"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ngikut mulu ihh
"aku hanya bercanda" ucap lea dengan wajah sedikit tertawa.
"kau belum pernah punya pacar?" tanya Mathias.
"mmm... yaa... apa itu aneh?" tanya lea.
"tidak.. itu bagus, kau harus fokus kuliah, jangan pacaran" ucap mathias sambil mengacak rambut lea.
"ya kau benar, aku harus mempertahankan beasiswaku" jawab lea.
Mathias tersenyum namun di dalam hatinya ia bertanya tanya, siapa seseorang yang menarik perhatian lea saat ini.
selesai mengerjakan tugas, mathias pun pamit untuk pulang karena sudah mulai larut malam.
"aku akan pulang, tidurlah jangan kemana mana sudah malam" ucap mathias.
"iyaa, memangnya aku mau kemana lagi?" tanya lea.
"baiklah, sampai besok ya?" pamit mathias lalu segera pergi.
lea menghela nafas panjang, hampir saja ia mengatakan jika ia menyukai adiknya, yaitu felix.
"aku harus cari tau, kenapa mathias dan felix tidak akur" ucap lea.
karena sudah larut lea pun mulai tidur.
Skip.
ke esokan harinya, seperti biasa lea pergi ke kampus, setibanya di kampus.
"lea?" panggil vilia sambil berlari menghampirinya.
"vilia? ada apa?" tanya lea.
"nanti pulang kuliah ikut yuk?" ajak vilia.
"kemana?" tanya lea bingung.
"jadi.. gini, gisel itu akhir akhir ini aneh banget, dia sih katanya lagi deket sama seseorang, tapi dia ga ngasih tau itu cowo siapa, gue.. cuman khawatir aja" ucap vilia.
"khawatir gimana?" tanya lea bingung.
"iya gue takut aja, gisel kan kalo udah bucin bego banget, entar dapet yang kek daniel! amit amit deh pokoknya" terang villa.
"terus lo mau ngapain?" tanya lea.
"nanti dia katanya ada janji sama tu cowo, kita ikutin yuk? mau mastiin aja dia cowo baik baik atau engga" ungkap vilia.
"em, ya udah dehhh" jawab lea pasrah.
"yeyyy, kalo gitu sampai ketemu nanti ya lea? bye bye" ujar vilia segera pergi ke kelasnya.
setelah vilia pergi, lea juga pergi menuju kelasnya.
"pagi lea" sapa nicolas yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"pagiiii" jawab lea sambil tersenyum.
kelas di mulai, semua terlihat fokus dalam mendengarkan dosen yang tengah berbicara di depan kelas.
drtttttt!(suara getar ponsel lea)
lea pun segera memeriksa ponselnya.
"selesai kelas apa kau ada waktu?" tulis felix.
lea menoleh ke sekitar karena merasa tidak nyaman untuk bermain ponsel saat berada di kelas.
dengan cepat lea pun membalas.
"aku ada janji dengan temanku"
"boleh aku ikut?" balas felix.
"ikut?" tulis lea
"iya, aku mau ikuttt" ujar felix dengan emot sedih.
"astaga ni anak mau ngapain sihhh" batin lea sambil memelototi ponselnya.
"ya udah dehhh terserah" jawab lea
"oke aku tunggu di depan kelas" tulis felix.
"ada apa?" tanya nicolas sambil menepuk bahu lea membuatnya benar benar terkejut.
"bukan apa apa" jawab lea sambil tersenyum tipis.
lea buru buru memasukkan ponselnya kedalam tas.
beberapa saat kemudian setelah kelas berakhir, lea buru buru untuk keluar dari kelas.
nicolas menatap gerak gerik lea tidak seperti biasanya, namun ia mencoba mengabaikannya.
lea keluar dari kelas, terlihat felix menunggunya sambil tersenyum.
"lea?" ujarnya sambil mencoba memeluk lea namun lea segera menyeretnya menjauh dari kelas.
"aduhh kok aku jadi ketakutan gini sihhh, aku kayak orang ngelakuin salah aja" batin lea.
"lea kamu mau bawa aku kemana?" tanya felix bingung karena lea terus diam sambil menarik tangannya.
"kamu ngapain mau ikut? aku mau keluar sama temen aku?" ungkap lea.
"yaaa aku mau ikut, aku juga pengen tau temen temen kamu" ujar felix dengan wajah memelas.
"duhh gimana ya?" jawab lea bingung.
Lea terdiam sambil berfikir, sementara felix dengan polos hanya tersenyum.
"ya udah deh... Kamu boleh ikut" ucap lea pasrah.
"yeyyy" jawab felix senang sambil merangkul lea.
"ihhh jangan pegang pegang malu di liatin yang lain" ucap lea mencoba melepaskan rangkulan felix.
"ya biarin aja" jawab felix tak peduli.
Mereka berdua berjalan bersama untuk keluar dari kampus, dan menunggu vilia di depan gerbang kampus.
"kamu nanti diem aja ya?" ucap lea.
"diem aja gimana?" tanya felix bingung.
"jadi aku tu sama temen aku mau ngikutin temen kita namanya gisel, dia khawatir kalo dia kencan sama cowo anehhh makanya kita mau ngikutin buat cari tau" ungkap lea.
"ohhh gitu" jawab felix sambil mengangguk.
melihat felix patuh membuat lea jadi gemas ingin mencubit pipinya.
"leaaa?" panggil vilia membuat lea terkejut dan mengurungkan niatnya.
