MIMPI MENGUASAI DUNIA

Setelah seminggu dari kejadian di kantin sekolah yang membuat Isa dan teman-temannya geng Badboy malu atau dipermalukan oleh Gerhana di depan umum, mereka pun akan mengikuti ujian kenaikan kelas.

Isa pun masih menyimpan dendam kepada Gerhana dan bertekad untuk bisa mempermalukan Gerhana di depan umum dan sekaligus berencana untuk melenyapkan Gerhana selama-lamanya dari dunia ini.

Isa segera mencari beberapa preman bayaran yang profesional yang bersedia dan sanggup untuk melenyapkan selama-lamanya Gerhana dari dunia ini. Dan kali ini, Isa pun mendapatkan salah satu kelompok preman bayaran yang bernama Naga Bonar yang terkenal sadis yang tidak pernah sekali pun berbelas kasih kepada semua targetnya.

Semua orang yang sudah menjadi target dari kelompok Naga Bonar itu sendiri banyak yang tidak selamat dari kekejaman kelompok tersebut. Mereka tidak pernah pandang bulu dalam menyelesaikan semua misi-misinya atau tugas yang diberikan dari orang-orang yang membayar mereka.

Dan kali ini, Isa dan geng Badboy tengah menyusun rencana bagaimana pun caranya dan berapa pun harga yang diinginkan oleh kelompok dari preman Naga Bonar itu tidak jadi masalah bagi Isa, karena orang tuanya Isa, Pak Bram Wijaya, pasti akan menuruti semua keinginan anaknya demi untuk membahagiakan Isa.

Sementara, Mat Gondrong pun sudah menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu semua informasi tentang Gerhana dan memata-matai semua gerak-geriknya Gerhana, dari sejak keluar rumahnya Pak Adi Cokro, ayah angkatnya Gerhana, sampai Gerhana pulang lagi ke rumahnya Pak Adi Cokro, ayah angkatnya Gerhana. Tidak ada sedikit pun gerak-gerik Gerhana yang dilewatkan oleh anak buahnya Mat Gondrong.

Tiba lah saat ujian kenaikan kelas, Gerhana, Lyra beserta teman-temannya (Toni, Rio, Anca, dan Leo) dan juga Isa dan gengnya (Ucil, Nico, Boby, dan Jery) pun sudah siap untuk mengikuti ujian kenaikan kelas tersebut.

Mereka (Gerhana, Lyra, Toni, Rio, Anca, dan Leo) dan geng Badboy (Isa, Ucil, Nico, Boby, dan Jery) pun datang secara bersamaan dan segera menuju ke ruangan kelas tempat ujian sekolah. Setelah ujian kenaikan selesai, tiba saatnya untuk pengumuman juara kelas dan siapa saja yang tidak naik kelas.

Guru pun segera mengumumkan siapa-siapa saja yang menjadi juara kelas dari peringkat 1 sampai peringkat 10 besar.

Di peringkat pertama, ada nama Gerhana yang menjadi juara kelas, di peringkat ke-2 ada Lyra, di peringkat ke-3 ada Isa (ketua dari geng Badboy), di peringkat ke-4 Toni, di peringkat ke-5 Ucil, di peringkat ke-6 Rio, di peringkat ke-7 Nico, di peringkat ke-8 Anca, di peringkat 9 Boby, dan di peringkat 10 Leo. Dari 1 sampai 10, semuanya didominasi oleh Gerhana, Lyra beserta teman-temannya Gerhana dan dikolaborasikan dengan geng Badboy. Hanya 1 orang dari anggota dari geng Badboy yang tidak menempati 10 besar dan terlempar di urutan ke-11, yaitu Jery. Sebenarnya, Isa sendiri adalah anak yang cukup pintar, hanya saja Isa sendiri tidak terlalu giat belajar, makanya dia tidak bisa menjadi juara kelas. Setelah mendengarkan pengumuman juara kelas, Isa pun semakin dendam dan benci kepada Gerhana karena dia telah dikalahkan oleh Gerhana, sehingga membuat tekadnya untuk menyingkirkan dan melenyapkan Gerhana dari dunia ini semakin besar.

"Lihat saja nanti kau, Gerhana, tunggu tanggal mainnya," gerutu Isa di dalam hatinya. Gerhana yang bisa membaca isi hati orang lain hanya tersenyum manis ke arah Isa, (karena Gerhana pun sudah mengetahui semua keinginan dan niat dari Isa dan gengnya yang ingin melenyapkannya dari dunia ini), hanya saja Gerhana masih bersikap tenang dan seolah-olah tidak mengetahui apa-apa.

