Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Menyangkal
Azka dan Anugrah melihat kedatangan Mirza dan kawan-kawannya yang saat ini mendatangi mereka dan mereka berdua tunggu apa maksud kedatangan mereka yang mencurigakan
"Ada apa kalian mendatangi kami berdua?"
Azka langsung bicara sebelum mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka hingga Mirza langsung bicara
"Hei sabar Azka, kamu ini seperti cewek lagi baru datang bulan"
"Hei apa maksud mu bicara begitu?, kau sudah berani sama aku Mirza. Siapa yang jadi cewek?, kau atau aku"
"Sabar, sabar Azka, jangan main emosi sebelum tahu maksud kedatangan kami"
Tiba-tiba Rifki coba menenangkan Azka yang sudah tidak.suka saja melihat Mirza apalagi kalau ingat Kala u sahabatnya semalam sudah mereka kerjai di kamar mandi
"Iya Azka, aku minta maaf kan aku cuma bercanda sama dirimu"
"Bercanda, bercanda tapi kau sudah apakan Anugrah semalam hingga bajunya basah?"
Mirza dan kedua kawannya saling pandang hingga akhirnya mereka memandang Anugrah yang pada saat itu juga terkejut karena dia tidak ada cerita hingga Anugrah merasa gelagapan dan tidak tahu berbuat apa pun hingga dia mau bicara tapi tiba-tiba Mirza sudah bicara sambil menatap Anugrah dengan sikap tidak senang tapi berusaha tenang bicara dengan Azka
"Hei jangan memfitnah kawan!, bisa saja semalam dia terjatuh dan dia justru cerita pada dirimu kalau kami membully dirinya padahal dia hanya terjatuh atau kran airnya rusak dan kena dirinya bukan begitu Anugrah......"
Mirza bicara sambil menoleh kepada Anugrah yang sudah keringat dingin namun Azka tahu kalau Anugrah sahabatnya sudah ketakutan dengan.sikap Mirza yang menatap Anugrah dengan tatapan mengerikan namun Azka memotong bicaranya Mirza
"Kau jangan memaksa Anugrah mengakui kalau dia sudah memfitnah diri kalian dengan gaya bicara mu itu Mirza"
"Hei apanya?, Aku bicara baik-baik dan kau justru bicara tanpa bukti walaupun papamu itu direktur namun kami tidak pernah takut kalau kami itu difitnah maka kami juga bisa membela diri kalau kami itu benar"
"Oh begitu ya, aku tahu kalau kalian sudah mengancam Anugrah akan memecat dia kalau bicara kebenaran yang lakukan padanya dan kalian berani berkata seperti ini karena kalian yakin kalau perbuatan kalian semalam itu tidak bukti sama sekali tapi kalian ingin berkata kalau kata-kata ku hari ini karena hasil laporan dari Anugrah, iya kan?"
Mirza tidak menjawab kata-kata dari Azka yang seolah-olah menguliti dirinya tapi dia yakin kalau Azka hanya bermain kata-kata karena itu turunan dari papanya yang pandai bicara dan kini menurun pada anaknya walaupun Azka masih umur 12 tahun tapi bicaranya seolah-olah sudah seperti seorang pengacara hingga terlihat Azka bicara lagi
"Aku punya bukti yang menunjukan perbuatan kalian adalah tindak pidana kekerasan yang terjadi di sekolah kita dan saya sudah kirim ke hand phone kalian dan apa mau kalau ku kirim ke kepala sekolah agar kalian di berhentikan dari sekolah kita"
Mirza sepertinya kesal dengan kata-kata Azka yang seolah-olah ada bukti padahal itu hanya permainan kata-katanya hingga Mirza menyangkalnya
"Azka, Azka, kau bicara seolah-olah kami ini betul-betul salah dan sudah terbukti salah.dan kau katakan bukti yang sudah kau kirim pada ku tapi mana?"
Mirza menunjukan hand phonenya tapi sampai saat ini tidak ada
"Lihatlah, dimana kau kirim bukti yang kau katakan itu?"
Azka terdiam dan coba melihat ke hand phonenya karena tadi sudah dia kirim menggunakan google drive tapi dia lihat masih proses
"Tiga puluh detik lagi, kau akan lihat video kekerasan yang sudah kau lakukan Mirza dan setelah ini kau ku minta untuk minta maaf padanya atau video ini akan ku kirim pada kepala sekolah"
"Kau ini pandai bicara saja Azka namun kau bicara tanpa bukti dan setelah ini aku yang akan melaporkan dirimu kekepala sekolah yang sudah memfitnah diriku"
"Fitnah, apa fitnah tapi kau lihat sendiri video dari ku"
Mirza coba melihat ke hand phonenya yang tadi dia tunjukan pada Azka dan kini terlihat ada kiriman dari Azka melalui chat WA hingga Mirza mulai keringat dingin
"Ini........ini memang masuk kiriman dari Azka dan ini video"
Mirza memandang kedua kawannya dan hampir tidak percaya kalau memang benar ada bukti tentang perbuatan mereka hingga mereka bertiga mulai keringat dingin namun tiba-tiba Rifki bicara
"Coba buka dulu videonya Mir, jangan-jangan hanya prank dan tidak ada isinya atau jangan-jangan hanya gambar pemandangan"
"Iya Mirza, coba buka saja"
Mirza mulai berpikir dan setuju dengan kata-kata kawannya hingga dia mulai.coba membukanya dengan rasa yang tidak bisa di ucapkan lagi sedangkan Azka bicara kepadanya
"Bukalah!, agar kau tahu kejahatan mu!"
ttp semangat yaa💪💪😍