NovelToon NovelToon
System Apocalypse Zombie

System Apocalypse Zombie

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Horor / Epik Petualangan / Sistem
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Yudi

Di hari ketika dunia runtuh oleh Virus X-Z, kota berubah menjadi neraka. Zombie berkeliaran, manusia bertahan mati-matian, dan pemerintahan hancur dalam hitungan jam.

Di tengah kekacauan itu, Raka, seorang pria yang seluruh hidupnya terasa biasa, tiba-tiba mendapatkan Zombie Hunter System—sebuah sistem misterius yang memungkinkannya melihat level setiap zombie, meningkatkan skill, dan meng-upgrade segala benda yang ia sentuh.

Saat menyelamatkan seorang wanita bernama Alya, keduanya terjebak dalam situasi hidup-mati yang memaksa mereka bekerja sama. Alya yang awalnya keras kepala perlahan melihat bahwa Raka bukan lagi “orang biasa”, tetapi harapan terakhir di dunia yang hancur.

Dengan sistemnya, Raka menemukan kendaraan butut yang bisa di-upgrade menjadi Bus Tempur Sistem:

Memperbesar ukuran hingga seperti bus lapis baja

Turret otomatis

Armor regeneratif

Mode penyimpanan seperti game

Dan fitur rahasia yang hanya aktif ketika Raka melindungi orang yang ia anggap “pasangan hidup”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Yudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OPERATOR ZERO

Begitu pintu pusat kontrol menutup di belakang mereka, Raka dan Alya langsung merasakan perubahan atmosfer. Udara di dalam ruangan ini berbeda—lebih dingin, lebih tajam, seolah penuh partikel elektronik kecil yang terus bergerak.

Lampu-lampu neon panjang di langit-langit menyala perlahan, menampilkan ruangan raksasa berbentuk lingkaran. Terminal komputer memenuhi dinding-dindingnya; meja holografis besar berada di tengah ruangan. Beberapa layar berkedip, memperlihatkan data-data yang tak lagi lengkap.

Namun yang paling mencolok adalah sebuah kapsul transparan di sisi ruangan.

Di dalamnya… terdapat sosok manusia.

Alya langsung menegang. “Raka… itu orang beneran atau cuma boneka?”

Raka mempersempit mata. “Aku nggak tahu. Tapi ini bukan kapsul medis… ini kapsul komputasi tingkat tinggi.”

Hologram di atas kapsul menampilkan tulisan buram:

[OPERATOR ZERO — STATUS: TIDUR]

Alya mendekat pelan. Tubuh di dalam kapsul itu tampak seperti pria usia dua puluhan, wajahnya pucat, rambutnya perak, dan ia mengenakan pakaian hitam fit-in seperti seragam militer rahasia.

“Dia kelihatan hidup…” Alya berbisik. “Seolah hanya… menunggu.”

Raka menatap kapsul itu dengan seksama. Ada lusinan kabel menempel di punggung kapsul, mengarah ke inti komputer pusat.

Sistem suara tiba-tiba berbunyi.

[Selamat Datang, Operator Baru.]

Alya langsung memegang pistol. “Itu suara dari mana?!”

Sebuah hologram perempuan muncul di udara—berbentuk digital, wajahnya simetris sempurna namun tanpa ekspresi.

[Aku adalah A.I. Administratif Level Omega. Nama kode: NOMA.]

Raka mencabut pedangnya sedikit. “A.I. tertinggal?”

NOMA mengangguk.

[Benar. Tugas utamaku adalah menjaga protokol penelitian sampai operator resmi datang.]

Alya mengerutkan kening. “Penelitian? Maksud kamu eksperimen zombie itu?”

Hologram menatapnya datar.

[Eksperimen adaptasi biologis skala kota. Proyek Rahasia: “GENESIS”.]

Raka dan Alya sama-sama terdiam beberapa detik.

“Genesis…” Raka mengulang. “Proyek yang menciptakan mutan itu?”

[Benar.]

“Dan kalian kehilangan kontrol?” Raka menambahkan.

Hologram itu menatap lurus.

[Tidak. Proyek berjalan sesuai fase.]

Alya sontak menatap Raka.

