NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:225.5k
Nilai: 5
Nama Author: SYF

Shen Xinyi rela mengorbankan seluruh harta dan keluarganya demi membantu pangeran ke-5 untuk mendapatkan posisi "Putra Mahkota" dan menjadi "Kaisar", setelah berhasil menjadi Kaisar ia tak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Pangeran ke-5 telah menjalin hubungan terlarang dengan anak haram keluarga Shen. Setelah membantai habis keluarga Shen dengan alasan pemberontakan, pada akhirnya Shen Xinyi tak dapat lari dari takdirnya. Ia tewas dengan cara yang mengerikan sehari sebelum pesta pernikahannya, namun siapa yang dapat mengira? Begitu ia membuka kembali matanya, Shen Xinyi kembali ke 5 tahun yang lalu. Sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, kini ia berjanji akan membuat mereka semua membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan.


"Aku kembali, dendam ini akan ku hitung satu-persatu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 08

"Shen Xinyi, ini hanya perasaanku atau pelayanmu memang menatapku dengan tatapan yang tajam?" tanya Tang Jiale heran.

"Ah, tidak juga. Nampaknya anda sudah salah paham, saya lihat Li Mei menatap anda dengan tatapan yang biasa saja." jawab Shen Xinyi sambil tersenyum ceria, mendengar jawaban dari Shen Xinyi membuat Tang Jiale terdiam seribu bahasa. Ia tak bisa berkata-kata lagi.

"Maaf, nampaknya aku salah lihat." ujar Tang Jiale sambil tersenyum, Shen Xinyi menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia sudah memaafkan Tang Jiale.

Mereka berdua kemudian meminum teh yang telah dituangkan oleh Li Mei, sementara itu Li Mei berdiri di samping Shen Xinyi guna memastikan keamanan Shen Xinyi. Ia takut jika dirinya pergi, Tang Jiale malah berani untuk melakukan hal-hal yang tidak sopan kepada nona nya.

Tang Jiale terus memperhatikan pergerakan Li Mei, ia merasa heran karena bisa-bisanya pelayan yang tidak diperlukan tetap berdiri di dekat tuannya bahkan menatap tamu tuannya dengan tatapan mata yang tajam. Siapapun dapat melihatnya dengan jelas bahwa Li Mei sangat membenci Tang Jiale.

"Shen Xinyi, kenapa pelayanmu seperti memusuhiku?" gerutu Tang Jiale kesal.

"Maafkan saya, nampaknya Li Mei ingin segera berbelanja." sahut Shen Xinyi sambil tersenyum.

"B-berbelanja?"

"Iya, sebelum anda datang kemari saya sudah berjanji kepada Li Mei untuk berbelanja bersamanya. Nampaknya ia sudah tidak sabar untuk pergi berbelanja." jelas Shen Xinyu tenang.

"Oh ya! Jika anda tidak keberatan apakah tidak apa-apa jika saya meninggalkan anda sendirian di sini dan pergi menemani Li Mei berbelanja? Karena mau bagaimanapun juga saya harus menepati janji saya." sambung Shen Xinyi sembari meletakkan cangkir tehnya.

Tang Jiale berpikir sejenak, sebenarnya ini adalah kesempatan emas bagi dirinya. Karena dengan perginya Shen Xinyi dari kediaman Shen maka ia bisa bersenang-senang bersama Shen Yijing sepuasnya!

"Baiklah, aku akan menunggumu di sini dengan patuh!" seru Tang Jiale sambil tersenyum.

"Ya, syukurlah kalau seperti itu. Aku dan Li Mei pergi dulu ya ~" Shen Xinyi bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruangan bersama Li Mei.

Melihat tempat yang sepi dengan cepat Tang Jiale berjalan keluar dan pergi ke paviliun tempat Shen Yijing berada. Ia pergi dengan perasaan yang sangat bahagia, dirinya bahkan bersenandung di sepanjang jalan. Nampaknya ia sangat senang karena bisa menghabiskan waktu bersama kekasih dambaan hatinya.

