Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 Kebun binatang (part2)
Singkat cerita mobil yang Edwin bawa pun akan memasuki gerbang Taman Safari.
Nita juga sudah membelikan wortel buat si kembar memberikan makanan kepada hewan herbivora, seperti Gajah, Zebra, Unta, Rusa dan sebagainya.
Ketika akan memasuki wilayah hewan karnivora, Nita dan Edwin mewanti-wanti supaya si kembar tidak membuka jendela mobil.
"Besar sekali kucingnya, bun...." kata Dev yang melihat Harimau dan Singa dari dalam mobil.
"Harimau, Macan dan Singa adalah kucing terbesar di dunia dan mereka di beri makan oleh pawangnya beberapa kilo daging merah yang masih mentah...." ucap Edwin yang menjelaskan kepada Dev dan juga Andra.
Dan yang di beri tahu hanya mengangguk saja, seakan-akan mereka paham dan mengerti sama penjelasan Edwin.
Tidak beberapa lama akhirnya mobil yang di bawa oleh Edwin pun memasuki wilayah rekreasi yang aman buat mereka.
"Uncle, Andra ingin ke toilet lagi...." ujar Andra setelah Edwin memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran yang tersedia.
"Ayo, kita akan cari toilet dulu, setelahnya baru kita akan makan terlebih dahulu baru melihat sebuah atraksi para hewan dengan manusia...." lanjut kata Edwin yang langsung menggendong Andra dan juga menuntun Dev.
Nita pun mengikuti Edwin, Andra dan Dev dari belakang dan dirinya juga akan ke toilet kembali, untuk menuntaskan hasratnya.
Selesai dari toilet mereka berempat pun kembali lagi ke parkiran, dikarenakan mereka ingin mengambil bekal mereka yang tertinggal di mobil.
Setelahnya mereka berempat mencari tempat yang pas buat mereka istirahat dan makan terlebih dahulu.
Pada akhirnya mereka pun menemukan seperti sebuah pondok kosong dan bisa mereka tempati, untuk istirahat dan makan bersama.
"Makan dulu ya, setelah itu baru kita akan melanjutkan perjalanannya kembali...." sahut Nita kepada Dev dan juga Andra.
"Aku mau makan pakai ayam dan sambal goreng kentang, bunda...." balas Dev yang sangat menggemari olahan kentang apapun itu.
"Siap sayang, mau di suapi atau makan sendiri?" sambung Nita yang bertanya kembali kepada Dev.
"Makan sendiri bun...." lanjut kata Dev.
Nita pun menyajikan makanan untuk Dev, Andra, Edwin dan juga untuk dirinya sendiri.
'Kalau seperti ini, kami seperti sepasang suami-istri yang sedang mengajak anak-anaknya berlibur....' kata Edwin di dalam hati sambil melihat ke arah Nita.
Mereka berempat pun akhirnya menikmati makanan yang di bawa dari rumah, bersama-sama.
"Edwin...." ucap seseorang orang yang memanggil nama Edwin dan Edwin pun mencari siapa yang memanggilnya tersebut.
Ketika mengetahui siapa yang memanggil dirinya, dengan seketika mood seorang Edwin Pratama Arcelio langsung down seketika melihat dua orang yang selama ini ia hindari.
"Tuan, maaf sudah mengganggu anda dan keluarga anda...." ujar Reno Dirgantara yang sedang menggendong seorang anak kecil dan Yunita Rahayu Putri yang sedang hamil besar.
'Keluarganya Edwin? Benarkah Edwin telah menikah? Tapi aku tidak pernah mendengar kabarnya dan jangan bilang kedua anak itu adalah....' kata Yuni di dalam hati yang bergantian melihat ke arah Edwin, Nita dan juga si kembar.
'Tidak, aku tidak bisa menerima ini semua, bukankah Edwin sangat mencintaiku....' lanjut kata Yuni kemudian yang mulai kepedean.
Edwin dan Nita pun segera membereskan perlengkapan makan yang telah kosong dan di masukkan ke dalam tas.