Persaingan di antara mereka (Gerhana dan Isa) pun terus terjadi sampai mereka memasuki ujian kelulusan sekolah, hanya yang membedakannya kali ini Isa berhasil merebut posisi peringkat ke-2 dari Lyra, dan Lyra pun berada di peringkat ke-3. Sementara, Gerhana sendiri masih tetap berada di Peringkat 1 juara kelas dan lulus dengan nilai di atas rata-rata.

Puncak dari segala dendam dan amarah Isa pun terjadi di saat kelulusan sekolah, Isa pun langsung menghubungi ketua kelompok preman Naga Bonar, untuk segera menjalankan misi mereka, yaitu melenyapkan Gerhana dari dunia ini.

Dan pada saat Gerhana ingin pulang ke rumah ayah angkatnya, Pak Adi Cokro, di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba dari arah belakang Gerhana ada 1 mobil yang terus mengikuti Gerhana. Pada saat yang tepat, mereka pun langsung memberhentikan mobil mereka melintang di depan Gerhana yang pada saat itu Gerhana menggunakan kendaraan bermotor sendirian, tidak pulang dengan mobil pribadi dari Pak Adi Cokro dan juga bersama Lyra.

Setelah mobil itu berhasil menghalangi jalannya Gerhana, keluarlah 4 orang secara bergantian yang berbadan kekar dan berwajah yang seram dari pintu mobil yang ada di belakang pintu pengemudi, 2 orang dari pintu sebelah kiri dengan membawa senjata tajam. 1 orang membawa pedang panjang, 1 orangnya lagi membawa tongkat baseball, tapi tongkat ini berbeda dengan tongkat baseball biasa yang terbuat dari kayu, tongkat baseball ini terbuat dari besi dan di ujung tongkat ini berbentuk lancip seperti mata pedang yang siap dihunuskan. Sementara, dari pintu sebelah kanan keluarlah 2 orang juga, 1 orang membawa rantai besar dan panjang rantainya sama seperti rantai yang digunakan untuk jangkar kapal di laut, 1 orangnya lagi membawa celurit yang sangat tajam.

Mereka berempat pun langsung menuju ke arah Gerhana, sementara Gerhana sendiri masih duduk di atas motornya yang kali ini Gerhana memakai motor sport seperti motor Valentino Rossi motor pembelian dari ayah angkatnya Gerhana, Pak Adi Cokro.

Setelah jarak antara Gerhana dan keempat orang tersebut sekitar 10 meter dan sudah mengepung Gerhana, barulah Gerhana memarkirkan motor sport-nya dan turun dari motor. Tanpa banyak bicara dan aba-aba lagi, orang pertama yang membawa pedang panjang langsung mengayunkan pedangnya ke arah Gerhana tepat mengarah ke lehernya Gerhana, karena dia ingin menebas lehernya Gerhana. Dengan santainya, Gerhana pun menghindari serangan orang yang pertama, melihat serangan

temannya yang berhasil dihindari oleh Gerhana, orang ke-2 yang membawa tongkat baseball pun langsung mengayunkan tongkatnya tepat ke arah kepala Gerhana dan sekali lagi Gerhana pun dengan santainya dapat menghindari serangannya. Sama seperti orang ke-2, orang ke-3 pun yang membawa rantai yang seperti rantai kapal pun juga mengayunkan rantainya ke arah kepalanya Gerhana, Gerhana pun dengan santainya menghindari serangannya, melihat ketiga temannya yang tidak berhasil menyerang serta melukai Gerhana, orang ke-4 pun juga yang membawa celurit yang sangat tajam pun ikut menyerang Gerhana dengan mengayunkan celuritnya ke arah lehernya Gerhana, ingin menebas lehernya Gerhana, namun Gerhana dengan santainya dapat menghindarinya. Setelah keempatnya tidak berhasil menyerang dan melukai Gerhana, mereka pun serentak maju bersama-sama dengan senjata mereka masing-masing menyerang Gerhana, tapi hasilnya tetap sama, Gerhana dengan santai dapat menghindari semua serangan mereka dan di saat yang tepat, barulah Gerhana melakukan perlawanan dengan menotok keempat orang tersebut untuk melumpuhkannya.

Di tempat yang berbeda, seseorang terus memantau kejadian tersebut dengan perasaan kagum serta takjub melihat Gerhana dapat menghindari semua serangan orang-orang tersebut dengan santainya dan dengan mudahnya dapat melumpuhkan mereka semua. Iya, orang tersebut adalah anak buahnya Mat Gondrong yang ditugaskan untuk mengawasi Gerhana.