Sementara itu dari kejauhan Shen Xinyi dan Li Mei menyaksikan semua itu, kemudian mereka berdua saling bertatapan. Wajah Li Mei terlihat sangat syok, ia nampaknya masih tidak bisa menerima fakta ini. Sementara Shen Xinyi tersenyum kecut dan berjalan pergi meninggalkan paviliunnya.

"Nona, bagaimana bisa Pangeran kelima berjalan ke arah paviliun Yan? Itu kan Paviliun tempat Nona kedua berada!" seru Li Mei sembari mengejar langkah nonanya.

"Seharusnya kamu sudah paham, apa yang sebenarnya terjadi di sini." jelas Shen Xinyi tenang.

"Anda sama sekali tidak marah atau sedih?" tanya Li Mei heran.

Shen Xinyi tidak mengatakan apapun, ia terus berjalan dengan pandangan mata lurus ke depan. Melihat reaksi Nonanya membuat Li Mei tidak berani untuk berbicara terus terang. Ia lebih memilih untuk menutup mulutnya dan pada akhirnya sepanjang jalan tidak ada satupun percakapan yang terjadi antara Nona muda dan Pelayannya itu.

Setelah berjalan selama 15 menit akhirnya mereka tiba di pasar dan mulai mencari barang yang akan mereka beli, selain membeli hadiah untuk Li Mei dan ibunya. Shen Xinyi juga berencana untuk membeli perlengkapan sekolah dan hadiah untuk ayah dan adik kandungnya. Dipikir-pikir sudah 3 tahun lamanya ia tak pernah memberikan hadiah untuk ayah, ibu, dan adiknya itu.

"Li Mei, menurutmu bagaimana dengan giok naga ini? Apakah Junwei akan menyukainya?" tanya Shen Xinyi sembari melihat-lihat giok lainnya.

"Menurut saya adik anda pasti akan menyukainya."

"Terima kasih, namun siapa anda?" ternyata yang menjawab pertanyaan Shen Xinyi bukan Li Mei melainkan seorang pria dengan rambut hitam legam, kulit yang putih, hidung yang mancung dengan rahang yang tegas, serta bibir yang tipis namun tetap menggoda.

"Wah, bisa-bisanya anda tidak mengenal saya.. Hati saya sungguh sakit."

"Jangan bermain-main tuan! Cepat katakan anda ini siapa? Dan bagaimana anda bisa tahu bahwa Junwei adalah nama adik saya?"Shen Xinyi kemudian mencabut tusuk konde yang ia pakai dan mengarahkannya ke leher pria yang ada di depannya. Bukannya takut pria itu malah tertawa pelan dan mendekatkan wajahnya ke wajah Shen Xinyi.

"Saya ini adalah kakak iparmu loh ~ itupun kalau kamu jadi menikah dengan Tang Jiale." mendengar jawaban pria itu membuat Shen Xinyi sangat terkejut, ia kemudian meletakkan kembali kondenya dan berlutut.

"Maafkan saya Pangeran ketiga! Saya sungguh menyesal, saya benar-benar tidak mengetahui bahwa yang berdiri di depan saya saat ini adalah anda." Shen Xinyi benar-benar tak mengetahui bahwa orang yang saat ini ada di depannya adalah pangeran ketiga, bukan tanpa alasan karena pada kehidupan sebelumnya ia tak pernah bertemu dengan Pangeran ketiga. Tidak seperti pangeran keempat yang dimana ia masih bisa melihat wajahnya, entah kenapa dulu Yang Jiale selalu melarang Shen Xinyi untuk bertemu secara langsung dengan pangeran ketiga.