"Yuk sayang, ayah gendong lagi...." ucap Edwin yang langsung menggendong Dev kembali dan tanpa sadar, Edwin juga menyebut dirinya sendiri dengan nama ayah.
'Jadi mereka itu benar-benar....' ujar Yuni kembali, setelah melihat perlakuan Edwin kepada Dev.
Dan tanpa sadar juga Edwin menggandeng tangan Nita, setelah dirinya menggendong tas ransel dan juga Dev.
Sedangkan Andra di gandeng oleh Nita dan Nita hanya bisa menundukkan kepalanya saja, sambil menyembunyikan wajahnya yang telah berubah warna.
Dan mereka pun meninggalkan Reno dan Yuni di pondok itu Dev, Andra dan Nita sampai tidak berani berbicara dengan Edwin.
'Kenapa harus ketemu mereka di sini sih?' tanya Edwin di dalam hati.
Dan setelahnya Edwin pun membawa Dev, Andra dan Nita ke sebuah pertunjukan yang sedikit menegangkan.
Sebuah pertunjukan Gajah dan juga pertunjukan koboi yang sangat mengagumkan.
Selesai menyaksikan koboi dan atraksi Gajah, Edwin mengajak Dev, Andra dan Nita untuk menaiki wahana yang tersedia di sana.
Juga mengajak foto-foto dengan beberapa hewan yang di pamerkan seperti anak Harimau, orang hutan, burung Macau dan banyak lagi.
'Jika kami seperti ini terus, kami terlihat seperti keluarga....' kata Nita di dalam hati sambil melihat ke arah tangan yang sedang di gandeng oleh Edwin.
Dan dari tadi debaran jantung Nita malah semakin kencang dan juga semakin membuat wajah Nita semakin memerah.
"Apakah ada yang mau beli oleh-oleh?" tanya Edwin kepada Nita dan si kembar, ketika mereka akan melewati toko oleh-oleh.
"Uncle, belikan aku boneka singa yang memiliki bulu yang lebat di kepalanya...." ucap Andra kemudian.
"Aku juga mau uncle, boneka singa dan juga boneka jerapah...." ujar Dev.
"Kalau begitu kita akan memborong semua belanjaan yang kalian inginkan dan Nita, ambilah apa yang kamu inginkan...." lanjut kata Edwin.
Dev pun meminta turun dari gendongannya Edwin dan mencari boneka yang ia inginkan, begitu juga dengan Andra dan Nita.
Tidak lupa Nita juga membelikan baju couple untuk Dev dan juga Andra, beserta dengan aksesorisnya seperti topi dan lainnya.
Nita juga membelikan beberapa buah beannie untuk Edwin, Erwin, Vania dan juga untuk dirinya sendiri.
Selesai membayar Edwin pun mengajak kedua keponakannya dengan Nita, untuk pulang ke rumah.
Perjalanan pulang hanya memerlukan waktu yang singkat daripada perjalanan pergi.
Di tengah perjalanan Dev dan juga Andra pun tertidur sambil memeluk boneka yang telah mereka beli.
Singkat cerita Edwin telah sampai di depan rumah keluarganya dan ia melihat mobil milik Erwin yang sudah terparkir dan mereka sampai saat jam menunjukkan pukul delapan malam.
Dan benar saja tidak beberapa lama Erwin dan juga Vania pun menghampiri mobil Edwin yang baru terparkir.
"Jam berapa kamu sampai sini?" tanya Nita kepada Vania, ketika Nita sudah keluar dari dalam mobil.
"Dari jam empat sore tadi, ternyata rumahmu dekat dengan rumah mertuaku...." balas Vania kemudian yang baru mengetahui rumah yang Nita tinggali saat ini.
Kemudian Vani dan di bantu oleh Nita membawa si kembar di masing-masing gendongannya dan mereka pun membawanya ke rumah Nita dan menidurkan si kembar di kamar.
Kemudian Vania pun mengelap badan si kembar dan mengganti pakaian mereka.
Sedangkan Erwin dan Edwin membawakan barang belanjaan milik Nita dan juga si kembar, beserta dengan tempat makan mereka yang telah kosong.
Edwin pun kembali ke rumah untuk membersihkan dirinya sendiri.
TBC.