“Jadi… kota ini jadi seperti sekarang itu sengaja?”

Nafas Alya bergetar. Rasa marah membuncah di dadanya.

“Berarti semua orang yang mati… semua keluarga yang hancur… semuanya hasil eksperimen?!”

Hologram tidak menunjukkan reaksi.

[Benar. Namun data menunjukkan keberhasilan adaptasi melebihi 87%.]

“87%?! Kamu kira ini angka?!” Alya berteriak. “Ini nyawa manusia!”

Raka menahan bahu Alya agar tidak menendang panel terdekat. “Tenang… kita butuh informasi lengkap dari A.I.-nya.”

Alya menggertakkan gigi, tapi mengalah.

Raka menatap NOMA. “Termasuk monster-monster yang baru kami kalahkan?”

[Itu generasi ke-4. Prototipe evolusi biologis yang dirancang untuk bertahan di kondisi ekstrem.]

Raka mengusap dagunya. “Dan itu berarti… masih ada generasi selanjutnya?”

Hologram memproyeksikan diagram evolusi mutan ke udara.

[Generasi ke-5 hampir selesai dirancang. Namun membutuhkan operator baru untuk aktivasi.]

Alya menegang tajam. “Jangan bilang operator itu…”

Mata Raka dan Alya secara bersamaan menatap kapsul berisi manusia rambut perak itu.

[Benar. Operator Zero adalah inti sistem.]

Alya menelan ludah keras. “Kalau dia bangun… dia bakal ngelanjutin proyek gila ini?”

NOMA tersenyum tipis. Senyum digital—dingin dan tanpa jiwa.

[Jika diaktifkan, ia akan menyelesaikan Genesis. Kota ini akan menjadi zona adaptasi biologis permanen.]

Raka mencengkeram pedangnya lebih kuat. “Tidak. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi.”

Namun sebelum ia melangkah, A.I.-nya berkata lagi:

[Sistemmu, Operator Raka… terhubung dengan Genesis.]

Raka berhenti.

“Apa maksudmu?”

Hologram menampilkan diagram digital pedang hitam Raka.

[Sumber daya sistemmu berasal dari inti penelitian ini. Tanpa Genesis, kemampuanmu terhenti di tingkat saat ini.]

Alya memandang Raka. “Raka… itu berarti—”

“NOMA mencoba mengancam kita,” Raka menahan dirinya tetap dingin.

Namun A.I. itu melanjutkan:

[Aku hanya menyampaikan fakta. Kamu ingin bertahan di dunia ini… kamu membutuhkan kami.]

Ruangan itu mendadak terasa lebih sesak.

DATA YANG MENGUBAH SEGALANYA

Raka mengambil langkah pelan menuju panel utama di tengah ruangan.

“NOMA. Tunjukkan seluruh data awal dari wabah.”

Hologram memproyeksikan rekaman video: para ilmuwan berjubah putih, ruang laboratorium steril, tabung penuh cairan hijau, hingga injeksi ke hewan percobaan.

Lalu rekaman berubah.

Menampilkan manusia pertama yang diinjeksi serum.

Tubuhnya berubah… mengerikan, namun kuat.

Kemudian… rekaman hari kehancuran kota.

Alya menutup mulut. “Raka… ini… ini bukan kecelakaan.”

Tidak ada zombie pertama. Tidak ada penyebaran natural.

Itu dirilis.

Dengan sengaja.

Reaksi pertama Raka adalah amarah. Kedua adalah rasa jijik. Ketiga… adalah tekad dingin.

“Alya,” katanya pelan, “kita harus matikan seluruh fasilitas ini.”

Alya mengangguk cepat. “Setuju.”

Namun NOMA tiba-tiba memproyeksikan pesan merah di udara.

[PERINGATAN: Menghentikan sistem akan membangunkan Operator Zero.]

Raka memandang kapsul itu. “Jadi kalau kita matikan semuanya… dia bangun otomatis?”

[Benar.]

“Dan kalau tidak kita matikan… proyek Genesis berlanjut?”

[Benar.]

Alya menatap kapsul itu ngeri. “Ini pilihan yang nggak ada bagusnya, Raka.”

Raka terdiam lama. Ia memejamkan mata, berpikir.