"Ah.. benar juga, kita belum pernah bertemu ya. Baiklah, perkenalkan namaku adalah Tang Yuchen, dan seperti yang kamu ketahui bahwa aku adalah pangeran ketiga sekaligus calon kakak iparmu." ucap Tang Yuchen sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum lembut. Dengan senang hati Shen Xinyi berjabat tangan dengan Tang Yuchen, entah kenapa dirinya mereka tenang dan nyaman jika berada di dekat Tang Yuchen. Berbeda dengan saat ia berada di dekat Tang Jiale rasanya sesak dan menakutkan.

"Kenapa anda seyakin itu bahwa saya akan menjadi adik ipar anda?" seru Shen Xinyi sembari menatap wajah Tang Yuchen.

"Oh tuhan! Sekarang aku mengerti kenapa Tang Jiale sangat melarangku dan Shen Yijing untuk bertemu secara langsung dengan Tang Yuchen, ternyata dia setampan ini! Ini... Benar-benar mahakarya tuhan. Sempurna, tanpa celah!" batin Shen Xinyi, ia benar-benar merasa sangat senang karena dapat berjalan bersama dengan pria setampan Tang Yuchen bahkan dalam hidupnya Tang Yuchen adalah laki-laki paling tampan yang pernah ia temui.

"Kenapa saya seyakin ini ya? Hmm... Mungkin karena semua orang selalu mengatakan bahwa anda dan Tang Jiale adalah pasangan yang serasi, bahkan kalian berdua dirumorkan saling mencintai dan setia satu sama lain." jawab Tang Yuchen terus terang.

"Ah, begitu ternyata. Orang-orang hanya membicarakan apa yang mereka lihat ya." gumam Shen Xinyi namun masih dapat di dengar oleh Tang Yuchen.

"Eh? Memangnya kejadian yang sebenarnya itu bagaimana?" kini Tang Yuchen menjadi sangat penasaran dengan kebenaran yang ada di balik topeng keharmonisan dan kemesraan hubungan antara adik dan kekasihnya ini.

1
Ulufi Dewi
ayo smangat Thor nulisnya...... meskipun sibuk dengan dunia nyata......
Lina Hibanika
para tetua kan lebih tinggi ya ilmunya masa sampai tidak menyadari ada yg mengendap2
Lina Hibanika
bukannya tetua ketiga itu dah mati ya ditebas kepalanya sama tetua utama
Lina Hibanika
cahaya apakah itu
Lina Hibanika
belajar di akademi dan mempelajari bela diri harusnya jangan sampe merasa syok ya,, bukankah hal seperti itu wajar
Lina Hibanika
nah harusnya seperti itu langsung eksekusi aja
Lina Hibanika
makin lama dibiarkan nantinya malah merajalela kejahatan tetua pertama
Lina Hibanika
dikira makanan tester pake icip icip segala
Lina Hibanika
kenapa sih kalau memakai perempuan itu harus dengan kata jalang
Lina Hibanika
satu per satu terbalaskan,, tinggal nenek lampir heh yiying
Lina Hibanika
huang Jun ini pasti suruhan xinyi,, sama kaya fang fei
Lina Hibanika
selalu saja ada yang iri hati
Lina Hibanika
tenang saja haoyi,, xinyi ga akan mempermainkan perasaan yuchen
Fitrian
cuiiiiiihhhhh🧠🧠🧠🧠🧠🐖🐖🐖🐖🐖🐖🐖
Moertini
Dilanjutin Author bagaimana tindakan selanjutnya Shen Xiao cs mengambil tindakan setelah tahu pelakunya selalu sehat dan semangat Author
Moertini
Shen Xinyi bersama adiknya dan Pangeran ke tiga akan mencari peneror Shen Xinyi dengan kejeniusan mereka pasti akan ketemu dalang nya dilanjutin Author penasaran niiii semangat
momi
ceritanya keren
Heni Setianingsih
Luar biasa
💞DARRA💞💖
ditunggu kak,semoga slalu sehat
Kakak Siregar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!