Ruby menghempaskan tangan Kevin dengan kasar.

"Aku tidak bermaksud...,"

"Please go!" lagi-lagi Ruby memotong kata-kata Kevin.

Kevin beranjak dari ranjang dan memunguti pakaiannya yang berserak dilantai, lalu memakainya. Kevin pikir, ia dan Ruby sama-sama butuh waktu untuk berpikir, langkah apa yang selanjutnya akan diambil.

"Aku pulang dulu," pamit Kevin, namun Ruby sama sekali tidak menjawab. Setelah memastikan jika Kevin sudah keluar dari apartemennya, Ruby mulai menangis.

Bukan menangis menyesali apa yang sudah ia lakukan bersama Kevin, tapi menangis karena merasa gagal. Ia baru saja memulai, Ruby tidak ingin gagal, tujuannya harus berhasil. Bagaimanapun caranya.

Ruby mengusap air matanya. "Tidak, aku tidak gagal. Aku baru memulai," katanya meyakinkan dirinya sendiri, jika rencananya tidak gagal.

...

Kevin membanting pintu kamarnya dengan kasar, pria itu langsung masuk ke kamar mandi, membiarkan tubuhnya basah di bawah guyuran shower. Kevin sangat terpukul dengan apa yang telah dilakukannya pada Ruby, penyesalan dan rasa bersalah memenuhi hatinya.

Satu persatu Kevin membuka pakaian nya, dapat terlihat dengan jelas dalam pantulan kaca. Tubuhnya penuh tanda merah dari Ruby, Kevin mengusap wajahnya dengan kasar. Masih teringat jelas rasa nikmat yang diberikan oleh tubuh Ruby, ia juga sangat menikmati percintaan panas itu.

Akan tetapi, kenyataan jika dirinya menjadi pria brengsek yang merusak seorang gadis begitu melukai hatinya. Jika dirinya saja merasa sangat terluka, bagaimana dengan Ruby? Semakin memikirkannya semakin membuat amarah bergejolak dalam hati Kevin.

Bugh ... Bugh ... Bugh ...,

Kevin meninju dinding kamar mandi, hingga punggung tangannya memar dan berdarah, namun rasa sakitnya tidak sebanding dengan sakit yang bersemayam dalam hatinya.

Matahari mulai menampakkan dirinya, sinar cerah nan hangat itu masuk dalam kamar Kevin melalui celah hordeng dan lubang ventilasi. Namun sang pemilik kamar sama sekali tidak terusik, sejak semalam Kevin belum memejamkan matanya, lingkar hitam mulai terlihat di kulit wajahnya yang putih.

Pikirannya terus melayang pada Ruby, apa yang akan ia lakukan kedepannya, meskipun Kevin brengsek bukan pria baik-baik. Tapi Kevin bukan orang yang lari dari tanggung jawab, ia bukan pria pengecut, namun diusianya yang masih terhitung muda dan labil, haruskah Kevin bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan pada Ruby?.

"Kevin, sayang!" seru Devina dari balik pintu kamar Kevin. "Kau sudah bangun?" beberapa kali Devina mengetuk pintu itu, namun tidak ada jawaban dari Kevin.

Ceklek...,

Devina membuka pintu yang memang tidak terkunci itu. Keningnya berkerut, karena tidak biasanya Kevin membiarkan pintunya tidak terkunci.

"Vin, Kevin, sayang!" Devina langsung mendekati putranya. Pandangan mata Kevin kosong, bahkan mengabaikan kedatangan Devina. "Vin, kamu kenapa?" Devina mengusap pipi Kevin, namun putranya tak bergeming.

"Papa! Pah! Papa!" teriak Devina, mengembalikan kesadaran Kevin. Matanya menatap sendu sang ibu, seolah menyimpan beban kesedihan.

"Vin, kamu kenapa sih!"' Devina memeluk Kevin, wanita itu sudah terisak melihat sang putra tidak meresponnya.

Rian berlari masuk dalam Kevin, melihat sang istri menangis sambil memeluk putranya. "Mah, kenapa?" tanyanya bingung. Devina menggeleng sambil menangis.

"Mama gak tahu, tadi mama masuk, Kevin sudah seperti ini." Devina mengurai pelukannya dan meraih tangan Kevin hendak mengecupnya, namun Devina kembali teriak histeris melihat tangan Kevin yang memar membiru.

"Kamu kenapa sih, Nak." Rian juga terkejut melihat kondisi putranya. Devina memanggil Lastri untuk membawakan kotak P3K, lalu dengan hati-hati mengobati tangan Kevin.