"gimana? jadi ga?" tanya lea.
"i..ya.. jadi.. tapi kok dia disini?" tanya vilia bingung karena felix bersama lea.
"iya.. boleh ya? dia ga akan ganggu kok" mohon lea.
"ya.. terserah deh" jawab vilia pasrah.
"terus kita kesananya gimana?" tanya lea.
"aku bawa mobil, pake mobil aku aja?" saran felix
"ya udah deh boleh, yuk buruan?" ajak vilia.
mereka bertiga pun pergi ke sebuah restoran menggunakan mobil felix, beberapa saat kemudian tibalah mereka disana.
"ini beneran tempatnya?" tanya lea sambil celingukan melihat ke arah sekitar.
"iyaaa, em... kita cari tempat duduk dulu deh sambil nunggu?" ajak villia.
"ya udah yuk?" ucap lea sambil menarik tangan felix.
felix terlihat pasrah pada lea dan terus mengikutinya.
mereka duduk sambil menyembunyikan wajah mereka dengan buku menu.
"pake juga dong?" suruh lea pada felix.
"ga ada lagi menunya cuman dua" jawab felix.
"ohhh iya, lagian gisel juga ga kenal sama felix?" tanya lea pada vilia.
"iya udah gpp, kamu kayak biasa aja" jawab vilia.
beberapa saat kemudian gisel pun datang seorang diri sambil melihat kesana kemari, sementara lea dan vilia menutupi wajahnya di balik buku menu.
"kok dia sendiri?" bisik lea.
"belum dateng kali" jawab vilia.
sampai akhirnya seseorang datang menghampiri gisel.
"hai, maaf ya telat?" ujarnya sambil tersenyum sambil membawa sebucket bunga.
"iya gpp, aku juga baru dateng kok" jawab gisel tersenyum manis.
"ini buat kamu" ujarnya memberikan bunga itu kepada gisel.
"ya ampun cantik sekali, maksi banyak ya?" ujar gisel merasa senang.
"iya sama sama" jawabnya.
di sisi lain.
"itu mah si tata" ucap felix tiba tiba.
"kamu kenal?" tanya lea terkejut.
"yaiyalah, orang dia temennya.." seketika felix menggantung kata terakhirnya.
"temennya siapa?" tanya lea penasaran.
vilia terlihat bingung karena ia juga penasaran.
"felix? jawab temennya siapa?" tanya lea dengan nada lembut agar felix mau menjawab.
"temen mathias" jawab felix dengan ekpresi datar.
lea menoleh ke arah vilia, seketika suasana jadi canggung.
"emmm, aku mau ke toilet dulu" ucap lea tiba tiba sambil menutupi wajahnya dengan tas menuju ke toilet.
"aku juga, mau ke toilet sebentar" ujar vilia buru buru menyusul lea.
sesampainya di toilet.
"jadi gimana? dia baik apa engga?" tanya vilia.
"mana gue tau" jawab lea.
"kita nanya ke dia juga percuma, orang felix ga akur sama mathias" jawab vilia.
"tapi.. serius mereka ga akur gara gara kakak pertamanya?" tanya lea penasaran.
"iya, rumor yang beredar sih kaya gitu, intinya mathias penyebab kakak pertama mereka meninggal, semenjak itu mereka jadi kaya sekarang" terang vilia.
lea terdiam, vilia dan gisel tidak tau jika mathias ialah teman dekat lea, lea jadi serba salah dengan situasinya sekarang.
"tapi.. kok lu deket banget kayanya sama dia?" tanya vilia.
"dia siapa?" tanya lea gugup.
"felix, lu ada hubungan apa sama dia?" tanya vilia penasaran.
"gue.. gue masih pdkt sama dia" jawab lea.
"terus menurut lo, tata anak baik baik atau gimana?" tanya vilia.
"gue juga ga tau, nanti deh gue cari tau, kita pergi aja dulu dari sini" ajak lea.
"ya udah deh, kita sampai sini dulu nanti kabarin ya kalo ada info baru" ujar vilia.
"okeee" jawab lea.
mereka langsung pergi menuju parkiran.
sampai di parkiran lea segera menghubungi felix untuk memberi tau jika ia sudah keluar dari restoran.
***
"halo?"
"iya halo?"
"aku di parkiran, kamu kesini ya?"
"ohh gitu, oke" jawab felix.
lea segera menutup ponselnya, dan menunggu felix.
beberapa saat kemudian.
"kok pada disini?" tanya felix heran karena vilia dan lea berada di parkiran.
"ehh gue balik duluan ya? kalian lanjut aja, kita sampai sini aja dulu" ucap vilia.
"loh ga bareng?" tanya lea.
"engga, gue mau ketempat lain, duluan ya daaa leaaa, felix duluan ya?" pamit vilia segera pergi.
"ohh iya iya" jawab felix.
lea jadi bingung, siapa yang ngajak siapa yang pergi duluan, sementara felix bingung tidak tau apa yang terjadi.
"terus sekarang kita mau ngapain?" tanya felix.
"ya ga ada, kita pulang yuk?" jawab lea.
"kita ketempatku yuk? aku baru beli ikan baru lohhh" rayu felix dengan wajah imutnya.
"ikan baru?" tanya lea.
lea baru ingat jika felix memiliki akuarium raksasa di dalam apartemennya.
"iyaaa, yuk?" ajak felix.
"ya udah dehhh" jawab lea pasrah.