Sementara, 3 orang yang ada di dalam mobil tersebut langsung turun dari dalam mobil untuk menyerang Gerhana, tapi hanya 1 orang yang tidak turun dari dalam mobil tersebut, hanya melihat dari dalam mobil.

Salah satu dari 2 orang yang turun tersebut langsung maju menyerang Gerhana dengan samurai panjang dan sangat tajam, bukan hanya tubuh yang bisa tergores oleh sabetan samurai tersebut, besi pun bisa terbelah akibat sabitan samurai tersebut, namun dengan santainya Gerhana pun dapat menghindari serta dapat melumpuhkannya. Melihat temannya yang dengan mudahnya dikalahkan oleh Gerhana, langsung saja orang ke-2 menembakkan senjata apinya sebanyak 3 kali DOR... DOR.... DOR... ke arah Gerhana.

Orang yang menembak Gerhana ini adalah seorang sniper yang handal, setiap peluru yang ditembakannya tidak ada yang meleset langsung tepat sasaran. Setelah peluru yang pertama melesat menuju ke arah Gerhana, Gerhana dengan santainya mengeserkan tubuhnya ke arah kanan untuk menghindari peluru yang mengarah kepadanya. Pada akhirnya, ketiga peluru yang ditembakkan ke arah Gerhana tidak ada satu pun yang mengenai Gerhana. Tanpa disadari oleh sang sniper, Gerhana pun sekarang sudah berada tepat di hadapannya cepat sangat cepat Gerhana pun langsung menotoknya guna melumpuhkannya.

Melihat 2 orang terakhir tidak mampu menghabisi Gerhana, orang yang ketiga ini langsung turun dari mobilnya.

Orang ini lah yang disebut Naga Bonar.

Dengan tersenyum, orang itu pun langsung berdiri menghadap Gerhana dan langsung mengeluarkan aura kekuatan yang sangat dahsyat dan jahat dari dalam dirinya. Namun, Gerhana tidak sekali pun gentar untuk menghadapi orang tersebut.

Dia sama sekali tidak membawa senjata apa-apa di tangannya. Tapi, sesaat kemudian muncullah sebuah keris dari dalam telapak tangannya yang bisa mengeluarkan cahaya dari dalam keris tersebut. Seakan mendapatkan perintah dari orang tersebut, keris itu langsung melesat terbang ke arah jantungnya Gerhana. Melihat keris itu melesat ke arahnya, Gerhana pun mampu menghindari keris itu, tapi ke mana pun Gerhana menghindari keris tersebut, keris itu selalu mengikuti Gerhana dan pada akhirnya Gerhana sendiri berdiam diri dan siap untuk menerima serangan keris itu, sambil mengangkat telapak tangan kanannya Gerhana langsung menerima keris tersebut. Tiba-tiba, keris itu seperti tersedot langsung masuk ke dalam telapak tangannya.

Melihat kerisnya yang telah masuk ke dalam telapak tangan kanan musuhnya, sang pemilik keris pun kaget bukan kepala dan berusaha menarik kembali kerisnya di dalam telapak tangan kanannya, namun usahanya sia-sia, keris tersebut tidak bisa ia tarik kembali.

Tanpa diduga sama sekali oleh sang pemilik keris, Gerhana pun sudah berada tepat di hadapan orang tersebut dan langsung menonton orang tersebut guna melumpuhkannya.

Tanpa bisa bergerak sama sekali dan tidak bisa bicara, Gerhana pun langsung berkata kepada orang tersebut. "Paman Naga Bonar, kenapa Paman dan keenam anak buah Paman ingin sekali membunuhku?" "Apakah saya pernah mengganggu Paman?" Mendengar perkataan dari Gerhana, Naga Bonar menjadi kaget, dia tidak menyangka sama sekali bahwa Gerhana bisa menghindari semua serangan dari anak buahnya dan dengan santai juga dapat melumpuhkan mereka semua serta dapat menghisap keris saktinya di dalam telapak tangan kanan Gerhana.

Oh ya, saya lupa, Paman, Paman tidak bisa bicara karena totokan saya. Baiklah, Paman, saya akan melonggarkan sedikit totokan saya kepada Paman. Dan seketika itu juga, totokan Gerhana pada Naga Bonar menjadi longgar, Naga Bonar pun merasa tidak ada apa-apanya di hadapan Gerhana.

"Paman, saya tahu Anda adalah Naga Bonar, salah satu preman yang sangat kejam yang sudah banyak merugikan orang lain. Saya juga bisa dengan mudahnya mengakhiri hidup Paman sekarang juga. Tapi jika saya mau untuk melakukannya, apa bedanya saya dengan Paman?" Ucap Gerhana kepada Naga Bonar.