Jika biasanya seorang wanita yang akan terlihat terpuruk dan hancur setelah kehilangan kesuciannya, namun disini malah Kevin yang terlihat begitu terpuruk. Sepertinya, kejadian ini akan menjadi titik awal perubahan besar dalam hidup seorang Kevin Andriano Buana.

***

Tiga bulan berlalu sejak malam prom, Kevin benar-benar menjadi sosok yang berbeda. Keseharian hanya belajar, dan mulai terjun ke perusahaan sang Papa. Hanya sesekali Kevin mau berkumpul dan melakukan hobinya seperti saat SMA.

Lalu bagaimana hubungannya dengan Ruby? Hubungan mereka kembali seperti semula, bahkan selama tiga bulan ini, Kevin sama sekali tidak bisa bicara dengan Ruby, pria itu hanya bisa menatap Ruby dari kejauhan, karena Ruby kuliah di kampus yang sama dengannya. Bahkan Ruby memblokir nomer ponselnya, membuat hubungan mereka kembali dingin.

Begitu pula dengan hubungan Kevin dan Alika. Sibuk, menjadi seribu satu alasan Kevin untuk menolak bertemu atau jalan dengan Alika. Mereka hanya bisa bertemu saat di kampus, dan berbicara beberapa patah kata, selebihnya tidak ada komunikasi sama sekali.

Bahkan sekarang Alika tidak pernah lagi mengirim pesan pada Kevin. Alika cukup sadar diri, jika Kevin memang tidak menyukainya, terus menerus berjuang sendirian dan tidak dianggap sama sekali, membuat Alika lelah dan menyerah menggapai cinta Kevin.

"Vin, nanti ke basecamp ya." Dino merangkul pundak Kevin, mereka baru saja selesai kelas dan berjalan menuju kantin.

"Sorry, gue ada janji sama Papa." tolak Kevin halus.

Dino hanya bisa menghela nafas pasrah, beberapa bulan ini memang sangat sulit mengajak Kevin hang out. "Lo beneran mau terjun ke perusahaan?" Kevin hanya mengangguk, matanya menatap lurus kedepan. Di ujung sana, Kevin melihat sosok yang sangat ia rindukan.

"Btw, hubungan Lo sama Alika, gimana ...?" namun suara Dino seolah terbang dibawa angin. Pikirannya dipenuhi sosok Ruby, terlihat tapi tidak bisa disentuh, Kevin berharap jika Ruby memberikan satu kesempatan lagi untuknya.

"Vin! Lo dengerin gue gak sih?" kesal Dino yang sudah bicara panjang lebar, namun diabaikan oleh Kevin.

Kevin meringis sambil menggaruk kepalanya. "Sorry, gue lagi gak fokus." Dino berdecak sebal mendengar itu. Jadi, dari tadi dia bicara hanya dianggap radio rusak?.

*

*

*

*

*

TBC

1
kalea rizuky
heran ruby ne di nikahin g mau jd kek lacur aja
kalea rizuky
berasa kurang Thor cpet kasih flashback ruby dendam ke siapa al atau kevin
Starry💫: Hallo Kk, terimakasii sudah mampir🤗
Alurnya memang sedikit lambat ya, tapi nanti ada part dimana semuanya akan terbuka. Terimakasih sudah bersedia meninggalkan kritik dan saran di kolong komentar☺️ Semoga KK dan keluarga sehat selalu 😇😇😇
total 1 replies
kalea rizuky
males deh klo. teka teki bengini Thor uda sejauh ini g ada flasback ruby jg kek murahan
kalea rizuky
aduhh by kok di kasih kevin sih virgin qm
kalea rizuky
lo akan kehilangan ruby klo lo serakah kevin
kalea rizuky
flasback nya mana Thor haduh
kalea rizuky
kevin playboy akut kasian ruby
kalea rizuky
lah kevin kok gt
kalea rizuky
np hidup nya ruby kayak rumit sih
kalea rizuky
klo bagus q kasih bunga/Tongue/
kalea rizuky
.masih jd teka teki
MommyRea
cuma berani mengira ngira aja Thor... nanti nya di Ruby juga cinta sama Kevin... hanya Ruby ada dendam apa ya Thor sama Kevin ?
Starry💫: Ikuti terus kisah merekaaa😆😆😆
total 1 replies
MommyRea
hadir Thor... permintaan othor di kabulkan.😊😊
Starry💫: Terimakasih 🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!