“Tidak,” gumamnya akhirnya. “Selalu ada pilihan.”

Alya mendekat. “Apa rencanamu?”

Raka membuka matanya—tatapannya dingin dan penuh tekad.

“Kita matikan Genesis.”

Alya menunggu kalimat selanjutnya.

“Dan kalau Operator Zero bangun…”

Raka menatap kapsul itu.

“…aku akan memastikan dia tidak akan pernah menyentuh dunia ini.”

Alya ingin membantah, tapi ia tahu Raka tidak asal bicara. Dia bisa melakukan itu.

PERANG MELAWAN SISTEM

Raka menyentuh panel utama.

[PERINGATAN: Proses Terminasi akan memutus seluruh kota dari jaringan Genesis.]

[Konsekuensi: Aktivasi Operator Zero tak terhindarkan.]

Alya menggenggam pistolnya. “Raka… aku di samping kamu.”

Raka tersenyum tipis. “Dan aku butuh kamu tetap hidup. Fokus bantu aku hadapi A.I.-nya.”

Alya mengangguk. “Oke.”

Raka mengaktifkan terminal.

[PROSES TERMINASI DIMULAI]

[3… 2… 1…]

Seluruh lampu ruangan bergetar.

Hologram NOMA berubah menjadi merah.

[Operasi Tidak Diizinkan!]

[Operator Baru Menyimpang dari Protokol!]

[Mengaktifkan Mode Pertahanan]

Panel-panel di dinding terbuka, mengeluarkan drone berbentuk bola dengan senjata laser kecil.

Alya langsung menembak satu. “Raka! Hati-hati!”

Raka menebas dua drone sekaligus, pecahan logam berhamburan.

Tapi jauh lebih berbahaya dari drone adalah getaran kuat dari kapsul di pojok ruangan.

KRAK… KRAK…

Kaca kapsul mulai retak.

Alya menoleh cepat. “Operator itu… dia kebangun!”

Raka menggertakkan gigi. “Alya, tahan drone-nya! Aku hadapi kapsul!”

Alya melompat ke belakang meja, menembak drone satu per satu. Ledakan kecil memantul di ruangan logam itu.

Kapsul retak semakin besar.

Nafas Raka menjadi dingin. “Kalau dia keluar setengah sadar… dia bisa langsung menghancurkan kita.”

Saat retakan terakhir terjadi, kapsul meledak ke luar, pecah menjadi serpihan kaca. Cairan biru tumpah, dan sosok pria berambut perak perlahan membuka matanya.

Dia melangkah keluar.

Tubuhnya sempurna.

Ototnya seolah dirancang khusus.

Matanya berwarna biru pucat—tanpa emosi, tanpa kehidupan.

“Alya,” Raka berbisik. “Dia bukan manusia biasa.”

Operator Zero menatap Raka.

Sejenak, dunia terasa hening.

Lalu ia berkata dengan suara datar, nyaris mekanis:

“Identitas… Raka. Pengguna Sistem Tidak Resmi.”

Raka mengangkat pedangnya.

“Benar. Dan kau siapa?”

Ia membalas tanpa ragu:

“Aku adalah evolusi terakhir.”

“Aku adalah pengganti dunia yang lama.”

“Aku… adalah GENESIS.”

Alya merinding.

Raka membetulkan posisi kakinya, siap bertarung.

“Kalau begitu…”

Pedangnya bersinar gelap.

“…aku hancurkan Genesis sampai tidak tersisa.”

Pertarungan paling berbahaya dalam perjalanan mereka…

baru saja dimulai.

1
ラマSkuy
keren nih novel seperti ini jarang jarang ada yang bikin dengan tema apocalyptic

semangat thor
Cindi Margareta
thor cerita nya nanti sampai tamat ya Thor,suka kali aku kalok cerita nya tentang zombie dll . semangat author
Wahyu Yudi: Tenang Aku buat nya per Season jadi Jangan Khawatir bakal Sampai Tamat
total 1 replies
adib
survivornya kmana td
Wahyu Yudi: Hayo Kemana Tebak Dong😅
total 1 replies
Wahyu Yudi
Semoga Kalian Suka Sama Novel ku Ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!